44. ONLY ONE
Hai
Lanjut
.
.
.
"Anda sudah sampai..."
"Dimana Hyeri?"
"Dia masih di interogasi oleh kapten di dalam. Silahkan masuk tuan"
Chanyeol mengangguk kecil dan mengikuti langkah petugas polisi yang menemuinya di depan pintu masuk kantor polisi Seoul.
.
Cklek
"Silahkan.."
Ucap petugas itu lagi dan tak lama Chanyeol masuk ke dalam sebuah ruangan dimana ada beberapa petugas lainnya yang tengah melihat ke arah kaca besar dimana memperlihatkan Hyeri yang tengah duduk di tengah sebuah ruangan gelap dengan kapten tepat berada di hadapannya.
"Dia belum mengatakan apapun dan mengakui perbuatannya. Dia masih tetap diam dan berusaha menutupi segala kejahatannya tuan park.."
Chanyeol menghela nafas panjang dan berat, dia sudah menduga kalau Hyeri pasti akan melakukan hal ini. Gadis itu, gadis yang pernah membuat dirinya hampir melupakan istri dan anaknya juga rumah tangganya beberapa waktu yang lalu. Memang bukanlah wanita sembarangan yang bisa dengan mudah menyerah.
"Apa aku bisa bicara dengan Hyeri?"
Tanya Chanyeol yang masih menatap nanar ke arah gadis itu.
"Bicara dengan wanita itu? Uhm, kami tidak bisa memutuskan. Saya akan laporkan dulu pada kapten dan jika memang bisa, anda bisa bicara dengan tersangka"
Ucap petugas itu dan Chanyeol hanya mengangguk singkat. Di kepalanya.. ada banyak kata dan kalimat yang dia susun untuk bicara dengan gadis itu.
.
.
--meanwhile--
#pletak!!!
"Aduuhhh!!! Noona!"
Sehun segera mempoutkan bibirnya dan mengusap usap belakang kepalanya yang di pukul oleh putri dengan telapak tangannya itu.
Yup..
Mungkin kalau fans Sehun tahu soal ini, mereka akan protes atas perlakuan putri pada maknae EXO tersebut. Tapi bagi Sehun, sikap putri itu sudah menjadi kewajaran jika dirinya melakukan kesalahan atau membuat putri kesal.
Seperti sekarang...
"Kok bisa sih, kamu pulang dari wajib militer gak bilang sama aku? Gak telepon, gak ada surat, email, chat, atau apa gitu? Masa cuma Jongin aja yang kasih tahu aku, aku kirain kan kamu belum pulang. Kalo Chanyeol gak kasih tahu, mana mungkin aku tahu kalau kamu udah pulang sih. Kamu tuh sengaja ya? Udah lupa ya sama aku? Gitu?"
Sehun menatap lekat wanita muda yang kini terus mengomel di depannya dengan perut buncit itu sementara Jongin hanya tersenyum kecut mendengar ocehan putri pada sahabatnya.
"Noona.. Sehun tuh gak ada lupa sama sekali sama Noona. Beneran deh, mana pernah sih Sehun lupa sama Noona?"
Ucap Sehun lembut
"Ngerayu!"
Tukas Jongin yang kini dibbalesin tatapan tajam oleh Sehun
"Diem Jong! Lagi serius tahu"
"Hehheeh..."
"Mck, kalau gak lupa... Terus kenapa gak kasih tahu aku kalau kamu udah pulang? Kenapa gak ngabarin sama sekali? Kenapa gak ngomong? Chatting kek, apa gitu. Masa iya gak bisa sih?"
Sehun terkekeh
"Sengaja kali Noona. Aku pengen kasih kejutan buat Noona. Aku awalnya mau datang kesini sehari setelah aku keluar dan pulang ke rumah. Tapi kata Chanyeol Hyung. Noona lagi ikut terapi dan kecapekan, jadi ya.. aku gak mau bikin Noona tambah capek. Makanya aku putusin buat hari ini aja aku kesini, ehh.. sekalian Chanyeol Hyung titipin Noona sama aku dan Jongin selagi hyung ke kantor polisi.."
"Tapi kan bisa chat duluan, oh Sehun.."
Protes putri lagi
"Iya.. tahu kok, tapi Noona kan gak boleh banyak pegang ponsel karena lagi hamil. Noona tahu kan, gimana posesifnya suami Noona yang tercinta itu sekarang?"
Putri menghela nafasnya lagi dan mengangguk kecil.
"Iya juga sih, ya udah deh"
"Jangan ngambek ya Noona. Berapa tahun coba kita gak ketemu, masa udah marah aja sama adik Noona yang paling ganteng ini"
Ujar Sehun sambil tersenyum begitu manis. Hingga membuat Jongin berdecih tak karuan.
"Gaya banget, lupa ya? Sebulan sebelum kita keluar Noona sama Chanyeol Hyung sempat tengokin kita di camp militer"
"Oh iya ya.."
Sehun menggaruk kepalanya yang tak gatal dan Jongin sudah tertawa kecil.
"Ya udah deh. Aku maafin, tapi titipan aku tadi di bawain kan adik-adik aku yang tersayang?"
Tanya putri yang balik tersenyum
"Oh.. tenang Noona.. Kim Jongin sih, gak akan pernah lupa soal beef pizza dari Noona tercinta."
"Heh!! Kamu juga beli sama aku ya! Enak aja Kim Jongin aja yang di sebut, aku juga beliin kok Noona. Serius sumpah.."
"Hehehe.. iya iya, dua dua impas. Samaan kok, adik adik aku yang paling manis dan baik. Makasih ya, pizza-nya mana?"
Tanya putri lagi dan kini baik Sehun ataupun Jongin saking memandang dan matanya menelusuri ruangan rawat inap putri malam itu.
"Astaga! Hun!! Ketinggalan pizza-nya udah di bayar kita main pergi aja tadi pas Drive thru!"
Teriak Jongin yang teringat secara tiba-tiba dan menepuk keningnya dengan wajah panik.
"Mck! Ah elah Jong.. pikun banget sih heran!"
Jawab Sehun membalas ucapan Jongin.
"Heh! Sama aja, kamu juga tahu!!"
"Udah! Kalian tuh sama aja pelupa. Heran deh, bisa bisa nya beli pizza sampai ketinggalan gitu."
Ucap putri yang hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan dua orang yang dia anggap sebagai adik itu
"Uhm.. Noona, kita ambil dulu pizza-nya ya.. tunggu, sebentaat aja"
Ucap Sehun tapi Jongin menggeleng.
"Gak gak, aku disini. Kamu aja yang balik buat ambil tuh pizza. Aku disini buat jagain Noona."
"Enak aja! Kan kamu yang salah, sampai itu pizza ketinggalan disana."
"Ngarang! Kamu yang salah, aku kan cuma pesen aja sama ambil uangnya. Yang ambil pizza-nya tuh harusnya kamu.. Sehun"
Putri menghela nafasnya dan mengelus dada melihat perdebatan tanpa henti di antara kedua orang ini.
"Halo??? Bapak bapak yang ganteng, mendingan gak usah di ambil aja deh pizza-nya. Udah gak pengen. Ngantuk!"
Ucap putri sambil membaringkan tubuhnya membelakangi Sehun dan Jongin lalu memejamkan matanya, sementara kedua orang itu segera mendekat dan tak lama terdengar suara permintaan maaf yang saling bersautan satu sama lain antara Sehun dan Jongin pada putri
.
--skiipp--
"Anda yakin untuk menemui gadis itu? Saya khawatir kalau dia akan berbuat nekat"
Ucap kapten saat mendengar permintaan Chanyeol untuk menemui Hyeri dari anak buahnya
"Hanya sebentar, lagipula... Kalau anda mau khawatir.. seharusnya anda mengkhawatirkan sikap saya nantinya pada Hyeri. Apakah saya bisa mengendalikan emosi saya saat menemui dia atau tidak.."
Kapten polisi itu kini menatap Chanyeol lekat
"Besok atau lusa.. nyonya Park akan melahirkan anak pertama kalian, benarkan?"
Tanya sang kapten dan chanyeol segera mengangguk cepat.
"Saya tidak tahu, apakah mengatakan hal semacam ini tepat untuk situasi anda saat ini. Tapi saya ingin sekali mengatakan hal ini. Sebelum anda masuk ke ruangan itu dan menemui tersangka.."
Ucap sang kapten hingga chanyeol menatap balik sang kapten dan segera menelisik petugas polisi yang sudah berusia paruh baya tersebut.
"Anda katakan saja, saya dengarkan.."
"Wanita yang ada di dalam sana. Apapun yang sudah dia lakukan hingga mungkin membuat emosi anda berada di puncak dan siap meledak kapanpun juga... Saat waktu itu datang nanti, ingatlah wajah istri anda saat dia tersenyum. Agar semua rasa sesak, kesal, benci, dan marah yang ada di hati dan pikiran anda lebih tenang... Dan emosi anda lebih terkendali. Karena satu tindakan gegabah yang bisa saja anda lakukan.. akan sangat berpengaruh pada kehidupan keluarga kecil anda. Istri.. dan calon anak anda.."
Ucap sang kapten dan setelahnya, dia menepuk pundak Chanyeol sebelum pergi menjauh dari sana.
Membiarkan Chanyeol masuk ke dalam ruangan itu dan menemukan Hyeri...
.
"Chanyeol oppa!!!"
Teriak guru yang segera mendekat ke arah Chanyeol.
Tapi...
#Plakkk!!!!
Sebuah tamparan keras di layangkan Chanyeol ke pipi kanan Hyeri dan lelaki itu langsung menatap tajam ke arah Hyeri yang nampak begitu terkejut dengan perlakuan lelaki yang dia cintai itu.
"Op-paa..."
"Bunuh aku sekarang atau lakukan apapun yang kamu mau untuk melampiaskan rasa sakit hatimu. Padaku... Tapi... Jika kamu menyentuh keluargaku, walaupun sedikit saja. Aku gak akan segan untuk menghancurkan mu sampai remuk!!!"
Ucap Chanyeol sengit ke arah hyeri
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top