13. COMEBACK
Hai
Lanjut
.
.
.
Dimas akhirnya kembali ke rumahnya, begitu chanyeol menelepon dirinya dan mengabarkan bahwa mereka.. putri dan Chanyeol sudah berdamai dan mengadakan gencatan senjata sekaligus bersepakat untuk tak mengulangi kejadian yang lalu..
"Jadi beneran udah akur nih ceritanya?"
Tanya Dimas melihat ke arah adik iparnya yang tengah menyiapkan jus tomat untuk putri yang sedang menonton televisi di ruang tengah.
"Udah Hyung, udah ada noktah perjanjian damai kok"
Dimas terkekeh kecil
"Dasar gila, emangnya kalian lagi perang dunia apa? Pakai acara perjanjian segala?"
"Hahahah.. emang Hyung, ini tuh justru lebih mengerikan dan krusial di bandingkan sekedar perang dunia.. ini tentang dunianya park Chanyeol yang hampir runtuh plus hancur berkeping-keping.."
Ucap Chanyeol hingga Dimas menepuk keras punggung lelaki itu.
"Makanya.. kalau mau ngapain aja tuh dipikir akibatnya Yeol. Tahu sendiri sifat dan watak istri kamu kayak apa kan? Bagus di maafin tuh kamu. Coba kalau enggak?"
Chanyeol bergidik ngeri membayangkan jika putri masih enggan memaafkan dirinya sekarang. Mungkin dia akan meminum racun serangga atau menelan puluhan obat penenang untuk menyelesaikan ini semua.. berlebihan? Memang, tapi itulah yang Chanyeol rasakan.
"Mati Hyung aku kalau begitu"
Dimas tak menjawab, dan hanya tertawa lebar sambil sesekali menyesap cola di tangan kanannya.
"Saayaaaangg... Jus nya kok lama?"
Teriak putri yang membuat Chanyeol cukup terkejut, beruntung jus tomat yang sedang di ruang ke dalam gelas itu tak tumpah.
"Iya saayaaaangg... Tunggu bentar"
Dimas berdecak kecil
"Ini bukan hutan! Dasar pasangan aneh"
Ujarnya dan berlalu menuju ke ruang kerja nya.
.
.
"Silahkan jus tomatnya tuan putri..."
Putri melirik Chanyeol yang kini telah duduk manis di sampingnya dan menyodorkan segelas jus tomat seperti yang dia pesan
"Lama banget sih"
"Maaf sayang, kan biar tomatnya lembut dulu.. kalau gak lembut nanti gimana?"
"Ya udah minum aja sekarang"
Ucap putri yang membuat Chanyeol membulatkan matanya.
"Kok jadi aku yang minum jus nya sih sayang? Kan tadi kamu yang pesen jus tomatnya?"
"Aku udah gak pengen, kamu kelamaan chan. Aku jadi udah gak pengen jus tomat lagi sekarang."
Chanyeol terhenyak, cobaan apalagi ini ya Tuhan.. apa semua ibu hamil selalu seperti ini?
"Tapi aku kan-"
"Chaannn... Kan sayang jus nya kalau di buang, kamu aja yang minum ya. Aku beneran udah gak pengen lagi sekarang sayang"
Ucap putri dengan nada sedikit merengek dan membuat Chanyeol tak bisa berkutik.
Chanyeol menghembuskan nafasnya panjang dan menarik gelas itu kembali ke tangannya.
"Ya udah deh, aku yang habisin jus nya. Asalkan kamu seneng sih, apa aja bakal aku lakuin kok sayang"
Putri tersenyum lebar dan merasa dia menang, tapi belum habis Chanyeol meminum jus nya. Putri menarik tangan lelaki itu dan mengambil gelas jus nya kemudian dengan cepat, gadis itu meminum setengah gelas sisa jus tomat yang ada di sana.
"Katanya tadi gak mau.."
Ucap Chanyeol
"Kan tadi, abis liat kamu minum. Rasanya pengen lagi"
Ucap putri tanpa dosa dan tersenyum kecil. Sisa jus yang menempel di bibir putri membuat Chanyeol gemas dan segera mendaratkan ciuman lembut lalu menyapukan lidahnya di bibir putri. Menghapus jejak sisa jus tomat di sana.. dan membuat tubuh putri membeku.
Ibu jari chanyeol kini membelai lembut pipi putri dan menyelipkan rambut istrinya itu ke belakang telinga. Menatap lekat kedua manik mata putri dan senyum yang sangat teduh di perlihatkan olehnya.
"Aku bener bener minta maaf ya bee"
Ucap Chanyeol perlahan..
"Aku tahu aku salah kemarin.. aku benar benar salah besar dan membuat kamu kecewa sama aku. Karena aku bohong sama kamu..."
Lanjut Chanyeol lagi... Nada suaranya yang luar biasa lembut dan setengah berbisik membuat putri hanya bisa terdiam. Air mata kini menggenang di pelupuk mata gadis itu dan siap untuk terjun kapanpun..
"Aku benci kamu"
Ucap putri tapi kini ucapan itu membuat chanyeol tersenyum sekalipun hatinya tetap merasakan sakit saat wanitanya mengucapkan kata benci padanya seperti ini.
"Aku tahu, aku memang pantas untuk mendapatkan itu. Aku kemarin masih lupa.. aku lupa buat bersyukur.. kalau aku udah punya kamu yang selalu setia sama aku, aku lupa buat menghargai istri aku yang dah capek di rumah buat urusin aku dan lupa kalau sikap dan tindakan ku akan melukai kamu sampai seperti ini"
"..."
"Aku minta maaf ya sayang, aku bener bener minta maaf sama kamu"
Lanjut Chanyeol lagi, dan kini.. wanitanya kembali menangis terisak. Hingga chanyeol harus menarik tubuh putri ke dalam pelukan hangat Chanyeol dan menenangkan istrinya.
"Kamu.. kemarin pasti udah tergoda sama dia kan?"
Tanya putri masih dalam pelukan Chanyeol.
Tapi jawaban chanyeol adalah gelengan kuat dan yakin bahwa dia tak seperti apa yang putri pikirkan.
"Aku gak pernah punya niat untuk itu semua bee.. ninggalin kamu atau berpaling dari kamu.. sama sekali gak ada... Aku cuma terbuai karena satu hal yang aku temukan sama dia.. musik, itu aja.."
"Maaf.. aku gak bisa sebaik dia soal itu sama kamu.."
Ucap putri dengan lirih
"No bee.. jangan bilang gitu, kamu tahu kamu itu udah sempurna.. aku aja yang terlalu bodoh karena dengan mudah terpengaruh hanya karena musik dan hampir kehilangan keluargaku juga orang yang berharga di hidup aku..."
"Kalau terulang lagi kayak kemarin, liat aja.. aku bakalan langsung pergi dari hadapan kamu dan-hmmppfft"
Bibir putri segera di bekap.drngab ciuman lembut oleh Chanyeol sebelum gadis itu menyelesaikan ucapannya.
"I know.. itu gak akan pernah terjadi. I'm yours.. and you're mine. So please.. don't leave me again"
"Aku gak janji, itu semua tergantung sama kamu sendiri"
Chanyeol mengangguk mantap dan cepat.
"Iya sayang..."
.
.
--skiipp--
"Aku gak mau ikut pulang ke Korea"
Chanyeol kini seperti di sambar petir saat istrinya dengan santai menolak ajakan nya untuk pulang ke rumah karena mereka sudah baikan.
"Kenapa sih sayang?"
"Aku masih mau disini Chan, ada banyak yang pengen aku datengin disini. Aku masih pengen main disini"
Chanyeol berdecak kecil
"Sayang.. kamu tuh masih hamil, ngapain jalan jalan gitu? Kalau capek gimana?"
Putri menggeleng kuat
"Aku kuat kok, aku aja kemarin ke sini sendirian dan bawa koper besar juga.. and i'm okay.."
"Ya itu karena kamu lagi emosi aja, makanya gak berasa capeknya"
Kini Dimas yang membuat suara saat mendengar alasan tak masuk akal adiknya untuk bisa tetap tinggal di spanyol.
"Mck, mas.. gak mau nih aku disini? Mas mau usir aku dari rumah mas, gitu?"
Jawab putri dan Dimas malah terkekeh.
"Ya Tuhan.. kamu kalau ngomong ya, yang ada tuh dari kemarin aku yang terusir dari rumah ku sendiri. Kamu gak inget kenapa, aku sampai harus ngungsi ke apartemen temen aku?"
Jawab Dimas tak kalah sengit.
"Udah ih, kalian tuh ya.. jadi gimana bee.. kamu pulang aja ya, sama aku.."
Putri kembali menggeleng
"Gak mau.. aku mau nya disini"
"Tapi bee.. masa kamu disini sendirian?"
"Kan kamu bisa temenin aku"
Jawab putri singkat.
"Bisa sih sayang, tapi kan aku juga ada kerjaan di sana. Aku bisa dibunuh sama manager Hyung kalau begini caranya.."
Putri mencebik dan memalingkan pandangannya.
"Ya udah, pulang aja. Aku mau disini. Aku bisa sendiri kok jalan-jalannya."
"Kan.. kamu gitu lagi jawabannya.."
Ujar chanyeol setengah putus asa, entah kenapa.. putri kini jadi jauh lebih manja dan lebih suka bersikap seenak nya sendiri... Wanita itu bisa marah dan kesal hanya karena keinginannya tak dituruti...
"Ya udah.. kamu mau nya apa?"
Ucap Chanyeol pasrah dan membuat putri tersenyum kecil. Persetan dengan manager Hyung yang akan kembali memarahi dirinya karena seenak jidat menunda kepulangan dirinya ke Korea.
"Aku mau jalan jalan, satu hari aja.. sama kamu, boleh ya?"
Chanyeol tersenyum
"Okay.. kita kencan besok"
Ucap chanyeol tegas dan membuat putri memekik senang. Sementara Dimas hanya bisa menggelengkan kepalanya beberapa kali melihat kelakuan adik juga adik iparnya.
"Aku jadi mikir lagi buat nikah celetuk kalau gini caranya.."
Gumam Dimas sambil menatap pasangan itu.
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top