18. ONE AND ONLY
Hai
Lanjut
.
.
.
Ssrrttt
Putri kini menarik selimutnya dan memeluk Chanyeol sangat erat.
"Jangan pergi"
Lirih Chanyeol dengan suara seraknya yang terdengar lembut di telinga putri.
"Iya.. aku gak pergi kok, udah.. tidur aja sekarang"
"Kita ke Korea nya besok malem aja ya, aku mau jalan jalan sama kamu"
Ucap Chanyeol lagi
"Jalan jalan kemana sayang?"
"Kemana aja, aku mau bahagiain kamu bee"
Putri mengecup kedua mata Chanyeol dan menatap lekat suaminya yang kini menyandarkan kepalanya di dada putri.
"Cukup kamu ada di samping aku dan gak ulangi yang kayak kemarin.. sampai kita dipisahin sama maut. Itu udah lebih dari cukup untuk buat aku bahagia.."
Chanyeol kini menenggelamkan lagi wajahnya di dada sang istri. Lelaki itu ingin berlaku sangat manja saat ini pada istrinya.
"Iya.. gak akan, aku kapok"
"Kapok kenapa?"
Tanya putri hingga Chanyeol berdecak kecil
"Sayang ih, suka banget sih godain aku begini. Aku rasanya mau mati aja deh kalau kamu kayak tadi sama cowok aneh itu"
"Namanya sung Hoon"
"Terserah, siapa aja namanya. Aku gak suka sama dia"
"Kenapa gak suka?"
Chanyeol melepaskan pelukannya dan menatap putri
"Ya mana ada sih sayang, suami yang suka sama cowok yang jelas jelas mau rebut istrinya sendiri tepat di depan mata, hmm? Mana ada?"
Putri kini terkekeh kecil
"Sayang, mau tahu sesuatu gak?"
Chanyeol mengernyit
"Apa?"
"Sebenarnya, sung Hoon oppa itu suaminya sahabat aku waktu SMA. Dia sama istrinya itu beneran sahabat aku banget sayang"
"Istri? Maksud kamu dia udah nikah?"
"Udah, dia bahkan udah punya anak hampir 2 sekarang"
"Jadi?"
"Aku minta tolong nya sama istrinya, jadi selama ini.. yang ngajakin aku jalan dan yang chatting sama aku tuh bukan sung Hoon oppa. Tapi istrinya"
Senyum kini menghiasi wajah Chanyeol dan membuat mata sembabnya itu menghilang karena lengkungan senyuman yang terpatri disana...
"Jadi kamu gak sayang sayangan sama sung Hoon itu?"
Putri menggeleng
"Beneran?"
Putri mengangguk cepat
"Telepon aja, pasti yang angkat eonni kok bukan sung hoon oppa"
Greepp
Gyyutt
Chanyeol kembali memeluk kencang tubuh istrinya dan menciumi putri tanpa henti. Hatinya terasa lega dan sangat bahagia karena ternyata selama ini putri tidak sungguh-sungguh mengkhianati nya.
"Aku takut banget kalau sampai itu beneran sung Hoon. Mana dia bilang kalau dia dulu calon istri kamu sebelum ketemu sama aku. Kan aku jadi kepikiran sayang"
"Ya kali aku mau nemuin cowok yang mau aku ajak buat selingkuh secepat itu sayang, aku juga mikir kali. Sesakit hatinya aku.. aku masih sayang banget sama kamu. Aku gak akan pernah khianatin kamu, kecuali.. kamu yang duluan ngajarin aku begitu"
"Sayang! Ih, aku gak akan selingkuh.. beneran"
"Masa? Terus kemarin apa namanya?"
"Khilaf sayang, sumpah deh. Aku aja gak sadar kalau tindakan aku itu bisa di sebut sebagai selingkuh"
"Pinter sih!"
Chanyeol kembali terkekeh.
"Cepetan pulang aja yuk.."
"Kemana?"
"Ke Korea lah sayang, masa iya kita mau di spanyol terus"
"Katanya mau disini dulu dan ajak aku jalan jalan? Gak jadi nih?"
"Kamu beneran masih mau jalan jalan? Aku ajakin jalan jalan ke tempat lain aja gimana?"
"Kemana?"
"Maldives?"
Putri menonyor kepala Chanyeol.
"Kalau kita ke Maldives.. bukan jalan jalan yang ada tapi kamu buat aku gak bisa jalan akhirnya.."
Ujar putri cepat dan seketika Chanyeol meledakkan tawanya
"Tahu aja sih sayang, bikin yuk"
"Bikin apa?"
"Chanyeol versi mini"
"Chan, kamu gak sadar kalau sekarang di perut aku juga lagi ada miniaturnya kamu?"
Chanyeol menepuk jidatnya
"Oh iya, bener juga... Hai anak ayah sayang..."
Ucap Chanyeol sambil menyapa dan berdadah ria dengan perut putri yang masih rata. Dia mengecup singkat perut istrinya itu dan mengusapnya lembut...
"Maaf ya nak, kamu baru disini tapi udah ngerasain macem-macem.. baik baik diperut ibu ya sayang. Jangan nakal kayak ayah, love you"
"Iya ayah.. ayah jangan nakal lagi ya.. kasihan mamah nanti nangis lagi"
Jawab putri dengan nada suara yang di mirip kan seperti anak kecil.
"Enggak akan, janji!"
Putri tersenyum lembut dan memeluk Chanyeol lagi. Tapi bukannya membuat Chanyeol tertidur, justru pelukan hangat Chanyeol kini membuat putri yang tertidur terlebih dahulu dengan sangat lelap.
Hari ini merupakan hari yang sangat melelahkan tapi sekaligus melegakan untuk putri maupun Chanyeol.
.
.
--skiipp--
Cklek
Srrtt
Chanyeol membuka kulkas dan menuangkan air putih ke dalam gelas. Tepat saat Dimas baru saja masuk ke dalam dapur juga untuk mencari camilan.
"Belum tidur Hyung?"
Dimas menggeleng
"Aku dengerin kalian dari tadi"
Ujar Dimas lagi dan mulai mengambil beberapa camilan yang ada di dalam kulkas.
"Maaf, buat Hyung terganggu"
Dimas terkekeh.
"Enggak, gak apa.. bukan apa apa.. itu bukan jadi masalah buat aku kok."
Chanyeol yang tadinya akan segera kembali ke dalam kamar akhirnya ikut duduk di meja makan bersama dengan Dimas.
"Yeol.."
"Ya Hyung.."
"Aku boleh ngobrol serius sama kamu kan?"
Ucap Dimas yang membuat Chanyeol tersenyum kecil dan jantungnya agak berdetak kencang.
"Boleh Hyung"
"Aku tadi gak sengaja dengerin percakapan kamu sama putri dikamar. Gak sengaja, tapi aku emang sengaja dengerin baik-baik semuanya tadi. Dan aku minta maaf soal itu karena itu adalah urusan rumah tangga kalian berdua"
"Gak apa Hyung, lagian suaranya emang kenceng banget kok"
"Aku boleh kasih kamu nasehat gak? Ya walaupun aku belum berumah tangga.. aku juga gak punya niatan buat ikut campur urusan pribadi dan rumah tangga kalian berdua. Tapi.. apa yang terjadi beberapa hari ini di tempat ini dan selama ini. Aku rasa.. aku harus ngomong sama kamu"
"Ngomong aja hyung, aku justru seneng kalau Hyung masih mau kasih aku nasehat."
Dimas tersenyum lembut dan mendekati chanyeol. Duduk di samping adik iparnya itu dan mulai menghela nafas sejenak sebelum akhirnya mulai bicara...
.
"Yeol.. aku kan udah tahu soal masalah kamu dan putri kemarin, baik dari pihak putri atau pun dari sisi kamu sendiri. Aku udah dengerin semuanya.. jadi, paling gak aku paham lah sedikit soal apa yang terjadi di antara kalian berdua."
"..."
"Jujur.. waktu awal putri kesini dan nangis sambil cerita semuanya sama aku tentang kamu yang deket sama cewek lain bahkan sampai ketemu sama cewek lain. Itu tuh rasanya.. aku udah hampir kebawa emosi dan kesel banget sama kamu. Kamu ngerti lah kenapa, dia adik aku satu-satunya.."
"Iya Hyung.."
"Tapi.. aku masih mencoba untuk menunggu gimana cerita dari kamu yang sebenarnya dan aku berusaha pengen tahu dimana letak kesalah pahaman di antara kalian berdua. Makanya aku berusaha untuk bersikap netral.. baik ke kamu atau ke putri.. karena aku kakak kalian berdua"
"..."
"Tapi kalau aku boleh kasih saran.. jangan pernah sampai apa yang terjadi kemarin terulang lagi. Baik itu sama perempuan yang sama dengan yang kemarin atau perempuan baru yang mungkin akan hadir di dalam rumah tangga kalian berdua..."
"..."
"Kita.. cowok tuh ya Yeol. Kadang serba salah kalau menghadapi yang namanya kayak gini. Kita di deketin dan kitanya jaga jarak atau gimana nanti di anggapnya kita sombong. Tapi di sisi lain, ada seseorang yang kita emang harus jaga banget perasaan nya.."
Chanyeol tak menyela sedikitpun ucapan Dimas dan hanya diam mendengarkan ucapan Kakak iparnya.
"Mungkin, di awal.. kamu merasa bahwa apa yang kamu lakukan itu hanya sebatas kebaikan biasa dan wajar yang akan di lakukan sama semua orang. Tapi kamu menampik satu fakta bahwa orang yang kamu kasih perhatian dan kebaikan kamu itu justru orang yang punya niatan lain di hatinya, yang bisa nyakitin kamu ataupun orang di sekitarmu"
"..."
"Karena itu, mulai sekarang. Bukan berarti kamu harus jadi orang yang kamu dan sombong atau gak mau kenal orang lain lagi. Tapi... Setidaknya jaga sikap dan apapun itu yang sekiranya bisa bikin orang lain salah paham terutama istri kamu sendiri.. kamu juga harus lebih peka, soal orang yang mau deketin kamu atau lagi deketin kamu itu ada niat lain selain yang kamu tahu atau apa?"
Ucapan Dimas benar.. selama ini, karena putri yang memang tak pernah membatasi pergaulannya dengan banyak orang karena rasa percaya yang tinggi pada Chanyeol membuat lelaki itu lupa diri dan menganggap bahwa semua yang dia lakukan adalah wajar tanpa berpikir jernih bahwa istrinya bisa tersakiti dengan sikapnya sendiri. Bahwa istrinya bisa terluka dengan orang orang yang dekat dan memiliki niat lain di hati mereka untuk chanyeol.
Chanyeol benar-benar melupakan hal itu kemarin..
"Aku akan berubah Hyung, aku akan menjadi suami yang jauh lebih baik mulai sekarang"
Ucapnya dan memeluk Dimas.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top