53. PUNISHMENT
Bismillahirrahmanirrahim
.....
"Eunwoo kok nangis sayang?" Putri yang baru saja pulang dari minimarket yang letaknya di lantai dasar apartemen mereka kini mengangkat eunwoo yang sudah menangis kencang ke dalam gendongannya. "Ahjumma mana sayang, kok sendirian. Hmm?" Tanyanya lagi sambil melihat sekeliling yang tampak sepi.
Sementara itu, eunwoo terlihat mulai tenang setelah bertemu ibunya dan di peluk oleh putri. "Ssstt.. diem ya sayang, maaf ya mami baru pulang. Tadi susu kamu abis, jadi mami beli susu dulu sama biskuit buat kamu. Mau gak?" Eunwoo mengangguk dan putri membawa stroller sang anak keluar dari sana. "Kita mamam sambil jalan-jalan ya sayang, kamu pasti bosen kan di rumah terus.." ajaak putri pada sang putra yang hanya diam menuruti ucapan ibunya.
......
Grepp
"Eunwoo!! Nak!!" Teriak Chanyeol begitu memasuki rumahnya. Dia mencari keberadaan putra tunggalnya ke segala penjuru rumah, tapi nihil... Eunwoo tidak di temukan di manapun.
"Puu!! Sayang.!! Eunwoo!! Ahjumma!!" Chanyeol berteriak lagi, kini lelaki itu meneriaki dan memanggil seluruh nama orang yang mungkin ada di sana. Tapi sekali lagi, nihil... Tak ada jawaban atau respon yang dia dapatkan.
Sampai akhirnya dia memutuskan untuk menelepon ponsel milik putri. Dan yang membuatnya terkejut adalah, ponsel itu justru tergeletak di lantai ruang tengah apartemen mereka. Putri meninggalkan ponselnya, itu bukan hal yang wajar. Bahkan wanita itu sama sekali tak bisa jauh sedikitpun dari benda persegi itu.
Belum lagi, ada telepon rumah yang juga tergeletak disana. Yang membuat Chanyeol teringat, bahwa eunwoo meneleponnya dari telepon rumah. Balita itu memang masih kecil, tapi dia sudah bisa mengerti kalau dia tinggal menekan tombol nomor 1 untuk langsung terhubung dengan Chanyeol. Dan tombol nomor 2 untuk menghubungi ibunya.
Pikiran lelaki itu kini sudah tak karuan, bayangan buruk melintas di kepalanya. Istrinya yang menghilang begitu juga putra semata wayang mereka dari rumah secara misterius. Membuat jantung Chanyeol terasa di remat kuat. Dia takut dan menyesal. Menyesal meninggalkan putri sendirian di tengah kekalutan mereka berdua, menyesal karena tak langsung pulang sementara dia tahu putra mereka ada di rumah kala itu. Dan segala rasa menyesal lainnya yang kini melingkupi hati Chanyeol.
'tuutt tuutt'... 'tuutt tuutt'...
"Ayo angkat, ayo angkat!!" Chanyeol menggerutu sembari menghubungi seseorang.
Hingga....
"Halo..?" Di angkat!!
"Mah, putri sama eunwoo disana gak?" Tanya Chanyeol dengan nada terburu dan nafas yang terdengar panik.
"Enggak tuh, mamah baru mau nelepon kamu buat ajakin mereka ke sini Yeol..." Ucap mamah park yang membuat wajah Chanyeol kini menjadi pias. Keringat dingin kini memenuhi seluruh tubuh lelaki itu.
"Ya udah mah, nanti aku hubungin lagi ya.. sama, kalo putri ke sana atau hubungin mamah. Tolong kabarin aku ya mah." Tegas Chanyeol
"Emang ada apa sih Yeol..?"
"Enggak mah, gak apa. Aku minta tolong ya mah..." Ujar Chanyeol sekali lagi sebelum menutup sambungan teleponnya kali ini.
BIP.
.....
"Aaaaa... Buka mulutnya sayang, hmm... Pinter anak mami." Putri menyuapi eunwoo yang duduk di kursi khusu balita di sebuah restoran cepat saji yang letaknya tak terlalu jauh dari rumahnya sendiri. Eunwoo lapar, dia menangis karena kelaparan. Itu yang putri tahu, dan dia belum masak sama sekali. Terlalu lama juga kalau eunwoo harus menunggunya memasak untuk sekedar makan siang, hingga akhirnya wanita itu membawa eunwoo ke tempat ini.
Menenangkan pikiran bersama putra tunggalnya dan menikmati suasana restoran yang nampak cukup lengang pada waktu itu.
Putri tersenyum melihat pipi gembul eunwoo yang semakin menggembung karena makanan yang dia kunyah, wanita itu selalu melupakan setiap permasalahan yang terjadi dengan Chanyeol tadi.
"Oh! Mami lupa bawa ponsel deh kayaknya, woo--aa.." ujar putri yang baru saja memeriksa tasnya. "Apa jatuh ya? Ilang jangan-jangan.. aduh!!" Gumamnya sendiri.
-----------------------🍁🍁-----------------------
Chanyeol semakin gusar, dia menelusuri setiap jalanan Seoul untuk mencari istri dan putranya tanpa memberitahukan siapapun soal hilangnya dua orang yang begitu berharga dari hidup Chanyeol kala itu
"Astaga puu.. kamu dimana...?" Monolog Chanyeol sembari terus memutar kemudinya.
.....
Putri baru saja masuk ke rumah dengan eunwoo dalam gendongannya. Ahjumma ternyata pulang lebih dulu begitu mendengar anak nya kecelakaan dan karena panik. Wanita paruh baya itu sampai lupa bahwa eunwoo masih tertidur di kamar. Sementara putri masih berada di minimarket.
Putri kini ikut merebahkan tubuhnya setelah mandi di samping putra kecilnya. Menerawang langit-langit kamar dan memainkan jari kecil putranya.
"Mami harus marah sama Daddy atau maafin Daddy ya sayang? Mami tahu, dia udah gak ada di dunia ini. Tapi mami gak suka, karena Daddy kamu sempat sayang sama dia sayang..." Celoteh putri pada eunwoo yang terlelap dan tak mengerti ucapan sang ibu sama sekali.
Tak ada keinginan putri sedikitpun untuk menghubungi Chanyeol atau mengetahui keberadaan lelaki itu. Ponselnya dia biarkan tergeletak di meja rias, tanpa memeriksa pesan atau telepon yang mungkin masuk selama dia pergi tadi. Hati dan pikirannya masih butuh waktu untuk mulai kembali.
.....
Cklek
Chanyeol mengerutkan keningnya. Stroller eunwoo ada di ujung pintu, juga sepatu milik putri yang chanyeol kenal baik. Dia menutup pintu perlahan dan mengintip dari balik pintu kamarnya, melihat sosok istri dan putranya disana lalu menghela nafas lega.
Tapi nafasnya tercekat, saat mendengar ucapan putri yang bergumam sendiri dengan sang putra.
"Maafin aku sayang..." Ujar Chanyeol lirih dan menutup pintu kamarnya lalu berbalik tanpa berani masuk ke kamar mereka.
------------------------------------------------------
Grepp!
Tangan besar itu melingkar di pinggang putri dan hembusan nafas hangat kini terasa di ceruk leher si wanita hingga tanpa harus berbalik pun putri sudah tahu kalau itu adalah milik Chanyeol.
"Maafin kebodohan aku selama beberapa tahun ini sama kamu ya sayang..." Ujar Chanyeol tanpa berani menatap putri. Wanita itu hampir berbalik namun gerakannya di tahan oleh pelukan Chanyeol yang semakin erat di pinggangnya.
Putri hanya menghela nafas, tak ingin membalas satu ucapanpun dari Chanyeol saat ini.
"Aku bodoh, bodoh karena pernah menyimpan perasaan itu sama orang lain. Bodoh karena merasa sakit karena orang lain, yang seharusnya gak pernah aku rasain. Kecuali sama kamu..." Jelas Chanyeol sekali lagi.
"Udah terjadi, maaf kamu gak merubah apapun Chan. Perasaanmu jelas udah berubah sama aku. Kita udah gak kayak dulu lagi. Kita udah berbeda dan berubah banyak," jawab putri yang membuat hati Chanyeol rasanya di remat kuat.
Sakit... Itu yang dia rasakan sekarang.
"Aku gak akan membela diri lagi, karena emang aku yang salah sayang. Aku menerima apapun hukuman dari kamu. Kalau memang itu yang membuat kamu bisa lebih bahagia, tanpa harus terbebani sama perasaanku..." Ucap Chanyeol dan putri tersenyum tipis.
Wanita itu memejamkan mata, menghirup aroma tubuh suaminya yang menguar jelas.
"Let's have a break time for a while..."
Seperti disambar petir di siang bolong. Keputusan putri menyentak perasaan Chanyeol dan membuat lelaki itu tak bisa menyembunyikan lukanya lagi.
"Apa aku gak punya pilihan lain?" Tanya Chanyeol.
"Aku butuh waktu. Buat kembalikan semua rasa percaya aku dan semua rasa aku sama kamu. Aku sakit Chan, sakit banget sekarang. Aku mohon, kamu bisa ngerti..." Ujar putri. "Kalau nanti, kita bisa jauh lebih baik setelah pisah. Maka lebih baik kita pisah, dan jalani hidup masing-masing. Aku sama eunwoo dan kamu bisa jadi ayah yang baik buat dia." Putus putri hingga air mata Chanyeol luruh seketika.
......
Hayoo ada yang bingung?
Jadi, ini soal perasaan Chanyeol ke Hyeri yang ternyata udah sampai tahap cinta, bukan nyaman lagi. Tapi Chanyeol baru nyadar sekarang. Setelah Hyeri pergi, dia sakit dan kecewa karena orang yang sempat dia cinta udah jahat banget.
Nah, putri juga baru sadar kalo sebenernya Chanyeol tuh sempat cinta sama Hyeri. Dan itu bikin dia sebagai istri ngerasa di selingkuhin lagi sama Chanyeol. Makanya mereka pisahhh...
Gitu yaa
Kira-kira pisahin apa satuin?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top