(3/10)

Ketika hal sama kembali terulang ...

◆◆◆

(Name) hanya bisa diam ketika mendengar Riko terus berbicara ke arahnya. Sebenarnya hal itu dimulai saat jam istirahat tiba.

"Apa kau mengerti, (Name)-chan?" tanya Riko.

"Aku mengerti, Senpai," jawab (Name) tenang.

Sebenarnya, Riko ragu untuk menyerahkan misi ini pada (Name) karena melihat dari ukuran tubuh (Name) yang lebih kecil dari dirinya dan hawa keberadaannya yang terlalu tipis membuatnya jadi khawatir. Pertama, ia takut jika (Name) kenapa-napa dan kedua ia takut (Name) hilang.

"Senpai tenang saja, aku pasti bisa melakukannya, kok." (Name) berusaha menenangkan Riko karena ia tahu Riko pasti mencemaskannya.

"Baiklah kalau begitu, ini uangnya dan berhati-hatilah," kata Riko sebelum (Name) pergi meninggalkan Riko sendirian.

◆◆◆

"Ne Senpai, apa kau melihat imouto-ku?"

Sebuah suara dengan nada datar seperti biasa mengagetkan Riko yang sedari tadi memandangi kepergian (Name).

Riko yang terkaget-kaget dengan segera mencari asal suara yang ternyata tepat berada di sampingnya.

"Oh, Kuroko-kun. (Name)-chan hari ini membelikan kita sandwich spesial itu, dan dia saat ini ....--"

"Apa?! (Name)-chan pergi menghadapi semua bahaya itu? Kenapa kau membiarkan hal itu Riko?" Hyuga yang datang tiba-tiba tampak kaget mendengar ucapan Riko tentang (Name) yang hendak membelikan sandwich spesial. Ia tahu sandwich itu yang paling enak dan adanya cuma sekali seminggu belum lagi peminatnya yang banyak.

"Tadi aku lihat saat beli air minum, ada begitu banyak siswa yang memiliki tubuh yang besar. Apa (Name)-chan baik-baik saja?" tanya Koganei yang datang tiba-tiba sembari membawa sebotol air mineral.

Ucapan Koganei membuat Riko kembali khawatir membuatnya memutuskan untuk menyusul (Name).

"Kuroko-kun, ayo kita cari ... Eh? Di mana Kuroko-kun?"

"Dia sudah pergi lebih dulu," jawab Kagami yang membuat Riko kembali speechless. Hawa keberadaan sang bayangan memang sangat hebat.

Bonus

Semua pemain basket Seirin kini telah berkumpul di kantin dengan berdesak-desakan dengan siswa lain.

"Aah ... Lain kali aku tidak akan menyuruh (Name)-chan membeli sandwich itu!" Riko mulai menyesal karena sudah membayangkan bagaimana susahnya (Name) melewati segerombolan siswa.

"Are? Kenapa Senpai-tachi ada di sini semua? Padahal setelah ini aku ingin menemui kalian di atap sekolah."

Sebuah suara yang terasa familiar membuat semua anggota pemain basket Seirin menoleh dan mendapati (Name) yang tengah menenteng dua kantung berisi sandwich spesial dan minuman.

Mereka semua tampak terkejut melihat (Name) yang ternyata baik-baik saja.

"Bagaimana caranya kau melakukannya?" tanya mereka serentak.

(Name) yang bingung akhirnya hanya bisa menjawab ....

"Saat itu aku hendak menerobos semua murid tapi entah bagaimana aku bisa terdorong sampai ke depan dan membeli semua pesanan Senpai. Dan tadi aku lihat Tetsu-nii juga ikut masuk ke barisan sana," kata (Name) sambil menunjuk ke arah segerombolan siswa.

"Oh, kalian semua disini. Maaf jika aku juga membuat kalian cemas, tadi aku hanya ingin membeli pesanan Kagami-kun,"jelas Kuroko yang baru datang sambil menenteng beberapa sandwich spesial dengan ukuran jumbo.

"Kupikir kau khawatir dengan adikmu, Kuroko," kata Hyuga yang kini sudah bisa bernapas lega.

"Khawatir? Aku hanya khawatir sedikit karena aku yakin kalau (Name)-chan pasti bisa." Jawaban Kuroko yang penuh keyakinan membuat (Name) senang.

Berbeda dengan semua yang ada di sana karena mereka hanya bisa speechless melihat kemampuan Kuroko bersaudara.

Ternyata hawa keberadaan mereka yang sangat tipis begitu menyeramkan juga.

Mereka sampai tidak dapat berkata apa-apa.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top