56. FAR FROM YOU III
Bismillahirrahmanirrahim
.......
Chanyeol merunduk, mensejajarkan tinggi badannya dengan eunwoo yang berjalan tertatih menghampiri dirinya.
Demi Tuhan! Rasanya chanyeol ingin bunuh diri saat melihat tatapan tanpa dosa putra kecilnya sekarang. Dia merasa sudah menjadi ayah yang paling buruk di dunia. Yang menduakan cinta putra kecilnya hanya untuk seorang wanita kejam yang nyatanya sudah tak ada lagi di dunia ini.
"Daddy pulang?" Tanya eunwoo sekali lagi yang membuat hati Chanyeol seolah remuk.
"Iya, tapi Daddy harus pergi lagi sekarang... Maaf ya.." ucap Chanyeol lirih dan memandang lekat kedua manik mata putranya. Yang begitu mirip dengan manik mata milik putri.
"Bekerja?" Tanya anak itu lagu dan Chanyeol mengangguk kecil.
"Bekerja keras untuk eunwoo dan mami." Jawab Chanyeol yang membuat senyum eunwoo kini merekah.
"Untuk beli mainan yang banyak." Katanya dan sekali lagi Chanyeol mengangguk. Begitu lemah dan menahan air mata yang siap meluncur kapan saja dari kedua mata bulatnya itu.
"Nanti, kalau Daddy berangkat bekerja. Eunwoo jadi anak baik ya, jaga mami, jangan nakal. Patuh sama mami dan jangan membantah, makan yang banyak, minum susu, lalu tidur. Jangan main terus. Kasihan mami nanti kecapekan. Ya sayang.." pinta Chanyeol dan eunwoo balik mengangguk, lelaki kecil itu kemudian segera mendekati Chanyeol dan memeluk erat leher ayahnya.
"Apa nanti malam Daddy pulang lagi? Aku mau di ceritakan dongeng beruang lagi Daddy." Ucap eunwoo.
"Daddy.. belum tahu sayang, Daddy usahakan ya. Tapi eunwoo jangan menunggu Daddy, kalau sudah masuk waktu tidur. Ikut tidur sama mami dan minta mami untuk mendongeng beruang ya."
"Gak mau.. mami gak punya suara beruang." Kata eunwoo yang membuat Chanyeol semakin erat memeluk putranya.
"Kalau begitu, doakan supaya pekerjaan Daddy cepat selesai. Jadi Daddy bisa cepat pulang dan mendongeng beruang untuk eunwoo." Anak kecil itu mengangguk semangat, dia melepaskan pelukan ayahnya dan menyodorkan sebuah jari kelingking kecil miliknya.
"Janji..?"
Chanyeol mengangguk mantap, "Janji..!" Katanya dan menautkan jari kelingking mereka berdua sebelum Chanyeol kemudian menciumi wajah kecil putranya dan menggendong eunwoo. Membawanya pada putri yang sedari tadi hanya diam memandangi interaksi mereka. Seolah memberikan waktu Chanyeol bersama putranya sebelum berpisah.
"Baik-baik sama mami ya nak. Daddy pergi dulu. Kamu juga... Jaga diri baik-baik. Aku cinta kamu, aku cinta kalian berdua.." tukas Chanyeol dan mencium kening putri begitu lembut.
.......
Chanyeol melangkah lemas memasuki dorm EXO dengan koper besar di tangan kanannya, dia tak mengatakan apapun saat berpapasan dengan member EXO yang ada disana.
Siapa lagi kalau bukan Sehun dan juga kyungsoo yang memang saat ini sedang free di dorm mereka.
"Kamu pindah?" Tanya kyungsoo dan membenarkan kacamata yang bertengger di hidungnya.
"Iya pindah, aku sementara tidur disini." Kata Chanyeol
"Di kamar mana? Kamarmu udah lama banget kosong dan belum di bersihin." Balas kyungsoo bingung.
"Gak papa. Aku masuk dulu." Ucap Chanyeol yang kini langsung masuk ke dalam kamarnya sendiri tanpa bicara lagi. Meninggalkan kyungsoo yang kelihatan bingung dan melihat ke arah Sehun yang sedang meminum soda dan hanya melirik kyungsoo sekilas.
"Apa?!" Tanya Sehun balik.
"Dia kenapa?"
"Mau cerai sama Noona." Jawab Sehun enteng dan membuat kyungsoo membulatkan kedua matanya. Juga segera bersuara keras.
"Haaa??!! Jangan bercanda oh Sehun!" Bentak kyungsoo.
"Astaga, kalau Hyung gak percaya ya datang aja ke apartemen ku sekarang. Mereka ada di sana kok, mencari kedamaian stelah bertahun-tahun di kecewakan." Jawab Sehun lagi dengan santai. Dalam hatinya sebenarnya begitu panas, marah karena tahu kalau putri terluka.
Tapi dia masih belum ingin ikut campur lebih jauh dalam urusan mereka. Bagaimanapun, Sehun tetap memiliki rasa hormat yang besar untuk chanyeol maupun putri.
--------------
--skipp--
--1 bulan kemudian--
"Iya, nanti saya antar kesana. 1 jam lagi ya.." putri kini menenteng beberapa tas berisi wadah makan yang cukup banyak. Dengan eunwoo yang ada di kursi bayi dan masih memakan sarapannya.
"Mami... Daddy belum pulang?" Tanyanya dengan mulut penuh makanan.
"Makan dulu sarapannya sayang, jangan bicara nanti kamu tersedak."
"Mami selalu marah kalau aku mau telpon Daddy." Protes eunwoo yang membuat putri jengah.
Ini sudah 1 bulan berlalu dan masih belum ada titik temu di antara keduanya, entah perasaan putri yang masih lemah dan belum sanggup mengajukan gugatan cerai atau Chanyeol yang memang belum berniat menceraikan dirinya.
Oh, mereka tak lagi tinggal di rumah Sehun. Dia kini menyewa sebuah flat sederhana di pinggiran kota. Dan membuka usaha catering harian untuk balita. Putri memang akhirnya memutuskan untuk pergi.
"Mami..!!" Eunwoo kembali berteriak.
"Apa sayang. Mami masih masukin makanan dulu, sebentar.." kata putri
"Aku mau telpon Daddy!" Putri menghela nafas berat, sudah 1 bulan dia tidak menghubungi Chanyeol sama sekali.
"Oke, tapi sebentar aja ya. Mami harus antar makanan dulu setelah ini. Oke..? Lagipula nanti eunwoo juga harus masuk sekolah sayang." Kata putri yang di angguki cepat oleh eunwoo.
.......
'tuutt tuutt'
"Halo.."
"Daddy..!!!"
"Eunwoo..?! Ini eunwoo?" Tanya Chanyeol dari seberang telepon.
"Iya ini eunwoo Daddy. I Miss you so much." Kata eunwoo dengan suara cadelnya.
"Miss you too sayang, eunwoo pakai hp siapa...?"
"Hp mami..."
Chanyeol menghela nafas lega. Iya, akhirnya dia tahu nomor kontak putri yang baru setelah hampir satu bulan kehilangan kontak dengan istrinya setelah memutuskan keluar dari apartemen Sehun saat itu.
"Oh, eunwoo sehat sayang? Udah makan?" Tanya Chanyeol.
"Ini lagi mam."
"Wah, pintar anak Daddy.."
"Hehehe, Daddy kapan pulang? Woo kangen."
Chanyeol meringis, dan menetralisir hatinya yang bergemuruh. "Pekerjaan Daddy belum selesai sayang, maaf ya. Nanti secepatnya Daddy pulang. Mami lagi apa nak?"
"Mami.. lagi masukin makanan, buat di antar ke rumah pelanggan." Kata eunwoo yang menirukan ucapan ibunya yang setiap hari dia dengar sejak pindah kesini.
"Pelanggan?"
"Iya, mami bekerja. Cari uang sama seperti Daddy." Kata eunwoo yang akhirnya kembali mengiris hati Chanyeol.
"Boleh Daddy bicara sama mami sayang, sebentar aja." Pinta Chanyeol dan eunwoo menatap putri yang ada di depannya.
Putri menggeleng, memberi tahu dengan bibirnya bahwa dirinya sibuk untuk sekedar menerima telepon dari Chanyeol.
"Mami sibuk Daddy." Ucap eunwoo dan Chanyeol terdengar sedikit menghela nafas disana.
"Ya udah, kalo gitu Daddy mau ngobrol aja sama eunwoo. Boleh kan?" Baru saja anak itu akan mengatakan iya, tapi putri menunjuk ke arah jam dinding dan memperingatkan soal sekolahnya.
"Eunwoo mau sekolah dulu Daddy. Nanti Daddy bisa jemput gak?" Tanya eunwoo, matanya tertuju ke arah putri dengan pandangan memohon. Dan setelah itu dia segera mengangguk.
"Mami--"
"Mami kasih ijin kok, nanti Daddy jemput eunwoo di sekolah ya. Daddy tanya sama mami aja dimana sekolah eunwoo, nanti mami kasih tahu." Dan setelah Chanyeol mengiyakan permintaan putra kecilnya, dia mendengar eunwoo memekik senang dan segera menutup telepon
Membuat putri merutuk pada dirinya sendiri yang akhirnya harus menghubungi Chanyeol terlebih dahulu untuk kepentingan anak mereka. Eunwoo...
Sementara di tempat lain, Chanyeol tengah mempersiapkan segalanya. Segala hal yang memungkinkan untuk membawa kembali keluarga kecilnya itu ke dalam pelukannya saat ini.
Baginya, 1 bulan sudah lebih dari cukup untuk memutuskan bahwa dia memang tak akan melepaskan putri juga eunwoo apapun yang terjadi.
............
One chapter done!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top