20. KOREA IN LOVE II

Hai

Lanjut

.

.

.

Putri menguatkan batin nya dan menenangkan pikirannya. Dia terus mengisi otaknya dengan hal hal positif selama Chanyeol bersiap untuk menemui Hyeri..

"Bee.."

"Apa?"

"Kalau kamu emang gak mau aku datang, aku gak akan datang. Kita bisa datang berdua kalau kamu mau"

Putri menggeleng kecil, gadis itu tersenyum lembut

"Gak usah, aku gak apa.. aku lagi nyoba buat percaya lagi sama suami aku.. sekali lagi"

Ucap putri hingga Chanyeol menghela nafas panjang.

"Ya udah kalau gitu. Kamu disini dulu ya.. bentar lagi junmyeon Hyung katanya pulang kok. Kamu bisa ambil makanan atau masak apapun yang kamu mau disini.."

Putri mengangguk kecil lagi dan meneruskan untuk membaca novel nya kali ini.

Cupp

Sebuah kecupan manis mendarat di pipi putri juga kening gadis itu dari Chanyeol.

"Aku pasti pulang dan kembali sama kamu.. aku janji"

Ucapnya meyakinkan..

.

.

--meanwhile--

Seorang gadis kini duduk tanpa suara di sebuah meja kafe tempat dimana terakhir kalinya dia bertemu dengan lelaki yang dia cintai...

Hyeri..

Gadis itu menata dan memoles dirinya sendiri sedemikian rupa hingga terlihat cantik dan menarik karena Chanyeol menyetujui ajakannya untuk bertemu. Jantungnya berdegup kencang dan tak sabar untuk melihat sosok lelaki yang hampir satu minggu lebih ini mengabaikan dirinya.

Sampai..

Triingg!!

Suara bel kafe berbunyi dan sosok itu muncul...

Sangat tampan bagai seorang dewa, hingga Hyeri tak bisa menyembunyikan kekagumannya yang luar biasa pada Chanyeol saat ini. Sekalipun hanya memakai pakaian santai dan tak sebanding dengan dirinya yang memoles cukup banyak pada wajahnya... Tapi pesona Chanyeol memang tak pernah bisa di tampik oleh siapapun

"Udah lama?"

Tanya Chanyeol begitu sampai dan melihat ke arah Hyeri

"Belum oppa.. uhmm, mau pesan minum apa?"

Chanyeol menatap ponselnya sekilas sebeluk akhirnya menggeleng kecil

"Aku baru makan dan minum. Cepat katakan ada apa, karena aku masih banyak pekerjaan"

Ucapnya tegas

"Oh.. uhm.. itu.."

Chanyeol memicingkan matanya dan menatap lekat ke arah Hyeri

"Istri oppa menemui ku.."

"Kapan?"

"Sekitar.. seminggu yang lalu atau lebih, saat ada keributan hari itu"

"Lalu?"

"Oppa.. sudah tahu?"

Tanya Hyeri karena reaksi Chanyeol yang tak terkejut dengan ucapannya.

"Belum, tapi aku sudah memperkirakan kalau dia akan melakukan itu"

Ucap Chanyeol lagi

"Oh.. dia.. mengatakan kalau dia akan melepaskan oppa untukku tapi aku harus menunggu sampai anak oppa lahir terlebih dahulu dan setelahnya.. aku bisa bersama oppa"

Chanyeol menghela nafasnya... Dia baru saja akan menjawab saat Hyeri terlebih dahulu melanjutkan ucapannya.

"Aku.. sempat berpikir untuk meninggalkan oppa dan mengikhlaskan oppa dengan istri oppa saat ini. Tapi.. aku tak bisa membohongi hatiku kalau aku sakit melihat oppa bahagia bersama istri oppa sekarang. Aku.. mencintai oppa dengan sepenuh hatiku jadi aku ingin oppa tahu bahwa aku akan menunggu sampai anak oppa lahir dan kita bisa memulai semuanya dari awal oppa. Aku tahu aku terdengar seperti wanita yang tak tahu malu sekarang.. tapi ini memang kenyataannya oppa.."

"..."

"Aku akan menjadi ibu yang baik untuk anak oppa nantinya dan aku tak akan menghalangi nya untuk bertemu ibu kandungnya seandainya kita memang bisa bersama.. jadi.."

"Jadi kamu harus membuang jauh mimpi mu dan pikiran picikmu itu Hyeri..."

Lanjut Chanyeol sebelum Hyeri menyelesaikan ucapannya.

"Oppa.."

"Aku akui bahwa aku sempat merasakan kenyamanan bersama dirimu. Karena kita punya selera musik yang sama seperti yang pernah kamu ucapkan sebelumnya. Tapi.. di banding kan dengan itu semua.. aku punya lebih banyak kecocokan dengan istriku saat ini. Banyak hal yang telah kami lewati yang kamu atau orang lain di luar sana tak akan tahu dan tak perlu tahu.. bagaimana kita berjuang sekuat tenaga agar bisa bersama. Bagaimana kita bisa akhirnya sampai di titik ini..."

"..."

"Dia mungkin punya banyak hal yang berbeda dari apa yang aku sukai.. tapi dia terus mencoba untuk mengetahui dan mengerti apa yang aku suka dan tidak suka, dia terus berusaha mengerti semua kondisi ku yang bahkan kamu atau fans aku di luar sana tak mengerti... Ada banyak hal yang membuat aku bergantung pada istriku, Hyeri.."

"Tapi oppa.."

"Kamu melihatku yang sekarang kan?"

Hyeri mengangguk.

"Aku yang sekarang ada di hadapanmu tidak akan pernah ada, jika tidak ada istriku di sampingku.. mendampingiku.. memberi aku semangat dan memberi aku cinta yang besar sampai aku mampu melalui segala hal sulit dan berat dalam hidupku.."

"..."

"Dan itu tak akan pernah bisa aku dapatkan dari wanita lain. Sekalipun dia mungkin jauh lebih baik dan cantik dan lebih segalanya dari istri ku.. apa yang kurang di dalam diri putri sebagai istriku.. itu akan menjadi tugasku sebagai suami buat menyempurnakan dia, begitu juga sebaliknya.. ada banyak hal negatif dan kekurangan aku yang cuma putri yang bisa sempurnakan aku Hyeri.."

"Apa aku gak bisa di posisi putri saat ini di hati dan kehidupan oppa?"

Chanyeol menggeleng

"Gak bisa dan gak akan pernah bisa.. entah kamu atau siapapun itu. Gak ada yang bisa gantiin posisi dan apapun yang udah putri kasih buat aku selama ini.. aku terlalu bodoh kemarin karena membuka kesempatan kamu masuk ke dalam hidup aku walaupun cuma sesaat, aku terlalu bodoh kemarin.. karena membiarkan istri aku sakit dan terluka cuma karena wanita lain yang bahkan gak sebanding sama istri aku"

Hyeri sakit.. sangat sakit..

Gadis itu meneteskan air matanya mendengar ucapan Chanyeol yang tak hanya menolak dia mentah-mentah.. tapi juga mengatakan bahwa dirinya sama sekali tak pantas untuk Chanyeol..

"Aku gak akan pernah mengulangi kesalahanku dan menyia-nyiakan orang yang paling berharga di hidup aku.. yang bahkan, aku akan rela dan mampu melepaskan apapun yang aku miliki sekarang asalkan putri tetap di sisi ku dan jadi milikku.. apapun..."

"Jadi.. aku harus pergi selamanya dari hidup oppa?"

Chanyeol mengangguk mantap

"Iya.. toh dari awal kita memang tak punya hubungan spesial kan? Kamu hanya fans ku dan aku mencoba bersikap yang terbaik untuk fans ku seperti layaknya perlakuan ku pada fans yang lain... Dan aku menghargai itu semua juga sangat berterima kasih atas semua cinta dan perhatian mu untukku selama ini. Kalaupun setelah ini kamu memutuskan untuk membenciku aku gak akan masalah untuk semua itu. Karena aku katakan lagi padamu.. bahwa aku sanggup melepaskan apapun selagi itu bisa membuat keluargaku utuh dan istriku tidak terluka sedikitpun baik fisik hati maupun mentalnya.."

Hyeri kini menunduk dan Chanyeol memutuskan untuk segera beranjak dari sana...

"Oppa.."

Panggil Hyeri pada Chanyeol yang baru saja akan pergi dari kafe itu.

"Boleh gak, kalau aku minta peluk sama oppa tanah terakhir kalinya sebelum oppa pergi?"

Chanyeol menghela nafas dan mendekat, dia tak memeluk Hyeri tapi mengatakan sebuah kalimat yang jauh lebih menusuk jantung Hyeri..

"Aku gak bisa, maaf"

"Aku akan bunuh diri jika oppa pergi tanpa memelukku"

Ucap Hyeri lagi memaksa

"Lakukan apapun yang kamu mau"

Ucap Chanyeol sangat lirih dan langsung pergi dari sana.. meninggalkan Hyeri yang menangis terisak tanpa henti malam itu. Kepulangan nya ke Korea sia-sia.. dia tak bisa memiliki apa yang menjadi tujuan utamanya sekarang.

.

--skiipp--

Sudah 2 jam sejak Chanyeol pergi menemui Hyeri malam ini.. putri menatap ke arah kafe yang memang terlihat dari atas balkon dorm EXO.

"Masuk puu.. kasihan anak kamu kedinginan di luar"

Ajak junmyeon sambil memberikan segelas teh hangat pada adik nya itu.

"Nanti oppa.. aku masih mau disini"

Jawab putri singkat dan tetap menatap ke arah yang sama.

"Dia pasti pulang puu.. aku yakin dia bukan laki-laki bodoh yang akan melakukan kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.."

Ujar junmyeon sambil mengusap punggung putri lembut.

"Aku tahu.."

Putri menghela nafas berat dan tak lama.. suara pintu di buka terdengar..

Gadis itu berbalik dan wajahnya seperti berbinar tapi tubuhnya terdiam di tempat tanpa bergerak.

Grepp

Chanyeol memeluk putri dengan sangat erat hingga junmyeon memutuskan untuk pergi dari sana...

"Chan.."

"Jangan tinggalin aku.. kamu hidup aku dan nafas aku, jadi jangan pernah pergi lagi dari sisi aku selamanya"

Ucap Chanyeol di telinga putri. Dan gadis itu mengangguk kecil

Cupp

Chanyeol mencium lembut bibir putri dan sedikit melumat bibir kecil itu.

"Udah selesai?"

Tanya putri ragu.

"Iya sayang, apalagi? Aku kan milik kamu dari awal"

Jawaban Chanyeol membuat putri mengulas senyuman lega. Dan Chanyeol menarik tangan putri lagi

"Ayo pulang"

"Sekarang?"

"Iya, aku kangen kamu sama anak kita.."

"Ha? Maksudnya?"

"Saayaaaangg..."

Putri mendesah kecil.

"Dasar!!!"

.

.

.

LANJUT?

VOMMENT JUSEYO

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top