21.Darmawisata!!

Hari ini Ryoutei High School berangkat ke Hokkaido tentu dengan tokoh utama kita Furuya
Yuk kita lihat persiapannya

Di kamar Furuya

"KEN!!!!!!! KEMBALIKAN JAKET FURUYA!!!!"

"KEN!!! KEMBALIKAN JAKETNYA FURUYA ATAU LU KUKEMBALIKAN KE NERAKA!!!"

"BERISIK WOY!!!"

"KAN KALIAN YANG BUAT!!!"

"CHIAKI!!! JANGAN TIDUR AJA!!! BANTU FURUYA DONG!!!"

"IYA IYA!!!!"

"TEMBOK WOY TEMBOK!!!"

BUAAGGHH

"MANTAB:V"

"CO-COTTO KEN KAU TAK APA?"

Nah kan Ken yang jahil aja masih di khawatirin iya dikhawatirin sama Furuya

"U-ukhh i-iya aku tak apa"Furuya membantu Ken berdiri yang terbentur tembok

"Ahahaha itu akibatnya karena telah mengambil jaket milik Furuya dasar roh tak tahu diri"cerocos Florest sambil mengeplak kepala Ken

"Aduhh sakit"ringisnya saat Forest mengeplaknya, sedangkan yang lain hanya menahan tawa mungkin tidak untuk Furuya dia sibuk mengusap kepala Ken agar baikan

"Sudah ayo kita berberes 1 jam lagi kau harus tidur dengan semua sudah beres nanti saat waktunya aku akan membangunkanmu dan itu juga untuk kalian"kata Shori dengan datar, mereka mengangguk dan mulai membantu Furuya berberes apa yang harus dibawa

Btw teriakan mereka tadi tak akan terdengar siapa pun kecuali yang ada didalam karena

KAMAR FURUYA SANGAT KEDAP SUARA

WKWKWKWK/dilempar ke gurun

>>Skip>>

"Oi Kachiku kau sudah bangun saja"komen Ruki saat berada di dapur, Furuya menggerakkan telinganya lalu mendongak

"Lantas Furuya harus tidur terus? Furuya kan juga punya kewajiban"katanya lalu mengambil segelas air dan meminumnya

"Hahaha sepertinya kau tak menyusahkan seperti yang kukira"gumam Ruki tapi masih bisa didengar oleh Furuya, Furuya menghela nafas kasar

"Sudahlah mau Furuya bantu?"tawar Furuya mendekati Ruki, Ruki mengangguk dan menyerahkan pisau

Mata Furuya berbinar "Uwowowoooo apa Furuya harus membunuh?? Eh upss ma-maaf mak-maksud Furuya, Furuya harus motong apa?"tanyanya sambil menggaruk kepala belakangnya

Ruki menatapnya heran lalu menunjuk dengan dagunya "Itu kau potong lalu taruh di piring"Furuya berbalik disana ada lima piring dengan steak daging dan jus jambu

"Ha'i"

>>Skip>>

"Huweeee Furuya biarkan aku ikut aku ingin bersamamu~"rayu Chiaki sambil bergelayut dikaki Furuya, Furuya menghela nafas lelah di depan pintu ada para Mukami yang melihatnya aneh plus heran(?)

"Chiaki!! Sekolah gak mengijinkan Furuya membawa Chiaki jadi lepaskan kaki Furuya sekarang"kata Furuya sambil menggendong Chiaki sementara Chiaki dia pura-pura berlinangan air mata para roh hanya meringis pelan karena tak tega akhirnya Furuya memilih begini

"Huhh baik baik begini......"

🌟🌟🌟

Para murid Ryoutei Gakuen telah siap di stasiun pusat kereta api di Tokyo mereka memilih menaiki kereta karena agar tak terjebak kemacetan dan juga lebih cepat

Saat itu Furuya sedang bercanda gurau dengan Yui sambil menunggu kereta datang

"Ahahaha iya itu benar kok Yui-chan, Carla-nii pernah dikira gadis karena mempunyai rambut panjang seperti itu"kata Furuya sambil diselingi tawa, Yui yang mendengarnya juga ikut tertawa pelan

"Matte itu lucu Furuya-chan! Oh ya apa ekor dan telingamu itu asli?"tanya Yui menunjuk telinga Furuya yang memakai earphone, Furuya mengangguk "Iya ini asli kok ngomong-ngomong Yui-chan kau punya warna mata yang indah dan Bagus Furuya suka"puji Furuya sambil memiringkan telinganya ke kanan terlihat imut

Yui tersenyum "Arigatou ne Furuya-chan juga memiliki warna mata yang Bagus kok aku belum pernah melihat mata yang cantik seperti itu"pujinya kembali Furuya tersenyum lalu merangkul Yui "Biasa saja kok oh ya ayo masuk kereta sudah sampai Yui-chan ada di gerbong 1 kan?"Furuya menunjukkan kartunya disana tertulis nama, kelas, nomor bangku, nomor kamar di villa dan nomor gerbong

Yui mengangguk lalu berjalan masuk bersama Furuya ke gerbong satu

SSRRETT

"Waaah SUGOIIII tempatnya Bagus banget"kagum Furuya sambil memperhatikan seluruh ruangan

"Aaa~ Little-chan kau disini juga?"

"Oh!!! Tidak lagi pisauku lupa kubawa -_-"

Furuya berbalik dan terlihat disana para nyamuk lengkap 10 disana memperhatikannya

"Hahhh sepertinya kita salah gerbong ay-"ucapan Furuya dipotong saat Reiji mengambil kartunya "Kalian tidak salah ini memang tempat kalian ayo kuantar"kata Reiji sambil mendorong tubuh Furuya maju Yui? Dia berjalan dibelakang Reiji sambil menundukkan kepalanya

"Nee Yui-chan seperti apa tempat yang akan kita kunjungi itu?"tanya Furuya saat telah mendapatkan tempat duduknya yang berada di depan Reiji disebelah Reiji ada Shuu yang berarti Yui ada di depan Shuu

Yui tersenyum kecil "Katanya sih hari pertama kita ke pegunungan untuk mendaki te-"

"Eeehhhh??? Mendaki??!!!! Kenapa Furuya tak diberitahu Tou-san kalau mendaki??? Tau gini Furuya gak ikut"protes Furuya tak terima, tahu kan kucing itu tak suka dingin yahhh seperti Furuya dia paling anti dengan suhu dingin

Yui tersenyum maklum lalu menepuk bahu Furuya pelan "Tak apa kok aku yakin Furuya-chan bisa"kata Yui menyemangati Furuya, Furuya akhirnya tersenyum dan mengangguk

Percakapan mereka pun berlanjut sampai kereta berjalan sesekali the triplest dan Kou ikut ke cerita dan diselingi tawa

Belum sampai setengah perjalanan Furuya sudah tertidur sambil mendengarkan lagu di earphone kesayangannya sambil bersender di jendela dan diikuti oleh para vampire yang lain dan juga Yui

2 jam kemudian

Furuya terbangun dari tidurnya dia melihat ke jam tangannya yang menunjukkan pukul 10.00 malam dan perjalanan masih memerlukan waktu 2 jam lagi, dia melihat sekeliling para vampire itu masih tertidur namun anehnya di gerbong itu hanya ada Sakamaki, Mukami dirinya dan Yui tak ada murid lainnya bahkan Ikaru pun tak ada disana

Furuya mengendikan bahunya acuh di bangkit dari kursinya hendak ke toilet tapi sebuah tangan menahannya, Furuya berbalik dan melihat Reiji terbangun dari tidurnya

"Mau kemana kau?"tanyanya, Furuya menghela nafas lalu menjawab "Ke toilet memang ada apa?"jawab serta tanyanya sambil melepas earphonenya perlahan genggaman Reiji terlepas, Furuya melihatnya "Tak ada, silakan"Furuya mengangguk namun saat keluar dia diam sejenak

"Jangan berbicara formal dengan Furuya, Reiji jangan kaku seperti itu"Furuya berbalik ke arah Reiji dan tersenyum "Karena Furuya yakin Reiji pasti bisa tak seformal itu berusaha lah"dan dengan begitu Furuya berjalan ke arah toilet meninggalkan Reiji yang masih mematung dengan ucapannya

"Hahhhh lihat lah dia mengajarimu Rei"gumam Shuu yang ada disebelahnya membuka setengah matanya dan menatap kursi yang diduduki Furuya, Reiji menhela nafas "Memang kenapa? Aku menyukainya jika berbicara dengan kita daripada ketakutan pada kita"jawabnya santai dan membuat sulung Sakamaki terkekeh kecil lalu kembali tertidur

🌟🌟🌟

Furuya mencuci mukanya -setelah memastikan airnya hangat- dia membersihkan telinganya sejenak lalu mengeringkannya dengan handuk kecil yang ada disana

"Hahhh seharusnya tadi Furuya membawa makanan kecil Furuya lapar"kata Furuya sambil mengelus perutnya

Dia kalau gak tidur pasti makan -_-

Furuya merapikan rambutnya yang berantakan lalu melihat ke cermin tepatnya ke rambut pony-nya lalu mengangkatnya

Terlihat retakan disekitar matanya hampir sembuh, Furuya tersenyum kecil kalau sudah sembuh total maka Furuya bisa mengaktifkan Okozubinya lagi

Tiba-tiba sebuah portal muncul dibelakang Furuya lalu muncul lah sosok Furuya tapi lebih besar kira-kira berusia 20 keatas dia menatap Furuya

"Ah syukurlah Furuya-chan!! Kau Furuya kan?"tanyanya dengan mata yang berbinar dan telinga yang bergerak-gerak, Furuya mengangguk "Kau diriku?"tanya Furuya sambil menunjuknya, sosok itu mengangguk "Iya aku adalah dirimu dari masa depan, aku kesini ingin memberitahmu bahwa kau harus mengingat kembali Adammu Blue-chan!"katanya sambil menggoncang tubuh Furuya, Furuya coba menghentikannya "U-ukhh he-heyy!!! Hen-hentikan!!! Fu-Furuya pu-pusing"protesnya, sedangnkan Furuya dari masa depan segera melepaskannya dan terkekeh kecil

"Hahaha maaf maaf jadi Blue-chan kau harus mengingat Adammu kembali!!"katanya serius, Furuya memandangnya heran "Untuk apa?"tanya Furuya sambil memiringkan kepalanya

Furuya dari masa depan menepuk dahinya "Akan ada yang melamarmu esok jika kau tak segera mengingat Adammu"katanya
"Lantas kau dari masa depan kenapa kau tak memberitahu Furuya saja siapa Adamku itu"tanya Furuya

"Sudah lah tak ada waktu aku harus segera kembali dah dah Blue-chan"dan setelah itu dia kembali masuk meninggalkan Furuya yang kebingungan

Furuya keluar dari toilet tapi sebelum itu terlaksana dia sudah di dorong oleh seseorang saat dia melihat siapa yang mendorongnya iris Furuya melebar

"Kazaya-san?"disana Ikaru sedang memandangnya benci, tangannya mulai bergerak ke leher Furuya dan mencekiknya

"Akkk!!!!!! Le-lepas!!! Lepaskan!!!!!a aakkkkk!!!!"rintih Furuya saat bisa kesusahan bernafas sedangkan Ikaru hanya memandangnya senang dan bernafsu dia semakin memperat cekikannya ke leher Furuya

"Ini akibatnya jika kau mendekati Mukami, Sakamaki-san kau bisa saja mendapat lebih dari ini tapi aku hanya memberimu peringatan saja jadi jauhi Mukami terutama Ruki" katanya dengan bagian terakhir penuh penekanan dia semakin memperat cekikannya ke Furuya

Furuya hanya bisa meronta, kakinya menendang-nendang sekitar berusaha melepaskan cekikan Ikaru

"Hah!! Furuya-chan!!!"sebuah suara datang, Furuya mencoba melihat disana terdapat Yui, Reiji, Shuu, dan Ruki

Awalnya Yui ingin memeriksa keadaan Furuya kenapa dia lama di toilet dan membuat dua tertua Sakamaki dan tertua Mukami ikut dengannya tapi saat tiba di toilet mereka malah dikejutkan dengan Ikaru yang mencekik Furuya

"Kachiku"Ruki bergerak ke arah Furuya yang telah dilepaskan oleh Ikaru, dia pingsan karena tak bernafas sedangkan Ikaru dia ditahan oleh Reiji dan Shuu

Yui yang melihatnya kalang kabut dia segera mencari minyak kayu putih yang ada ditasnya dan memberikannya ke Ruki untuk dioleskan ke hidung dan pelipis Furuya

Setelah mengoleskan minyak kayu putih Ruki mengendong tubuh Furuya menuju ke tempat duduknya dan menidurkan Furuya disana

"Ruki-kun apa Furuya-chan baik-baik saja?"tanya Yui sambil memperhatikan Furuya prihatin, Ruki mengangguk "Dia hanya butuh oksigen"katanya lalu kembali ke tempat duduknya dan setelah itu Reiji dan Shuu datang

"Bagaimana keadaannya?"tanya Shuu lalu duduk di tempatnya, dia menatap Furuya lekat-lekat "Furuya-chan baik-baik saja"kata Yui menjawab pertanyaan Shuu, Shuu dan Reiji mengangguk kemudian gerbong terasa hening jelas ini sudah pukul 11.35 malam

"Kau jangan tidur saja! Kita akan sampai sebentar lagi, cepat bersiap aku akan membangunkan yang lain"suruh Reiji sambil menjitak pelan kepala Shuu lalu membangunkan yang lain sedangkan Shuu dia menggerutu kesal lalu mulai bersiap

Begitu juga dengan Yui dia membereskan tas miliknya dan tas Furuya, tak lama Furuya terbangun pandangannya awalnya buram namun Furuya berusaha memperjelas sampai

"Sudah bangun?"suara Reiji terdengar di telinganya, telinga Furuya bergerak ke kanan lalu sosok Reiji dan Shuu terlihat

Furuya melebarkan matanya dan mundur sedikit dan menutup matanya, ingatan tentang tatapan lapar mereka berputar dikepala Furuya. Reiji dan Shuu yang melihat ketakutan Furuya menghela nafas lalu menatapnya sedih

"Furuya....."panggil Reiji mencoba lembut, Furuya membuka matanya perlahan "A-apa?"balasnya ketakutan, Reiji mendekat lalu menariknya supaya mendekat. Manic Furuya melebar sempurna dia kemudian menutup matanya rapat, dia menduga bahwa dia akan digigit namun dia salah, kehangatan menjalar di tubuhnya perlahan Furuya membuka matanya dan melihat Reiji memeluknya erat disusul oleh Shuu

Furuya mematung dia terkejut dengan tindakan Reiji dan Shuu, "Gomenasai"suara Reiji dan Shuu terdengar lirih, Furuya menatap ke belakang disana berdiri Yui yang tersenyum, lalu tak lama Furuya ikut membalas pelukan mereka berdua dan mengangguk kecil

Reiji dan Shuu tersenyum dibalik pelukan mereka, akhirnya kepercayaan tumbuh kembali dihati Furuya dan itu hanya untuk mereka berdua bukan saudaranya yang lain maupun Mukami, biarlah mereka egois asalkan bisa membuat Furuya kembali seperti dulu yang sangat manja dan dekat dengan Reiji dan Shuu, walau tanpa panggilan 'Kaa-san' dan 'Shuna' yang terucap di bibir Furuya

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kereta telah berhenti di villa pertama yaitu villa milik Reiji, Shuu, Ruki dan Furuya setelah mendengar panggilan dari speaker yang ada digerbong para Sakamaki, Mukami dan Yui turun dari kereta lalu kereta pun kembali melaju menuju villa selanjutnya karena jarak antar villa dekat

Di Villa pertama ada Reiji, Shuu, Ruki dan Furuya
Di Villa kedua ada Ayato, Kanato, Laito dan Yui
Di Villa ketiga ada Subaru, Kou, Yuuma dan Azusa

Di Villa satu Furuya berjalan berdampingan dengan Reiji dan Shuu, di villa tersebut ada empat buah kamar dengan kamar mandi di kamar masing-masing lalu dapur yang cukup besar

Furuya yang memang sudah mengantuk berkali-kali hampir menabrak tembok kalau saja Shuu tak menuntunnya dibantu dengan Reiji (D:yang kalau Dilla lihat kayak suami istri ngajarin anak mereka jalan :v//S:Urusai//R:diam kau!!)

Sampai di kamar Furuya- yang di tengah yang diapit oleh kamar Reiji dan Shuu- Furuya langsung tidur tanpa membereskan kopernya dia sudah terlalu lelah dan harus menyiapkan tenaga untuk esok saat mendaki di Pengunungan

Ke esokan Harinya

Seluruh siswa-siswi telah dikumpulkan di kaki gunung karena Kaito-sensei wakil kepala sekolah ingin menyampaikan sesuatu sebelum naik ke gunung

"Baiklah anak-anak kalian buatlah kelompok dengan anggota 13 anak lalu setelah selesai kapten dari kelompok itu maju untuk mengambil nomor bendera silakan dibuat"setelah berkata seperti itu semua murid langsung berhamburan mencari kelompok

Furuya yang dari tadi bersama Reiji dan yang lain hanya diam disana ada para Sakamaki, Mukami, Yui dan Ikaru itu juga sudah termasuk Furuya

Reiji mengangguk "Baiklah semua ayo kita berjalan jangan ada yang berjalan berpisah kalau tidak mau tertinggal"dan setelah itu kelompok Reiji yang bernomor urut pertama mulai berjalan mendaki, Furuya masih setia diantara Shuu dan Reiji dia bahkan menutup kepalanya dengan tudung jaketnya dan memasang earphonenya, dia tak bicara pada siapa pun tadinya dia ingin berbicara dengan Yui tapi disampingnya berjalan Ikaru, Furuya masih ingat kejadian di toilet kemarin jadi dia enggan untuk berbicara

"Furuya apa kau lelah?"tanya Shuu membuka tudung jaket Furuya, Furuya tersentak sejenak lalu menggeleng dan terus berjalan dibelakang Reiji

Kou yang penasaran pun mencoba mendekati Furuya "Neko-chan ada apa denganmu?"tanyanya dengan nada riangnya disebelah Furuya, Furuya terkejut dia meloncat sedikit karena keberadaan Kou dia melirik sejenak Ikaru yang menatapnya tajam

Furuya menggeleng "Daijobou"dengan begitu Furuya kembali berjalan mengejar Reiji dan Shuu yang ada didepannya

Yuuma yang ada disebelah Kou menggaruk kepalanya heran "Ada apa dengan si pendek itu? Dia terlihat ketakutan sekali"ucapnya disertai angguk Ayato dan Laito "Hmm sepertinya aku harus melihat isi hatinya"kata Kou lalu perlahan mata kanannya berubah menjadi merah dan melihat ke arah Furuya

Dalam penglihatannya Kou melihat kegelisahan Furuya dan juga apa yang membuat Furuya ketakutan dan menjadi dia seperti tadi

"Mereka terus mendekati Furuya, apa yang harus Furuya lakukan? Gertakan Ikaru.... Furuya takut sekali bagaimana kalau mereka masih mendekati Furuya dan akhirnya Ikaru akan berbuat sesuatu?? Kami-sama tolong Furuya"

Itu adalah apa yang Furuya pikirkan dari tadi dia merasa gelisah, takut, sedih dan lainnya bercampur menjadi satu lalu tak lama pandangannya jatuh pada sosok diatas itu adalah

"Ken?"gumam Furuya sambil memperhatikan Ken yang ada diatas puncak lalu tak lama Ken menghilang dan muncul Shora, Shori, Florest, Chiaki dan juga hey siapa itu? Gadis dengan kapak? Apa dia roh baru yang ditemukan Ken? Banyak pemikiran tentang roh baru tersebut tapi Furuya tak ambil pusing dia tetap berjalan sampai ke puncak bersama yang lain

Di puncak

"Dingin....."gumam Furuya sambil mempererat jaketnya untuk mencegah hawa dingin masuk ke tubuhnya

"Furu-chan!! Kau telah sampai!! Ayo kutunjukkan sesuatu padamu"Ken tiba-tiba muncul dari samping Furuya, Furuya yang mendengarnya diam sebentar lalu mengangguk dia tak mengikuti Ken langsung melainkan ke tempat Reiji dan Shuu

Butiran-butiran salju yang turun jatuh ke kepala Furuya dan akhirnya menumpuk membuat Furuya harus menggelengkan kepalanya saat merasa salju itu semakin menumpuk. Furuya terlihat seperti serigala putih daripada kucing jika dia terus berada di bawah salju tersebut, dia terus berjalan sampai ke tempat Reiji dan Shuu berada

"Ara .....Furuya? Ada apa?"tanya Reiji saat Furuya mendekatinya sambil berusaha membersihkan salju dibelakang telinganya, Shuu yang kebetulan ada didekat Furuya menarik Furuya ke pelukannya dan membersihkan salju itu dengan handuk yang diberikan Reiji (yang entah dari mana asalnya-_-)

Furuya tersenyum saat telinganya sudah tak kedinginan lagi "Arigatou Shu...Shuna"cicit Furuya saat mengatakan 'Shuna' dia takut kalau Shuu tersinggung atau marah tapi dia malah mendapat tepukan serta mendengar suara kekehan saat Furuya membuka matanya Shuu tersenyum kecil lalu mengangguk "Doishitamashite Furuya"kata Shuu sambil mengacak surai Furuya

"Saa jadi ada apa Furuya?"tanya Reiji sekali lagi, Furuya menoleh ke Reiji "Ano....Furuya mau ijin ke bukit itu untuk bermain bo-boleh kan Kaa-san?"tanya Furuya sambil menunjuk ke arah bukit yang dia maksud, Reiji melihat ke sana bukit itu sepi dan tak begitu curam untuk Furuya, setelah berpikir Reiji mengangguk "Boleh asalkan nanti saat jam makan siang Furuya harus ke sini lagi mengerti?"Furuya mengangguk antusias setelah mengucapkan terima kasih Furuya pun berlari ke arah bukit itu

🌟🌟🌟

Disana sudah ada Ken dan yang lainnya tentu dengan Chiaki dan juga roh baru, Furuya mendekati mereka dengan senyum terpatri di bibirnya "Minna gomen Furuya lama tadi Furuya minta izin dulu"katanya setelah berada di dekat roh baru tadi, mereka semua kecuali roh baru itu mengangguk "Iya tak apa kok Furuya-chan oh iya! Perkenalkan dia Hijimiya Yumi dia roh sama seperti kita"kata Flo sambil memperkenalkan roh baru tadi ke Furuya

Furuya menoleh ke arah roh yang bernama Yumi tadi lalu menghulurkan tangannya "Sakamaki Furuya senang bertemu denganmu Hijimiya-san!"katanya semangat dengan sebuah senyuman dibibirnya roh tadi membalas uluran tangan Furuya "Salam kenal juga Sakamaki-san panggil aku Yumi saja"kata Yumi, Furuya mengangguk "Kalau begitu panggil Furuya saja ya!"Yumi mengangguk menanggapi omongan Furuya

Mereka pun mulai bermain sky di bukit itu sampai tiba giliran Furuya

"Ok Furuya sekarang giliranmu ini papan milikmu"kata Shora sambil menyerahkan sebuah papan sky ke Furuya, Furuya pun menerimanya lalu memakainya

"Shora kau yakin kalau aku terjatuh ada tumpukan salju sekitar 10 meter disana?"tanya Furuya sambil menunjuk ke arah kaki bukit, Shora mengangguk "Iya tanya saja Ken dia bahkan terjatuh tadi dan dia tak merasakan apa pun"katanya bersemangat Furuya yang mendengarnya sweatdropdala hati dia berbicara "Ya iyalah gak sakit kan Ken roh beda sama Furuya!!!"

Tapi dengan begitu Furuya tetap meluncur dari papan skynya yahh bisa dibilang seperti menggunakan skateboard

"Yuhuuuuu~!!! Ini menyenakan~!!!"seru Furuya saat merasakan angin yang menerpa wajahnya disampingnya ada Chiaki yang menggunakan papan sky khusus

"Kau belum melihat bagian lainnya Furuya~"kata Chiaki dan setelah itu mereka terbang keatas dan kemudian jatuh bebas

"Wwuuuiihhh menyenakan!!!!" dan

BBRUUSHH

Mereka berdua terjatuh ditumpukan salju yang tinggi jadi mereka yak merasakan sakit sedikit pun, Chiaki yang mendarat duluan langsung berguling-guling saat salju-salju itu menempel di bulunya

Furuya yang kemudian menyusul Chiaki juga ikut berguling-guling di salju tersebut tak lama Ken, Shora, Shori, Florest dan Yumi datang mereka pun melempari Furuya dan Chiaki dengan bola salju dan dengan begitu mereka pun bermain perang bola salju

Tawa dan keceriaan berada disekitar mereka untung lah bukit itu Agak jauh dan tak ada murid yang kesana jadi Furuya tak perlu bersembunyi dahulu

Setelah puas bermain mereka semua tiduran di atas salju sambil memandang salju-salju yang jatuh sesekali Chiaki menggongong senang

Tanpa mereka sadari ada dua orang ya g melihat dari kejauhan sambil tersenyum tipis ya dialah Shuu dan Reiji, mereka sedang mengawasi Furuya yang berada di bukit itu lalu tak lama datang saudara mereka yang lain dan juga para Mukami

"Hei Reiji, Shuu apa yang kalian lakukan?"tanya Ayato sambil menaruh papan sky-nya didekat dinding sana, Reiji dan Shuu menggeleng

"Baiklah sekarang kita ke gedung utama saja kita makan siang aku akan memanggil Furuya"suruh Reiji dan dengan begitu mereka semua kecuali Reiji pergi ke arah gedung utama yaitu gedung berkumpulnya semua siswa/i untuk makan

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Reiji berteleportasi ke tempat Furuya agar lebih cepat, saat sampai disana Reiji segera berjalan mendekati Furuya karena dia berteleportasi dibelakang Furuya sekitar 2 meter

Puk

Sebuah tepukan mendarat di kepala Furuya, Furuya yang saat itu memejamkan matanya sontak membuka matanya lalu mendongak. Dia menemukan sosok Reiji yang tersenyum tipis padanya Furuya lantas bangkit dan membersihkan dirinya dari salju

"Ah! Kaa-san Fu-Furuya ketiduran tadi go-gomen"katanya sambil menunduk Reiji tersenyum lalu menggenggam tangan Furuya "Tak apa ayo kita ke gedung utama Furuya"ucap Reiji lalu berteleportasi lagi didepan gedung utama bersama Furuya































TBC

Dilla:Dilla nggak tahu mau ngomong apa. _.

Ikaru:kalau begitu ya sudah

Dilla:ok bye readres jangan lupa Vomment!!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top