28.Furuya cuma satu Shuna jadi AADDUHHH!!!
(Dilla:plis abaikan judulnya kalo gk mau pingsan duluan:v canda elah udah lah abaikan aja judulnya yak:v)
#ENJOY!
.
.
.
.
.
.
.
Furuya memasuki pekarangan mansion dalam diam, para Sakamaki masih belum datang jadi Furuya aman, namun dia salah saat membuka pintu depan dia dikejutkan dengan
"Darimana saja kamu Furu"datar tanpa ekspresi itu suara Reiji! Furuya menenguk ludahnya kasar saat para Sakamaki sudah berkumpul di ruang tengah dan menatapnya intens
"Kau tahu kan kau masih sakit dan kau malah kelayapan keluar mansion apa yang Shuna peringatkan padamu?"tegur Reiji pelan tapi sarat akan intimidasi, Furuya menundukkan kepalanya sambil memegang erat lengan kirinya
"Gomen nasai Kaa-san ini salah Furuya houtoni gomen nasai "Furuya membungkuk 90° didepan Furuya didepan Reiji dan yang lainnya, Reiji menghela nafas kasar lalu menepuk kepala Furuya pelan "Baiklah untuk saat ini Kaa-san memaafkanmu"Furuya menegakkan tubuhnya kembali dan menatap Reiji senang "Arigatou ne Kaa-san!"Reiji tersenyum kecil lalu mengangguk
"Oi oi Pancake kau mengganti parfummu? Aromamu menyengat sekali"ujar Ayato tiba-tiba sesaat setelah menghirup aroma tubuh Furuya disusul oleh Laito "Hm~ benar kata Ayato-kun aroma Little-chan seperti bubble gum tidak seperti biasanya"ujarnya menghirup surai Furuya
Furuya yang risih pun menggelengkan kepalanya "Bubble gum? Parfum Furuya masih tetap blueberry kok!"bela Furuya, Kanato yang disebelahnya menghirup aroma Furuya dari telinganya dan menjilatinya "Mereka berdua benar baumu pekat sekali Furuya-san tapi sepertinya enak"sebelum Kanato memojokkan Furuya, Furuya telah berpindah ke sebelah Reiji
"Furu kau mengganti parfummu?"Furuya mendengus lagi saat mendengar pertanyaan yang telah dia dengar "Tidak kok"
"Ini aneh"Shuu berkomentar dalam tidurnya dia tampak tidur disofa tanpa membuka matanya semua saudaranya memandang kearahnya heran "Apa maksudmu Shuu?"tanya Reiji, Shuu membuka matanya lalu bangkit dari tidurannya dia menatap Reiji dan Furuya bergantian perlahan sebuah seringai tercetak dibibirnya
"Sepertinya akan ada dua Furuya dirumah ini"gumambya perlahan namun masih bisa didengar oleh semua yang ada disana
Furuya mengerutkan keningnya heran "Dua Furuya?"beonya dan dibalas anggukan dari Shuu. Furuya kembali berpikir jika akan ada dua dirinya maka dirinya yang satunya itu akan mendapat perhatian dan dirinya akan dilupakan, seketika rahang Furuya mengeras dia tak ingin dilupakan lagi! Perlahan api kemarahan muncul dihati Furuya dia tak ingin dicampakkan lagi! Tidak akan!
"Furuya hanya satu Shuna jadi AADDUHHH!!!"seseorang menimpanya dari atas, Furuya meringis saat bahunya tertindih orang yang ada diatasnya. Ternyata hanya saat didekat Christa bahunya tidak sakit
Reiji yang mendengar ringisan Furuya segera menghampiri Furuya yang tertimpa seseorang. Seseorang tadi memiliki rambut yang sama dengan Furuya hanya saja ada satu kumpulan helai rambut yang berwarna abu-abu
Sosok yang diatas Furuya bangkit dan mengusap kepalanya lalu berganti oleh Furuya yang mencoba bangkit dibantu Reiji disebelahnya
Semua yang ada disana menatap sosok itu heran sampai sosok itu peka saat dia diperhatikan terus menerus "Umm konichiwa aku Furuka kalian?"katanya sedikit gugup dia memperhatikan satu persatu sakamaki yang ada disana, manic blue gray-nya terpana oleh sebuah manic merah ruby yang memandangnya tajam karena merasa malu sosok bernama Furuka tadi memalingkan wajahnya
Laito yang kebetulan dekat dengan Furuka mencium aroma Furuka "Aahhh~ ternyata aroma pekat itu berasal dari gadis ini~"suaranya menggoda seperti biasa dan sebuah senyum genit terpampang diwajahnya
Furuya yang dari tadi disamping Reiji mendengus kesal dia menatap tak suka Furuka itu "Siapa kau"katanya dingin dan menusuk, Reiji meringis kecil saat mendengar suara yang biasa dia gunakan saat bersama Shuu dulu
Sementara Furuka menatapnya dengan pandangan polosnya lalu tak lama dia menunjuk Furuya "Kau siapa? Kok bisa mirip denganku?"tanya Furuka heran, Furuya memutar bola matanya bosan "Justru karena itu aku bertanya padamu baka"ujar Furuya lagi sambil menatap tajam Furuka dia tak suka kehadiran Furuka di mansion ini
Reiji yang merasakan aura kebencian dari Furuya segera menjauhkan Furuya dari Furuka menuju ke tempat Shuu. Sedangkan Furuka tertawa garing "Gomen dan untuk pertanyaanmu aku tak tahu"jawab Furuka santai, Furuya yang melihatnya hanya memutar bola matanya malas
"Ayo kuantar kau ke kamarmu"kata Furuya berjalan terlebih dahulu didepan Furuka, Furuka mengangguk lalu mengikuti Furuya dengan riang tanpa dosa
Furuya yang sedaritadi meliriknya mendengus kesal 'Dasar tidak sopan' gerutunya dalam hati namun tetap terus berjalan di lorong.Setelah berjalan cukup jauh Furuya dan Furuka pun sampai dikamar Furuka
"Ini kamarmu"kata Furuya lalu membuka pintu kamar, Furuka masuk ke dalam dan melihat isi kamarnya. Sebuah kasur king size, meja rias, balkon, meja belajar, lemari dan kamar mandi hampir sama dengan milik Furuya namun Furuya memiliki rak buku sama seperti Reiji dan untuk temboknya hanya berwarna putih polos beda dengan kamar Furuya
"Kalau begitu aku permisi dulu kalau kau ingin bertanya sesuatu tanyakan saja"Furuya hendak berbalik namun sebuah tangan menahannya dia berbalik dan melihat siapa itu. Furuka menahan tangan Furuya untuk keluar dia menatap manic biru langit itu penuh harap
"Kau belum memperkenalkan dirimu dan untuk mereka siapa?"Furuya menghela nafasnya lelah, niatnya tadi setelah mengantar Furuka ke kamarnya dia bisa langsung tiduran dikamar miliknya namun ternyata dia harus bercerita pada gadis ini
Furuya duduk ditepi ranjang disusul Furuka disebelahnya, Furuka menatap sarung tangan yang ada ditangan kiri Furuya "Aku Sakamaki Furuya anak (angkat) dari Sakamaki Shuu dan Sakamaki Reiji"
Furuka memiringkan kepalanya bingung, dipikirannya tadi dia hanya melihat 6 pemuda disana atau salah satu dari nama tersebut sedang ada dikamar??
Furuya melanjutkan ceritanya "Disini ada 6 Sakamaki, anak pertama adalah Sakamaki Shuu pemuda dengan earphone ditelinganya dan rambut blonde dia Tou-sanku tapi aku lebih senang memanggilnya Shuna lalu Sakamaki Reiji anak kedua setelah Shuna dia pemuda dengan kacamata yang membingkai iris merah amnesty-nya dan rambut dark purpel dia Kaa-sanku dan aku memanggilnya begitu lalu-"
"Tunggu maksudmu mereka gay?"Furuya berdecih kesal saat ucapannga dipotong, dia menatap Furuka tajam "Diam dan jangan potong ucapanku"ancamnya marah sedangkan Furuka hanya mengangguk lalu mulai menyimak
"Ketiga Ayato Sakamaki pemuda dengan tampilan Agak (sangat) berantakan dia memiliki rambut merah sekaligus anak sulung dari kembar tiga lalu ke empat Sakamaki Kanato pemuda dengan boneka ditangannya dan rambut ungu cerahnya dia anak kedua dalam kembar tiga berikutnya Sakamaki Laito pemuda hentai dengan topi fedora dikepalanya dan rambut merah kecoklatan dia kembar terakhir lalu terakhir Sakamaki Subaru pemuda dengan manic merah ruby dan rambut putih yang menutupi salah satu matanya jadi ada pertanyaan?"Furuka mengangguk semangat
"Apa benar Shuu-san dan Reiji adalah pasangan gay? Apa Reiji-san seorang omega? Dan apakah benar kau anak dari Shuu-san dan Reiji-san?? "Tanya Furuka bertubi-tubi, Furuya menghela nafas lelah
"Pertama antara ya dan tidak kedua tidak Kaa-san mengangkatku sebagai anaknya dan ketiga jawaban sudah kusampaikan"jawab Furuya datar, manic biru langitnya menatap dingin Furuka yang tampaknya masih berpikir tak lama dia menatap Furuya "Lalu kau bilang namamu Furuya? Seperti namaku! Hanya berbeda bagian belakang jadi aku harus memanggilku siapa?"
"Itu terserahmu mau menanggilku apa"
Furuka kembali dengan pose berpikirnya sesekali dia melirik kearah Furuya yang menaruh tangan kanannya dikantong bajunya dengan satu earphone menggantung ditelingannya "Ah! Bagaimana dengan Furuya-nee? Atau Nee-san? Kalau dilihat-lihat kau tampak lebih tua dariku maksudku aku tak mengejekmu tua hanya saja kau terlihat lebih dewasa dariku jadi apa boleh aku memanggilku Nee-san?"
Furuya mengangguk "Ya terserahmu"mata Furuka berbinar senang lalu dia bangkit dan memeluk Furuya "Arigatou Nee-san"Furuya berdecih dalam hati lalu melepaskan pelukan Furuka dia tak suka dipeluk siapa pun kecuali keluarganya
"Jangan memeluk aku tak suka dipeluk"Furuka mengangguk sekali lagi tak lama dia menggesekan tangannya yang terasa dingin "Suhu tubuh Nee-san dingin apa Nee-san balik-balik saja?"tanyanya lembut dan hendak memegang dahi Furuya namun Furuya mundur "Tidak kau sebaiknya tidur manusia"kata Furuya mulai jengah terhadap Furuka sementara Furuka memandangnya aneh dalam pikirannya dia bertanya-tanya
"Kenapa Nee-san sangat dingin? Bahkan dari tatapan matanya sangat dingin dan juga kenapa Nee-san memiliki taring yang panjang??"Furuka memperhatikan terus Furuya, Furuya yang merasa diperhatikan berdecih tak suka
"Ck, sudah sana tidur kau manusia!"serunya dengan suara naik 1 oktaf dan membuat Furuka ketakutan dan mundur beberapa langkah
DDUKK
Namum naas dia tersandung oleh karpet yang ada disana dan membuat tangannya lecet dan mengeluarkan darah sedikit
"Auch ittai"dia memegangi tangannya yang lecet dan membersihkan darahnya, Furuka yang merasakan perubahan suhu pun melihat ke Furuya, disana Furuya melihat dengan tatapan bagai binatang buas yang menemukan mangsanya dia membuka sedikit mulutnya sehingga menampakkan taringnya
Furuka terkejut bukan main saat melihat tatapan itu
FURUKA
Ap-apa?! Tak mungkin kan Nee-san itu vampire? Tapi kenapa saat Nee-san melihat ke tanganku dia seperti binatang yang menemukan mangsanya??
Perlahan aku mundur dan menjauh dari Nee-san tapi sepertinya Nee-san mengetahui pergerakanku dia kemudian mendekatiku dan menarik tanganku yang terluka
Nafas dinginnya mengenai lukaku dan membuatku meringis geli, tak lama aku merasakan sebuah benda tanpa tulang menyapu tanganku saat kulihat itu adalah Nee-san yang sedang membersihkan darahku lalu dia melepaskannya begitu saja
"Ne-Nee-san?"lirihku saat dia mulai maju dan menahan kedua tanganku, perlahan wajahnya mendekat ke leherku, aku menutup mataku saat hembusan nafas Nee-san menerpa kulitku
Dapat kurasakan Nee-san menyeringai disana "Darahmu sepertinya sangat enak"dia membuka mulutnya bersiap menancapkan taringnya dileher aku menutup mataku erat
TELOLET :V
(In studio
Dilla:njir salah backsound 😂😂
Aaru:kampvretisasi backsound-nya 😂😂
Ikaru:Ken geblek salah backsound oi 😂😂
Ken:maaf maaf salah pasang ok dari awal 😂😂)
BBBRRAAKKK
"Furu!!! Hentikan!!"
NORMAL
Reiji membuka pintu kamar Furuka dengan keras dan berhasil membuat Furuya tersadar perlahan dia menjauh dari Furuka
Furuka masih terlihat ketakutan tubuhnya bergetar karena ketakutan tadi, perlahan Reiji mendekatinya dan mulai menenangkannya "Sssttt Furuka sudah diam kau tak perlu takut lagi"kata Reiji dengan nada lembut seperti biasa, dia memeluk Furuka dan mengelus rambut birunya sama seperti yang dia lakukan pada Furuya
Furuya yang melihatnya berdecih tak suka belum ada 2 jam Furuka disini dan dia sudah bisa mengambil hati Reiji!
Furuya berdecih lalu menghilangkan dirinya menggunakan kekuatan vampirenya dia berteleportasi ke sebuah pohon yang cukup besar di belakang mansionnya, perlahan dia duduk disalah satu dahan yang kokoh
"Furu-chan? Itu benar kau?"sebuah suara yang dia kenali datang, Furuya berbalik dan melihat disana ada Ken,Shora, Shori, Flo,Yumi dan Chiaki disana. Furuya tersenyum kecil lalu mengangguk
"Furuya!! Kukira kau tak kan bangun kembali!!"Shora langsung terbang ke Furuya dan memeluknya erat,Furuya hanya tersenyum kecil dan membalasnya "Kau bisa saja"
Shora terkekeh kecil lalu melepaskan pelukannya dia tahu bahwa Furuya tak suka dipeluk jadi dia segera melepaskannya "Furuya!!! Aku merindukanmu!!!"Chiaki dengan semangat menerjang Furuya dan menjilati pipi Furuya
Furuya terkekeh kecil lalu mengelus bulu Chiaki, dia menatap satu persatu sahabatnya "Hey Shora kau memiliki darah?"tanya Furuya datar dia sedang malas berbaik sekarang apalagi setelah melihat kepedulian Reiji tadi
Shora mengangguk lalu dia memunculkan dua kantong darah dan memberikannya ke Furuya, Furuya menerimanya dan lantas meminumnya dengan rakus sementara para roh itu hanya menatapnya
"Arigatou"Shora mengangguk lalu membakar kantong darah itu, Furuya pun membersihkan darah yang tertinggal disudut bibirnya lalu menatap ke arah langit yang cerah
"Jadi kenapa kau tampak berbeda?"Yumi bertanya setelah lama hening, Furuya yang masih menatap langit meliriknya sebentar lalu tersenyum kecil dia tahu bahwa Yumi sangat peka oleh keadaan sekitarnya "Tidak" tapi Furuya memutuskan untuk tidak memberitahukan masalahnya kepada para roh itu, dia memiliki pemikiran bahwa jika dia mengatakan hal tersebut pada mereka, mereka pasti akan mentertawakannya dan menyebutnya anak kecil yang manja dan Furuya tak suka itu!
Tapi untuk sebagian orang, kasih sayang yang Reiji berikan ke Furuya bukanlah hal yang sepele tak peduli itu untuk siapa tapi yang jelas rasa kasih sayang itu amat berharga bagi Furuya
Coba pikirkan tentang kehidupan Furuya, dia sejak kecil belum pernah mendapat kasih sayang seorang ibu, ayahnya -Karl Heinz- dulu selalu bekerja dan sesekali pulang ke rumah dan dia dititipkan oleh Richter
Lalu setelah tumbuh sekitar 14 tahun Furuya mulai suka membunuh siapa pun tak peduli itu orang baik atau tidak dia selalu mendapat kesenangan saat melihat orang lain kesakitan dan akhirnya mati
Setelah itu dia dititipkan di panti asuhan, awalnya Furuya menganggap biasa saja namun mereka keterlaluan! Mereka selalu membully Furuya! Mereka selalu mengacak-acak tempat tidur Furuya dan merusak semua hadiah dari orang yang memberinya. Karena tak tahan atas sikap mereka Furuya mulai membunuh mereka karena dendam tersebut perlahan anak panti mulai takut dengannya dan karena itu dia dikejar oleh para warga saat hendak keluar dari desa
Dan akhirnya Furuya menemukan sebuah mansion yang cukup menyeramkan namun dia tetap memasukinya, kalian tahu kan apa yang Furuya dapatkan? Ya kasih sayang, kasih sayang sebuah keluarga yang menyayanginya dia hidup bahagia saat itu
Kemudian kasih sayang itu dirampas paksa darinya, orang yang selama ini dia anggap sebagai sahabatnya harus melakukan perbuatan keji pada dirinya! Dia hampir memusnahkan kebahagiaannya namun Furuya malah mengorbankan dirinya
Katakan saja Furuya bodoh karena mengorbankan dirinya sendiri tapi Furuya tak ingin kehilangan salah satu kebahagiaannya biarlah dia mati asalkan kebahagiaannya tetap ada di Bumi ini
Tak lama setelah itu dia terbangun diranjang rumah sakit dan ada seorang lelaki yang mengakui dirinya sebagai ayah dari Furuya, karena saat itu Furuya hilang ingatan dia pun mempercayai perkataan pria tadi dan sampai disini lah dia. Furuya sudah berjuang keras untuk bisa mengingat dirinya yang dulu dan sekarang dia sudah bisa namun dia malah ingin menghapus ingatannya
Dia tak tahan jika harus mengingat seluruh kejadian yang dia alami itu pergi darinya. Dia tak ingin! Oleh karena itu dia sangat marah pada Furuka yang sudah mengambil kebahagiaannya
Furuya menghela nafas sebentar lalu menyenderkan kepalanya di pohon yang kokoh tersebut, pandangannya masih tetap melihat ke arah langit malam yang mulai bercahaya
Perlahan matanya tertutup dan dengkuran halus keluar dari mulutnya, ya Furuya tertidur dia hanya ingin tertidur sebentar dia ingin ini semua hanya mimpi dan dia akan bangun dikasur miliknya dengan hanya dia satu-satunya orang yang mendapat kasih sayang dari Shuu dan Reiji
Katakan saja dia serakah itu memang sifatnya namun Furuya tak begitu serahkah dalam semua hal dia hanya serakah dalam bentuk kasih sayang ya hanya itu, karena itu lah dia tak suka dengan Furuka yang tiba-tiba muncul di kehidupannya
Para roh melihat Furuya iba, Furuya tak menyadari bahwa selama dia mengingat masa lalunya air matanya tumpah ke pipinya. Furuya sudah sangat rapuh sekarang satu bentakan kecil saja sudah membuatnya hancur apalagi sekarang sudah ada Furuka dia pasti akan merampas kebahagiaan Furuya
Ken berdecak marah "Jika mereka membentak Furuya ataupun melakukan hal yang membuat Furuya tersakiti maka akan kupastikan mereka sengsara!"Desisnya penuh amarah, yang lain hanya mengangguk karena mereka juga akan melakukan hal yang sama jika Furuya hancur
🌟🌟🌟
Furuya membuka matanya, netra biru itu tampak sayu dan tak bersinar sama sekali, perlahan Furuya bangkit dari tidurnya dia melihat ke sekeliling dia berada dikamarnya. Furuya menghela nafas lega berarti kejadian kemarin hanyalah mimpi buruknya
Furuya duduk dikasur sebentar dan bersandar pada kepala ranjang, dia sibuk dengan tangan kirinya
"Furu? Kau bangun?"sebuah suara masuk ke telinganya dia menoleh dan mendapati Reiji di pintu kamarnya, Furuya mengangguk sekilas dan kembali memainkan perbannya
"Syukurlah kemarin Furuka menemukanmu tertidur di pohon belakang mansion kenapa kau bisa tertidur disana hm?"Reiji berjalan kearah Furuya dan duduk disebelahnya, Furuya meliriknya sekilas "Daijoubou"jawabnya singkat dan masih fokus pada lukanya
Reiji mengenggam tangan kanan Furuya lembut, matanya menatap ke arah iris biru itu. Dia dingin tak seperti biasanya dia bukan Furuya yang dia kenal, Furuya yang dikenal selalu menjawab dengan antusias dan merasa bersalah jika dirinya salah namun ini tidak dia hanya menunjukkan muka datarnya pada Reiji
"Ada apa Furu?"Furuya diam tak menjawab sambil sebuah tangan dingin menyentuh pipinya dia melihat Shuu ada dikasur miliknya dan memandangnya
"Kau bisa menceritakan apa pun pada kami Fu"Shuu berkata pelan tapi Furuya masih tetap diam
Tak lama Furuya berkata "Dor! Kena kalian! Hahahaha Furuya nggak papa kok Kaa-san Shuna"katanya sambil tertawa dan berbaring kembali ditempat tidur dan menutupi wajahnya dengan bantal untuk merendam tawanya
"Pppfttt wajah..... ppfffttt kalian lucu ahahahahaha"tawa Furuya lagi sambil menunjuk ke wajah Reiji dan Shuu yang kebingungan
Reiji yang akhirnya sadar pun memukul pelan kepala Furuya dan mengacaknya gemas"Anak nakal sudah lah ayo kebawah ada kejutan untukmu"Reiji bangkit dari duduknya lalu diikuti Furuya dan Shuu
Mereka bertiga pun berjalan ke lantai bawah, di sepanjang jalan Furuya tak henti-hentinya bermanja dengan Shuu, Shuu sendiri hanya tersenyum kecil dan menanggapi Furuya
"Ne ne Kaa-san memang ada apa?? Kan biasanya sarapan jam 9 ini masih jam 7"Reiji tersenyum dan mengelus surai Furuya "Nanti Furu tahu sendiri kok"
Mereka pun sampai di tangga sebelum turun mata Furuya ditutupi oleh sebuah kain dan membuatnya tak bisa melihat tapi untungnya telinganya tajam jadi dia bisa mengetahui dimana keberadaan Reiji dan Shuu
"Ayo ikuti Kaa-san"tangan kanannya digenggam lalu mulai menuntunnya turun dengan perlahan, Furuya bisa mendengar suara bisikan kecil dari lantai bawah
SSREEKK
"Furu"
"Hm?"
"O TANJOUBI OMODETOU GOZAIMASU FURUYA!!!!"Furuya terkejut saat lampu kembali dinyalakan dan muncul the triplest dengan kue ulang tahun dengan gambar dirinya
Reiji menepuk pelan kepalanya dan membuat Furuya mendongak "Kaa-san?"Furuya terkejut untuk sesaat karena ini terlalu mendadak mungkin? Atau dirinya yang lupa
Shuu memeluknya dan berbisik di telinganya "O Tanjoubi Omodetou Fu"lalu dia pun melepaskan pelukannya dilanjutkan dengan Reiji "O Tanjoubi Omodetou Furu kamu anak kesayangan Kaa-san dan akan tetap seperti itu"ok Furuya mulai meneteskan air matanya dia menghapusnya agar tak ada yang melihatnya "Arigatou Kaa-san Shuna"
Ayato menyodorkan kue ke Furuya bersama Kanato, Laito dan Subaru "Furuya ayo tiup lilinmu dan buat permohonan!"seru Subaru senang, Furuya mengangguk lalu membuat permohonan sebelum meniup lilin tersebut
Kanato membantu memotong kue pertama dan memberikannya ke Furuya "Ini"Furuya mengangguk lalu berjalan ke arah Reiji "Ini untuk Kaa-san dan Shuna"katanya lalu menyodorkam kue tersebut ke Reiji, Reiji menerimanya dengan senang hati kemudian potongan kedua untuk Shuu lalu berlanjut ke Ayato, Kanato, Laito dan Subaru
Mereka semua bercanda riang sesekali Ayato mencoreti pipi Furuya dengan krim kue dan membuat Furuya sebal namun senyumnya tak pernah luntur
"Oh ya Kaa-san kemana Yui-chan?"tanya Furuya tiba-tiba
"Dia dipindahkan ke mansion Mukami"jawab Reiji tenang lalu meminum kembali tehnya, Furuya mengohkan ucapan Reiji dan kembali bercanda dengan yang lainnya
"Ah ya Furu ada sesuatu untukmu"Reiji bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sebuah kamar dia pun membukanya dan nampaklah sosok Furuka
"O Tanjoubi Omodetou Nee-san!"Furuka tersenyum ceria sambil menyodorkan sekotak hadiah pada Furuya, Furuya merasa canggung perlahan dia mengambil hadiah tersebut lalu berterima kasih
"Nah Furuka sekarang namamu bertambah menjadi Sakamaki Furuka adik dari Sakamaki Furuya mengerti?"Reiji berkata sambil menepuk pelan kepala keduannya kalau boleh jujur Furuya merasa dirinya sedang bercermin lihat saja Furuka yang hampir mirip dengannya
Perlahan sebuah senyum mengembang "Baik Kaa-san/Reiji-san"jawab keduanya serempak, Furuya hanya meringis kecil saat mendengar Furuka sekarang adalah adiknya, adik angkat maksudnya
"Pekerjaanku bertambah"
Furuya berkata dalam hati sambil menyodorkan sepotong kue ke Furuka lengkap dengan sebuah senyuman manisnya. Furuka menerimanya dengan senang "Arigatou Nee-san!"Furuka menyuapi dirinya dengan sepotong kecil kue ulang tahun Furuya "Yum! Ini enak rasa blueberry dengan sedikit mint! Enak"serunya girang dan memakan kembali kuenya
"Semoga dia tidak merampas kebahagianku"
"Tidak akan pernah Nee-san,kebahagian Nee-san tak akan aku rebut"
TBC!!
Dilla:wow satu orang lagi muncul apakah dia jahat ataukah baik??
Furuka:aku baik!
Dilla:terserah oh ya tadi itu chapter tambahan HBD Furuya 🎉🎉🎉
Furuya:Arigatou :")
Ikaru:jangan lupa Vomment ya~!!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top