15. ONLY YOU
Hai
Lanjut
.
.
.
Sore itu, seperti yang chanyeol janjikan pada istrinya. Dia dan putri tengah berjalan jalan di sebuah taman di pusat kota.
"Anginnya lumayan kenceng ya"
Ucap Chanyeol sambil membenarkan sweater dan syal yang putri pakai agar istrinya bisa tetap hangat.
"Iya.. sluurp"
Putri yang sibuk meminum coklat hangat di tangan kanannya kini akhirnya mengalami flu dengan pilek yang menyerangnya terlebih dahulu.
"Sayang, kamu pilek ya?"
"Dikit, gak apa"
Ucap putri lugas dan pendek karena masih menikmati coklat panasnya.
"Pulang aja yuk"
"Gak mau Chan.. kita baru aja sampai beberapa menit yang lalu masa iya langsung pulang?"
Chanyeol akhirnya kembali diam dan menghela nafasnya. Dia harus kembali menuruti kemauan istrinya tercintanya tanpa protes, entah sudah ke berapa kalinya untuk hari ini.
"Chan."
"Hmm"
"Kamu kenal Hyeri dimana?"
Astaga, pertanyaan ini.. kenapa putri harus membahas hal sensitif seperti ini kembali setelah sehari semalam mereka kembali berbaikan?
"Gak usah bahas dia bisa kan bee?"
Putri menggeleng
"Aku pengen tahu, aku penasaran. Kamu kemarin kan gak jelasin apapun sama aku. Kamu cuma minta maaf dan bilang kalau kamu gak akan ulangi lagi kesalahan kamu"
Ujar putri masih dengan menatap ke depan dan menggamit kuat lengan chanyeol.
"Dia itu staff baru di SM entertainment"
"Terus gimana caranya dia bisa tahu soal nomor ponsel aku?"
Chanyeol mengerjap
"Itu juga aku kurang tahu sayang, aku rasa dia masuk ke dalam daftar salah satu Sasaeng fans. Mereka aja bisa tahu nomor telepon aku, apalagi kamu?"
Putri mengangguk mengerti
"Terus.. kenapa kamu gak bilang jujur aja kalau kamu mau ketemu dia dan chatting sama dia selama ini?"
Oke, ini benar benar sensitif.. Chanyeol rasanya seperti sedang akan menghadapi sebuah sidang.
"Sayang..."
"Jawab aja Chan, aku udah siap buat semua jawaban jujur dari kamu sekalipun itu nyakitin aku"
Chanyeol menghela nafasnya.
"Kita duduk dulu, aku jelasin semuanya"
Putri mengangguk, wanita itu tampak tenang tapi justru itulah yang membuat Chanyeol semakin khawatir.. karena emosi istrinya yang cukup labil dan sulit di tebak.
.
"Oke, kita udah duduk sekarang. Kamu jelasin aja"
Ucap putri tak sabar dan menatap lekat Chanyeol.
"Aku jelasin tapi kamu jangan marah"
"Gak janji"
Argh.. kenapa putri harus bicara begitu???
"Ya udah.. aku jelasin.. jadi dari awal, Hyeri chat aku itu murni soal musik sayang. Gak ada pembahasan lain selain itu, dia fans aku.. dan aku percaya dia karena dia juga bagian dari staff di perusahaan. Makanya.. aku fine aja waktu dia minta nomor telepon aku buat sharing soal musik dan hal semacam itu."
"Terus?"
"Sejak itu kita sering chat dan dia mulai cerita soal banyak hal di luar musik juga, misalnya.. tentang kehidupannya dia.. atau kegiatannya dia selama ini juga soal gimana dia nge fans sama aku dan EXO"
Putri mengangguk
"Dari situ.. kita mulai Deket dan dia kuali sering curhat sama aku, bahkan soal masalah pribadinya.."
"Masalah pribadi yang kayak apa?"
"Dia putus sama pacarnya dan pacarnya yang kasar sama dia, terus juga soal dia yang kesulitan ekonomi sampai harus kerja part time di samping kegiatannya sebagai mahasiswi.."
"Tanggapan kamu?"
"Aku tanggapin biasa, wajar.. ya kayak aku lagi dengerin Jongin atau Sehun yang curhat aja. Aku juga jawab sesuai porsi aku.. sejak itu dia jadi makin deket lagi sama aku. Dia sering kirimin ucapan selamat pagi, siang, sore, malam bahkan selamat tidur.. tanya aku udah makan atau belum.. ya perhatian semacam itu"
"Kamu terima itu seneng?"
"Iya, aku anggap ya karena dia itu fans aku.. ya dia perhatian sama aku"
"Kamu nyaman sama dia?"
Chanyeol terdiam. Dia bingung harus menjawab apa sekarang
"Kalau kamu diam, berarti iya"
Chanyeol akhirnya mengangguk.
"Aku akui, perasaan nyaman itu harusnya gak muncul. Tapi itu yang aku rasain, aku udah terlanjur percaya sama dia dan tanpa sadar aku justru lupain kamu yang ada di samping aku.."
"Artinya, ucapan aku soal dia yang buat kamu berpaling dari aku itu bener kan Chan?"
"Sesaat sayang, sumpah.. dan itu juga aku gak sadar.."
Air mata putri kini menggenang, hatinya serasa di hujam ribuan pisau begitu mendengar penjelasan detail dari suaminya itu.
"Bee.. kalau kamu nangis, lebih baik kita gak usah lanjutin pembahasan ini lagi ya.."
Putri menggeleng cepat dan menghapus air matanya.
"Lanjutin"
Chanyeol kembali menghela nafas panjang sebelum akhirnya dia kembali melanjutkan ceritanya.
"Aku baru sadar, kalau sikap aku salah dan keterlaluan saat aku lihat kamu nangis di depan aku waktu itu. Kamu yang kecewa, marah dan sakit waktu lihat aku lagi sama dia.. sekalipun memang kita gak pernah ngapa-ngapain.. itu juga pertemuan kita yang pertama kalinya setelah kenalan di gedung SM entertainment"
"..."
"Aku semakin sadar, waktu minseok Hyung juga bilang... Kalau aku yang bodoh karena membuka pintu hati aku buat cewek lain, sementara aku punya kamu sekarang. Sekalipun aku gak sadar soal itu"
Putri kini melepaskan genggaman tangan Chanyeol dan membuat lelaki itu terhenyak..
"Boleh gak, aku kayak gitu?"
"Maksud kamu apa bee?"
"Kalau aku dapat perhatian dan kenyamanan dari laki-laki lain selain kamu?"
Chanyeol membulatkan matanya dan menatap lekat istrinya.
"Bee.."
"Jawab Yeol.."
Panggilan itu lagi.. ya Tuhan...
"Aku.. gak rela kalau kamu sampai begitu"
Putri tersenyum miris
"Kamu boleh sementara aku enggak?"
"Bee..."
"Kamu terlalu tampan, sampai gitu ya Yeol.."
"Astaga bee.. kamu ngomong apa sih sayang,. Iya aku salah, aku yang salah.. aku mohon, aku gak akan begini lagi.. aku juga gak ngerti kenapa aku bisa sebodoh itu kemarin"
Putri menggeleng kecil
"Ya udah, kita pulang aja sekarang"
Putri beranjak dan meninggalkan chanyeol dengan pikiran yang masih kacau.
"Bee.."
Chanyeol menahan tangan putri dan kininemnarik istrinya untuk duduk kembali. Dia tak akan mengijinkan putri atau dirinya sendiri ingin beranjak sampai masalah ini benar-benar tuntas dan selesai.
"Apa lagi?"
"Aku tahu kamu marah lagi"
"Gak marah, tapi aku akhirnya ngerti. Gimana posisi aku di hati kamu sebenarnya sekarang dan selama ini"
"Astaga bee, ini gak kayak yang kamu pikirin sayang. Aku beneran sayang banget sama kamu"
"Aku tahu, tapi posisiku bisa berubah kapanpun kalau ada perempuan lain yang bikin kamu nyaman dan bahagia kan?"
"Enggak sayang, enggak. Aku kemarin itu bodoh banget sumpah.. bodoh.."
Putri mengurai senyuman miris lagi
"Aku pengen jadi kayak kamu. Seneng ya kayaknya bisa dapat perhatian dari orang lain selain pasangan sendiri. Sensasi nya pasti beda"
Ucap putri dan kembali tersenyum tipis.
"Bee... Jangan kayak gitu, aku mohon.."
"Ayo kita akhiri ini semua. Aku rasa, aku pengen kamu tahu kayak apa rasanya jadi aku"
"Bee... Aku minta maaf"
"Udah aku maafin kok"
Putri tersenyum lagi, ada satu hal yang kini masuk ke dalam kepalanya sebuah ide gila yang tiba-tiba saja muncul akibat rasa sakit hatinya dari pengkhianatan chanyeol.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
aku mau bikin Chanyeol ngerasain yang kayak putri rasain, kita liat.. kayak apa sakitnya...
Berhubung author juga lagi sakit hati...
Mulai chapter depan akan aku private semua chapter karena aku lelah dengan sider
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top