15

Nilluki PoV
Kami telah sampai di rumah Neon, aku pamit pulang kerumahku dulu yang berada di puncak Gunung Kukuroo.

Neon ingin ikut bersama ku, tapi saat aku bilang kalau aku berasal dari keluarga Zoldyck, dia hanya tidak percaya karena mengingat aku tidak dapat menggunakan Nen secara berlebihan.

***

"Tadaima~" -Nilluki

"Masih ingat pulang?"

Saat aku melihat Buta-kun, aku mengingat sesuatu. Aku langsung berlari menuju kamar Buta-kun dan menabrak pintunya.

Jduk

"ADUUUUH SAKIIIT BUTA-KUN!!" -Nilluki

"Hahahaha siapa suruh nabrak pintu, aku tahu kamu mau hancurkan semua koleksikukan? Makanya ku kunci sebelum kamu pulang kesini" -Milluki.

Aku mengusap dahiku yang sakit akibat benturan, aku ketempat Gotoh dan dia merawat dahiku yang terluka.

Kami sempat bermain menebak coin sebentar dan hasilnya aku selalu kalah, Gotoh menggunakan cara curang agar menang.

Aku pulang dengan kesal, saat itu aku tidak sengaja bertemu dengan kakek Zeno, dia menanyakan kabarku. Aku kembali menanyakan kondisinya saat bertarung dengan pemimpin Genei Ryodan.

"Kau meremehkan kekuatan kakekmu? Walaupun aku sudah tua, tapi kekuatan ku tidak bisa di remehkan kau tahu?" -Kakek Zeno

Aku hanya terkekeh mendengar kakek memuji diri sendiri. Terlintas ide di pikiran ku, mungkin saja dia akan mengabulkan mengingat aku adalah cucu tersayangnya.

"Oh ya kakek, bolehkah aku mengunjungi Alluka?" -Nilluki

Kakek sepertinya terkejut saat aku menyebutkan nama Alluka, dia berpikir sejenak dan menggelengkan kepalanya.

Aku berusaha memohon dan memohon.

"Kumohon, kakek bisa mengawasi kami saat aku berada di ruangan Alluka" -Nilluki

Kakek menghela Nafasnya.

"Kau tidak boleh bertemu langsung dengannya!, tapi kau bisa berbicara lewat ruang pengawas!" -Kakek Zeno

Aku lompat kegirangan, kami menuju tempat pengawas yang di gunakan untuk mengawasi gerak gerik yang Alluka lakukan.

Aku melihat di layar terdapat anak kecil berumur 11 tahun sedang memainkan bonekanya, matanya mengisyaratkan kesepian yang me dalam. Aku mulai berbicara dengan suara bergetar.

"A-Alluka?" -Nilluki

Dia menoleh kearah kamera pengawas.

"Siapa itu?" -Alluka

Aku menenangkan hatiku yang merasa kasihan pada Alluka.

"Ini kakakmu, Nilluki" -Nilluki

Alluka nampak berfikir sebentar, dia segera bangun dan menghampiri kamera pengawas itu.

"Onee-chan kau dari mana saja? Kenapa kau tidak mengajak ku bermain lagi? Aku juga jarang melihat mu waktu dulu" -Alluka

"Maafkan aku" -Nilluki

Alluka menggelengkan kepalanya.

"Tidak masalah" -Alluka.

Kakek menyentuh bahuku, aku tidak bisa terlalu lama berbicara padanya takut kalau Nanika mulai mengajukan permohonan nya.

Aku mengucapkan selamat tinggal padanya dan akan mengunjungi tempatnya lagi, Alluka terlihat sedih tapi dia berusaha tersenyum.

Aku mengucapkan Terima kasih ke kakek karna sudah menemaniku berbicara dengan Alluka.

Aku kembali menjalani rutinitas di rumah seperti menjahili Milluki atau bermain dengan Mike dan berbicara dengan Canaria.

Saat aku tertidur di atas tubuh mike, telfon di sakuku berbunyi. Aku tidak melihat siapa yang menelfon dan langsung mengangkatnya.

"Halo?" -Nilluki

"Halo Nilluki, kamu dimana sekarang?"

Aku terkejut saat mendengar suara pria yang selama ini sulit ku hubungi.

"Kurapika? Kau baik-baik saja? Dimana kamu?" -Nilluki

Kurapika berusaha menenangkan ku di sebrang sana.

"Aku baik-baik saja, aku sudah berada di tempat Boss ku." -Kurapika

Aku memutuskan telfon secara sepihak, aku kembali menuju kekamarku dan berganti pakaian bergegas menuju tempat Tuan Nostrade.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top