36. CHEAT YOU II

Hai

LANJUT

.

.

.

Sasaeng...

Satu kata itu yang kini menjadi momok paling menakutkan di bandingkan apapun bagi seorang yang bekerja di bidang entertainment seperti Chanyeol saat ini

Perasaan Chanyeol yang tidak bisa meninggalkan putri sendirian di rumah memang benar...

Ada seorang Sasaeng yang mencoba menerobos masuk ke dalam apartemennya. Bukan satu orang, karena lebih tepatnya gerombolan Sasaeng yang terus menerus menghampiri hidupnya.

.

Pranggg!!!

"Kami sudah mendapatkan benda itu"

"Bagus, cepat keluar... Bawa benda itu kesini sekarang juga"

Benda yang di maksud oleh perempuan muda itu tak lain adalah.. laptop dan beberapa potong pakaian milik Chanyeol yang mereka curi dari dalam lemari Chanyeol.

.

Tuit tuit tuit

Suara alarm yang memekakkan telinga terdengar jelas di gedung apartemen itu. Menandakan keberadaan penyusup yang terdeteksi oleh alarm keamanan gedung dan membuat pihak keamanan gedung apartemen itu segera menuju ke lokasi tempat dimana alarm itu berbunyi.

'tuutt tuutt'

"Ya, halo?"

Manager Hyung mengangkat telepon Chanyeol yang di titipkan padanya dan membulatkan matanya begitu mendengar ucapan orang di seberang telepon

"Baik, saya yang akan kesana sekarang. Chanyeol masih ada kegiatan.."

"..."

"Baik, saya akan segera berangkat. Terima kasih"

.

--meanwhile--

"Sial! Kenapa bisa bunyi sih alarm nya. Kamu nyentuh apa disini?!"

Ujar seorang wanita yang menyalahkan seseorang lagi yang lebih muda darinya

"Aku tidak menyentuh apapun eonni. Sungguh"

"Terserah lah, sekarang bagaimana cara kita keluar dari sini kalau sudah begini, hah?!"

Ucapnya lagi dengan setengah berbisik namun ucapan nya penuh penekanan.

'tuutt tuutt'

Suara dering ponsel membuat gadis itu kini membuatnya dengan cepat mengangkat telepon itu

"Kamu menemukan nya?"

"Barangnya?"

"Bukan, orang nya.."

"Aku rasa.. dia ada di lokasi tempatmu berada sekarang"

"Oke, keluar aja dulu dari sana. Yang disini biar aku yang ambil"

Tanpa di ketahui oleh yang lain, ada Sasaeng fans lain yang kini berada di sekitar rumah mamah park dan berusaha untuk masuk ke dalam sana. Mengambil barang-barang dari masa kecil Chanyeol yang mereka yakini berada di rumah mamah park

.

.

--skiipp--

"Hoaaammhh.."

Putri yang tertidur beberapa waktu yang lalu dengan televisi masih menyala, kini justru terbangun karena satu hal...

Lampunya mati..

Penerangan di sekitarnya yang menjadi gelap membuat gadis itu terlonjak dari tidurnya.

"Lampunya mati ya.."
Ucap putri dan kini mulai duduk di ranjangnya. Sepertinya ini belum terlalu larut dan tak ada angin, hujan badai atau apapun yang bisa menjadi alasan listrik untuk padam sekarang.

Klotak klangg!

Suara itu terdengar

"Mamah..."

Panggil putri

"Mah.. papah..."

Tak ada jawaban apapun

"Eonni... Mamah.. papah.."

Panggil putri beberapa kali karena mengira bahwa suara itu berasal dari ketiga orang yang dia kenal

"Mamah.. dimana?"

Teriak putri cukup keras sekarang.

Gadis itu berusaha mencari ponselnya untuk menyalakan senter tapi..

Sssrrtt

Seseorang mendekati dirinya dan..

"Ssstt... Jangan teriak atau bersuara"

Bisik seseorang yang tak bisa putri lihat wajahnya sama sekali

"S-siapa kamu.."

"Diam! Jangan bergerak atau kamu akan terluka"

Putri menelan salivanya kasar dan merasakan sesuatu benda yang terasa dingin menempel di kulit lehernya.

"Dialah dan jawab pertanyaanku dengan tenang, atau pisau ini akan menghancurkan kamu"

Ujar orang itu lagi, yang di yakini putri adalah seorang wanita.

"T-tolong.. jangan, aku.. masih hamil"

"Aku tahu, itu sebabnya aku katakan untuk diam!"

Putri mengangguk kecil sekalipun mungkin tak terlihat juga oleh orang yang ada di hadapannya.

"Sekarang katakan padaku, dimana tempat benda benda yang berhubungan dengan Chanyeol di simpan?"

"Benda apa?"

"Apa saja bodoh! Apa saja yang penting itu milik Chanyeol"

"A-aku.. tak tahu"

Ssrrttt

Pisau itu semakin menekan leher putri dan sedikit menggores kulit nya

"Aarggh.."

"Jawab! Atau aku hancurkan rumahmu dengan kamu yang ada di dalam nya juga bayimu"

"Aku.. benar benar tak tahu"

Jawab putri lagi sambil setengah menangis dan terisak

"Kamu pikir aku percaya? Mana mungkin istri Chanyeol tak tahu soal hal sepele semacam ini?! Jangan bohong! Katakan sekarang"

"Aku benar-benar tak tahu.. aku"

Ssrrttt

Ccress

Putri merasakan sayatan itu di lehernya

"Katakan atau kamu akan terluka. Atau.. kamu pilih anak kamu yang akan mati sekarang?"

Ujar wanita asing itu dan mulai mengarahkan pisaunya ke perut buncit putri sekarang.

"Jangan! Aku.. ini.."

"Jawab yang benar dasar bodoh!"

Putri menetralisir tangisannya dan berusaha mendekap perutnya sendiri untuk melindungi calon bayinya

"K-kamar Chanyeol.."

"Dimana kamarnya?"

"D-di.. lantai..dua.."

"Bagus.. kalau kamu menjawab seperti itu daritadi aku tak perlu melakukan kekerasan padamu kan?"

Ujar orang itu lagi dan dia kini terasa semakin menjauh dari sisi putri.

.

.

Takdir kini seolah tengah bermain bersama dengan putri dan Tuhan berada di sisi wanita itu.

Karena di saat putri baru saja merasakan bahwa wanita asing itu pergi dari sisinya sebentar.. tiba-tiba...

Pyass!!

Lampu menyala dengan terangnya dan sosok yang putri tunggu kini berdiri tepat di hadapan gadis itu.

"Putri!!!"

Yoora...

Gadis yang juga kakak chanyeol itu baru saja pulang dari tempat kerjanya dan melihat gadis yang tak dikenal memegang pisau besar di tangan kanannya.

"Eonni!!"

Grepp

Wanita asing itu kembali dan mendekap putri, menekan leher putri kembali dengan pisaunya dan menjadikan gadis itu sebagai sandera tepat di hadapan yoora

"Siapa kamu!! Lepasin dia sekarang!!"

Teriak yoora yang juga ikut panik melihat adik iparnya sekarang

"Diam!! Sialan!!"

Yoora yang melihat putri sudah mulai kesulitan bernafas karena tangan gadis gila yang mencekik lehernya sekaligus menodongkan pisau di leher adik iparnya itu kini berusaha berpikir jernih.

Gerakan salah sedikit saja, maka.. adik ipar dan calon keponakan nya bisa terluka..

Sial!!

"Tolong.. lepaskan dia, dia masih hamil.."

"Aku gak perduli!!"

Teriak wanita asing itu lagi

"Oke.. apa yang kamu mau, katakan.."

Ucap yoora dan membuat gadis gila itu tersenyum penuh kemenangan

"Kamu akan mengabulkan permintaan ku?"

Yoora menatap lekat ke arah putri yang kini sudah mengeluarkan keringat dingin dan mulai pucat.

Astaga, adik iparnya itu masih hamil dan bahkan sulit bergerak. Bagaimana caranya yoora meminta putri untuk berlari menjauh di saat seperti ini.

"I-iya.. akan aku kabulkan, tapi tolong.. lepaskan dia.. dia dan anaknya bisa mati. Tolong.."

Mohon yoora dengan suara yang bergetar. Matanya terus tertuju pada putri yang semakin lemah dan pisau yang terus menempel di leher putri.

"Bawa kesini semua barang milik chanyeol! Sekarang!"

"Apa?! Untuk apa??!!!"

Teriak yoora

"Cepat!! Atau kamu akan melihat dia terluka sekarang!"

Gadis itu mulai menekan lebih dalam pisaunya dan lagi-lagi membuat goresan luka di leher putri hingga darah nya sedikit mengalir

"Cukup! Jangan sakiti dia, aku mohon.. aku akan bawa yang kamu mau.."

"Cepat!!"

Yoora menatap putri sekilas sebelum akhirnya berlari menuju ke sebuah tempat untuk mengambil beberapa barang milik sang adik.

.

.

--skiipp--

"Bagaimana bisa mereka menyusup kesini?"

"Mereka sepertinya sudah menyewa apartemen tepat di sebelah apartemen milik tuan park. Dan mengawasi pergerakan tuan park hingga bisa masuk ke dalam apartemen milik tuan park melalui balkon yang memang jaraknya cukup berdekatan"

Ujar seorang petugas yang melihat lokasi kejadian dengan di temani oleh manager EXO.

"Kerusakan nya hanya di bagian kaca balkon dan pintu. Tapi.. sepertinya ada benda yang di ambil"

Sang manager melihat sekeliling dan dia tahu apa yang hilang.

"Laptop.. ada laptop seharusnya di sebelah sini"

"Apa itu milik tuan park?"

Manager itu mengerutkan keningnya

"Aku.. tak terlalu yakin, tapi yang aku ingat saat terakhir kali kesini. Ini adalah ruang kerja milik putri, jadi seharusnya itu adalah milik putri bukan milik chanyeol"

Ucapnya dan petugas itu mengangguk mengerti

"Baiklah, kami akan segera memeriksa lebih lanjut untuk hal ini. Kami harap anda bisa tetap disini sampai tuan park datang dan memberikan keterangan nya"

Manager itu mengangguk

"Aku mengerti"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

jadi gimana? Aku terinspirasi dari kasus Sasaeng fans yang ketahuan masuk ke rumah pribadi salah satu idol dan sampai tepat di dalam ruang tamu nya.

Makanya aku buat ini, karena ya.. Sasaeng itu bisa melakukan macem macem kan?

Suka gak?

Skala 1-100 buat nilai nya?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top