46. LIFE OR DEATH
Hai
Lanjut
.
.
.
"Aaarrgghhhh!!! CHANYEOL!!!"
Teriakan putri sontak saja membuat ketiga lelaki yang ada di luar segera menghambur menuju ke dalam ruang inap putri. Dan menemukan wanita itu sudah dalam posisi setengah duduk dengan terus memegangi bagian bawah perutnya dan meringis kesakitan
Dan yang paling membuat Chanyeol terkejut adalah, air ketuban putri yang sudah pecah dan membasahi lantai kamar inap nya.
"Sayang!!"
Chanyeol menghampiri putri dan menopang tubuh putri yang sudah hampir ambruk, bulir keringat bercucuran di kening dan sekujur tubuh putri. Tangan dan kakinya yang sudah dingin dan gemetar membuat Chanyeol ikut oanjkelihat kondisi istrinya
"Chanhh.. huuhh..huuhh.. sa..kit..huuhh"
Ucap putri dengan nafas tersengal.
"Tunggu ya, sebentar. Sehun lagi panggil dokter sama perawat"
Ucap Chanyeol yang kini merengkuh tubuh putri dan mencoba menenangkan nafas putri.
"Chan.. huuhh.."
"Iya sayang, tarik nafasnya.. buang.. fyuuuhhh.."
Tangan Chanyeol terus menggenggam erat tangan putri dan membiarkan wanita itu meremas tangan Chanyeol sambil menggigit bibir bawah nya untuk menahan sakit.
Sampai akhirnya.. dokter yang di panggil Sehun dan Jongin masuk ke kamar putri dengan di temani oleh beberapa perawat dan membawa brangkar yang siap membawa putri menuju ruang tindakan.
"Sayang, kuat sayang.. sabar.."
"Sakit... Chan..huuhhh"
Jawab putri dengan tangan yang masih terus meremas balik tangan Chanyeol hingga urat tangan wanita itu terlihat dan tangan chanyeol sendiri memerah. Jujur, chanyeol merasakan sakit yang luar biasa di tangannya yang terkena cakaran kuku istrinya saat mencengkeram sekarang. Tapi dia tahu persis kalau rasa sakit yang dia rasakan tidak sebanding dengan apa yang tengah putri rasakan saat ini.
Dengan cepat, dokter jaga dan perawat segera membawa putri ke ruang gawat darurat masih dengan Chanyeol yang terus mendampingi putri di sana.
"Sayang.. kuat ya.. aku tahu kamu bisa.."
Ucap Chanyeol terus sambil mengecupi punggung tangan putri juga dengan keningnya.
"Sakit.."
"Iya.. aku tahu, sabar.."
Dokter Kim yang di telpon akhirnya tiba dan segera memeriksa kondisi putri.
.
"Sudah pembukaan 8 tapi ketuban sudah pecah."
Ucap dokter Kim yang Chanyeol tak mengerti arti dan maksudnya.
"Tuan, kita akan menunggu 30 menit lagi. Jika sampai 30 menit ke depan tidak ada pembukaan lagi.. maka kami akan melakukan tindakan operasi untuk mengeluarkan bayi"
Ucap dokter Kim dan chanyeol hanya mengangguk kecil sambil terus menatap istrinya yang masih tak henti merintih.
Ada sebuah obat yang di suntikkan dan membuat kontraksi yang di rasakan putri kini jauh lebih sakit dan lebih terasa dibanding sebelumnya.
"Sayang.. kamu harus kuat sayang. Kamu kuat sayang, kamu bisa.."
Bisik chanyeol di telinga putri dan mengecupi tangan putri
"Jangan tinggalin aku, aku mohon sayang.. plis, kamu harus kuat"
Ucap Chanyeol lagi, melihat kondisi istrinya saat ini. Jujur saja pikiran Chanyeol sudah melayang ke arah yang negatif dan dia merasa begitu ketakutan dan cemas tak terkira.
Sampai tiba tiba...
"Sudah pembukaan 10, kita bisa mulai proses persalinan nya dokter"
Ucap seorang perawat yang sedari tadi memang bertugas untuk memeriksa kondisi pembukaan putri.
"Oke.. tuan Chanyeol. Apa anda mau tetap disini atau mau menunggu di luar?"
Tanya dokter Kim sambil menatap Chanyeol.
"Saya akan menunggu dia disini. Di samping istri saya dokter"
Jawab Chanyeol dan di angguki oleh dokter Kim.
.
--skiipp--
Kini putri sudah di posisikan di sebuah tempat tidur khusus untuk orang yang melahirkan. Tubuh bagian atasnya yang di buat setengah duduk dengan baju khusus yang sudah dia pakai agar memudahkan proses persalinan.
Chanyeol sendiri yang menguncir rambut putri ke atas seperti gelung kecil agar istrinya leluasa dan setelahnya membiarkan tangan dan lengannya di gunakan putri untuk meremas sementara wanita itu menahan sakit.
"Oke.. nyonya, dengarkan aba-aba saya dan mengejan sekuat mungkin. Jangan menutup mulut anda."
Ucap dokter Kim. Lalu setelahnya, putri terlihat menatap Chanyeol.
"Kamu pasti kuat, aku disini. Ucap Chanyeol."
"Chan... Maafin aku.."
Entah apa yang ada di otak putri saat itu, wanita itu terus saja meracau meminta maaf pada Chanyeol sampai membuat hati cahbyeol seperti di remas kuat.
"Ssttt.. udah sayang, udah.. kamu kuat"
Ucap Chanyeol lagi dan putri mulai mengejan kuat seperti yang dokter Kim ucapkan.
"Ayo nyonya, 1.. 2.. 3..!!"
Dan putri mengejan kuat, sambil tangannya meremas kuat lengan suaminya.
.
--meanwhile--
"Gimana putri?"
Tanya Baekhyun yang baru saja sampai dengan member yang lain juga bersamaan dengan mamah dan papah park yang baru saja sampai begitu mendapat telepon dari Jongin kalau menantu mereka sudah akan melahirkan.
"Di dalem, lagi mau persalinan kayaknya. Udah hampir sejam sih di dalamnya"
Jawab Jongin dengan raut wajah yang begitu cemas.
"Kok bisa mendadak gini sih"
Tanya jongdae yang juga tak kalah khawatir
"Sebenarnya gak mendadak juga, karena emang udah masuk waktu waktunya dia melahirkan. Tapi karena gak nyangka bakal hari ini dan sepagi ini waktunya. Makanya jadi begini"
Gumam kyungsoo yang di angguki oleh yang lain
Sementara itu, mamah park dan papah park hanya diam dan terus berdiri mondar mandir di depan pintu ruang tindakan sambil sesekali melirik ke arah dalam ruangan agar tahu apa yang tengah terjadi di dalam sana saat ini.
.
--skiipp--
--2 jam kemudian--
Waktu sudah menunjukkan waktu hampir 2 jam setelah putri.oeryqma kali merasakan kontraksi hebat dan air ketuban. Dan selama 2 jam itu pula putri berjuang antara hidup dan mati untuk melahirkan putra pertamanya dengan Chanyeol...
"Ayo nyonya, sedikit lagi.. kepalanya sudah kelihatan nyonya.."
"Huuhhh.. huhhh.. akuuhh.. gak kuat.."
Ucap putri dan matanya hampir saja terpejam karena kelelahan yang begitu dia rasakan disertai rasa sakit yang amat sangat.
Sampai salah seorang perawat memukul lengan dan pipinya cukup kencang untuk bisa menyadarkan putri kembali.
"Jangan tidur nyonya, mengejan lagi atau anak nyonya bisa terjepit nanti"
Ucap si perawat dan putri kini kembali mengejan
"Eeeuuunggghh!!!"
Putri kini sudah setengah berteriak dan mengejan begitu keras, ada sesuatu yang mendesak di bawah sana dan rasanya begitu sakit yang sangat luar biasa.
Tubuh putri terasa di belah menjadi dua dan tak lama...
"Hueeeekkkk"
Suara tangis bayi kecil itu terdengar berbarengan dengan riuh perawat dan dokter yang bernafas lega karena putri sudah berhasil melahirkan bayinya.
"Seorang putra yang tampan dan sempurna"
Ucap dokter Kim sambil menunjukkan bayi kecil yang masih berlumuran darah dan berbungkus selaput putih itu ke arah putri dan Chanyeol.
Lelaki itu, tak kuasa lagi menahan air matanya begitu melihat sosok malaikat kecil yang kini resmi menyapa dunia.
"Jagoan kita sayang, kamu berhasil melahirkan jagoan kecil kita"
Ucap Chanyeol dan mengecupi seluruh permukaan wajah istrinya yang di penuhi butir peluh.
"Anak.. kita.."
Ucap putri dengan senyum tipis yang menyungging di bibirnya.
"Iya.. anak kita"
Ucap Chanyeol lagi.
Putri merasa seluruh bebannya seperti di angkat dari tubuhnya. Wanita itu menatap sayu dan lurus ke arah bayinya, hingga tak lama... Pandangannya terasa begitu berat... Dan akhirnya kedua matanya terpejam erat.
"Putri... Sayang.. "
Panggil Chanyeol saat melihat putri tak lagi membuka mata.
"Sayang, sayang.. bangun!!"
Teriak Chanyeol sambil mengguncangkan tubuh putri. Tapi nihil, karena sama sekali tak ada reaksi dari wanita yang di cintainya itu. Hingga akhirnya, dokter Kim segera mengambil alih kembali dan meminta Chanyeol keluar dari ruangan itu agar dirinya bisa menangani putri...
.
.
.
LANJUT
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top