28. STILL JEALOUS?

Hai

Lanjut

.

.

.

"Hnngghh..."

Putri merasakan tubuhnya ngilu dan pegal malam itu. Entah sudah jam berapa sekarang karena sore tadi, dia baru saja melakukan tugasnya sebagai seorang istri untuk Chanyeol yang kini.. masih terlelap seperti seorang bayi.

Putri melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 2 pagi dan menatap lagi suaminya.

"Chan.."

"..."

"Sayang.."

"Hngg"

Chanyeol masih saja menutup matanya dan hanya menjawab sekenanya saat mendengar panggilan istrinya.

"Chan!"

"Hngg"

"Lapeeer"

"Makan sayang"

Putri berdecak kecil

"Pengen makan sate ayam"

Ucap putri lagi dan masih belum di tanggapi oleh Chanyeol sama sekali

"Chanyeol, ih!"

"Iya sayang.."

"Tahu ah"

Putri akhirnya memutuskan untuk beranjak dan melepaskan pelukan Chanyeol di pinggangnya. Tapi dengan cepat suaminya itu kembali memeluk putri

"Iya iya ini bangun sayang"

Putri membalikkan tubuhnya dan menatap ke arah Chanyeol lagi yang sekarang bahkan belum sepenuhnya membuka mata.

"Mau sate ayam"

"Itu apa?"

Tanya Chanyeol lagi.

"Makanan lah Chan. Masa iya racun"

Cupp

"Jangan ngambek, sebentar aku cuci muka dulu"

Chanyeol bangkit dengan tubuh yang masih polos dan masuk ke dalam kamar mandi untuk mencuci mukanya agar lebih segar dan bisa dengan jelas mendengar keinginan istrinya itu

.

"Sayang.."

"Hngg"

"Kamu tadi minta apa?"

Tanya Chanyeol lagi setelah memakai bajunya dan membersihkan wajahnya

"Sate ayam.. aku mau sate ayam tapi yang pakai sambal kacang"

"Sate ayam? Itu makanan apa?"

Chanyeol merasa asing dengan makanan yang disebutkan oleh putri karena ya.. memang di Korea jarang ada yang begitu, kalau pun ada.. Chanyeol sepertinya belum pernah memakannya.

Putri mengambil ponselnya dan segera mengetikkan kata 'sate ayam' di ponselnya itu untuk menunjukkan gambar sate ayam yang putri inginkan

"Ini?"

"Iya"

"Carinya dimana sayang? Ini kan udah hampir jam 3 pagi"

"Ya aku gak tahu lah Chan. Aku laper, aku cuma pengen makan sate ayam aja sekarang"

"Besok aja ya cari sate ayamnya. Aku masakin kamu aja malam ini, gimana?"

"Gak mau! Pokoknya mau sate ayam. Ini kan juga pengennya anak kamu Chan.."

"Sayangku, bukannya aku gak mau nurutin maunya kamu ataupun anak kita. Tapi ini udah malem banget sayang, udah hampir subuh malah.. jam segini kan gak ada yang jualan, lagian yang jualan sate model begitu dimana juga kan aku gak tahu bee. Besok pagi aja ya, aku cariin deh. Malam ini, aku masakin aja ya.."

Putri kini cemberut dan membuang wajah dari Chanyeol

"Ya udah, gak usah.. aku gak jadi laper"

Ucap putri yang kini kembali menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut tebal dan mulai memunggungi Chanyeol

"Sayang.. ngambek ya?"

"Enggak"

"Mau makan apa? Biar aku masakin buat kamu"

"Gak mau, gak laper"

Kruyuukk

Perut putri berbunyi dan putri merutuki perutnya yang tak bisa sejalan dengan ucapannya sendiri sekarang.

"Tunggu sebentar ya"

Ucap Chanyeol sambil membelai kepala putri dan mulai beranjak dari sana. Entah mau kemana dan untuk apa...

.

Drap drap drap

Putri memperhatikan Chanyeol dari jauh yang kini tengah berkutat di dapur. Dia mengulas senyum tipis melihat suaminya yang terlihat masih mengantuk itu rela jam 3 pagi memasak hanya untuk membuatnya tak kelaparan sekarang.

Grepp

Putri memberikan pelukan dari belakang dan melingkarkan tangannya di perut Chanyeol.

"Hey sayang, bangun ya? Maaf ya, aku terlalu berisik masaknya?"

Tanya Chanyeol sambil menoleh sedikit ke samping dan melirik istrinya.

"Laper.."

Chanyeol terkekeh

"Iya sayang, tunggu bentar ya. Udah mau matang kok"

"Chan.."

"Hmm?"

"Maaf.."

"Buat apa?"

"Kamu pasti kesel kan tadi? Aku maksa buat minta sate ayam begitu"

"Enggak, aku ngerti kok. Namanya juga ngidam. Aku yang harusnya minta maaf karena belum bisa menuhin kemauan kamu.. nanti kalau udah agak terang, matahari nya udah keliatan.. aku bakal cari yang kamu mau. Ya?"

Putri hanya mengangguk samar dan mengeratkan pelukannya.

"Tapi nanti aku ikut ya"

"Iya sayang, nah.. udah matang nih. Makan dulu ya, habis itu bobok lagi"

Putri mau tidak mau melepaskan pelukannya dan membiarkan Chanyeol menaruh makanan yang dia masak ke meja pantry lalu mulai menyuapi putri dengan sabar dan telaten..

Masakannya yang masih mengepulkan asap karena baru matang, membuat Chanyeol selalu meniupi makanannya dan mengecek suhu makanan yang akan dia suapkan pada putri dan suhu sendok yang dia pakai dengan jarinya.

"Aaa.."

"Chaann"

"Dikunyah dulu sayang, nanti kamu keselek lho"

Putri mengangguk dan mengunyah makanannya.

"Chan.."

Ucap putri lagi setelah menelan makanannya

"Iya.."

"Lusa.. sebelum Arya pulang ke Indonesia. Dia mau ajak aku jalan-jalan dulu.. boleh gak?"

Chanyeol terhenyak tapi dia mulai mengontrol lagi keterkejutannya.

"Kemana? Ngapain?"

"Keliling aja, kan dia liburan disini. Jadi aku pengen ajak dia ke tempat yang emang dia belum tahu selagi disini.. tapi kalau kamu ijinin sih"

"Harus kamu ya?"

Tanya Chanyeol lagi dengan masih menyuapi putri.

"Enggak juga sih, gak boleh ya?"

"Kalau mau ketemu dan ngobrol sih gak masalah sayang. Aku percaya sama kamu, tapi kalau buat jalan-jalan gitu.. aku rasa aku gak bisa kasih kamu ijin. Kamu tahu kamu lagi hamil kan? Walaupun mungkin dia bisa jagain kamu selama keluar nanti.. tapi aku kan suami kamu, aku gak akan tenang kalau tahu kamu pergi-pergi gitu tanpa aku.. aku gak mau kamu kecapekan"

Putri mengangguk anggukan kepalanya paham.

"Ya udah, aku suruh mampir ke rumah aja ya. Boleh kan?"

"Boleh.. gak apa"

Ucap Chanyeol mantap, dia tak ingin membatasi putri saat dia tahu bahwa istrinya itu memang bisa menjaga kesetiaan nya sekarang. Chanyeol juga sedang berusaha mendewasakan dirinya untuk tak terlalu mudah terbakar api cemburu dan selalu berpikiran negatif.

"Serius?"

"Iya boleh, tapi gak boleh macem macem ya.. pakai baju yang sopan dan jangan yang terlalu cantik. Nanti kalau dia naksir sama kamu, aku gak jamin dia masih selamat pulang ke Indonesia"

"Hehehe.. iya gak mungkin lah, lagian ya Chan.. aku tuh lagi hamil gini. Mana ada sih cowok yang mau deketin ibu hamil kayak gini? Udah gendut, jelek, mana gak ada seksinya sama sekali"

Elak putri yang memang berpikiran seperti itu..

"Ada aja. Buktinya aku? Makin hari aku liat kamu tambah cantik dan seksi.. ahh.. apalagi tadi tuh, aduhh.. kalau inget yang tadi sore itu. Aku jadi kebayang gimana seksinya istri aku.."

"Chanyeol ih!"

"Hahaha.. gak apa kan sayang? Namanya juga sama istri aku sendiri kok. Wajar kan?"

Putri hanya menghela nafasnya.

"Iya deh, suka suka kamu."

"Ya udah.. nih makan lagi, tinggal satu suap lagi. Habis itu minum air hangatnya terus langsung bobok"

"Hngg.. gak mauuu"

"Kok gak mau?"

"Masa aku bobok sendirian?"

"Ya enggak sayang, aku kelonin kok. Tenang aja.. nanti aku peluk kamu, aku uselin kamu di badan aku biar hangat.. oke?"

Putri tersenyum sumringah dan mengangguk senang.
.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

disini.. aku pengen bikin ceritanya supaya bisa dipahami bahwa dalam sebuah hubungan mungkin banyak masalah ya..

Tapi gak harus semua di selesaikan dengan ngambek atau ngomel ngomel.. dan Chanyeol juga putri disini dituntut untuk lebih dewasa lagi...

Suka?

Skala 1-100?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top