24.Pulang!

Warning:Typo bertebaran, Agak gaje karena Ikaru kumat tentang ship ShuuReiji:v, garing, ADA SHIP SHUUREIJI!!! HATI-HATI KALAU PINGSAN DILLA NGGAK MAU NANGGUNG!!! :V

.
.
.
.
.
.
.
.



Furuya

Setelah kejadian memalukan itu -untuk diriku- kami semua pun menuju bus yang sudah menunggu kami

(Dilla:pulang naik bus berangkat naik kereta :v)

Dan tentu saja satu bus dikosongkan hanya untuk Sakamaki, Mukami dan Yui itu sebenarnya perintahku sih cuma di chapter kemarin aku sok sok lupa biar Bagus gitu muehehehehe/digampar readres

Tapi kali ini ada yang berbeda, bukan tempat duduk tempat duduknya ya seperti bus pada umumnya 2 dan 3 ya kali bakal jadi 3 dan 4 hebat banget tuh.
Yang beda tuh aku berada ditengah-tengah orang tuaku iya iya Kaa-san ma Shuna kalau kalian nggak tahu, aku menyebut mereka orang tuaku tentu karena mereka yang merawatku saat liburan huhhh andai Tou-san menyuruhku tinggal dengan mereka dengan senang hati aku menurutinya tapi jika mereka menginginkan darah aku juga akan menampol mereka secara gratis kok :)

Nggak ada pengecualian kalau Kaa-san juga meminta darahku maka aku akan kembali ke Istana gitu aja kok susah ya nggak?

Ok back to story, bus pertama adalah bus yang aku tumpangi otomatis kita berjalan dulu lalu baru disusul bus lainnya

Sementara bus berjalan, aku keasyikan baca buku yang dapat dari Kaa-san aku tak tahu kalau Kaa-san bawa buku daripada mati kebosanan di bus
Btw ada tontonan gratis nih yaitu duetnya Kou ma Ayato tapi lebih baik jangan aku kasih tahu readres lagu apa(._.)

Ngomong-ngomong Chiaki kemana sih? Terakhir aku ketemu ma dia itu pas kita mendaki itu juga dia langsung menghilang dan tak meninggalkan apa pun. Padahal aku udah bawain hadiah iya hadiah satu paket besar coklat dibelakang, dia karnivora tapi suka coklat :v

Tiba-tiba ada yang menyentuh bahuku karena refleks mungkin, aku menoleh dan mendapati Yui di belakang kursiku setengah mukanya terlihat sedangkan setengahnya lagi tak terlihat. Aku menganggukkan kepalaku tanda ada apa

"A-ano Furuya-san bi-bisakan kau ke-kesini?"tanyanya sedikit gugup ralat sangat gugup sampai-sampai pipunya ikut memerah, dia kenapa sih? Au Ah terang aku ikut saja Yui-chan kebetulan Kaa-san ma Shuna lagi tidur kecapekan kali ya? Au ah

Aku berjalan mengikuti Yui-chan dari belakang lalu dia berhenti tiba-tiba membuatku menabraknya
Wahh terkamvret memang ngerem nggak ngomong-ngomong entar yang belakang kejengkang nih

Aku menengok ke depan ada didepan "Chiaki?"kataku saat melihat Chiaki tiduran disalah satu kursi bus, lalu dia melihatku "Furuya? FURUYA!!!!"

Hap

Dengan secepat kilat Chiaki melompat ke arahku alias menerjangku untung aku orangnya selalu siap jadi melihat Chiaki menerjangku dengan cepat aku siap

"Ne ne Furu~ aku merindukanmu~"bah tiba-tiba dia jadi manja kenapa nih? Ada yang dia mau?

"Iya iya Chiaki apa maumu?"tanyaku sambil duduk dikursinya yang tadi didudukinya

Chiaki tersenyum lalu menuju telingaku "Mau coklat~"wah pas banget hadiahku coklat, aku terkekeh lalu menggendongnya ke belakang bus bagian belakang maksudnya

"Tuh yang paling besar milikmu"jelasku pada Chiaki sambil menunjuk satu paket parcel dengan berbagai macam coklat
Chiaki? Jangan ditanya dia udah kesenengan dan menjilatiku

"Arigatou Arigatou!!!!!"katanya senang sambil terus menjilatiku, aku terkekeh lalu menaruhnya dan menggaruk belakang lehernya "Iya iya Doishitamashite Chiaki"

Kami pun memakan coklat bersama iya kami para roh, aku, Chiaki dan Yui-chan dan tak lama kami pun tertidur karena perjalanan yang cukup jauh

Normal

Furuya tertidur dibangku belakang bersama Chiaki, sementara Reiji tadi terbangun dan kaget mengetahui Furuya tak ada ditempatnya dengan segera Reiji mencari ke depan lalu ke belakang

Dia tersenyum kecil saat melihat Furuya dan Chiaki tertidur dibangku belakang, dengan perlahan Reiji mengangkat tubuh Furuya dan membawanya ke bangkunya

"Memang tak salah aku memilihmu...."Reiji bergumam sambil mengelus surai biru Furuya yang telah tertidur di pangkuannya, kepala Furuya dia biarkan menyender pada bahunya sehingga leher Furuya terekspor jelas namun Reiji tak tertarik dengan darah Furuya dia lebih suka Furuya bermanja dengannya dan juga Shuu. Ah ngomong-ngomong soal Shuu dia sudah terbangun saat Reiji membawa Furuya dia juga ikut menjaga Furuya dan Reiji dengan tiduran dipaha Reiji

Tangan Shuu tak hentinya mengelus wajah Furuya yang tertidur sesekali dia melirik Reiji yang mengantuk itu terlihat jelas saat dia beberapa kali hampir tertidur, Shuu tersenyum kecil "Hei Reiji kalau kau ingin tidur, tidur saja sana aku akan menjaga kalian"katanya sambil menyentil dahi Reiji

Reiji mendengus lalu mengusap bekas sentilan Shuu "Baiklah Shuu"katanya sambil mencubit pipi Shuu lalu terkekeh kecil, dia pun tertidur sambil memangku Furuya dan Shuu di pahanya

(Ikaru:gue mimisan gue mimisan njer!!!
Me:udah tutupin tisu sana)

>>Skip>>

"Furu bangun"Furuya menggeliat kecil saat namanya terpanggil perlahan kelopak matanya terbuka menampakkan iris biru indahnya

Sesekali dia mengerjap lalu melihat sekeliling "Ka.... Kaa-san? A-apa kita telah sampai?"tanyanya dengan nada serak khas orang bangun tidur, dia bangkit dari pembaringannya dan duduk disamping Reiji

"Iya kita sudah sampai, sudah Furu kau tidur saja tadi Shuna telah membawamu ke kamar kau pulas sekali apa kau lelah?"tanya Reiji sambil mengacak surai biru Furuya, Furuya mengangguk dan kembali tiduran tapi kali ini dia tidak tidur di bantal melainkan di paha Reiji dia masih ingin bermanja dengan Kaa-sannya itu

"Perjalanan tadi sangat jauh Kaa-san~!! Furuya sangat lelah!! Ngomong-ngomong dimana Shuna?"keluh serta tanya Furuya dia sedikit menggerakkan kepalanya guna mencari sosok blonde bermata biru laut tersebut, bukannya menjawab Reiji malah diam sambil terus mengusap surai birunya lalu tak lama sebuah suara muncul disampingnya

"Ada apa Fu?"terdengar malas dan lirih tanpa menoleh pun Furuya sudah tahu bahwa itu adalah suara Shuu dia di paha Reiji yang satunya sama dengan Furuya, Shuu juga sedang tiduran disana

(Me:anak bapak sama aja kerjanya tidur-_-
Shuu:biarin daripada elu ngeliatin Halilin terus
Me:NGGAK USAH UMBAR AIB NAPA!!! *acung pisau*)

Furuya menggeleng "Tidak ada kok Shuna"katanya lalu menguap sebentar "Oyasumisanai Kaa-san Shuna"dan setelah itu mata Furuya kembali terpejam, dengkuran halus juga terdengar tak lama setelah Furuya menutup matanya

Yahh dia seperti Shuu tak banyak bicara dan langsung ke inti dia tak mengatakan apa-apa selain ucapan selamat tidur ke dua orang disana, Reiji membalasnya pelan begitu juga Shuu perlahan dia memindahkan kepala Furuya ke bantal agar lebih nyaman lalu dia pun menatap Shuu yang masih dipahanya dengan kesal Reiji menepuk kepala Shuu

"Hei Shuu bangun aku juga mengantuk"perintah Reiji sambil menggoncang kepala Shuu, sementara sang empu kepala hanya menggerang lalu berteleportasi ke sebelah kiri Furuya

Reiji memutar bola matanya malas dia pun juga ikut tertidur dikamar Furuya dan tidur disebelah kanan Furuya

"Oyasumi Reiji/Shuu"

Di alam bawah sadar Furuya

Furuya memandangi dirinya dipantulan air mancur disebuah taman yang sepi dia hanya termenung disana tanpa niatan pergi

Tak lama sebuah tepukan mendarat di bahunya karena penasaran Furuya pun menoleh untuk melihat siapa gerangan yang menepuk bahunya, disana berdiri Carla, Shin dan Kino

"Imoutou-chan!!! Lama tak bertemu bagaimana keadaanmu? Apa kau dirawat dengan baik oleh Mukami?"tanya Shin menoel-noel pipi Furuya, Furuya yang merasa risih pun menggenggam jari Shin lalu tersenyum tipis "Furuya baik kok, mereka merawat Furuya dengan baik"jawabnya dengan sedikit berbohong tak mungkin kan dia bicara yang sebenarnya bahwa dia dirawat Sakamaki? Yang ada Tou-sannya akan memarahinnya karena melanggar aturan

Shin terkekeh kecil "Oh ayolah Imoutou-chan~ kau tak perlu berbohong! Kami tahu kok Imoutou kami dirawat Sakamaki jadi tak perlu berbohong"kata Shin sambil menyentil dahi Furuya. Sedangkan Furuya dia cemberut karena sentilan Shin dan juga ketahuan berbohong

"Baiklah kita serius sekarang Furuya kau harus berhati-hati jika dekat dengan Mukami"kata Kino dengan nada seriusnya, Furuya yang sudah tahu maksud dari perkataan Kino hanya mengangguk paham

Carla mengeryitkan alisnya "Kau sudah tahu tentang Cordelia yang berada ditubuh Ikaru?"tanyanya pada Furuya, Furuya mengangguk akan pertanyaan itu dan hal itu membuat mereka bertiga terkejut "Kalau begitu kau harus berhati-hati Imoutou-chan!!"kata Shin sedikit panik dia menggoncang badan Furuya yang membuat sang empunya pusing kalau saja Kino tak menegurnya

"Shin benar Furuya kau harus berhati-hati jika Ikaru berada didekatmu maupun pergerakan Ikaru yang mencurigakan"saran Carla pada Furuya, Furuya memandangnya sebentar lalu mengangguk "Baiklah Carla-nii, Shin-nii, Kino-nii Furuya akan ingat pesan-pesan kalian"

🌟🌟🌟

Furuya membuka matanya saat sebuah sinar menerpa matanya perlahan dia bangun dan menggerang setelah berhasil mengumpulkan nyawanya Furuya duduk ditepian ranjangnya lalu dia melihat sosok yang sedang membuka tirai jendelanya tanpa bertanya pun Furuya tahu siapa itu "Enghh Kaa-san? Ohayou"sapa Furuya lalu berjalan menuju tempat dimana dia menaruh handuk birunya

Reiji tersenyum tipis dan mengacak surai biru Furuya sebentar "Ohayou mo Furu setelah mandi jangan lupa ke bawah ya kita sarapan bersama"kata Reiji lembut sedangkan Furuya hanya mengangguk mengiyakan

Cup

"Jangan tidur dibath up bersama Shuna!"ingat Reiji setelah mencium pipi Furuya, Furuya terdiam sebentar lalu mengangguk dan mulai memasuki kamar mandi miliknya

Sedangkan Reiji dia segera berteleportasi ke dapur untuk membuat sarapan tanpa dia sadari ada sebuah mata yang menatapnya dia adalah Yui yang sedang bergulat dengan batinnya

"Lihat bahkan Reiji-san bersikap lembut dengannya, sementara pada dirimu? Dia selalu kasar"kata Reverse Yui saat melihat Reiji yang bersikap lembut pada Furuya. Yui menghela nafas lelah dia kesal dengan Reversenya sendiri karena tak mempercayai perkataannya "Sudah sepantasnya Reiji-san melakukan itu apa kau lupa Furuya-chan merupakan anak dari Shuu-san dan Reiji-san kau kan juga tahu hal itu Yocchi-chan"gumam Yui pelan mencoba menjelaskan kepada Reversenya itu, Yui berjalan ke arah dapur, dia berniat membantu Reiji disana daripada mendengar ocehan Yocchi

🌟🌟🌟

Siang ini Furuya tak memiliki sebarang tugas dari Reiji karena dia telah menyelesaikannya duluan. Motonya adalah 'Kerjakan Secepatnya Tidur Setelahnya' hebat kan? Oleh karena itu saat semua mengerjakan tugas yang diberi Reiji dia malah sibuk tidur dikamarnya

Tapi kali ini berbeda padahal hari sudah hampir siang tapi Furuya masih belum tertidur dikasurnya, dia malah asyik streaming di laptopnya, streaming lagu maksudnya-_-

Bahkan headphonenya sudah terpasang apik di telinganya dan sesekali alunan lagu keluar dari mulutnya. Chiaki? Dia sudah tertidur disebelahnya gara-gara kebanyakan makan. Ken, Shora, Shori, Flo, Yumi? Mereka keluar dan tidak pulang untuk satu hari ke depan jadi Furuya bebas

"Hahhh...."helaan nafas terdengar dari mulut Furuya, dia melepas headphonenya dan telentang dikasurnya sambil memandang langit-langit kamarnya. Dia bosan tentu Furuya bosan karena biasanya jam segini dia tidur sampai nanti makan malam itu juga kalau Reiji tak membangunkannya dia akan tidur sampai dua hari kedepan

"Furuya bosan~ hmmm apa ke Mansion Mukami aja ya? Hmm ya udah deh sekali-kali kesana nggak papa kan? Lagian Kou-kun juga ingin berbicara siap-siap Ah~"entah dia ngomong ma siapa karena Dilla nggak peduli:v yuk lah skip

>>Skip>>

Ok Furuya sudah selesai berpakaian dia memakai baju lengan panjang berwarna baby blue dengan tambahan hitam putih di bagian bahu dan celana panjang semata kaki berwarna navy blue serta rambut birunya yang terurai sampai punggung

"Earphone udah handphone udah tas udah yosh berangkat~"katanya sambil membuka pintu dan tanpa disangka-sangka Reiji sudah ada didepan pintu dan melihat Furuya yang rapi pun bertanya

"Kau mau kemana Furu?"tanyanya pada Furuya, Furuya tersenyum kecil "Furuya ada janji dengan Kou-kun kalau boleh Furuya keluar ya Kaa-san"katanya meminta ijin, Reiji terlihat berpikir lalu mengangguk "Baiklah kau boleh pergi hati-hati ya"pesan Reiji lalu menepuk kepala Furuya sebentar kemudian lanjut berjalan ke arah kamarnya yang ada disebelah Furuya

Furuya mengangguk lalu dengan cepat dia turun kebawah untuk mengambil skateboardnya

"Pancake? Mau kemana kau?"tanya sebuah suara yang bisa dipastikan itu suara Ayato, Furuya menoleh ke arah Ayato yang tiduran disofa sambil memakan takoyakinya

"Nee Furuya mau keluar memang ada apa?"tanya Furuya berjalan mengambil skateboardnya yang ada didekat sofa

"Menggunakan skateboard?"

"Hu'um"

Furuya mengambil skateboardnya dan memandang Ayato heran padahal dia sudah tahu kalau Furuya jarang keluar kalau keluar dia juga menggunakan skateboard karena malas jika menggunakan limosine

"Tak apa hati-hati"pesannya pada Furuya, Furuya hanya mengangguk kemudian keluar mansion kemudian meluncur sampai didepan gerbang

"Fu mau kemana?"tanya sebuah suara disebelahnya dengan cepat Furuya menoleh disana terdapat Shuu yang tiduran di gazebo depan, Furuya mendekatinya

"Furuya mau keluar Shuna boleh kan?"tanya Furuya didepan Shuu, Shuu mengangguk kemudian membuka matanya dan memberikan sesuatu ke Furuya "Ini untukmu karena sudah menjadi anak baik jangan lupa dimakan"kata Shuu sambil memberi Furuya sebungkus pocky dan langsung diterima dengan senang hati oleh Furuya

"Uwaahh Arigatou ne Shuna!! Furuya pasti makan kok"

Cup

"Furuya pergi dulu jaa ne Shuna~"kata Furuya setelah mengecup pipi Shuu lalu pergi begitu saja menggunakan skateboardnya. Sementara Shuu dia hanya tersenyum tipis kemudian kembali tiduran digazebo tapi dia tak langsung tidur dia masih setia memandangi sebuah jendela

Jendela siapa lagi kalau buka jendela kamar milik Reiji? Terlihat disana Reiji sedang melamun di depan jendela kamarnya, karena penasaran Shuu pun berteleportasi ke kamar milik Reiji

🌟🌟🌟

Furuya sudah sampai dimansion Mukami dengan cepat dia mengetuk pintu depan milik Mukami

Tok

Tok

Tok

"Sumimasen!! Kou-kun?"seru Furuya sambil mengetuk pintu mansion. Tak lama pintu terbuka dan terlihat sosok Ruki diambang pintu dengan wajah datarnya dan juga buku ditangannya

"Hm? Oh Kachiku Kou sedang bekerja dia akan pulang nanti malam memang ada apa?"tanya Ruki sambil memandang Furuya yang didepannya

Furuya sedikit terkejut lalu akhirnya menghela nafas "Daijoubo ne Ruki-kun kalau begitu Furuya pulang dulu jaa ne Ruki-kun"dengan cepat Furuya meluncur diperkarangan mansion Mukami kemudian keluar dengan mulus digerbang dan setelah itu menghilang dibalik ribuan pohon

Sedangkan Ruki hanya tersenyum kecil dibalik bukunya dia sempat berpikir untuk menyuruh Furuya masuk dan mengajak Furuya berbicara tentang masa lalunya tapi sepertinya Furuya masih takut pada mereka

Menghela nafas sejenak kemudian berteleportasi ke perpustakaan mansionnya, Ruki menatap jendela yang menghubungkannya langsung ke hutan, dia masih ingat saat pertama kali dia mengungkapkan perasaanya pada Furuya yahh walau itu sudah satu tahun lamanya tapi ingat mereka vampire! Kemampuan mengingat mereka tentu sangat kuat

🌟🌟🌟

Furuya berdecak sebal, dia meluncur ke arah kota untuk membeli milkshake padahal Kou telah memohon padanya eh dia malah ditipu

"Arrgghh awas saja kau idol papan jemuran!!!"decak Furuya lalu memelankan skateboardnya saat telah sampai disebuah cafe, dia menenteng skateboardnya masuk

CLING

Suara lonceng pintu terdengar saat Furuya masuk ke cafe tersebut dengan segera dia menuju tempat duduk pojok di dekat jendela lalu memanggil seorang waiter, waiter itu menuju tempat Furuya

"Ada yang bisa saya bantu?"tanyanya sopan, Furuya mengangguk lalu berkata "Pesan milkshake coklat dan banana boat satu ya"pesannya dengan nada ceria tentunya, waiter itu menulis pesanan Furuya kemudian mengangguk "Tunggu sebentar ya"setelah itu dia berjalan menuju dapur

Furuya kembali memainkan handphonenya sambil mendengarkan musik di earphonenya. Banyak yang menatapnya kagum tapi Furuya acuh (sifat Shuu-nya keluar XD)
Bagaimana tidak dia memiliki telinga diatas kepala seperti seekor kucing? Tapi mereka hanya diam toh itu sudah biasa mereka lihat tapi bukan itu saja yang mereka lihat, ada sebagian pengunjung yang menatapnya senang atau terpesona? Tentu karena paras Furuya yang cantik ditambah telinganya siapa yang tak akan terpesona? Mungkin orang buta:v

Tak lama pesanan Furuya datang, dengan senang hati Furuya menerimanya dan kemudian memakan pesanannya "Humm ah ya Furuya lupa Shuna kan tadi memberi Furuya pocky"gumamnya lalu mengambil sekotak pocky dan lalu melihat jam yang ada dipergelangan tangannya

Pukul 16.50

"--!! Furuya telat!!"dengan cepat Furuya menghabiskan milkshakenya dan memakan banana boat-nya kemudian membayar pesanannya

"Bagaimana waktu bisa berjalan cepat saat Furuya jalan-jalan?!"gerutunya kesal dia segera keluar dari cafe tersebut dan memacu skateboardnya menuju mansion Sakamaki

Namun tanpa dia ketahui seseorang menatapnya sinis lengkap dengan seringai iblisnya. Ya dialah Ikaru dia menatap kepergian Furuya dengan seringai iblisnya

"Kau akan berakhir Furuya"katanya pelan lalu menghilang ditengah keramaian kota Tokyo



























TBC

Dilla:uwahh maaf kalau nunggu lama ini Dilla juga auto ngebut nulisnya jadi maaf kalau ada typo bertebaran!!*bungkuk*

Ikaru:tunggu cerita yang lain updatenya!! Mungkin sebentar lagi Dilla akan update Random Booknya terus Attack Of Enemy!!

Dilla:kenapa dibocorin?!!

Ikaru:sekali-kali udah Vomment ya!! *kabur*

Dilla:IKARU!!!! *ngejar Ikaru*

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top