60. ALMOST HOME

Bismillahirrahmanirrahim
........

"Eunwoo!!" Putri berteriak dan memeluk erat putranya itu.

"Mommy, Daddy dimana?" Tanya eunwoo sambil mencari keberadaan ayahnya dan Putri hanya tersenyum tipis mendengar pertanyaan itu.

"Daddy ada di rumahnya, Daddy masih kerja. Makanya dia gak bisa--"

"Halo eunwoo.." sapa Chanyeol yang mengejutkan Putri juga eunwoo tentu saja.

"Daddy!!!" Eunwoo yang melihat Chanyeol segera berlari menghampiri sang ayah dan memeluknya erat. Sementara putri hanya dia dan menatap Chanyeol dengan pandangan penuh tanya.

"Aku rindu eunwoo." Ujar Chanyeol tanpa melepaskan pelukan  sang anak, seolah tengah menjawab pertanyaan dari istrinya itu. "Aku juga rindu padamu..." Ucapnya.

Putri menundukkan kepalanya dan mengikuti langkah kaki Chanyeol menuju mobil miliknya yang terparkir tak jauh dari sekolah eunwoo.

"Daddy, besok Daddy jangan lupa antar dan jemput eunwoo ke sekolah lagi ya. Eunwoo bosan naik bus umum terus." Ucap anak itu sambil mengerucutkan bibirnya.

"Jadi eunwoo naik bus umum?" Tanya Chanyeol.

"Iya, kata mommy. Baik taksi itu mahal, mommy juga gak punya banyak uang kayak dulu. Jadi harus berhemat. Tapi eunwoo capek Daddy, setelah naik bus. Kita pasti harus berjalan kaki jauh sampai ke rumah." Keluhnya lagi

Chanyeol menghela nafas, bagaimana dia bisa membiarkan ini terjadi jauh lebih lama lagi. Di kala dirinya bahkan mampu pergi kemanapun tanpa harus takut hujan atau panas. Tapi anak dan istrinya?

Ini bahkan belum mencapai kata berpisah, dan putri sudah membuat banyak perubahan dalam hidup mereka termasuk anak mereka sendiri.

"Mobil kamu kemana?" Tanya Chanyeol, dia ingat betul kalau dia pernah membelikan satu mobil untuk Putri di awal pernikahan mereka.

"Itu mobil kamu, aku gak bawa. Masih di parkiran basement di apartemen kita dulu." Jawabnya.

Chanyeol memejamkan mata sebentar, dia mengingat kalau dia memang sempat melihat mobil itu di sana. Tapi karena dia sekarang tinggal di dorm. Sejak kepergian Putri dan eunwoo. Lelaki itu tak tahu kalau akhirnya akan seperti ini.

"Ya Tuhan..." Gumam Chanyeol dan membawa eunwoo masuk.

"Eunwoo sayang, nenek dan kakek sangat rindu pada eunwoo. Eunwoo mau kan, main ke tempat nenek dan kakek? Daddy sama mommy ada urusan sebentar." Ucap Chanyeol.

"Eunwoo gak di ajak?" Tanya anak itu dengan polosnya.

Chanyeol menggeleng cepat, "enggak sayang, Daddy gak datang ke tempat bermain. Daddy harus ke rumah sakit. Jenguk teman Daddy, kamu tahu kan kalau di rumah sakit anak kecil gak boleh masuk?" Ucap Chanyeol.

"Tahu Daddy... Ya udah, eunwoo sama kakek dan nenek aja." Kata eunwoo dan Chanyeol tersenyum

"Anak pintar." Tangan Chanyeol segera menyalakan mesin dan memasukkan persneling. Lalu menggenggam erat tangan Putri dan membuat wanita itu terkejut.

Tak ada penolakan, hanya diam dan diam. Hal yang selalu di lakukan Putri selama mereka bertengkar.

Dan Chanyeol benci itu.

..............

"Kata kamu kita mau ke rumah sakit." Ucap Putri saat tahu mobil melaju keluar dari kota Seoul dan menuju jalan tol.

"Gak ada yang sakit di sana." Jawab Chanyeol.

"Kamu bohong sama eunwoo? Kalau gitu kita mau kemana?" Tanya Putri.

"Kalau ada yang sakit, aku rasa bukan di rumah sakit. Tapi disini, kita berdua sakit. Aku sakit karena kamu meninggalkan aku. Dan kamu, sakit karena aku membohongi kamu selama bertahun-tahun." Ucap Chanyeol menyentak putri.

"Jadi ayo kita obati luka kita. Bersama."

..............

Busan

Putri tidak percaya kalau Chanyeol akan membawanya jauh ke tempat ini. Busan...

Dia berkali-kali meminta Chanyeol menelepon eunwoo. Tapi lelaki itu tak menggubrisnya sama sekali.

"Dia ada di tempat yang aman dan bersama orang yang tepat." Jawab nya setiap kali putri menginginkan hal yang sama.

..........

"Kita mau ngapain disini? Ini..."

"Kita bulan madu."

Putri melotot, apa katanya? Bulan madu?

Kalau mereka sedang dalam kondisi baik-baik saja. Putri tidak akan menolak hal semacam ini dan akan dengan sangat senang menerima semua yang Chanyeol lakukan. Tapi apa dia lupa, kalau mereka sedang tidak baik-baik saja?

"Chan!!" Pekik Putri, dan Chanyeol menoleh ke arah istrinya dengan senyuman yang lebar

"Katakan sekali lagi, dengan keras." Ucap Chanyeol

"Apa? Apa maksudnya?"

"Tadi, kamu panggil aku apa?"

"Chan?" Tanya Putri dan lucunya Chanyeol langsung tertawa, tertawa miris dan memeluk erat Putri.

"Ya Tuhan... Aku pikir aku gak akan bisa mendengar suara kamu panggil aku dengan nama itu." Gumamnya dan memeluk lebih erat lagi tubuh putri. Seolah dia takut Putri kembali lepas dari dirinya.

"Chan... Lepas..."

"Dengerin aku dulu, aku mohon... Ini cara terbaik untuk menjelaskan semuanya..." Ucap Chanyeol dan akhirnya putri yang tadinya meronta meminta di lepaskan pun terdiam. Menunggu Chanyeol menjelaskan seluruhnya.

"Bisa aku mulai?" Tanya Chanyeol dan putri mengangguk dalam pelukan lelaki itu.

"Aku tahu kamu capek dengar aku minta maaf sama kamu. Jadi aku gak akan minta maaf lagi," ujarnya

"Aku cuma mau kamu tahu satu hal sayang, aku sangat mencintai kamu. Dan selama satu bulan lebih kita berpisah. Aku mirip boneka dengan benang untuk menggerakkannya. Aku mati sayang, aku tahu ini berlebihan menurut kamu. Tapi ini yang aku rasain sekarang puu..." Ucap Chanyeol.

"Kamu gak mencintai aku..."

"Iya, aku memang gak cinta sama kamu tapi aku sangat sangat mencintai kamu."  Ucapnya.

"Dasar bodoh!!" Ucap Putri.

"Sayang, jangan berbelit-belit. Aku mau kita selesaikan ini dengan baik sekarang." Ujar Chanyeol.

"Kalo gitu jelasin."

Chanyeol menghela nafas sebentar.

"Aku akui, aku salah pernah menyimpan rasa sama dia. Tapi yang buat aku sakit hati, bukan karena aku pernah mencintai dia meskipun cuma setitik puu. Tapi karena nyatanya aku yang buat keluarga aku berada di ambang kehancuran karena perasaan aku sendiri sayang. Itu sebabnya aku benci banget sama dia..."

"...."

"Aku paham gimana hancurnya perasaan kamu. Aku ngerti, tapi sekarang dan setelah semua yang terjadi... Aku sama sekali gak akan khianati kamu..."

.............

One chapter done!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top