Selingan {.Taruhan.}
Killua x Kurapika
.
.
.
Killua PoV
Seperti biasa, kemanapun aku pergi selalu dikerumuni oleh para fans wanitaku. Bahkan Zushi dan Gon sampai risih saat berada di dekatku.
Aku adalah siswa terpopuler di sekolah ini, dengan surai perak dan mata setajam elang mampu memikat hati wanita yang melihatku, tapi tidak dengan dia.. Si wakil ketua OSIS yang terkenal dingin, pendiam, taat peraturan, dan berprestasi tersebut. Dia sama sekali tidak melirik ku.
Banyak siswa atau siswi yang berusaha mendekatinya namun berakhir dengan kegagalan karna di cuekin, mereka bilang 'Percuma mendekatinya, seperti berbicara dengan tembok' aku terkekeh mendengar penuturan dari mereka yang gagal.
Suatu hari Chrollo menghampiri ku dengan beberapa teman dari kelas yang berbeda, mereka menantang ku.
"Killua kami menantang mu, kalau kau bisa mendekati wakil ketua OSIS dalam waktu sebulan kau akan kami traktir. Tapi kalau kamu gagal, kau harus mengusir seluruh fans wanitamu itu." -Chrollo
"Kau meremehkanku? Beri aku waktu seminggu, kupastikan dia akan berlekuk lutut memuja seorang Killua" -Killua
Ucapku percaya diri dan pergi meninggalkan mereka, ya aku cukup tertantang untuk mendekatinya. Wakil ketua osis.
***
Ke esokan harinya kelas sebelah yaitu kelasnya sang wakil ketua osis sedang literasi di perpustakaan, Laki-laki berwajah cantik itu membawa beberapa tumpukan buku menuju perpustakaan. Langkah pertama agar dapat mengobrol dengannya adalah menabrak punggungnya dari belakang.
Bruk
Aku menghantam punggungnya dan dia jatuh tersungkur dengan buku berantakan.
Aku cukup kasihan padanya.
"Maafkan aku, kau baik-baik saja?" -Killua
Aku berjongkok dihadapannya membantu memungut buku, saat aku melihat wajahnya yang tertutup poni terdapat cairan merah mengalir melewati matanya.
"Ka.. Kau.. Berdarah.. OY!" -Killua
Lantai di antara kami retak dan ada yang gompal, mungkin kepalanya tergores saat terjatuh tadi dan itu salahku..
***
"Kau sudah baikan?" -Killua
Kami berada di UKS sekarang, perawat yang bertugas sedang tidak hadir dan membiarkan UKS kosong tak terjaga, pada akhirnya karna aku tidak tahu cara mengobati, korban dari tabrakan itu mengobati dirinya sendiri.
"Ya"
Jawabannya sangat datar dan dingin, tidak salah kalau dia dijuluki putri salju, walaupun dia laki-laki tapi wajahnya cantik menandingi wajah wanita. Tunggu, apa tadi aku memujinya?
Dia beranjak dari ranjang UKS membawa bukunya kembali dengan kapas dan plester yang menempel di dahinya.
"Biar kubantu-" -Killua
"Tidak perlu!"
Aku menghentikan pergerakan kakinya meraih dagu sangat empu dan memutar balik agar kembali berhadapan denganku.
"Apa kau marah padaku?" -Killua
Mata sinis nya menatapku tidak peduli seakan-akan sedang menatap rumput yang berbicara. Karna dia tidak kunjung menjawab pertanyaanku hanya saling menatap, aku terpesona dengan mata abu-abunya membuat wajahku memanas. Kulepaskan dagunya dan pergi mendahului meninggalkan pria tersebut di dalam UKS.
Ini sangat memalukan.
***
Hari ketiga dari batas waktu yang di janjikan, belum ada perkembangan sama sekali bahkan dia tidak mengingat wajahku saat aku menegurnya di kantin.
Aku membolos jam pelajaran menuju perpustakaan, mencari buku tebal dan duduk di pojokan untuk tidur dengan buku menutupi wajah.
Hampir saja aku terlelap di depanku terdengar seperti kursi yang di tempati, hanya di batasi papan yang menutupi setengah dari wajah, aku dapat mengenali siapa yang duduk di hadapanku. Sang wakil ketua osis dengan buku sejarahnya yang tebal itu, dia fokus membaca seperti tidak memperdulikan sekitar termaksud aku yang masih menatapnya.
Aku berpura-pura tidur dan menimbulkan suara ngorok yang mampu di dengar untuk dua meja kesamping, dan kupastikan orang di hadapanku ini mampu mendengar suara ngorok ku.
5menit dan lebih dri 10 menit aku menunggu, dia tidak menegurku dan terlihat tidak terganggu dengan suara yang ku hasilkan.
"Ohok!" -Killua
Suara batuk buatanku cukup keras berharap dia akan menanyakan kondisiku dan pergi ke kantin bersama untuk membeli minuman, namun bayang-banyangan ku segera buyar saat dia berdiri dan pergi dari mejanya. Aku berusaha untuk mengejarnya namun dia berpapasan dengan seorang laki-laki berkaca mata, mereka sepertinya cukup akrab dan terlibat perbincangan santai saat hendak memilih buku yang baru. Saat pria berkacamata itu melihatku, ku langkahkan kaki keluar dari perpustakaan dan menuju kelas dengan perasaan kesal. Bahkan sampai sekarang aku tidak mengetahui siapa namanya.
***
Kurapika PoV
Aku sudah muak dengan siswa surai perak yang selalu menggangguku, aku yakin dia pasti mendekatiku untuk menguji apakah aku mudah di dekati atau tidak, aku cukup lelah untuk menghadapi itu semua. Seharusnya aku membentak nya saja saat dia kembali mengganggu ku, tapi aku tidak bisa saat melihat matanya itu.
Aku berpapasan dengan ketua osis yaitu teman masa kecilku yang bernama Leorio di perpustakaan, kami membahas kejadian di Lab saat Leorio mencoba untuk melakukan eksperimen nya lagi, dia meledakkan hampir setengah dari ruangan itu menyebabkan di marahi oleh sensei yang bertugas. Aku tertawa kecil mendengar ceritanya, matanya menatap sesuatu di belakangku.
"Ada apa?" -Kurapika
"Seperti nya orang itu cukup sering memerhatikan mu belakangan hari ini" -Leorio
Aku melihat surai silver itu keluar melewati pintu perpustakaan, aku hanya menghela nafas.
"Ya dia sama seperti siswa dan siswi sebelumnya, berusaha mendekatiku untuk mengetes aku mudah di dekati apa tidak" -Kurapika
"Tapi sepertinya dia berbeda" -Leorio
"Apa maksudmu?" -Kurapika
Leorio hanya tersenyum melihatku
***
Killua PoV
Sudah Hari ke-5 namun aku blm berhasil mendekatinya, sebenarnya aku sudah tidak peduli lagi dengan taruhan itu namun aku tertarik padanya yang selalu mengabaikan sekitar.
Hujan turun dengan deras, semuanya sudah pulang dengan payung atau menumpang payung dengan temannya, menyisakan beberapa murid yang sedang melakukan kegiatan klub dan wakil ketua osis yang tidak membawa payung.
Dia hanya sibuk menatap ribuan hujan yang turun bagai peluru menghantam bumi dan berakhir membasahi tanah.
"Mau menumpang payungku?" -Killua
Tawar ku halus, dia menoleh dan memutar arah tubuhnya kembali memasuki gedung sekolah.
"Tidak perlu aku masih ada urusan di kelas"
Dia pergi meninggalkanku seorang diri.
***
Kurapika Pov
Aku kembali ke kelas menunggu hujan reda sambil berharap murid berandalan itu telah pulang duluan, awalnya aku hanya membaca buku yang selalu kubawa tapi mataku semakin berat dan menutup dengan sendirinya.
***
Aku mengusap mata dan melihat jam yang melingkari pergelangan tangan kiriku,
"Jam 7 malam?!" -Kurapika
Kulihat langit telah merubah warnanya menjadi gelap dan hujan telah berhenti, aku segera turun kebawah dan pulang sebelum terkena masalah.
Aku melihat seseorang duduk bersender di loker sepatu, wajahnya tidak terlalu kelihatan karna penerangan disini terlalu minim. Aku membuka pintu loker sepatu, orang yang sebelumnya terduduk dan menatap kosong di depannya menoleh ke arahku seperti terkejut.
"Kau sudah selesai?"
Suara orang yang selalu menggangguku hampir seminggu itu menyapa indra pendengaran ku.
"Mari kita pulang bersama" -Killua
Disinilah kami, aku pulang bersama pria yang tingginya hanya semataku. Dia tidak henti-hentinya berceloteh apapun yang dilihat nya. Tidak terasa kami telah tiba di stasiun.
"Bo.. Bolehkah aku tahu namamu?" -Killua
Wajahnya memerah menahan malu, aku hanya menatapnya tidak peduli menganggap rumput yang sedang berbicara.
"Kurapika" -Kurapika
Ku balikkan tubuhku menuju loket meninggalkannya yang sedang melompat kegirangan setelah mengetahui namaku, aku jadi teringat perkataan Leorio kalau sepertinya dia berbeda.
***
Killua PoV
Aku bangun pagi-pagi sekali karna bersemangat telah mengetahui nama pria yang menjadi incaran ku. Saat memasuki gerbang sekolah aku melihat pria bersurai blonde tersebut berada di hadapanku, aku memutuskan untuk menyapanya.
"Selamat pagi Kurapika" -Killua
Dia terus jalan tanpa menghiraukan ku.
"Bwahahhah menyerah saja lah Killua, dia akan terus mengacuhkan mu" -Chrollo
Chrollo dan gengnya menertawakanku, akan kubuktikan kalau aku berhasil mendapatkannya.
***
Kurapika PoV
Aku masih dapat mendengar pembicaraan segerombolan orang di belakangku, Killua dia sama saja seperti siswa dan siswi lainnya, mendekatiku dan membuat taruhan.
***
Killua PoV
Telah genap seminggu, kali ini aku akan menyatakan perasaanku saat semua guru rapat di sekolah lain dan kami di pulangkan.
Aku melihat Kurapika dan Leorio jalan bersama seperti sedang membicarakan sesuatu, aku menghentikan mereka di tengah lapangan. Kurapika sepertinya terkejut dengan tindakan tiba-tiba ku tapi tidak dengan Leorio yang tersenyum.
"KURAPIKA JADILAH PACARKU!!" -Killua
Aku berteriak dan membungkukkan tubuhku dengan tangan kanan teracung kedepan seperti hendak bersalaman. Tindakanku mampu membuat semua isi sekolah menghentikan kegiatan mereka.
Kurapika yang terkejut menggalkan Leorio berjalan melewati ku, aku segera menahan tangannya agar dia berhenti menghindar.
"Aku serius dengan perasaanku, awalnya aku memang mendekati mu hanya karna taruhan yang dibuat oleh teman-temanku, tapi semakin aku mendekatimu semakin aku menyukaimu. Itu tidak ada kaitannya dengan taruhan itu, aku bersumpah aku berkata jujur padamu kalau aku sungguh menyukaimu. Kumohon jadilah pacarku!" -Killua
Kurapika masih datar tanpa ekspresi melihatku, Samar-samar aku mendengar bisikan dari beberapa siswa yang membicarakan kami. Dan beberapa lainnya berteriak agar Kurapika menerimaku.
"Terima lah.."
Aku dan Kurapika melihat ke arah sumber suara yang berasal dari Leorio.
"Sudah kubilang kan dia sepertinya bersungguh-sungguh dan aku berjanji kalau pria di hadapanmu ini menyakitimu, aku akan menghajarnya hingga babak belur." -Leorio
Leorio menyentuh pundak Kurapika
"Sesekali kau jujur pada perasaanmu Kurapika!" -Leorio
Ku alihkan pandanganku menatap wajah Kurapika, wajah tidak peduli nya berubah menjadi merah sepeti tomat dan menutup wajahnya memandang ke arah yang lain, aku yang melihatnya tidak sanggup menahan debaran jantung ini.
"Y.. Ya baiklah" -Kurapika
Sama seperti saat aku mengetahui namanya, kebahagiaanku lebih besar dari itu. Tidak henti-hentinya aku melompat kegirangan dan memeluknya mengucapkan Terima kasih.
Suara dari siswi yang menjadi fans ku terdengar kecewa tapi ada juga yang mendukung hubungan kami. Aku harus berterima kasih kepada Leorio.
Flashback on
-
Setelah selesai melompat kegirangan di depan stasiun, seseorang menepuk bahuku, ternyata dia adalah ketua osis. Dia bilang ingin membicarakan sesuatu kepadaku.
Ku duduki ayunan dingin akibat angin malam menatap Leorio di hadapanku. Pria jangkung itu menatapku dengan tatapan teduh.
"Apa kau mendekati Kurapika hanya untuk mengetes nya saja? Maaf aku mencampuri urusan kalian karna aku tidak ingin melihat Kurapika tidak bersemangat dan risih dengan perlakuan beberapa siswa padanya" -Leorio
Bukankah dia memang selalu terlihat tidak bersemangat? Aku memberitahunya tentang rencanaku dan perasaanku yang sesungguhnya untuk Kurapika, dia hanya mengangguk-nganggukan kepalanya tanda mengerti..
"Mungkin kau harus menyatakan perasaanmu secepatnya, aku akan membantu" -Leorio
Aku cukup terkejut dengan apa yang dikatakan nya. Bagaimana kalau aku di tolak?
"Tenang saja, aku teman masa kecil Kurapika, aku lebih mengenalnya dibandingkan siapapun. Dia juga menyukaimu namun dia berusaha menghapus perasaan itu takut sakit hati." -Leorio
Setelah mendengar ucapannya aku kembali semangat dan memutuskan untuk menyatakan perasaanku saat tepat waktu seminggu dari masa taruhan itu.
-
Flashback off
Oh ok ini chpter terpanjang dalam sejarah au nulis cerita per chptr nya:')
Tdinya mau au jdiin 2chptr.. Tpi gjdi mengingat ini hanya one-shot selingan:')
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top