My Forever
Aku tidak lagi merasa sendirian, tidak lagi merasa bosan dengan hidup ini. Tidak lagi merasa tidak berguna dan tidak lagi menunggu. Gadis kecil yang kutunggu sejak dari dulu kini telah menjadi milikku. Dengan perasaan teramat sangat bangga, aku tanpa ragu mengangkat tangan bersemat cincin pernikahan itu. Menunjukan pada dunia bahwa dia milikku.
" Dia Istriku. Wanita tercintaku. Gadis kecil kesayanganku. Calon Ibu anakku kelak."
Kutatap Livia yang tersenyum dengan pipi merona. Cantik sekali. Aku segera saja membawanya untuk masuk ke ruanganku. Meninggalkan begitu saja kerumunan karyawanku yang sengaja kukumpulkan di sebuah ruang besar di sebelah ruanganku. Membuat Livia tercintaku itu menatap penuh tanya.
" Aku hanya memperkenalkanmu ke semua karyawanku. Hanya untuk mereka mengetahui, bahwa kau Istriku, honey. Bukan memajang dirimu dan seenaknya dipelototi oleh mereka dengan tatapan mesumnya." Ucapku menjawab tanya yang tidak terucap. Livia berdecak sambil terus menatapku.
" Jangan memprotes Suamimu, sayang. That's not good." Ucapku lagi sambil mencium pipinya. Lalu membawa tubuh itu untuk duduk di pangkuanku, merengkuhnya erat seakan aku tidak pernah mau melepaskannya.
" Aku begitu mencintai gadis kecilku ini. Gadis kecil yang selalu membuat diriku bersemangat untuk terus melakukan hal terbaik di hidupku yang akan kupersembahkan untukmu." Bisikku mesra di telinganya.
Aku akan berubah menjadi seperti seseorang yang begitu muda dan penuh rayuan jika berdekatan dengan wanita tercintaku ini. Ya, wanita. Gadis kecilku telah menjadi wanita sejak aku memilikinya. Wanita yang akan selalu kujaga seumur hidupku. Wanita yang akan kubuat terus tersenyum dan tertawa dalam kebahagian. Wanita yang kelak akan menghadirkan makhluk kecil yang akan menyemarakan kehidupan kami.
" I love you, dear." Ucapku tulus. Livia tersenyum dengan binar terang di matanya.
" Kau tidak akan lagi sendiri. Aku akan selalu berada di sisimu. Bersama dirimu, selamanya. I love you, too." Ucap Livia dengan nada lembut dan manja. Aku teramat senang sekali mendengarnya.
" Forever, dear. Forever and forever." Ucapku sambil terus memeluk erat tubuhnya.
Aku tahu, hidup tidak selamanya indah. Hubungan tidak selalu mulus tapi cinta akan selalu berada di tempatnya. Aku pastikan itu. Di mana pun aku berada. Di negeri ramah penuh senyum dan begitu asri atau di kawasan pencakar langit yang begitu gemerlap.
" Hanya satu Livia di hatiku. Hanya satu cinta yang aku punya. You have to believe it, dear."
Lalu aku menyatukan bibirku dan bibirnya. Memainkan lumatan dan decapan di setiap irama yang kuhadirkan. Membawa satu rasa akan cinta kasih yang tulus, yang selalu kujaga sejak dulu aku pertama kali menatap gadis kecil yang mampu menghadirkan tawa kebahagian di hidupku.
" I love you, Livia."
" I love you too, Anthony."
END
*ga tahu kenapa agak lama deh cari ide cerita ini utk di up date. Sepertinya dia sembunyi di lubuk hati yang paling dalam..😁😁😁*
Terima kasih utk yg sudah baca, vote dan comment. I love all of you..
❤❤❤
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top