17. DON'T LEAVE ME ALONE
Hai
Lanjut
.
.
.
Ponsel putri tersebut bergetar dan menampilkan pesan masuk entah dari siapa.
Chanyeol..
Lelaki itu melirik sebentar dan melihat nama sung Hoon disana dengan chat yang terlihat
Sudah tidur? Hari ini sangat menyenangkan
Chanyeol menahan air matanya sekuat mungkin saat melihat putri yang keluar dari kamar mandi dan langsung menyambar ponselnya.
"Bee.."
"Hmm.."
Chanyeol menghela nafas panjang dan melanjutkan ucapannya.
"Chatting sama siapa?"
"Eonni"
Jawab putri singkat, dan sekali lagi chanyeol sakit.. dia jelas jelas melihat nama sung Hoon di ponsel istrinya tapi putri berbohong dan mengatakan bahwa yang chatting dengan nya adalah seorang perempuan?
"Kamu yakin dia bukan sung Hoon?"
Tanya Chanyeol lagi
"Bukan, dia temanku yang lain"
Putri benar benar datar, dia sama sekali tak menatap mata suaminya dan hanya fokus pada ponselnya sambil sesekali tersenyum.
Grrttt
"Aku keluar dulu ya"
Ucap putri
"Ini udah malam, kamu mau kemana?"
"Ketemu temenku"
Grepp
Tangan Chanyeol menahan putri dan menarik wanita itu ke dalam pelukannya.
"Apa sih oppa? Lepas deh, aku di tungguin sama temen aku sekarang"
"Udah.. cukup.."
Jawab Chanyeol lirih dan terus mendekap erat putri.
"Apa nya? Emang aku lagi ngapain?"
"Jangan tinggalin aku bee"
Putri menghela nafas dan melepaskan pelukan Chanyeol.
"Aku cuma pergi sebentar, aku udah di tungguin sekarang. Kamu bisa tidur duluan, nanti aku bisa pulang sendiri di anterin sama sung Hoon oppa"
Air mata Chanyeol kini tak bisa lagi di tahan. Lelaki itu benar benar merasakan bagaimana sakitnya akunya ulah perbuatannya sendiri.
Minseok benar.. dia memang pernah terbersit niat sesaat saja untuk mengkhianati putri hingga mengijinkan wanita lain hadir di dalam hidup dan hatinya. Dan itu salah besar...
"Oh ya, kamu bilang besok mau pulang ke Korea kan? Aku udah siapin kopernya dan semua yang kamu butuhin besok.. aku akan tetap disini dan liburan dulu"
"Aku gak akan pergi kalau kamu juga gak ikut pulang"
"Jangan batu deh Chan, kamu tahu kan kalau manager oppa udah uring-uringan di Korea. Kamu harus pulang, gak usah nungguin aku"
Putri baru saja akan beranjak dari ranjang dan pergi saat chanyeol dengan cepat mendahului langkahnya dan menutup serta mengunci rapat pintu kamar mereka
"Chan!! Kamu ngapain sih? Buka pintunya sekarang, aku mau pergi"
Brukk
Chanyeol mendekati putri dan berlutut. Lelaki itu berlutut di hadapan istrinya dan menunduk sangat dalam...
"Kamu boleh pergi, kalau aku udah mati disini sekarang bee"
Jantung putri berdetak sangat cepat mendengar ucapan suaminya kini. Apa sesakit itu? Apa dia sudah keterlaluan sekarang?
"Kamu mau bikin aku jadi pembunuh?"
Chanyeol menggeleng
"Tapi kamu bisa bunuh aku kalau kamu pergi dari sisi aku bee"
"Jangan berlebihan chan, aku cuma mau ketemu temenku. Gak lagi mau pergi kencan sama cowok lain, aku gak lagi mau makan malam sama cowok lain kok. Karena aku tahu kalau aku punya suami, jadi aku ngerti kalau suami aku pasti ntar bisa aja sakit hati. Kalau dia sayang sama aku. Kalau enggak sih, paling juga dia bakal cari cewek lain"
Ssrrttt
"Aku salah.. aku salah bee.. aku minta maaf.. aku minta ampun sama kamu, aku mohon.. jangan begini lagi"
Jujur hati putri juga merasa sakit melihat chanyeol sekarang. Tapi...
"Emang aku lagi ngapain sih Chan? Kenapa minta maaf? Kita gak lagi berantem sekarang"
"Aku ngerti bee.. aku ngerti gimana perasaan kamu selama ini. Aku ngerti sekarang, aku paham gimana sakitnya kamu selama ini. Aku tahu.. aku minta maaf, aku mohon.. cukup bee.. cukup.. aku gak tahan kalau kamu begini terus.."
"Kalau kamu gak tahan, kamu bisa pergi sama cewek lain yang gak bikin kamu bosen kayak aku. Aku ngebosenin chan, aku nyusahin, aku bikin kamu sakit.. kamu pergi aja sekarang. Aku udah capek."
"Ya Tuhan bee.. aku harus apa? Apa yang harus aku lakuin biar kamu mau bener bener maafin aku?"
Putri mendengus, gadis itu kembali duduk di tepi ranjang dan menatap chanyeol.
"Aku benci liat kamu sakit begini. Aku gak suka nyakitin kamu begini Chan,.. tapi hati aku sakit banget sama semua yang kamu lakuin. Aku udah coba maafin kamu dan bersikap seolah tak terjadi apapun di antara kita. Tapi.. pengakuan kamu, kalau kamu sempat berpaling sama gadis itu. Bikin hati aku hancur."
"..."
"Aku tahu aku masih belum bisa jadi istri yang sempurna buat kamu"
"Enggak bee"
"Diem! Aku belum selesai ngomong. Kamu sekarang harus dengerin aku"
Putri kini sudah menangis dan terisak
"Aku emang belum bisa jadi istri yang sempurna buat kamu, aku masih punya banyak kekurangan dan bahkan mungkin gak ada kelebihan sedikitpun yang aku punya buat kamu bahagia jadi suami aku. Tapi.. aku berusaha sekuat mungkin buat bahagiain kamu Chan, aku tahu kamu cemburuan.. aku jaga sikap aku, perilaku aku bahkan ucapan aku sama cowok lain sekalipun itu sama kakak aku sendiri. Kamu tahu kenapa? Karena aku gak mau kamu cemburu atau sakit hati, aku gak mau suami aku marah.. aku takut..."
"..."
"Aku bahkan gak berani keluar rumah sembarangan atau chat sama temen cowok aku sendiri. Karena aku menghargai kamu sebagai suami aku. Aku jaga kehormatan suami aku.. aku gak mau, orang lain menilai kamu gagal didik aku jadi istri yang baik. Kalau sikap aku sembarangan di luar sana.. apalagi karena pekerjaan kamu selama ini. Aku takut Chan.."
Chanyeol terdiam, air matanya terus luruh tak terhenti mendengar ucapan putri
"Kalau kamu.. memang udah bosan dan gak punya rasa apapun sama aku lagi... Kalau kamu, memang lebih nyaman sama perempuan lain dibandingkan aku.. paling enggak, bilang baik baik sama aku Chan.. lepasin aku secara baik-baik.. bukan dengan kamu yang menutupi keberadaan wanita lain di samping kamu. Bukan dengan bohong sama aku..."
"Aku gak punya niat begitu bee.."
"Gak mungkin kamu gak punya niat begitu, tapi kamu seneng chatting sama cewek lain di belakang aku. Aku bukan perempuan bodoh chan.."
Chanyeol terhenyak
"Setidaknya.. kalau kamu memang mau jujur sama aku dari awal. Sekalipun aku sakit dan gak terima.. paling gak, aku bisa menyiapkan hati aku buat ngelepasin kamu"
Suara tangis chanyeol semakin kencang terdengar. Persetan dengan Dimas atau siapapun yang bisa saja mendengar suara tangisannya.
"Enggak.. jangan."
"Atau.. kamu bisa bilang sama aku, apa kurang nya aku.. apa gak baik nya aku buat kamu.. dan gimana caraku buat pantas di sisi kamu, jadi istri kamu.. biar aku perbaiki semuanya.."
Grepp
Chanyeol memeluk putri dan menenggelamkan wajahnya di dada putri sambil terus menangis kencang.
"Maafin aku.. aku gak tahu kalau kamu merasakan kayak gitu, aku minta maaf.. maafin aku.."
Putri yang kini ikut menangis akhirnya membalas pelukan Chanyeol.
"Jangan tinggalin aku bee, aku gak mau.. aku takut kalau kamu pergi.. aku gak bisa kalau tanpa kamu bee.. aku mohon.. maafin aku.. maafin aku"
Putri mengangguk.
"Iya.. kali ini, aku beneran maafin kamu. Tapi aku mohon, jangan begini lagi.. aku sakit Chan.."
Chanyeol mengangguk cepat. Dia bersumpah tak akan pernah membuka hatinya sedikitpun untuk orang lain sekalipun itu adalah orang yang paling dia kenal sekalipun jika itu akan menyakiti hati putri. Lelaki itu kini merasakan akibat dari pengkhianatan sesaat yang dia lakukan pada istrinya secara langsung dan rasanya.. sangat sakit
"Maafin aku.. maafin aku.."
"Iya.. aku juga minta maaf, aku udah nyakitin kamu dan buat kamu nangis"
Ucap putri lirih dan memeluk chanyeol dengan sangat erat.
Putri tak ingin menyakiti chanyeol dengan cara seperti ini. Tapi, sesekali.. suaminya harus tahu bagaimana rasa perasaan hatinya selama ini terlebih saat tahu bahwa suami yang sangat dia cintai mengkhianati cinta juga kepercayaan nya meskipun hanya sesaat.
Penyesalan selalu datang di akhir
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Kaget ya? Ada konflik lagi karena masalah ini? Sengaja aku buat ini, bukan karena apa apa.. karena aku mikir. Mau suami kamu sempurna banget kayak chanyeol sekalipun.. atau bahkan banyak kekurangannya.
Kalau di khianati dan di bohongi juga pasti tetap sakit banget kan? Jadi.. sesekali biar chanyeol bisa ngehargain perasaan putri yang selama ini gak pernah di sadari sama Chanyeol sendiri.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top