14. ONE DAY
Hai
Lanjut
.
.
.
"Sayaaang..."
Putri menggulung tubuhnya di dalam selimut tebal di kamar tamu
Yupp
Setelah perjuangan panjang Chanyeol menyusul putri dan beberapa hari harus main kucing-kucingan dengan istrinya sendiri agar tak terlihat dan tetap bisa menjaga sang istri. Juga meluluhkan hati putri, akhirnya semalam putri pindah dari kakaknya ke kamar tamu dan tidur bersama dengan Chanyeol.
Hanya tidur..
Karena putri merasa sangat mengantuk setelah mendengarkan banyak cerita dari Chanyeol semalaman.
"Ya sayang.."
"Pusing.."
Mata Chanyeol yang sebelumnya masih tertutup rapat, kini akhirnya terbuka dengan sangat lebar dan dia langsung menatap putri yang masih memejamkan mata dengan ekspresi yang tak nyaman.
"Kamu sakit bee?"
Putri hanya merintih kecil dan sedikit mendesis tanpa menjawab ucapan Chanyeol.
"Pusing chan.."
Chanyeol memeriksa suhu tubuh putri dan tidak menemukan bahwa suhu putri naik, suhu tubuhnya masih normal untuk ukurannya tapi wajah istrinya itu kini memucat.
"Kita ke dokter sekarang ya"
Putri menggeleng kecil
"Gak mau, mau disini aja.. tidur"
"Sayang, kamu bisa tidur selama di jalan kok. Aku gendong kamu deh, tapi kita ke dokter sekarang ya. Kamu lagi hamil, jangan ngebantah"
Putri hanya menghela nafas kecil dan mengangguk.
.
.
Chanyeol menepati ucapannya pada putri. Lelaki itu membantu istrinya untuk mengganti baju bahkan mengelap tubuh putri yang masih terbaring di ranjang, setelahnya.. dia langsung menggendong putri yang sudah berbalut jaket besar miliknya.
"Chaaan.."
"Hmm?"
"Tanganku gak keliatan masa?"
Ucap putri yang masih dalam gendongan chanyeol sekarang. Jaket Chanyeol yang super besar saja bisa membuat tangan panjang suaminya tak terlihat apalagi dia? Lebih mirip kurcaci di banding seorang manusia sekarang.
"Hahaha.. gak apa sayang, kamu lucu kok pakai itu"
Ucap chanyeol hingga istrinya itu berdecak kecil. Lalu menyandarkan kepalanya di pundak Chanyeol karena kepalanya yang terasa sangat pusing dan tubuhnya yang rasanya tak enak sedikitpun.
.
"Jadi bagaimana kondisi istri saya dokter?"
Tanya Chanyeol dalam bahasa Inggris
"Tak apa, ini pengaruh dari kehamilannya.. morning sickness.. dan itu wajar, biasanya ada muntah atau perut mual dan semacamnya juga. Tapi mungkin istri anda hanya merasakan pusing dan tubuh yang tak karuan..."
Chanyeol mengangguk
"Jaga emosi dari istri anda dan jangan buat dia marah atau menangis kalau bisa. Turuti segala keinginan nya. Karena itu juga sangat berpengaruh pada kehamilan nyonya putri"
Chanyeol sekali lagi mengangguk
"Saya akan resepkan obat dan beberapa vitamin untuk nya. Juga berikan pengantar untuk dokter di Korea. Karena anda bukan orang spanyol kan?"
"Iya, terima kasih banyak dokter. Terima kasih.."
Chanyeol bisa bernafas lega, dan akhirnya dia juga putri keluar setelah selesai pemeriksaan dan segera menuju apotik di rumah sakit itu untuk bisa mendapatkan obat yang telah di resepkan.
.
--skiipp--
"Mas Dimas udah dikabarin?"
Chanyeol mengangguk
"Udah, dia ada rapat di kantor dan kayaknya masih punya proyek apa gitu. Makanya dia gak bisa nyusulin kesini..."
"Sibuk banget, padahal adiknya disini"
Keluh putri sambil memainkan jari chanyeol dan bersandar di pelukan suaminya... Mereka masih di rumah sakit dan mengantri untuk obatnya. Paras mereka yang sangat Asia dan juga sikap chanyeol pada putri yang bahkan menggendong istrinya menuju ke apotek dari ruangan dokter itu tentu saja membuat banyak orang yang menatap ke arah mereka.
"Ya udah gak apa, kan emang Dimas Hyung disini kerja sayang. Gak mungkin kita paksain dia buat lepasin kerjaan nya gitu aja"
Putri mengangguk kecil dan Chanyeol mengusap wajah putri perlahan
"Masih pusing?"
"Heem.. masih.."
"Mau di pijitin gak kepalanya? Biar pusingnya hilang?"
"Disini?"
Chanyeol mengangguk cepat
"Enggak ah, ntar aja di rumah.."
"Lho, kenapa?"
"Kamu gak sadar apa? Daritadi kita di liatin terus tahu, aku malu.."
Chanyeol menatap ke sekeliling nya dan menyadari bahwa memang banyak orang yang menatap kepada mereka berdua sekarang. Tapi bukan tatapan aneh atau semacamnya, melainkan seperti tatapan yang mengatakan seolah kau romantis sekali, kau sangat luar biasa.. atau istrinya sangat beruntung
Dan semua pandangan yang seolah mengatakan bahwa tindakan mereka itu keren dan romantis. Jadi, setelah itu.. chanyeol hanya tersenyum sebelum akhirnya dia benar benar memijat kepala putri.
"Biarin aja mereka liat, aku kan sama istri aku"
Bisiknya sambil memijit kening putri perlahan...
.
.
--skiipp--
Hari ini seharusnya putri berjalan-jalan dengan Chanyeol dan menikmati kota Spanyol.. tapi, sepertinya anak mereka tak mengijinkan sang ibu untuk melakukan keinginannya itu.
Sejak tadi pulang dari rumah sakit, putri terus saja menyandarkan tubuhnya pada Chanyeol dan lunglai seperti tak bertenaga sedikitpun. Dia bahkan tertidur saat Chanyeol memijit keningnya dan mengharuskan lelaki itu menggendongnya ala bridal dari dalam rumah sakit menuju ke tempat parkir dengan membawa obat putri.
"Chaaannn.."
"Iya sayang, udah bangun?"
Putri menggulung lagi tubuhnya ke dalam selimut dan menghadapkan tubuhnya pada chanyeol yang sedang duduk di tepi ranjang dan memegang tangannya.
"Kita udah di rumah?"
"Iya sayang, dari satu jam yang lalu"
Ucap Chanyeol.
"Kok aku gak di bangunin? Kamu pasti sudah tadi bawa pulang nya"
Chanyeol hanya menggeleng kecil dan terkekeh.
"Enggak apa sayang, kamu capek dan aku tahu badan kamu lagi gak enak sekarang.. makanya aku gak mau bangunin kamu, kamu kayaknya capek banget."
"Aku pusing.."
Kata kata itu lagi dan membuat Chanyeol kembali menjadi khawatir. Ini sudah ke sekian kalinya putri mengatakan hal semacam itu
"Masih pusing?"
Putri mengangguk.
"Ya udah, tunggu sini. Aku siapin makan dulu terus kamu minum obatnya ya.. kamu belum sarapan tadi kan?"
Putri kembali mengangguk kecil dan chanyeol akhirnya beranjak keluar dari kamar untuk menyiapkan makanan.
.
.
--meanwhile--
Tak ingin berlarut pada rasa tak nyaman yang di rasakan.. putri kini mulai memaksakan tubuhnya untuk bangun dan mandi. Setidaknya membersihkan tubuhnya dengan lebih layak, bukan hanya di lap dengan kain basah seperti yang tadi chanyeol lakukan.
Gadis itu membuka lemari pakaian dan tanpa pikir panjang segera menarik kaos berlengan panjang milik Chanyeol.
Tanpa menggunakan celana dan hanya dengan dalaman saja, gadis itu cukup memakai kaos milik suaminya yang mampu menutupi setengah pahanya dan hampir menyentuh lutut nya sendiri.
.
Drap drap drap
Putri kini turun dengan rambutnya yang dibiarkan tergerai dan kaos yang menutupi tubuh kecilnya.
"Kenapa turun sayang?"
"Bosan di kamar"
Chanyeol tersenyum dan mendekat pada putri, lalu menarik pinggang putri sebelum mendaratkan kecupan lembut di kening, pipi dan bibir istrinya.
"Pakai baju aku lagi?"
Putri mengangguk
"Gak boleh ya?"
"Boleh sayang, kamu justru jadi nggemesin banget kalau pakai baju begitu"
Putri tersenyum dan duduk di kursi makan setelah nya. Dia bahkan menaikkan kakinya ke atas kursi dan mencolek selai coklat yang ada di atas meja makan dengan jari telunjuknya dan menjilati jarinya sendiri sambil menatap chanyeol yang tengah berkutat di dapur.
"Kenapa jadi kamu yang masak?"
Tanya putri lagi
"Emangnya kenapa?"
"Uhmm.. biasanya kan aku yang masak dan siapin semuanya buat kamu, ini kebalik Chan"
Ucap putri dan Chanyeol terkekeh kecil.
"Sama aja sayang, aku atau kamu.. kita kan harus saling bantu buat urusan begini. Lagian, kamu juga lagi hamil dan aku tahu kamu lagi ngerasain gak enak.. makanya aku gak masalah kalau harus begini."
"Ayo jalan jalan Chan.."
Rengek putri dan memangku kepalanya di atas lengan nya sendiri, lalu menghadapkan kepalanya pada Chanyeol.
"Nanti ya, tunggu kondisi kamu membaik dulu"
"Aku baik baik aja kok"
Jawab putri cepat
"Kamu masih pusing kan? Masih ngerasa gak enak badannya kan?"
Chanyeol kini membawa makanan masakannya di atas meja dan duduk di samping putri. Tangannya dengan cepat mengangkat tubuh kecil putri dan mendudukkan istrinya ke pangkuannya sendiri.
Putri yang duduk di pangkuan chanyeol dan berhadapan dengan Chanyeol akhirnya hanya mengangguk kecil
"Nah.. makanya itu, kamu harus istirahat dulu.. mungkin ini efek kamu kecapekan sayang."
"Aaaahhhh.. saayaaaangg... Mau jalan-jalan..."
Rengek putri dan menggerakkan tubuhnya tak beraturan hingga chanyeol harus menahan gerakannya dengan memegangi pinggang putri agar istrinya tak jatuh.
"Sejak kapan sih, istriku ini jadi manjaan begini sama suaminya, hmm??"
"Aaahhhsss... Chanyeol.. serius, aku mau jalan jalan.."
Rengek putri lagi dan kembali bergerak tak beraturan.
"Oke oke.. kita jalan jalan, tapi nanti sore aja. Kamu makan dulu dan minum obat terus istirahat dulu.. baru sore nanti kita jalan jalan.."
Putri berbinar dan menciumi wajah Chanyeol tanpa henti.
"Makasih Chan.."
Ucap nya senang
"Iya sayangku.. ya udah..makan dulu ya"
Putri mengangguk kecil
"Suapin"
Chanyeol menghela nafas nya dan terkekeh, ini sangat menyenangkan. Meskipun cukup repot menghadapi sifat manja putri yang di luar batas, membuatnya kadang merasa lelah.. tapi dia senang karena putri selalu menempel padanya seperti lem super lengket semacam ini.
Satu hari ini, Chanyeol akan habiskan untuk memanjakan istrinya dan begitu juga dengan hari hari berikutnya hingga selamanya...
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top