8. GONE
Hai
Lanjut
.
.
.
Chanyeol menangis.. dia terisak dan meringkuk sendirian setelah putri pergi dari apartemen mereka berdua.
"Puu.. maafin aku.."
Rintih Chanyeol sendirian.. terlihat kejam memang, karena putri meninggalkan Chanyeol bahkan setelah lelaki itu menjelaskan segala permasalahannya dan meminta maaf pada putri.
.
.
Ckiitt
Putri mengerem mendadak mobil yang di kemudikan olehnya sekarang. Dia berhenti di sebuah tempat yang cukup sepi dan membuka jendela mobil nya.
"Aku rasa ini memang yang terbaik.. membiarkan mu sendiri dan mengetahui bagaimana hancurnya perasaan ku saat kamu membohongi aku seperti ini..."
Putri tersenyum miris, dia tak menyangka bahwa dia berani mengambil langkah seperti ini. Meninggalkan Chanyeol seperti ini, tapi hatinya memintanya untuk pergi setidaknya sampai semua gejolak amarah dan emosinya pergi dari dalam hati dan pikirannya.
Dia ingin percaya pada Chanyeol.. sangat ingin.. tapi, jika orang yang dia percaya justru mengkhianati kepercayaan nya dan sengaja membohongi dirinya, tentu akan sulit untuk percaya lagi sekalipun yang di ucapkan Chanyeol adalah sebuah kebenaran.
.
'tuutt tuutt'
"Halo?"
"Ayo kita bertemu, kita selesaikan semuanya.."
Bip
Putri mengirim pesan kepada seseorang untuk menemuinya di sebuah kafe. Kejadian dirinya dulu kini terulang lagi, karena putri menghubungi wanita yang mengganggu hubungannya dengan Chanyeol tanpa di ketahui oleh Chanyeol sendiri.. seperti saat dirinya menelepon sunbin beberapa tahun yang lalu...
.
--meanwhile--
"Jadi putri pergi dari rumah? Dan kamu gak kejar istrimu??!!"
Junmyeon yang datang ke rumah chanyeol, kini bertambah bingung karena hanya menemukan Chanyeol yang tengah menangis sendirian sementara baju baju dan koper besar milik putri sudah lenyap dari sana.
"Aku pikir.. dia gak akan pergi Hyung"
"Kamu kira dia hanya menggeretakkan saja dan tak berniat untuk serius meninggalkan dirimu? Itu yang kamu pikir? Kamu benar benar naif Yeol, sangat naif"
"Aku sudah jelaskan semuanya, aku juga sudah minta maaf dan dia juga sudah memaafkan aku.. dia bilang begitu. Tapi.. dia tetap pergi Hyung.. dia pergi dari rumah Hyung.."
Junmyeon mengusap wajahnya dan mendekati chanyeol.
"Dia kecewa padamu Yeol, sangat.."
"..."
"Aku memang belum menikah dan aku juga jarang berpacaran. Tapi yang aku tahu.. jika seorang wanita sampai pergi dari sisi pasangannya di saat pasangannya bahkan sudah meminta maaf padanya. Artinya dia sangat terluka dan kecewa dengan sikapmu.."
"Aku harus apa sekarang Hyung"
"Cari dia dong Yeol, apa lagi? Apa kamu mau istrimu di luar sana sendirian? Terus tiba-tiba dia datang dengan mengirimkan surat cerai padamu, karena kamu berselingkuh?"
"Hyung.. jangan bicara begitu"
"Itu kemungkinan terbesar Yeol, kamu kan kenal bagaimana istrimu. Bahkan kejadian waktu itu saat kamu hampir membunuhnya karena ulah brutalmu di bawah pengaruh minuman keras saja.. dia masih bisa memelukmu lagi dan memaafkan dirimu sekalipun dia bahkan sampai harus di rawat di rumah sakit. Tapi ini? Dia pergi Yeol.."
Chanyeol menangis semakin keras, dia ketakutan.. takut setengah mati jika sampai putri benar benar akan meninggalkan dia untuk selamanya.
"Aku akan mencari dia.."
Ucap Chanyeol lalu segera menyambar kunci mobil dan pergi keluar di ikuti junmyeon dengan niatan yang sama...
.
.
--skiipp--
"Maaf membaut eonni lama menunggu"
Putri tersenyum
"Tak apa, aku juga gak lagi buru-buru kok.. duduk aja dulu dan pesan minuman yang kamu mau"
Hyeri mengernyit, dia sudah menyiapkan mentalnya.. seandainya wanita di hadapannya ini akan mengamuk, mencakar wajahnya, menjambak rambutnya, atau mungkin menyumpahi dirinya dengan kata kata kotor.. tapi putri justru meminta nya duduk dan memesan minum?
"Ada apa eonni, bukannya oppa sudah pulang?"
Putri mengangguk
"Iya.. dia sudah menjelaskan semuanya. Dan aku mengerti..."
"Mengerti apa?"
"Ini salah paham, dia mengatakan padaku jika dia tak ada hubungan apapun dengan ku dan tak punya perasaan apapun terhadapmu. Dia bilang hubungan kalian hanya sebatas Chanyeol yang ingin membantumu dalam hal musik. Tak lebih.."
Hyeri terhenyak. Ada rasa sesak di dadanya saat putri mengatakan bahwa Chanyeol tak punya perasaan apapun padanya
"Oppa bilang begitu?"
"Iya.. dia juga sudah meminta maaf padaku dan aku juga sudah memaafkan dia"
"Artinya.. sudah tak ada masalah lagi kan eonni? Lalu untuk apa meminta ku kesini, apa eonni mau aku meminta maaf pada eonni sekarang?"
Putri menggeleng dan kembali tersenyum.
"Tidak,.."
Putri kini mengeluarkan sebuah amplop dari dalam tas nya. Dan mengeluarkan sebuah foto berbentuk kertas polaroid.
"Kalau kamu mau mengambil chanyeol dari ku.. seandainya Chanyeol memang menginginkan itu, aku akan mengijinkan asal dia bahagia bersamamu. Tapi.. tunggu sebentar, sampai anak kami lahir. Apa bisa?''
"Eonni.. sudah mengandung?"
Putri mengangguk
"Aku sempat kehilangan anakku karena kecelakaan saat itu. Aku rasa, kamu juga tahu hal ini kan?"
Hyeri diam..
"Jadi aku mohon.. biarkan anakku yang sekarang ini hidup dan merasakan kehadiran ayahnya. Setidaknya sampai dia lahir ke dunia. Dan jika setelahnya kalian berdua, kamu dan Chanyeol ingin bersama.. aku akan merelakan nya asal anakku tetap bersama ku"
"Eonni..."
"Bisa kan, kamu menunggu?"
"Eonni.. kenapa eonni bicara begitu? Eonni yang bilang, kalau oppa memang tak ada hubungan apapun dan perasaan apapun padaku. Lalu kenapa eonni tetap mau pergi?"
"Karena selagi aku masih di sisinya, kamu akan terus berusaha merebutnya dariku juga anakku. Maka.. aku harus mulai bersiap dari sekarang kan?"
"Apa eonni tidak mencintai oppa lagi?"
"Masih.. aku sangat mencintainya, makanya aku sangat kecewa dan sakit dengan sikapnya yang menutupi keberadaan mu dariku. Sekalipun dia sudah jelaskan semuanya, rasanya kepercayaan ku hancur dan tak tersisa lagi"
Putri mengucapkan itu sambil menahan tangisnya.
"Maafin aku eonni"
Ucap Hyeri sambil meraih tangan putri.
"Maaf, aku sudah mencoba merebut apa yang bukan jadi milikku. Maaf aku sudah menyakiti eonni dan membuat rumah tangga eonni hancur seperti ini. Aku minta maaf eonni"
"Selagi kamu bisa buat chanyeol bahagia, aku gak masalah untuk itu."
"Eonni.. aku gak akan pernah melakukan itu, aku gak akan mengganggu kehidupan eonni lagi. Aku memang gila kemarin karena tak bisa menerima pernikahan oppa yang mendadak. Tapi sumpah eonni, aku juga masih punya perasaan untuk tidak melanjutkan ini jika kejadiannya seperti sekarang."
Putri hanya tersenyum tipis dan meninggalkan Hyeri sendirian disana setelah membayar pesanan mereka. Dia membungkuk dan pergi membuat Hyeri semakin kalut dengan pikirannya sendiri.
.
.
--skiipp--
Chanyeol yang masih mengemudikan mobilnya kini berhenti dan mengangkat telepon dari putri..
"Bee, kamu dimana? Aku jemput kamu. Aku minta maaf sayang, aku mohon.."
"Pulang aja Yeol, aku juga sudah bicara dengan kekasih mu. Aku sudah minta dia untuk menjagamu, selagi aku gak ada"
"Kekasih? Astaga sayang, kamu bicara apa? Tolong jangan begini. Aku tahu aku sudah membohongimu dan menyakitimu.. aku minta ampun untuk itu. Tapi aku mohon, jangan seperti ini"
"Its okay, aku sudah maafkan kamu kok. Kita akan bertemu lagi nanti saat aku sudah melahirkan anak kita. Kamu bisa temui anakmu nanti dan kita akan segera urus perpisahan kita setelah aku melahirkan. Impas kan?"
Degg
Jantung Chanyeol rasanya hampir lepas begitu dia mendengar ucapan istrinya.
"Sayang.. kamu.. hamil?"
"Iya, aku hamil anakmu."
"Bee.. ayo pulang, kita selesaikan baik-baik di rumah ya. Jangan seperti ini.. aku mohon.."
"Aku rasa kamu melupakan satu hal Yeol.."
"Lupa apa bee?'
"Prinsip ku.. bahwa aku akan tetap bertahan di sisimu dalam kondisi apapun asalkan kamu tetap setia. Tapi jika sampai kamu bohong dan mengkhianati aku karena perempuan lain.. maka detik itu juga, aku akan pergi dari sisi mu selamanya.."
Bip
Putri menutup teleponnya sepihak dan membuat Chanyeol berteriak kencang sambil memukul kemudi mobilnya karena dia bahkan tak ingat dengan semua itu.. dia sudah membuat kesalahan besar..
Chanyeol akan kehilangan istri dan anaknya sekaligus... Karena kebodohannya...
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top