30. TRUSTED YOU

Hai

Lanjut

.

.

.

Tulilut

Arya keluar dari apartemen milik Chanyeol dengan wajah yang sedih dan terlihat terpukul, air mata lelaki itu kini terlihat menggenang dan dia memegangi dadanya sambil meremas bajunya.

Chanyeol yang melihat itu dari tempat tersembunyi seperti ikut merasakan sakit yang kini menghantam hati Arya.

Drap drap drap

Sambil menetralkan perasaannya yang ikut berkecamuk, Chanyeol kini berjalan ke arah Arya dan...

"Eh, kamu udah sampai?"

Sapa Chanyeol ramah dengan senyuman, terlihat jelas kalau Arya terkejut dan sesegera mungkin memalingkan wajahnya dari hadapan Chanyeol dan mengusap cepat air mata yang sempat meleleh di pipinya

"E-eh.. iya. Udah dari tadi kok"

"Oh, ayo masuk kalau gitu"

"Ehm.. udah kok yeol, aku lagi mau pulang nih sekarang."

Ucap Arya dengan suara agak tersendat.

"Kamu baik-baik aja?"

"Iya, aku baik-baik aja. Ehm, Yeol..."

"Hmm?"

"Aku.. minta maaf"

Ucap Arya tiba-tiba dan membuat Chanyeol mengernyit bingung

"Maksudnya? Maaf apa ya?"

"Aku.. aku datang kesini sebenarnya untuk menyatakan perasaanku sama putri Yeol, sama istri kamu"

Degg

Chanyeol terkejut, bukan karena dia baru saja mengetahui itu karena kenyataannya dia sudah mengetahui kenyataan itu. Hanya saja, Chanyeol tak menyangka kalau Arya akan bicara jujur padanya tentang hal ini.

"Kamu.."

"Aku mencintai dia jauh sebelum kamu jatuh cinta sama dia Yeol. Bahkan sampai saat ini, kalau kamu tanya.. apa aku masih menyimpan rasa untuk istrimu. Jawabannya iya"

Tangan Chanyeol mengepal kuat, dia ingin meninju lelaki yang berdiri di hadapannya sampai babak belur atau setidaknya masuk rumah sakit karena sudah bicara sembarangan.

"Dia milikku!"

"Aku tahu, aku hanya.. mencoba untuk jujur padamu, padanya dan pada diriku sendiri.."

"Jujur? Kamu gila?!!"

Tanya Chanyeol dengan nada yang meninggi, wajahnya mulai memerah

"Aku tak akan merebut dia darimu Yeol, karena dia sudah memberikan batas jelas dan membangun dinding tinggi yang sangat kokoh untuk mempertahankan kesetiaannya padamu dan mengabaikan semua cinta lain yang datang padanya selain darimu..."

Chanyeol terdiam, hati dan pikirannya menyetujui ucapan Arya..

"Tolong jaga dia dan bahagiakan dia Yeol. Aku mungkin kurangajar karena memintamu seperti ini, tapi.. setidaknya berikan dia kehidupan yang penuh kebahagiaan dan jangan buat dia menangis. Karena saat putri menangis akibat ulahmu. Aku jamin, aku akan disana dan siap merebutnya darimu kapanpun itu.."

Jawaban Arya kini menohok Chanyeol

"Aku pulang dulu Yeol, terima kasih dan sekali lagi.. aku minta maaf sama kamu juga putri"

Chanyeol masih terdiam, meresapi ucapan Arya yang lebih mirip ancaman untuknya.

.

.

--skiipp--

Putri kini tak lagi memikirkan terlalu jauh tentang pernyataan perasaan Arya padanya karena pikirannya melayang pada satu orang

Chanyeol...

Ini sudah menjelang malam dan suaminya itu belum pulang, sampai...

Cklek

"Sayang, aku-"

Bugghh

Putri melemparkan bantalan sofa pada Chanyeol yang baru saja masuk dan menatap lelaki itu dengan pandangan tajam dan mematikan

"Ngapain pulang!"

Teriak putri yang membuat Chanyeol terkejut, astaga.. baru saja Chanyeol menyejukkan kepalanya dengan meminum Soju bersama minseok untuk meredam kemarahannya pada Arya. Kini istrinya mengamuk dan mengusirnya dari rumah.

"Sayang, kamu kenapa?"

Drap drap drap

Putri berlari dengan perut buncitnya menuju kamar dan menutup keras pintu kamar itu. Membuat Chanyeol membulatkan matanya

"Jangan lari lari bee!"

Tok tok tok

"Bee.. buka pintunya, kamu kenapa sayang?"

"..."

"Bee, ayo bicara ya.. aku gak ngerti kenapa kamu langsung marah begini sama aku. Bee?!"

"Gak usah pulang, pacaran aja sana di luar"

Degg

Pacaran? Di luar? Chanyeol makin bingung, dia merasa tidak melakukan kesalahan apapun dari tadi pagi. Bahkan lelaki itu sempat membuatkan sarapan untuk istrinya sebelum pergi.

Ahh.. sarapan, Chanyeol menelisik meja makan mereka dan terkejut karena putri tidak menyentuh makanan nya sedikitpun juga meminum susunya

Tok tok tok

"Bee, sayang.. kamu kenapa? Aku salah apa sih? Jangan begini sayang, ayo kita bicara baik-baik ya"

"Aku benci Chanyeol!"

Teriak putri lagi, kini sambil terisak.. wanita itu merasakan bagaimana rasa khawatir dan penasaran yang sedari tadi menyelimuti hatinya membuat nya marah dan kesal pada Chanyeol. Sudah pergi tanpa ijin, tidak mengangkat telepon ataupun membalas chat nya dan batu pulang saat matahari sudah mengulang dari langit.

Istri mana yang tidak kesal? Apalagi sekarang dengan tanpa dosanya dia bertanya pada putri tentang apa kesalahannya.

"Bee, sayang.. ayo buka pintunya. Aku tahu kamu belum makan sama sekali sayang. Jangan begini, kasihan anak kita. Keluar dulu ya.. sayang.."

"Jangan peduli lagi sama aku!"

Chanyeol kini tambah bingung dan panik, semalam istrinya sangat dewasa tapi kenapa sekarang berubah sangat drastis begini?

"Bee, oke.. kalau aku punya salah sama kamu. Aku minta maaf. Tapi buka dulu pintu nya sayang."

"Pergi aja!!! Gak usah pulang sekalian, buang aja ponsel kamu biar gak keganggu sama chat dan telepon dari aku!! Blokir sekalian nomorku biar kamu bisa puas ngapain aja diluar sana! Aku benci Chanyeol!!!"

Chanyeol tersentak. Chat? Telepon? Ponsel?

Lelaki itu segera mengambil ponsel yang memang seharian ini dia abaikan karena mencari makanan yang putri inginkan.

Dan..

Betapa terkejutnya chanyeol, mendapati jumlah panggilan tak terjawab yang mencapai ratusan dan chat yang juga tak kalah banyak nya dan itu berasal dari satu nama...

Future bee 💕

Istrinya?!!!

Astaga, jadi ini masalahnya.. Chanyeol mulai membuka satu persatu isi chat yang putri kirimkan dan terlihat jelas bagaimana ketakutan dan rasa khawatir dari istrinya bahkan sampai 20 menit sebelum dia sampai ke apartemen karena menghilang begitu saja seharian ini tanpa kabar.

Chanyeol bodoh banget ya Tuhan...

Rutuk Chanyeol dalam hati atas ketidak pekaan dirinya pada putri sedari tadi. Dia terlalu senang karena menemukan makanan kesukaan putri yang dia cari dari semalam hingga melupakan fakta bahwa putri adalah gadis yang mudah panik dan khawatir pada sesuatu yang berharga baginya.

Tok tok tok tok

"Bee.. sayang, maafin aku ya. Aku minta maaf sayang"

Tak ada jawaban

"Sayang.. jangan mogok makan begini dong, kamu gak kasihan sama badan kamu sendiri kalau sakit gimana? Gak kasihan sama anak kamu? Dia kan juga lapar bee.. buka pintunya ya sayang"

"..."

"Bee, aku daritadi nyariin yang jualan sate ayam sambal kacang yang kamu mau dari semalem. Ini aku bawain satenya banyak banget, beneran bee.. aku gak macem macem kok diluaran"

"Bohong!!"

"Enggak bee, serius.. makanya buka dulu pintunya ya. Kamu nanti liat deh, aku bawain kamu sate ayam.. beneran bee. Nih, baunya aja kecium nih padahal masih di bungkus begini. Buka ya bee pintunya. Maaf banget"

Cklek

Putri keluar dengan wajah sembab dan pucat, membuat Chanyeol khawatir luar biasa dan langsung memeluk istrinya erat

Grepp

"Ya Tuhan bee, kamu gak apa kan? Maafin aku bee, maaf ya sayang."

"Nyebelin! Buang aja tuh ponsel kamu. Gak guna!"

"Iya iya, ntar aku buang kok, terus aku beli yang baru yang lebih bagus. Biar nanti aku denger kalau kamu chat sama telepon aku. Ya.. jangan marah lagi ya sayang"

Ucap Chanyeol selembut mungkin sambil terus mendekap istrinya yang masih terisak.

"Ssstt.. ssttt.. sayang, udah ya. Jangan ngambek lagi. Ntar sate ayam nya ikutan ngambek sama aku kan gimana?"

"Gak lucu Chan!"

"Iya iya, gak lucu. Chanyeol lagi gak lucu. Udah ya.. maaf banget"

Putri kini membalas pelukan Chanyeol tak kalah erat dan membenamkan wajahnya ke dada bidang suaminya

"Aku takut tahu, aku kirain kamu lagi sama cewek. Kamu lagi jalan jalan sama cewek ketawa ketawa sama cewek lain. Makanya kamu gak mau angkat telepon aku dan balesin chat aku.. aku takut kamu kenapa kenapa, pikiran aku udah kemana mana"

"Maaf ya, buat kamu khawatir begini. Aku cuma mau buat kejutan aja untuk kamu. Makanya aku sengaja gak bilang sama kamu soal ini. Ehh.. malah aku yang terkejut sekarang sama sikap kamu, maafin aku ya sayang.."

"Kamu gak beneran jalan sama cewek lain kan?"

Tanya putri meyakinkan

"Uhm..enggak juga sih, tadi emang aku sama cewek terus."

"Tuh kan!!"

Putri langsung melepaskan pelukannya dan memukuli Chanyeol.

"Aduh duh aduh.. sayang, dengerin dulu.."

"Bodo! Chanyeol jahat!"

Grepp

Chanyeol menahan tangan putri

"Aduuhh! Sayang, senegrin dulu.. aku emang sama cewek daritadi, soalnya kan yang jualan satenya nenek nenek. Dia juga masuk kategori cewek kan? Meskipun udah tua?"

"Ya tap--, dia nenek nenek?"

Chanyeol mengangguk

"Beneran?"

"Iya, serius bee. Besok aku ajakin kesana deh. Kamu bisa wawancara ke neneknya baut tanya aku selingkuh apa enggak sama dia"

Dan putri tiba-tiba tersenyum membayangkan kekonyolan itu.

"Nah kan? Senyum sekarang."

"Mau nya aku gak senyum?"

"Eh, jangan dong. Senyum aja biar cantik.. jadi udah gak marah kan?"

"Jangan begini lagi, aku kunciin di luar rumah ntar"

"Iya bee, ngeri banget sih ancamannya"

.

.

.

LANJUT

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top