39. CHEAT YOU V

Hai

Lanjut

.

.

.

--satu bulan kemudian--

Waktu terus berjalan dan kandungan putri semakin besar dengan dia yang masih terbaring di ranjang rumah sakit tanpa pernah sekalipun membuka matanya sejak kejadian itu.

"Hahh.."

Dokter Kim menghela nafas dan menatap nanar ke arah pasiennya yang kini masih saja diam tak bergerak

"Kondisi vitalnya?"

"Kondisi vitalnya baik dokter, semua normal dan tak ada kelainan"

"Bagaimana dengan kondisi janinnya?"

"Kondisi janin juga baik, kami selalu memeriksa kondisi keduanya dan semuanya masih dalam kondisi baik"

"Kalau memang semua kondisinya baik. Bagaimana mungkin dia tidak juga bangun setelah sekian lama?"

Gumam dokter Kim dan terus menatap putri. Dia mendekat ke arah pasiennya itu dan memegang tangan putri lalu berbisik

"Putri anisya.. kamu harus bangun atau kamu gak akan bisa melihat bayimu. Bayimu sebentar lagi harus lahir putri.. bangun.. aku mohon"

Ucap dokter Kim dan dia kemudian menjauhkan dirinya lagi dari pasiennya.

"Dimana suaminya?"

"Di luar dokter, dia selalu menunggu dan menemani pasien di ruang tunggu dan di ruangan ini setiap hari"

"Ya sudah, aku akan kesana dan menemui suaminya lagi"

Perawat itu mengangguk sementara dokter Kim keluar dari ruangan itu.

.

.

"Tuan park.."

Dokter Kim kini mendekat dan duduk di samping Chanyeol yang terlihat memainkan ponselnya tapi dengan raut wajah pucat.

"Iya dokter"

"Usia kandungan putri sudah masuk 7 bulan tuan, dan kondisi putri masih belum ada perkembangan yang signifikan. Dia masih tetap tak merespon apapun, sementara kondisi vitalnya masih baik-baik saja"

Chanyeol menghela nafas kasar dan menunduk

"Apa yang harus aku lakukan sekarang dokter?"

"Begini, kalau memang sampai dua hari kedepan putri masih belum bisa bangun juga. Terpaksa kami akan melakukan tindakan operasi Caesar dan melahirkan secara paksa bayi anda dari nyonya Park. Karena meskipun kondisi vital nyonya Park masih baik, tapi dengan kondisi yang tetap seperti ini akan mempengaruhi kondisi bayi anda nantinya.."

"Lalu... Istriku? Apa mereka akan tetap bisa selamat dan bertahan?"

"Itu akan bisa di ketahui setelah operasi Caesar selesai di lakukan tuan. Karena kami juga belum bisa memprediksi secara detail bagaimana kondisi ibu dan bayinya. Ini kasus pertama yang pernah terjadi tuan"

"Baiklah, akan aku pikirkan terlebih dahulu dokter"

Ucap Chanyeol pada akhirnya. Lelaki itu memang sudah tak bisa berpikir jernih lagi sekarang, dia mengutuk dirinya terus menerus setiap harinya atas apa yang telah terjadi dan di alami oleh putri, yoora, dan juga bayinya saat ini...

Semua masalah ini, berawal dari kebodohannya yang menerima sosok Hyeri keparat itu masuk ke dalam hidupnya dan membiarkan gadis jahat itu mendominasi hatinya beberapa waktu walaupun hanya sesaat. Membuat Hyeri merasa menang dan benar telah mendekati Chanyeol dan mampu menaklukkan lelaki beristri itu.

Andai saja dari awal dia menolak dan menjauh dari jangkauan Hyeri. Andai saja dia tak punya niatan untuk mendua dan tetap setia pada istrinya, Hyeri akan pergi jauh dan tak mengganggu hidup nya dan rumah tangga nya sedari awal sampai saat ini.

Gadis itu.. kini juga tak terlacak lokasinya entah berada dimana, polisi masih terus mencari keberadaan gadis itu tapi sama sekali tak menemukannya dimanapun.

Kini...

Chanyeol berjalan masuk ke dalam ruang ICU tempat putri di rawat dan menatap nanar ke arah istrinya.

"Pagi sayang,"

Cupp

Cupp

Cupp

Tiga kecupan manis di daratan Chanyeol di kedua kelopak mata putri yang masih terpejam dan juga bibir putri yang dingin dan nampak pucat

"Selamat pagi juga jagoan ayah"

Cupp

Chanyeol juga mengecup perut buncit putri dan menyapa bayi nya yang dirasakan bergerak setelah Chanyeol menyapa lembut calon bayinya itu.

"Baik-baik ya nak, bunda masih berjuang buat kamu sayang. Jadi kamu juga harus kuat, biar bisa ketemu sama ayah dan bunda."

Ucap Chanyeol yang kini mengusap lembut perut putri dan juga punggung tangan istrinya

"Sayang... Apa aku masih bisa mendapat sebuah kesempatan untuk bisa menebus segala kesalahanku padamu? Bangun ya sayang, lahirkan anak kita dengan yang seharusnya. Kamu harus bangun dan melihat malaikat kecil kita untuk pertama kalinya sebelum orang lain..."

"Aku mencintai kamu..."

"Aku minta maaf.."

Chanyeol menunduk dan menangis terisak, dia berusaha keras menahan air matanya agar tak keluar dari kedua pelupuk matanya, tapi nihil... Dia terus saja tak mampu menahan gejolak perasan nya yang kini terasa semakin sakit dan tak karuan karena kondisi putri yang kini masih terus terpejam

.

Malam semakin larut dan kini member EXO beberapa datang ke rumah sakit untuk menjenguk putri dan menemani Chanyeol yang masih setia di rumah sakit untuk menunggui istrinya itu.

"Yeol..."

"Hmm.. Dae, kamu kesini?"

Tanya Chanyeol dengan wajah sembab dan membuat jongdae menatapnya prihatin

"Iya, nih.. mamah bawain makanan buat kamu"

Ucap jongdae sambil menyerahkan kotak bekal yang di bawakan oleh ibunya pada Chanyeol.

"Makasih ya, sampein juga ke mamah kamu maaf karena udah bikin repot"

"Mck, apa sih Yeol. Santai aja, gak repot sama sekali kok. Bentar lagi anak anak yang lain datang, kita ikut nginep disini boleh kan?"

"Kalian mau nginep disini? Ngapain? Kita gak punya ruangan pribadi lho. Aku aja tidur di kursi tunggu seringnya"

Jongdae tersenyum hangat dan menepuk pundak Chanyeol.

"Ya ampun Yeol, ini sih masih bagus daripada waktu kita wajib militer dulu kan? Kamu inget juga kan, gimana barak militer kita dulu? Sama ruang tunggu rumah sakit juga masih kalah jauh kali. Lagian, kita kesini buat nemenin calon keponakan kita juga kok. Sebagai paman yang baik kan?"

Ujar jongdae dan membuat Chanyeol mengulas senyum nya

"Makasih banyak ya"

Jongdae mengangguk dan tak lama suara yang dikenal jelas oleh chanyeol terdengar. Baekhyun, junmyeon, minseok... Juga jangan lupakan kyungsoo yang juga baru saja keluar dari wajib militernya beberapa waktu yang lalu kini ikut di rombongan itu

"Wehh.. udah nyampek duluan kamu Dae?"

Tanya minseok sambil menepuk pundak sahabatnya itu

"Iya, bawain makanan juga dari mamah buat Chanyeol"

"Oh..  pantesan. Gimana putri Yeol? Baik-baik aja kan?"

Chanyeol kini tersenyum kecut mendengar pertanyaan yang di lontarkan oleh kyungsoo

"Masih sama, tapi tadi bayi ku nendang perut ibunya agak keras beberapa kali waktu kita lagi ngobrol berdua..."

"Serius? Wahh.. semoga itu jadi pertanda baik ya, siapa tahu setelah anak kamu nendang perut ibunya beberapa kali. Putri bangun dan bisa balik lagi sama kamu"

Ucap Baekhyun yang di angguki oleh member lainnya

"Semangat semangat park Chanyeol. Semangat terus jangan cepat menyerah sama keadaan. Kondisi putri yang masih bertahan sampai sekarang meskipun belum bangun, itu nunjukin kalo dia masih mau bangun kok. Cuma mungkin nunggu waktu yang pas aja"

Ujar junmyeon dengan gerakan tubuh yang lucu dan membuat Chanyeol kembali mengulas senyum manisnya.

.

.

--meanwhile--

Dugg dugg dugg...

Kaki kecil itu terus menendang dinding rahim ibunya beberapa kali, bergerak kesana kemari dan memutar tubuhnya di dalam sana.

Tangan kecilnya yang bahkan belum sempurna itu ikut berusaha untuk menggapai sesuatu di dalam sana dalam kegelapan

Degg degg degg degg..

Jantung seseorang berdegup sangat kencang dan di kepalanya kini berputar sebuah ingatan seperti film pendek tentang sebuah kejadian mengerikan yang dia alami.

Sampai...

Dugghh duggh

Dugghh!!!

Sebuah tendangan keras itu sangat terasa, dan membuat jari jari kecil ibunya bergerak kecil lalu mulai membuka matanya perlahan.

"C-chan...y-yeolllhh.."

Gumam nya lirih hampir tak bersuara.

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top