12. FIGHTING! (2)
Hai
Lanjut
Ceritanya gak menarik ya, makanya bintang nya dikit
.
.
.
Putri kembali bangun saat merasa terusik dengan usapan Dimas di kepalanya.
"Mas pulang?"
Dimas mengangguk
"Kapan?"
"Daritadi.."
"Kok gak bangunin aku?"
"Gak apa, kamu masih tidur. Aku gak tega banguninnya. Gimana semalem? Bisa tidur kan?"
Putri mengangguk..
"Mas.."
"Hmm?"
"Aku kangen Chanyeol"
Ucapan itu meluncur sempurna dari bibir tipis putri hingga Dimas tersenyum
"Terus?"
Putri menggeleng
"Gak tahu, semalam rasanya dia disini. Temenin aku, aku mimpi dia dateng trus selimutin aku sama cium kening aku sama dedek bayinya. Aku jadi kangen sama dia, tapi aku masih belum pengen ketemu dia"
Dimas mengangguk kecil
"Itu artinya, anak kamu mau ayah ibunya baikan"
Putri mengerjapkan mata bulatnya beberapa kali
"Dia gak bilang gitu kok"
Jawab putri yang membuat Dimas meledakkan tawanya.
"Ya iyalah, gak akan bilang sayang. Mana ada bayi umur 1 bulan di kandungan bisa ngomong langsung sama kamu? Aneh deh, tapi.. dari apa yang kamu rasain itu kan bisa aja"
"Tapi aku belum pengen ketemu dia mas.. aku males"
"Kenapa?"
"Ya habisnya.. dia senyum sama cewek lain begitu. Apa segitu senengnya dia bisa ketemu cewek itu? Sampai dia nyuekkin aku dan bohongin aku. Aku benci di bohongin mas, aku sebel!! Aku gak mau ketemu dia pokoknya. Titik!!"
Oke, wanita ini mulai merajuk sekarang. Dimas menghela nafasnya dan mencoba memahami emosi adiknya yang seperti roller coaster sekarang.
"Telpon aja coba"
"Telpon siapa?"
"Chanyeol dong"
"Males, dia aja gak telpon aku sama sekali. Dia gak peduli lagi sama aku sama anakku juga kok. Dia pasti lagi sibuk sama cewek barunya sekarang"
"Dek.. gak boleh mikir begitu, kamu kan gak tahu suami kamu lagi gimana sekarang. Bisa aja, dia emang mau kasih kamu waktu sampai kamu tenang dulu.. karena kemarin aja kamu langsung usir dia begitu"
"Itu bukan alasan! Kalau dia sayang sama aku, dia pasti chat aku. Tapi ini kan enggak"
Dimas mengusap kepala adiknya
"Suami kamu tuh sayang banget sama kamu.. sama anak kamu, mas yakin banget soal itu... Kamu gak boleh berpikiran negatif terus soal dia.. mas tahu dia salah, tapi seseorang juga berhak dapat kesempatan kedua kan? Mungkin chanyeol masih lupa kemarin, dia khilaf.. makanya dia begitu. Tugas kamu.. sebagai istrinya ya ingetin suami kamu. Kalau dia salah jalan, bawa dia kembali ke jalan yang seharusnya.. di samping kamu. Kalau kamu udah usaha, tapi dia masih gak bisa berubah.. baru kamu boleh ambil keputusan sayang. Paham?"
Dimas kembali menceramahi putri dan sekali lagi, adiknya menangis terisak di pelukannya.
"Aku gak suka dia sama cewek lain mas, aku sebel!"
"Iya mas ngerti sayang"
"Hati aku sakit!"
"Iya.. aku tahu.."
Dimas menepuk perlahan punggung adiknya yang mulai bergetar.
.
.
"Mas berangkat kerja dulu ya, baik baik di rumah.. kalau butuh apa apa kamu bisa chat mas kayak semalam. Tapi gak usah telepon oke?"
Putri mengangguk kecil dan mengantar Dimas di depan pintu. Dia teringat pesan Dimas tadi pagi.
.
--skiipp--
Siang mulai merangkak, pukul 10 pagi sekarang tapi perut putri rasanya sudah meronta untuk di isi. Gadis itu beranjak menuju dapur dan mengacak isi dapur lalu tersenyum saat melihat sekotak coklat besar di dalam kulkas.
"Mas beliin ini tapi gak dikasih ke aku"
Gerutunya sambil membuka kotak itu dan memakan coklatnya satu per satu...
Chanyeol hampir saja bertemu dengan putri saat dia melangkah pulang dari supermarket dan menemukan putri masih berkutat di meja pantry dengan kotak coklat yang dia beli kemarin.
"Syukur kalau kamu suka bee.."
Gumamnya perlahan dan air matanya menggenang lagi di pelupuk mata lelaki itu saat melihat istrinya mengunyah coklat itu rakus. Hingga mulutnya yang kecil itu menggembung karena berisi banyak coklat.
Ingin rasanya Chanyeol memeluk tubuh itu sekarang.
Sungguh.. ini luar biasa menyiksa...
.
--skiipp--
Tangan chanyeol kini mulai kembali menari di dapur untuk menyiapkan makan malam, kembali untuk istrinya itu.. setelah memastikan putri berada di kamarnya dan tertidur.. lelaki itu segera memasak dan menyiapkan segalanya sebelum putri melihatnya dan kembali mengusir dirinya dari tempat ini.
Tanpa di sadari oleh lelaki tinggi itu, putri ternyata sudah bangun dari tidurnya.. apa lagi kalau bukan karena suara dentingan pisau dan kompor yang terdengar di telinganya.
Gadis itu turun diam diam dan perlahan, mengira bahwa itu adalah Dimas dan berniat untuk mengejutkan kakak lelakinya sekarang.
Tapi apa yang ada di hadapannya sekarang justru membuat nya terkejut sendiri dan menutup mulutnya.
Dia mengenali punggung itu..
Punggung lebar yang selalu di peluk nya setiap malam dulu...
Bahkan suara senandung kecil yang keluar dari bibir tebalnya pun putri sudah sangat hafal...
Chanyeol...
.
Pranggg!!!
Gelas yang dibawa putri pecah karena wanita itu terkejut, membuat orang yang sedang menumis itu berbalik dan berlari mendekat pada putri lalu menyingkirkan putri dari sana agar tak menginjak pecahan gelas itu. Dia dengan cekatan membereskan semuanya.
Brukk
"Hiks.."
Putri menangis.. gadis itu memeluk lututnya dan menyembunyikan wajahnya lalu menangis saat mengetahui chanyeol segera melindunginya...
"Bee.. sayang, kenapa? Ada yang sakit? Kamu kenapa pecahan gelas? Mana yang sakit?"
Tanya Chanyeol khawatir, dia tak peduli jika setelah ini akan di usir lagi dari rumah oleh putri. Karena melihat putri yang sedang syok dengan gelas yang pecah di dekat kakinya saja mampu membuat Chanyeol takut setengah mati.
Khawatir...
Grepp
Chanyeol menarik putri ke dalam pelukannya dan membiarkan putri menangis sepuasnya di sana...
Tak ada perlawanan disana. Putri tak mencoba melepaskan pelukan Chanyeol atau menolak sentuhan suaminya.. dia hanya menangis kencang tanpa henti.
.
.
"Minum dulu.."
Ucap Chanyeol sambil memberikan gelas berisi air putih pada putri yang kini duduk di ruang tengah.
Masih terisak, namun tak menangis seperti tadi..
"Aku bisa ambil sendiri"
Oke.. putri kembali masuk ke mode merajuknya.
"Ya udah, aku minta maaf buat kamu kaget. Aku selesaikan dulu masakannya ya.. biar kamu bisa makan malam, terus aku akan pergi"
Ucap Chanyeol dan beranjak dari sana.
Bugghh
Sejauh banyak sofa kini di lempar oleh putri dan mengenai punggung chanyeol hingga lelaki itu menoleh.
"Hiks.."
Putri menangis lagi, dia menutupi wajahnya lagi kini dengan kedua telapak tangannya.
"Sayang.. kenapa?"
"Jahat!!!"
"Bee.."
"Chanyeol jahat!! Chanyeol nyebelin!! Aku benci sama kamu! Kamu udah gak sayang sama aku lagi!!"
Ucap putri sambil memukuli dada chanyeol dengan tangannya.
Dan...
Grepp
Chanyeol menahan tangan putri lalu menarik gadis itu ke dalam pelukannya lagi..
"Siapa bilang aku gak sayang sama kamu, hmm? Aku emang salah, iya.. aku jahat.. aku nyebelin.. aku bodoh.. aku akui itu sayang, aku minta maaf.. tapi aku sayang banget sama kamu"
"Bohong!"
"Enggak sayang, aku gak bohong"
"Aku gak percaya sama kamu"
"Kenapa?"
"Kamu kan gak peduli sama aku lagi, gak pernah chat aku. Gak telpon, terus ngapain sekarang kamu disini?"
Chanyeol tersenyum
"Aku chat kamu kok"
"Enggak! Gak ada!!"
"Ada sayang, aku bilang i love you too tadi malam"
"Kap-"
Putri mengingat kejadian semalam dan ingat bahwa dia hanya mengirimi pesan pada Dimas.
"Jangan bilang kalau semalam itu"
"Iya.. aku yang masakin kamu makan malam dan siapin susu buat kamu juga, coklat yang kamu makan tadi siang juga aku yang beli. Aku emang gak pernah pergi dari kemarin. Aku tidur dikamar tamu, jagain kamu.."
Bibir putri melengkung ke bawah dan siap menangis saat Chanyeol mengecup lembut bibir istrinya itu.
"Maafin aku.. ya? Aku gak akan ulangi lagi kesalahan aku ini, aku mohon.. kasih aku kesempatan buat perbaiki semuanya.."
"Terus Hyeri?"
"Gak ada Hyeri atau siapapun itu mulai sekarang. Cuma ada kamu, aku dan anak kita.. hmm?"
"Tapi dia pasti gangguin kamu lagi"
"Aku akan tutup semua pintu masuk untuk itu dan kunci hati aku cuma buat kamu aja"
Putri masih mengerucutkan bibirnya.
"Bisa kan sayang? Aku benar benar minta maaf. Aku memang bodoh karena hal ini. Aku mohon sama kamu"
"Jangan di ulangi lagi"
"Iya.. janji.. ehh, gak.. sumpah demi Tuhan. Aku gak akan ulangi lagi"
Ucap Chanyeol dan senyum putri merekah.
"Iya aku maafin. Tapi inget... Sekali lagi begitu, aku bakal pergi jauh sampai kamu gak bisa ketemu sama aku atau anak aku lagi"
Chanyeol mengangguk cepat
"Siap! Nyonya Park Chanyeol"
Putri mencebikkan bibirnya.
"Boleh peluk lagi gak?"
"Buat apa?"
"Aku kangen banget sama kamu bee"
"Cih! Gak ada peluk peluk, hukuman buat kamu... Gak ada pelukan selama seminggu kedepan!"
Putri lalu beranjak dan menyalakan televisi sementara chanyeol pura-pura merajuk
"Saayaaaangg..."
"Udah ih, sana.. katanya mau masak, aku udah laper Chan!!"
Senyum chanyeol merekah sempurna.. istrinya sudah kembali, bahkan panggilan sayangnya pun kini terdengar sangat indah di telinganya.
Cupp
Chanyeol mencuri sebuah ciuman di bibir putri dengan cepat
"Yess!!! Gak apa deh gak peluk dulu seminggu, penting dapet ciumnya.."
"Chanyeol!!!!"
.
.
.
LANJUT?
VOMMENT JUSEYO
Apa konfliknya selesai?
Belum, masih ada dan menyangkut masalah ini. Be ready
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top