26. JEALOUS
Hai
Lanjut
.
.
.
"Ayooo chaann"
"Iya sabar sayang, sebentar.."
Chanyeol yang kini mengikat tali sepatunya menatap sekilas ke arah sang istri yang mulai menghentakkan kakinya kesal.
"Sayang jangan gitu ih, ngeri banget sih kamu. Lagi hamil anjrot anjrotan begini"
"Habisnya kamu lama"
"Iya sebentar ya istriku yang cantik"
.
Hari ini, sesuai dengan permintaan istri nya yang tercinta. Park Chanyeol sengaja mengosongkan jadwalnya dan mengajak putri berjalan jalan kemanapun yang putri inginkan. Karena putri yang kekeuh untuk melahirkan secara normal nantinya... Maka dokter juga mamah park memberikan saran pada putri untuk lebih banyak bergerak dan jalan jalan. Untuk memudahkan jalan persalinan nanti.
Dan disinilah mereka sekarang.
Sebuah Lotte mall yang super besar dengan segala fasilitas di dalamnya.
"Woaaahhh"
"Kayak baru pertama kesini aja deh bee"
Ucap chanyeol yang melihat ekspresi istrinya yang takjub itu.
"Ya kan dulu kayaknya gak sebagus ini deh Chan. Kok sekarang jadi tambah keren ya?"
Chanyeol hanya terkekeh dan mengusak rambut putri sebelum akhirnya menggandeng tangan putri memasuki mall itu dengan di iringi pandangan dari banyak orang di sekitar yang cukup terkejut melihat kebersamaan Chanyeol dan istrinya dengan perut yang agak buncit itu.
"Kamu mau belanja apa?"
Putri menggeleng
"Aku gak pengen belanja apa-apa kok"
"Lah terus? Ngapain disini?"
"Jalan jalan aja, liat liat.. sama makan disini.. boleh kan?"
"Iya sayang boleh kok. Ya udah yuk jalan jalan, tapi kalau kamu capek bilang ya. Kita bisa istirahat dulu sebentar.. oh ya, kalau kamu mau beli juga gak masalah kok"
"Enggak ah, disini mahal semua. Sayang tahu uangnya"
Chanyeol memutar bola matanya mendengar jawaban putri
"Ya aku juga kerja kalau gak buat nyenengin istri sama anak aku emang buat apa lagi sayang.. selagi aku masih mampu sih gak masalah"
"Mck, iyaa.. tapi kebutuhan kita buat masa depan Chanyeol kecil nanti pasti banyak banget. Jadi harus di siapin dari sekarang Chan."
Chanyeol kembali tersenyum. Dia memang mengakui bahwa putri sangatlah berbeda dengan banyak perempuan diluaran sana yang berlomba-lomba memakai pakaian mewah juga segala macam yang branded. Gadisnya itu... Sosok yang bisa dikatakan sangat sederhana, tidak terpengaruh gaya fashion terkini dan hanya menggunakan baju apapun yang menurutnya nyaman dan membuat dirinya percaya diri.
Bukan chanyeol pelit atau perhitungan, tapi putri sendiri memang sering menjadi pengingat keras untuknya saat akan menggunakan uangnya sendiri. Dia yang tadinya sembarangan menghabiskan uangnya untuk segala macam yang hanya bersifat kesenangan sesaat saja. Kini makin berhati-hati untuk membelanjakan segala sesuatu.. pemikiran putri yang menerawang jauh ke depan, membuatnya ikut berpikir sejauh itu juga dan mengurangi perilaku konsumtif Chanyeol selama ini.
.
Mereka terus berjalan jalan ke banyak tempat dan sesekali mencoba beberapa jajanan yang memang di tawarkan di pujasera yang berada di mall itu.
"Sayang.."
"Hmm?"
"Udah jam makan siang nih, makan dulu ya. Nanti lanjutin lagi liat liat nya.."
Putri mengangguk dan merangkul lengan chanyeol yang kini menarik dirinya menuju ke sebuah tempat makan
"Aku mau sushi"
"Gak, gak boleh"
"Ih.. kenapa?"
"Sayang, kamu lagi hamil. Gak boleh makan yang mentah mentah"
Putri mempoutkan bibirnya
"Sashimi aja ya sayang"
Putri mengangguk pasrah menerima usulan Chanyeol karena ada beberapa jenis tempuran yang juga di pesan oleh suaminya itu sekarang.
.
.
--skiipp--
Makanan yang tinggal separuh itu sudah membuat putri kenyang dan menatapnya dengan pandangan kosong
"Udahan makannya?"
"Iya, kenyang"
"Hmm.. ya udah"
"Aku mau cuci tangan dulu ya Chan"
"Mau aku anterin?"
"Gak ah, sendiri aja."
"Ya udah, hati-hati kalau nab-"
Brukk
"Auww.."
"Eh.. maaf maaf.."
Chanyeol melihat putri yang mengusap lengannya itu kini mendekat. Kondisi restoran memang sedang ramai sekarang.
"Kamu gak apa sayang?"
"Iya gak apa"
"Loh? Putri?"
Ucap seseorang sambil menunjuk tepat di wajah putri yang masih agak menunduk
Dan begitu chanyeol juga putri menatap balik orang itu...
"Arya!!!!"
.
.
"Kamu apa kabar puu? Udah lama banget kita gak ketemu"
Sapa Arya dengan bahasa Indonesia yang membuat Chanyeol memicingkan matanya. Apalagi tangan Arya yang langsung meraih tangan putri dan merangkul pundak gadis itu akrab
"Iya ih, udah lama banget. Kita dulu sering kumpul bertiga kan sama mas dimas juga.. kemana mana bareng. Aku sering lho, tanyain kabar kamu ke mas Dimas.. tapi dia bilang kamu sibuk terus.."
Ucap putri dengan nada antusias sampai lupa dengan seseorang di sebelahnya yang mulai menatap nya dengan intens.
"Ehemm!!"
Chanyeol berdehem keras dan membuat putri seketika menoleh ke arah suaminya.
"Oh iya lupa.."
Ucap putri dengan bahasa koreanya lagi. Dan.. tunggu.. apa?!! Lupa?! Astaga, Chanyeol hampir mendelik mendengar putri yang melupakan keberadaan nya sekarang.
"Arya, kenalin.. ini suami aku namanya park Chanyeol. Chan.. ini sahabat lama aku namanya Arya"
Arya dengan senyuman lima jarinya mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Chanyeol yang juga berusaha tersenyum semanis mungkin pada pemuda di hadapannya.
"Arya.."
"Chanyeol.."
"Eh, kamu mau makan juga disini? Bareng aja yuk, satu meja"
Ajak putri dengan tiba tiba
"Eh.. serius nih? Beneran gak apa?"
Tanya Arya agak tak yakin karena merasakan aura membunuh Chanyeol yang kuat sekarang. Putri kini memandang chanyeol dengan tatapan manisnya
"Boleh kan Chan?"
Tanya putri lembut, dan ya.. chanyeol mana bisa menolak kalau istrinya sudah memakai mode imut seperti ini? Huuufftth..
Dengan setengah berat hati atau bahkan sangat berat hati, Chanyeol mengangguk pasrah dan senyum langsung terukir di bibir tipis istrinya
Grepp
"Ayo duduk"
Ajak putri pada Arya sambil menggenggam tangan arya...
Catat!
Menggenggam!
Arrgghh!
Chanyeol yang duduk di hadapan istrinya itu terus menatap tajam ke arah Arya yang nampak tak peduli dengan kehadiran Chanyeol disana.
"Oh ya, kamu lagi apa disini? Kok bisa di Korea?"
"Uhm.. aku lagi liburan aja, kebetulan dapet bonus lumayan dari kantor jadi ya udah.."
Ucap Arya sambil tersenyum manis sekali pada putri.
"Oh.. kirain kamu tinggal disini. Sampai kapan liburannya?"
"Gak lama sih, 3 hari aja.."
"Yahh.. kok bentar sih, kan aku masih pengen banyak ngobrol sama kamu"
Astaga.. Chanyeol benar-benar panas sekarang, melihat putri yang langsung akrab dengan arya dan melakukan banyak skinship dengan lelaki itu tepat di hadapannya... Terlebih lagi, mereka mengobrol dengan bahasa Indonesia yang Chanyeol tak terlalu memahaminya.
Ini benar benar membuat Chanyeol frustasi, dia mengepal kuat tangannya di bawah meja menahan emosinya. Apapun yang mereka bicarakan.. Chanyeol tak suka melihat senyum yang putri berikan untuk Arya dan juga.. nada bicara putri yang kadang merajuk atau lucu..
Sial!!
"Bee.. aku ke toilet dulu ya"
Ucap Chanyeol dengan wajah merah padam dan berharap putri peka dengan situasi ini lalu menahannya pergi.. tapi...
"Oh? Iya.."
Oh..
Iya?
Udah? Cuma begitu aja reaksi putri sekarang?
Gadis itu hanya melirik chanyeol sekilas dan segera mengobrol lagi dengan Arya tanpa menghiraukan dirinya ..
Chanyeol butuh air dingin sekarang. Dia ingin mengguyur kepalanya yang mengepul karena emosi di tambah lagi dengan mengguyur Arya yang berani menyentuh istrinya sembarangan mungkin?
--skiipp--
Chanyeol yang baru saja mencuci wajahnya di toilet berharap dia bisa mendinginkan kepalanya...
Tapi sekarang.. matanya menangkap sesuatu yang membuat nya tersayat
"Bee.."
Arya membisikkan sesuatu di telinga putri dan membuat wajah istrinya bersemu merah sambil mengangguk kecil
"Brengsek!"
Umpat Chanyeol dengan suara cukup keras. Persetan kalau ada yang mendengarnya, karena dia sudah dikuasai api cemburu sekarang.
"Chan!!"
Teriakan putri yang memintanya cepat datang membuat sekali lagi, amarah Chanyeol luruh seketika... Di tambah lagi dengan senyuman manis istrinya yang mengembang itu.
.
"Kenapa sayang?"
"Kamu lama banget sih"
Ucap putri sambil menarik tangan Chanyeol untuk mendekat
"Oh.. toiletnya antri"
Jawab chanyeol asal yang sama sekali tak masuk akal sedikitpun karena toiletnya bahkan tak ada satu orang pun di dalam sana.
"Ehm.. Arya mau pamit pulang"
Ucap putri lagi
"Oh.. udah mau pulang?"
Tanya chanyeol dengan senyum yang sedikit di paksakan.
"Iya.. mau ada urusan lain"
Chanyeol mengangguk kecil dan membalas jabatan tangan Arya. Dia mungkin bisa sedikit bernafas lega sekarang.. tapi...
"Ya udah puu, aku pulang dulu ya. Nanti malem aku telepon kamu lagi"
Ucap Arya dengan bahasa Korea nya yang cukup fasih mungkin..
Chanyeol sukses mendelik dan melihat senyuman lagi di wajah putri.
"Oke! Aku tungguin ya teleponnya? Atau chat aja.. aku pengen ngobrol banyak sama kamu"
Jawab putri dengan wajah tanpa dosanya.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
ada yang mikir ini pura-pura? Enggak ya, kalau yang ini beneran sahabatnya putri pas kuliah dulu.. namanya Arya..
Dan mereka memang se akrab itu.
Jadi gimana Chanyeol ngadepin putri yang masih hamil dan mengontrol perasaannya yang cemburu?
Hayooo
Arya cuma numpang lewat aja.. atau mau jadi pebinor aja? Wkwkwk kalau pelakor mah udah biasa ya kan?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top