23. KNOWS YOU

Hai

Lanjut

.

.

.

--chanyeol pov--

Selama hampir 4 tahun aku bersama dengan salah satu wanita yang terbaik dan terhebat di dunia ini. Yang sekarang resmi menjadi istriku...

Putri...

Gadis yang pertama kali aku temui karena sebuah tragedi, gadis yang bikin aku gak bisa lepas dari dia meskipun kita baru kenal belum cukup lama...

Dari mulai perkenalan, pendekatan, sampai akhirnya bisa menjalin kasih dengannya. Aku sama sekali gak bisa membayangkan kalau akhirnya bisa sampai sejauh ini sama dia, sampai ke jenjang yang serius seperti ini. Menjalani pernikahan dengannya

BRAKK

Pintu terbuka dan membuat aku terkejut bukan main karena Hyeri yang berdiri di hadapan aku saat itu. Dengan air mata yang berderai membuat aku bertanya-tanya apa yang sebenernya terjadi.

Sampai..

"Aku tadi ke rumah oppa, tapi istri oppa usir aku dari sana"

Ucapnya masih sambil setengah menangis. Kalau ditanya bagaimana perasaanku begitu mendengarnya. Yang aku pikirkan pertama kali adalah bagaimana putri menghadapi wanita ini, kenapa dia sampai harus mengusir Hyeri dan pasti sesuatu terjadi sampai istriku melakukan hal ini padanya.

Astaga.. istriku

Hal itu lah yang pertama kali melintas di pikiranku saat itu, bagaimana reaksinya dan apakah dia akan pergi dari rumah seperti yang lalu atau bertahan dan menungguku pulang untuk menjelaskan semuanya.

Semua ucapan Hyeri bagiku saat itu hanya seperti angin yang bahkan tak pernah masuk ke dalam akal sehatku saat ini.

Hanya putri putri dan putri yang ada di sana.. hanya putri dan cukup putri saja...

Aku ingin pulang, aku mau kembali ke rumah.. memeluk istriku dan mengatakan bahwa apapun yang dikatakan Hyeri tidak benar.. aku tidak berkhianat, aku tidak akan membohonginya lagi, aku tak akan pernah melakukan hal semacam itu lagi...

Sampai..

"Hyung, tolong aku. Ada Sasaeng fans yang masuk kesini dan mengaku sebagai staff SM entertainment. Dia menggangguku juga datang ke rumahku untuk mengganggu putri. Tolong singkirkan dia dari sini"

Terdengar suara manager Hyung ku yang langsung berteriak seolah tak percaya, tapi dengan cepat dia menyetujui ucapanku dan mengatakan akan segera datang.

.

.

Semua nya begitu cepat, saat manager akhirnya datang tepat saat aku baru saja berhasil mengusir Hyeri dari sana. Tanpa menunggu.. aku segera mengejar manager Hyung dan meminta ijin untuk pulang.

Tapi...

Cklek

"Sayaaang..."

Tak ada jawaban..

Jantungku mulai berdetak tak beraturan, dengan cepat ku arahkan langkah kakiku ke kamar kami..

Lagi lagi..

Dia tak ada disana...

"Sayang, kamu dimana? Bee..."

Tak ada lagi...

Ya Tuhan.. kamu dimana bee, kenapa kamu menghilang lagi...

Aku menyusuri setiap ruangan di apartemenku dan tetap saja.. nihil..

Putri tetap tak ada disana, dia tetap hilang dan tak bisa ku temukan.

Kini aku yakin bahwa istriku kembali pergi, pergi jauh dan entah kembali atau tidak...

Kata-kata nya kemarin selalu terngiang di telingaku tanpa henti, bahwa jika sekali saja aku kembali mengulangi kesalahanku itu... Dia tak akan menunggu lama untuk langsung pergi dari sisiku, tapi...

Sumpah demi Tuhan, aku tak melakukannya. Aku tak mengulang kesalahanku, dan ini semua.. benar-benar murni kesalahpahaman saja. Tapi kenapa...

Kenapa dia tak mau mendengarkan aku terlebih dahulu sebelum memutuskan pergi dari rumah seperti ini... Kenapa?

Kakiku terasa sangat lemas, aku tak mampu lagi menahan berat tubuhku dan setelahnya semua terasa berputar... Tubuhku limbung dan pandanganku mulai kabur karena air mataku yang tak henti mengalir.

Aku menangis sekencang mungkin, meneriakkan semua perasaan di hatiku sampai...

"Loh, sayang.. kok udah pulang?"

Suara itu membuat isakanku berhenti seketika. Apa ini nyata? Apa ini bukan karena aku yang tengah mencarinya sampai aku mendengar suaranya? Apa yang terjadi...

Dan...

Suara yang aku kenal baik itu kembali terdengar.

Ya Tuhan...

Itu benar dia.. istriku...

Dia berdiri mematung di depan pintu dan tanpa menunggu lama lagi, aku segera menghambur ke dalam pelukannya.. membawa tubuh kecil itu ke dalam dekapan ku yang sangat erat.. dan menelusupkan kepalaku di cekungan leher nya.

"Sayang, kamu kenapa? Kok nangis? Kamu sakit?"

Tanya nya lagi dan aku tahu dia sangat khawatir, nada suaranya terdengar sangat jelas menggambarkan bagaimana perasaannya. Detak jantungnya yang bergerak cukup cepat, terasa kuat saat ini... Membuatku yakin, bahwa dia memang nyata...

"Aku kira.. kamu pergi..."

Ucapku setengah berbisik padanya, tenggorokanku bahkan seperti tercekat dan tak bisa mengeluarkan suara lebih keras lagi

"Pergi kemana sayang? Aku cuma belanja bulanan aja kok"

Jawabannya membuat semua rasa takut dan khawatir dalam diriku runtuh seketika. Rasanya begitu lega seperti terguyur air es di tengah padang pasir yang panas.

Terima kasih ya Tuhan...

--chanyeol pov end--

Usia kehamilan putri yang sudah menginjak bulan ke 6 membuat Chanyeol lebih protektif dari sebelumnya, lelaki itu sudah protektif sebenarnya.. bahkan dari saat putri hamil di bulan pertama.

Tapi untuk kali ini...

"Huuufftth..."

"Nanti aku anterin ke rumah mamah aja ya"

Ucap Chanyeol yang kini masih bersiap menuju gedung SM entertainment.

"Enggak ah, aku gak enak chan. Ntar aku ngerepotin mamah..."

Jawab putri sambil terus memperhatikan gerak gerik Chanyeol yang mondar mandir di kamar mereka.

"Jangan ngebantah deh sayang, aku tuh nanti bakal sampai malem karena ada rapat sama management juga.. kamu tahu kalau Baekhyun bentar lagi mau kelar wajib militernya kan? Jongdae juga, jadi mereka juga bakal di satuin sama kita..."

Jelas chanyeol secara rinci pada istrinya

"Terus, hubungannya sama aku apa?"

Jawaban putri tentu membuat Chanyeol berdecak

"Astaga, kamu lagi hamil.. kalau kamu disini sendirian.. yang ada aku gak bisa konsentrasi kerja sayangku.. aku pasti kepikiran, kamu udah makan apa belum, kamu udah istirahat apa belum, kamu lagi kepengen makan apa.. kalau tiba-tiba kamu ngidam gimana? Iya kalau aku bisa langsung nganterin pesenan kamu kesini. Kalau enggak? Terus juga, kalau kamu misalnya kecapekan dan butuh sesuatu gimana?"

Putri memutar bola matanya malas mendengar ceramah Chanyeol yang sejak kemarin terus membahas hal yang sama...

"Ya Tuhan, aku tuh lagi hamil Chan, bukan lagi sakit keras.. biasa aja deh. Lagian aku juga liat banyak kok ibu hamil yang jalan jalan ke taman, ke mall, terus juga datang ke Bazaar pakaian, bahkan tetap ngerjain kerjaan rumah tangga kayak biasanya. Mereka sehat sehat aja kok"

"Ya itu kan mereka, bukan kamu bee.. jangan samain kamu sama mereka. Kamu itu gak hamil aja bisa cepet capek dan langsung sakit cuma gara gara begadang baca novel.. apalagi sekarang? Kamu lagi hamil, makan kamu juga gak banyak, masa iya mau kerjain macem-macem sih? Suami macam apa aku kalau sampai istri aku kenapa napa. Gak ada bantahan pokoknya. Kamu cukup diem aja disana, aku yang siapin barang barang kamu selama di rumah mamah. Oh.. apartemen juga nanti ada ahjumma, dia bakal beresin rumah dan nyuci baju sama setrika selama kamu disana. Jadi gak usah khawatir."

Oke.. putri harus mengalah lagi untuk ke sekian kalinya untuk keinginan Chanyeol yang satu ini.

Toh untuk kebaikan nya juga kan? Sebagai bentuk perhatian Chanyeol sebagai suami dan calon ayah yang baik...

"Iyaaa sayang.."

Putri akheinyaa menjawab pasrah permintaan chanyeol.

.

"Sipp.. udah sampai.."

Chanyeol kini baru saja menurunkan barang bawaan putri dan memasukkannya ke dalam kamar miliknya di rumah mamah park...

"Hai sayang, gimana kabar kamu?"

Sapa mamah park sambil memeluk menantunya.

"Baik mah, heheh.. maaf ya mah, kesini lagi. Jadi ngerepotin mamah lagi hari ini"

"Huss.. bilang apa sih kamu? Mana ada menantu mamah ngerepotin? Kamu tuh udah jadi anak mamah juga sayang, jadi santai aja"

Ucap mamah park ramah.

"Heheh. Makasih mah.."

"Iya, nanti juga yoora pulang kok kesini"

"Oh ya, papah mana mah?"

"Udah berangkat tadi pagi. Ada pesenan katanya makanya dari pagi banget udah ke restoran"

Putri hanya mengangguk kecil mengerti.

"Mah.. titip istri aku ya"

Ucap Chanyeol yang baru saja keluar kamar.

"Iya.. beres.."

"Maaf ya mah, ngerepotin. Aku khawatir aja kalau dia sendirian di apartemen nanti. Soalnya malam ini aku ada rapat"

"Iya iya.. mau dia tinggal disini selamanya juga mamah seneng kok."

Chanyeol kini berdecak

"Jangan dong mah, ntar gak ada yang kelonin aku kalau malem gimana?"

Jawab Chanyeol hingga membuat putri membulatkan matanya dan menatap tajam sang suami.

"Apaan sih!"

"Hahaha.. santai sayangku.."

.

.

Cupp

"Aku berangkat dulu ya, kalau ada apa apa kamu bilang aja sama mamah. Kalau mamah lagi keluar, bilang aja sama ahjumma. Atau kamu juga bisa chat aku dan telpon aku 24 jam juga pasti langsung aku angkat kok."

"Iya sayang.."

"Ya udah, baik baik ya cantik.."

Putri mengangguk lagi dan tersenyum lembut.

"Cepet pulang ya"

Ucap putri.

"Yahh..  jangan bilang gitu dong, aku jadi gak pengen berangkat nih kalau kamu bilang gitu"

"Apaan sih, udah ih sana deh berangkat aja. Hati hati ya sayang.."

Cupp

"Iyaa.. tungguin aku pulang ya, tapi kamu tidur aja duluan jangan begadang"

Putri kembali mengangguk hingga akhirnya Chanyeol keluar dari pekarangan rumah mamah park dengan mobilnya

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top