62. NEW PART OF OURS

Bismillahirahmanirrahim

.......................

"Kamu... apa?" tanya Chanyeol memastikan, jika saja pendengarannya tidak salah dan dia belum tuli sekarang.

"Aku mau kembali, sama kamu.... Aku mau... kita mulai lagi, dari awal...." Ujar Putri lagi.

"Ya Tuhan, kamu serius sayang? Yang benar?" chanyeol rasanya sangat lega, "kamu benar mau maafin aku?" tanya lelaki itu lagi dan putri mengangguk mantap.

Chanyeol segera memeluk Putri begitu erat dan mencium seluruh permukaan wajah wanita itu dengan penuh cinta. Dia sangat bahagia, air matanya mengalir dan rasa syukur melingkupi hatinya yang juga terus dia gumamkan di bibirnya.

"Iya, aku minta maaf..." ucap Putri.

"enggak, enggak, kamu jangan minta maaf. Aku yang minta maaf, aku minta maaf dan aku berterima kasih buat kesempatan yang kamu kasih ke aku sayang, makasih banget sayang. Makasih..." Chanyeol benar – benar senang.

Dia menangkup wajah putri dengan kedua tangannya dan mencium kening putri cukup lama. Air matanya kembali mengalir, air mata yang berisi kelegaan yang begitu besar dan juga air mata yang penuh dengan rasa bahagia yang begitu besar.

"Makasih ya sayang... makasih banget, aku cinta sama kamu. Aku janji, ini yang terakhir kali aku nyakitin kamu. Aku janji sayang, aku janji. Maafin aku ya, maafin aku...." Ucap Chanyeol berulang kali pada putri lalu kembali memeluk erat istrinya.

..........................................

Suasana malam itu begitu hangat, dengan Putri yang terlelap di pelukan chanyeol dengan tubuh polosnya.

Hanya dengan selimut tebal yang menutupi tubuh polos mereka, Chanyeol kini terbangun dan menatap lekat ke wajah putri yang masih tetap tertidur.

Mereka atau lebih tepatnya Chanyeol memang ingin agar mereka tak langsung pulang begitu saja. Dan menghabiskan beberapa hari disini, karena rasa rindu yang begitu besar pada sang istri. Sementara Eunwoo, yang sdari awal menjadi sosok yang membuat Putri sangat khawatir, kini justru tengah asyik berlibur dengan Yoora dan suaminya bersama putri kecil mereka di luar kota. Dan membuat putri menyerah untuk merengek pulang.

Karena toh Eunwoo baik – baik saja, juga bersama dengan orang yang tepat.

Itu yang di katakan Chanyeol untuk membuat putri tetap tinggal.

Wajah cantik istrinya yang terlelap itu membuat Chanyeol tak berkedip sedikitpun dan terlarut tanpa merasa kantuk.

Entah karena rasa rindu yang begitu besar, atau karena sudah lama tak bersentuhan dengan Putri. Lelaki itu merasa bahwa malam tadi sangat indah.

Di temani senja yang berwarna jingga dan hembusan angin malam di pantai yang dingin. Justru membuat tubuh mereka semakin hangat, karena gairah dan sentuhan satu sama lain.

"Hmmhh..."

Putri menggeliat, sepertinya dia kedinginan. Dan dengan cekatan. Chanyeol segera menutupi tubuh putri dengan selimut juga mengeratkan pelukannya untuk menghangatkan tubuh sang istri kembali.

"Kamu bangun?" tanya putri masih dengan mata yang setengah terpejam.

"Iya," jawab Chanyeol.

"Ini jam berapa? Udah pagi ya?" tanya wanita itu lagi.

"Belum kok, ini masih malam sayang. Kenapa emangnya?" jawab Chanyeol.

Putri menggeleng kecil, "Enggak kok, cuma kalau emang udah pagi, aku harus nyiapin sarapan buat kamu kan..." ujar putri yang membuat Chanyeol tersenyum tipis.

"Astaga, aku pikir kenapa," kata Chanyeol.

"Kenapa? Benar kan, aku memang harus nyiapin sarapan buat kamu..." kata Putri lagi.

"Gak bener, aku gak mau kamu tambah capek karena harus siapin sarapan buat aku. Aku maunya kamu disini aja, soal sarapan. Kita bisa dlivery, gak perlu ribet." Kata Chanyeol.

"Hmhh... terserah kamu aja, aku masih ngantuk..." jawab Putrid an memeluk balik Chanyeol dengan lebih erat, sambil menenggelamkan wajahnya di dada bidang suaminya itu.

"Ya udah kamu tidur aja lagi kalau masih ngantuk."

..............................

Siang menjelang, tepatnya pukul 11 siang ini. Dan siang itu juga, baik Putri maupun Chanyeol sama sekali belum bangun dari tidurnya sejak semalam.

Sampai dering ponsel milik Chanyeol yang berbunyi cukup kencang dan membuat lelaki itu terganggu. Dia segera mengangkat teleponnya dan sedikit beringsut menjauh dari sisi putri yang masih terlelap. Lelaki itu tak ingin istrinya terbangun hanya karena sebuah telepon.

"Halo..."

"Dimana?! Pergi gak pamitan?!" teriak Junmyeon di ujung teleponnya.

Ah, benar. Chanyeol lupa minta ijin pada manager ataupun pada member lainnya kalau dia akan menginap dan menyelesaikan masalahnya dengan putri kemarin sampai hari ini.

Dia hanya bilang akan pergi sebentar, sebelum akhirnya memutuskan untuk memutar kemudi mobilnya menuju rumah Putri dan berakhir dengan membawa istrinya ke tempat ini setelah menitipkan Eunwoo pada sang ibu.

"Aku ada di suatu tempat rahasia, Hyung..." ucap Chanyeol masih dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur.

"Suatu tempat itu pasti punya nama, Park Chanyeol. Jangan buat masalah baru selagi masalahmu dengan Putri belum selesai!!!" teriaknya lagi.

Chanyeol menghela nafas, dia segera duduk dan membiarkan tubuh polosnya terlihat yang entah siapa juga yang akan melihatnya di dalam kamar. Kecuali putri, dan itu tidak akan jadi masalah karena wanita itu adalah istrinya.

"Justru aku sedang menyelesaikan masalahku hyung, serius. Dan masalahku baru saja selesai tadi malam. Makanya aku lelah sekali hari ini." Jawab Chanyeol dan menahan tawanya.

Dia yakin kalau Junmyeon pasti sedang mengerutkan keningnya sembari berpikir apa yang sedang dia lakukan saat ini dan dimana Chanyeol berada sekarang.

"Tunggu, apa maksudnya dengan baru menyelesaikan masalah? Kamu buat masalah baru?"

"Astaga, buat apa juga aku buat masalah baru. Di saat aku sedang pusing memikirkan masalahku yang belum juga selesai, Hyung..."

Junmyeon terdiam dan tak lama dia seperti menyadari sesuatu.

"Putri disana?" tanya lelaki itu

"Iya"

"Sama kamu?"

"Iyalah"

"Kalian rujuk?"

Nah, untuk pertanyaan yang satu ini. Chanyeol ingin sekali menjitak kepala Junmyeon.

"Rujuk? Sejak kapan kami cerai hyung?"

"Ya.. ya, maksudnya kalian sudah berbaikan begitu?"

"Ya, kami sudah baikan. Makanya, hyung jangan telepon lagi. Aku sedang menjalankan program anak kedua bersama dengan Putri. Sekaligus menyalurkan rasa rindu dan cinta yang selama ini terpisah jarak dan waktu."

"Hih! Ya udah, lanjutin sana!!" teriak junmyeon sambil mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.


...........................

one chapter done!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top