27. JEALOUS II
Hai
Lanjut
.
.
.
"Mau jalan jalan lagi?"
Tanya Chanyeol setelah berusaha menetralkan emosi yang sedari tadi terus melingkupinya.
"Enggak ah, aku capek banget Chan"
Ucap putri dengan nada yang biasa, iya.. ini yang membuat chanyeol menepis jauh jauh pikiran negatifnya. Karena putri tak menunjukkan perubahan saat berinteraksi dengan dirinya. Tetap manis dan lucu..
"Ya udah, ayo pulang aja ya"
Putri mengangguk cepat dan segera menarik dan merangkul lengan Chanyeol sambil satu tangannya mengusap pelan perut buncitnya yang masih mini.
"Istri aku gemesin banget ya"
"Hehheeh.."
.
Di dalam perjalanan, putri terus menyanyikan banyak lagu yang di putar oleh Chanyeol sambil menggerakkan tangannya ke sembarang arah mengikuti irama musiknya sendiri.
"Bee.."
"Hngg?"
"Arya itu temen kamu?"
"Iya, sahabat aku"
Jawab putri enteng tanpa beban
"Dari kapan?"
"Uhm.. temen kuliah, aku dikenalin sama mas Dimas karena dia satu tingkat sama mas Dimas dulu.."
Fyi, usia Dimas dan putri memang gak terlalu beda jauh ya...
"Oh.. kakak tingkat gitu?"
Putri mengangguk kecil
"Dia tuh dari dulu suka kuliah tapi sambil kerja part time. Jadi ya.. banyak mata kuliah nya yang kosong dan akhirnya ngulang, padahal dia pinter banget.. cuma karena males aja, akhirnya kan dia ikut kelas yang sama kayak aku.. makanya kita kenal dan lagi dia sahabatan juga sama mas Dimas.."
Chanyeol mengangguk samar..
Tenang Yeol.. tenang.. temen lama kok, sabar...
"Kenapa emangnya?"
"Hmm gak sih, cuma tadi aku gak suka aja kamu di pegang pegang gitu sama dia. Di depan aku aja dia berani rangkul kamu. Apa kabar kalau aku tadi gak di samping kamu?"
Putri menoleh ke arah Chanyeol
"Kamu cemburu?"
Tanya putri dengan wajah tanpa dosanya yang membuat Chanyeol semakin gemas.
"Ya iyalah"
"Hahhahaha.. kamu lucu deh"
"Lucu apanya?"
"Dia kan emang gitu Chan. Gampang akrab sama orang kok, mau cowok apa cewek.. kalau kamu udah kenal dia pasti ngerti deh. Dia gak akan aneh aneh juga, dia juga tahu aku istri kamu dan tahu kalau aku lagi hamil"
"Lah.. dia tahu kamu hamil?"
"Iya"
"Siapa yang kasih tahu?"
"Ya aku lah sayang, emang siapa lagi? Lagipula nih ya, gak usah di bilang juga udah keliatan kali sayang. Perut aku aja udah begini"
Ujar putri santai dan Chanyeol kini mulai bisa mengukirkan senyumnya.
"Iya deh, tapi lain kali gak usah rangkulan atau dempetan gitu duduknya ya. Kayak lagi di dalam bis aja. Aku gak suka ya"
Ucap Chanyeol
"Iya.. maaf, aku kelepasan tadi. Kan udah lama gak ketemu.."
Oke, kali ini Chanyeol mengerti. Toh memang putri tipe orang yang supel dengan banyak orang, dia dan putri juga memiliki kepribadian yang cukup mirip. Mudah bergaul dengan banyak orang baru dan beradaptasi.. jadi setidaknya, chanyeol mengerti apa yang putri lakukan saat ini.
.
.
--meanwhile--
Sunbin kini menatap nanar pintu besar di hadapannya. Dia bingung apa yang harus dia lakukan sekarang.
Karena sunbin sekarang berada di depan apartemen putri juga Chanyeol dengan satu tujuan.. meminta maaf
Sampai..
Triingg!!
"Pelan pelan sayang, pegang tanganku aja"
Ucap Chanyeol yang menuntun putri keluar dari dalam lift dan..
Langkahnya terhenti saat melihat sunbin yang balas menatap dirinya dengan pandangan sayu. Putri sendiri tak kalah terkejut dengan chanyeol yang membisu...
"Putri.."
Panggil sunbin dengan wajah nya yang penuh harap?
Chanyeol yang kini mulai tersadar dari rasa terkejutnya, baru saja akan mengusir sunbin dan membawa putri masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan gadis itu sama sekali. Tapi.. tindakan nya terhenti begitu putri merengkuh lengannya.
Gak apa apa...
Ucap putri dengan gerakan bibir yang tak bersuara ke arah Chanyeol.
Wanita itu melepas pegangannya pada chanyeol dan mendekati sunbin dengan langkah perlahan
"Kamu cari aku? Atau Chanyeol?"
Tanya putri dengan senyuman di bibirnya
"Kamu.."
Jawab sunbin lemas
"Ayo masuk dulu"
Ucap putri tapi sunbin masih diam di tempatnya.
"Kenapa?"
"Aku.. cuma mau minta maaf. Aku gak usah masuk ke sana, aku rasa.. chanyeol gak suka aku masuk ke dalam"
Ucap sunbin sambil menunduk dan putri segera mengalihkan pandangan nya pada Chanyeol yang berdiri menatap dirinya juga sunbin dengan pandangan yang tajam
"Oh.. iya, aku udah maafin kok. Maaf ya, kemarin aku sempat ngehindarin kamu.. aku kaget aja kemarin kamu datang ke rumah mamah"
Sumpah.. demi apapun itu. Chanyeol tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya sekarang. Istrinya.. berbicara sangat lembut dan mengatakan memaafkan sunbin? Setelah semua yang terjadi padanya? Setelah yang terjadi dengan sunbin yang sudah merendahkan putri dan menghina gadis itu dulu?
"Kamu.. maafin aku?"
"Iya.."
"Beneran?"
Putri mengangguk kecil
"Iya, aku maafin kok. Aku tahu kamu orang baik, dulu.. karena kita sama-sama belum dewasa dan masih egois juga gampang meledak.. makanya sampai begitu. Tapi sekarang.. aku rasa kita bisa lebih dewasa lagi kan?"
Sunbin menatap putri tak percaya..
"Makasih.."
"Iya.. sama sama"
"Aku.. gak akan ganggu kehidupan kalian lagi. Sumpah, aku akan menjauh dan pindah dari Korea secepatnya. Makanya aku cariin kamu buat minta maaf"
"Oh ya? Kemana?"
"Amerika. Disini karier aku udah hancur putri.."
Jawab sunbin singkat, putri jadi ingat bahwa skandal yang membelit sunbin memang membuat kehidupannya bahkan setelah keluar dari penjara akan sangat sulit jika menetap di Korea dan melanjutkan karier keartisannya lagi.
"Hmm. Sukses ya buat kamu, semoga kamu bahagia"
Tulus...
Putri benar benar tulus mengucapkan itu dan sunbin merasakannya. Apalagi, dengan tangan putri yang menggenggam hangat tangan sunbin yang sangat dingin.
Grepp
Sunbin memeluk putri dan menangis lirih sekarang.
"Makasih.. maafin aku"
Ucap sunbin lagi, sekarang dia mengerti jelas kenapa Chanyeol begitu tergila-gila dan sangat mencintai wanita yang ada di hadapannya.
Putri memang sangat cantik.. bukan fisiknya saja, tapi hatinya.. entah apa yang akan sunbin bisa katakan lagi sekarang.
.
Putri menatap ke arah Chanyeol dan seolah meminta nya mendekat
"Maafin aku Yeol. Aku salah"
Chanyeol menatap putri dan mencari jawaban atas apa yang harus dia lakukan dari sorot mata istrinya, sampai putri mengangguk kecil sebagai jawaban
"Iya.. mungkin aku gak bisa langsung maafin kamu sepenuhnya. Tapi aku berusaha buat gak menyimpan dendam sama kamu lagi, asalkan kamu pegang kata-kata kamu tadi"
Sunbin mengangguk cepat
"Iya.. makasih"
Putri kembali tersenyum dan..
Grepp
"Semangat ya.. Lee sunbin.."
Bisik putri di telinga sunbin hingga membuat sunbin kembali menangis dalam pelukan putri.
.
.
--skiipp--
"Huufftt.. capeeekkk"
Teriak putri sambil merebahkan dirinya di ranjang dengan kaki masih menapak di lantai
Cupp
Putri yang baru saja memejamkan matanya kini langsung menatap suaminya yang secara tiba-tiba mencium bibirnya itu.
"Ishhh"
Desis putri kesal
"Sayang.."
"Hmm?"
"Tadi itu.. kenapa?"
"Kenapa? Kenapa apa?"
"Sunbin.."
"Oh.. dia minta maaf, ya aku maafin"
"Udah, gitu aja?"
Putri mengangguk
"Gampang banget maafin nya"
Lirih chanyeol sambil mengusap lembut kepala putri yang masih memejamkan matanya.
"Kamu yang bilang kan, kalau kita gak boleh menyimpan dendam. Lagipula ya.. kita udah mau punya anak, aku bakal jadi ibu dan kamu sebentar lagi jadi ayah. Jadi aku rasa, kita harus bisa lebih dewasa lagi buat selesaikan masalah kita. Gak harus pakai emosi"
"Kamu emang udah gak marah lagi sama dia?"
"Masih, kemarin.. tapi aku liat dia kayaknya beneran tulus mau minta maaf. Jadi ya.. apa salah nya sih, aku buka hati aku buat maafin dia juga? Dia udah dapat hukumannya dan bahkan sekarang juga masih ngerasain akibat dari perbuatannya dulu sama kita.. masa iya kita mau tambahin lagi masalahnya sih? Kasihan kan?"
Chanyeol tersenyum dan ada rasa haru menyeruak di hatinya yang ikut menghangat dengan kata-kata yang putri ucapkan
"You're such an angel"
Ucap Chanyeol lembut
"Kamu juga."
Jawab putri dan kini menatap lekat suaminya
"Aku juga?"
Putri mengangguk mantap
"Aku tahu kamu tadi cemburu banget dan gak suka sama Arya kan? Kita ngerasain kok. Tapi aku bener bener bangga sama suami aku, karena kamu bisa kontrol emosi kamu dan gak langsung mikir negatif sama aku dan Arya sampai kamu tanyain aku macem macem di mobil tadi bahkan dengan nada yang lembut dan gak nyakitin hati aku.."
Chanyeol kini mencium lembut bibir putri dan menekan tengkuk gadisnya untuk melumat bibir kecil putri.
"Makasih karena kamu udah jadi istri aku dan jadi cahaya buat hidup aku"
"I love you.."
Chanyeol kembali melumat bibir putri dan mulai terengah..
"Bee.."
"Hmm?"
"Boleh gak?"
Putri tersenyum sekilas dan mengangguk
"Pelan pelan ya, biar Chanyeol kecilnya tetap aman"
"Ya sayang"
Dan Chanyeol mulai melumat lagi bibir putri lembut tapi menuntut. Membuat putri melayang dan mendesah juga merintih tanpa henti sore itu...
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
hai...
Jujur ya, aku mau bilang kalau alur cerita ini tuh makin bikin aku bingung. Kenapa?
Karena antara apa yang aku tulis sama yang ada di bayangan aku sebelum nya itu gak sama sedikitpun! Aku yang awalnya pengen bikin Chanyeol kesel dan uring uringan juga ngambek sama putri malah nyangkutin si sunbin dan bikin jadi begini...wkwkwkwk
Entah jari sama otak kok gak sinkron
Semoga kalian suka ya..
Suka gak?
Skala 1-100?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top