19.Kembali ke Masa Lalu
Hari ini Furuya seperti biasa datang ke sekolah menggunakan papan skateboardnya namun kali ini ada yang aneh dengan penampilan Furuya. Yap dia menurunkan rambut poninya sampai menutupi mata kirinya yang sekarang berwarna merah darah. Sebenarnya Karl Heinz memintanya untuk memakai eyepatch tapi Furuyanya saja yang tak mau
Flasback On
"Furuya? Kau tetap mau sekolah?"tanya Kino saat Furuya ada di ruang makan dengan memakai seragamnya, Furuya hanya mengangguk lalu duduk di meja makan
"Yahh bagaimana pun Furuya harus ikut sekolah Kino-nii"kata Furuya lalu mulai memasukan red velvet ke dalam mulutnya
"Lalu matamu?"Furuya berhenti memasukan cakenya dia menghela nafas "Rencananya Furuya mau menutupinya dengan rambut Furuya tapi kata Tou-san Furuya disuruh memakai eyepatch tapi entah lah"jelas Furuya dan meletakkan garpunya di piring "Arigatou untuk makanannya"Furuya bangkit lalu mengambil tasnya yang ada di ruang tengah bersama dengan Chiaki yang berjalan disampingnya
"Furuya"merasa namanya terpanggil Furuya pun berbalik disana terdapat Florest "Ya Flo?"Florest mendekati Furuya lalu berdiri atau lebih tepatnya melayang di sebelah Furuya "Aku akan menemaniku ke sekolah"katanya, Furuya mengangguk dan tersenyum "Baiklah"
Mereka bertiga pun pergi ke Ryoutei Gakuen sambil berbicara banyak hal
>>Skip>>
"Ah! Furuya kau harus menyembunyikan retakan di matamu sini ikut aku"saat dekat dengan sekolah Florest tiba-tiba menarik Furuya ke semak-semak
"Eh? Memang kenapa?"tanya Furuya dengan wajah polosnya, Florest tak menjawab dia hanya sibuk menatap rambut Furuya
Beberapa menit kemudian Florest pun selesai menatap kembali dan terlihatnya, poni rambut Furuya yang menutupi mata kiri Furuya sampai bekas retakan itu
"Nah selesai ayo kita masuk"kata Florest senang sambil menarik Furuya ke dalam sekolah diikuti Chiaki dibelakang mereka
Flasback Off
"Furuya-san?"panggil seseorang, Furuya yang sedang mengelus bulu Chiaki menoleh dia melihat seorang gadis dengam rambut blonde pucat dan mata merah ruby yang lucu. Itu adalah Komori Yui teman satu bangkunya sekaligus yang selalu bersama Sakamaki
"Ah Yui-chan!! Ada apa?"tanya Furuya tanpa menatap Yui, Yui berdiri didepan Furuya sambil memainkan roknya "Umm Etto...Furuya-san ada hubungan apa dengan Sakamaki-tachi? Sepertinya kalian kenal dekat"kata Yui, Furuya menatapnya heran lalu mengendikkan bahunya
"Enggak ada tuh, Furuya aja gak kenal siapa mereka"balas Furuya memasang wajah berpikir "O-oh seperti itu...u-umm Furuya-san apa boleh aku bertanya sekali lagi?"
"Silakan"
"Anu...ke-kenapa-"
"Chichinashi!!"keduanya menoleh ke arah pintu disana terlihat Ayato, Furuya memeluk erat Chiaki dibelakangnya Florest memeluknya walaupun hanya roh dia berusaha melindungi Furuya dari para vampire itu
Ayato berjalan mendekati Yui, dia menatap sekilas Furuya yang memejamkan matanya sambil memeluk anak serigala lalu beralih ke Yui "Kau dipanggil Reiji ke perpustakaan begitu juga denganmu Pancake"kata Ayato lalu mencengkram tangan Yui dan Furuya bersamaan lalu berteleportasi ke perpustakaan
Perpustakaan
BBRUUKK
Ayato melepaskan cengkramannya dan mendorong ke dua gadis tersebut sampai jatuh ke lantai di hadapan keduanya terdapat Reiji yang menatap mereka datar dengan pandangan sedingin es
"Kalian bertiga urus gadis itu (Yui) biar aku yang menyelesaikannya dengan gadis ini (Furuya)"ujar Reiji sambil menarik tangan Furuya untuk berdiri, Furuya terpaksa berdiri dan tanpa sengaja Chiaki terlepas dari pelukannya
"Chi-Chiaki!!!"jerit Furuya saat Chiaki berada di tangan Subaru,dia mencekik leher Chiaki dan membuat serigala malang itu tak bisa bernafas
"Lepaskan Chiaki!!!"kata Furuya sambil memberontak ke Reiji, Reiji berdecih lalu melirik Subaru untuk melepaskan anak serigala itu
Chiaki terjatuh dan genggaman Subaru, nafasnya tersenggal dia melihat ke arah Furuya yang ditahan oleh Reiji dan berusaha melepaskan genggaman tangan Reiji, Furuya melihat sekilas Chiaki lalu ke arah Florest yang ada di samping rak buku tak jauh darinya memandangnya khawatir
Tes...
Tes...
Tes...
"Ke-Kenapa air mataku jatuh dengan sendirinya? Ada apa denganku?! Kumohon hentikan air mata ini!!! Jika mereka melihat air mata jatuh dari mataku, mereka pasti akan menggila!! Kumohon hentikan!!!"batin Furuya sambil menggelengkan kepalanya tapi percuma air matanya terus keluar tanpa perintahnya sebuah ingatan muncul dikepalanya seperti sebuah film begitu banyak gambaran yang Furuya tak kenali
Dia menggelengkan kepalanya keras-keras sementara Reiji dan Subaru menatapnya aneh namun sedetik kemudian mereka menyeringai melihat air mata Furuya yang jatuh
"Ternyata kau sangat lemah ya manusia, tak salah aku memilihmu untuk menjadi pengantin tumbal kami"bisik Reiji di telinga Furuya dengan nada menyeramkan sementara Shuu hanya tertidur dan sesekali melihat ke arah adik kandungnya tersebut
"Hmm karena kau merupakan pengantin tumbal kami maka kau harus tinggal bersama kami manusia"bisik Reiji lagi sontak mata Furuya melebar saat mendengar ucapan Reiji, dia melirik Reiji "Furuya tak akan mengikuti suhu dingin seperti kalian!!"kata Furuya penuh penekanan dia masih berusaha memberontak dari Reiji
"Tch, merepotkan"decih Reiji sambil mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya dan menusukannya ke bahu Furuya
Furuya yang merasa ada benda tajam menusuk tubuhnya menahan rasa sakit lalu lama kelamaan tubuhnya jatuh ke bawah tapi Reiji masih sempat menahannya, irisnya memandang wajah Furuya yang tertidur gara-gara suntikannya, pandangannya menyendu beberapa saat
"Gomennasai Furuya...."batin Reiji dalam hatinya lalu pandangannya berubah kembali menjadi menyeramkan dia menggendong tubuh kecil Furuya "Ayo kita kembali"kata Reiji ke Subaru dan Shuu lalu mereka pun berteleportasi ke mansion mereka
🌟🌟🌟
Furuya tak tahu dia dimana, dia hanya melihat sosok mirip dirinya namun tak memiliki telinga dan ekor sedang mengetuk pintu disebuah mansion
"Apa itu aku?"tanya Furuya dalam hatinya sambil terus memandangi sosok itu, beberapa anak panah dan darah menempel di tubuhnya lalu tak lama pintu mansion tersebut terbuka dan nampak salah satu dari Sakamaki, Furuya membulatkan matanya terkejut dia mencoba memberitahu sosok tadi untuk tidak masuk namun sosoknya malah mengikuti salah satu Sakamaki tersebut
Lalu mereka sampai disebuah kamar dan Sakamaki itu pergi keluar dan tak lama sosok Reiji muncul dengan kotak medisnya. Dia mengobati sosok 'Furuya' sedangkan Furuya asli hanya memandangnya dalam diam
Tak seberapa lama pintu terbuka dan muncul the triplest dan Subaru di ambang pintu mereka menjeritkan sesuatu yang tak bisa Furuya dengar, Furuya hanya diam dan memandang mereka was-was
Lalu mereka pun pergi ke ruang tengah bersama 'Furuya'. Sampai diruang tengah terlihat the triplest menggoda 'Furuya' lalu tak lama muncul Shuu dan Reiji, entah apa yang mereka bicara lalu Reiji menunjuk satu persatu dari Sakamaki. 'Furuya' hanya memperhatikan Reiji dan Furuya asli memandangnya curiga
"Jadi sekarang namu adalah-"
"Sakamaki Furuya"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"AHHH!!!!"Furuya terbangun dari pingsannya, keringat mengucur deras dari pelipisnya
"Oya-oya.....Little-chan ternyata sudah bangun~"terdengar suara Laito di sisi kirinya dengan cepat Furuya menoleh namun Laito telah menindihnya terlebih dahulu, dia mendekatkan mulutnya ke leher Furuya
Furuya menahan nafasnya kala sebuah benda lunak tanpa tulang menggerayangi lehernya "Hahhhh baumu enak Little-chan berbeda dengan Bitch-chan(Yui) dan gadis itu (Ikaru) aku ingin mencicipimu sedikit Little-chan~"Laito membuka mulutnya dan nampaklah sepasang taring yang sangat tajam
Iris biru Furuya melebar dia berusaha memberontak
"Laito, lakukan lah hal itu dikamarmu"sebuah suara muncul dari pintu disana berdiri Reiji yang menatap tajam Laito, Laito menghela nafasnya
"Ha'i ha'i"dan setelah itu Laito menghilang entah kemana dan menyisakan Reiji dengan Furuya
Tes....
Tes....
Tes....
"A-Apa?! Air mata ini keluar lagi!!! Ada apa denganku?!"Furuya menghapus jejak air mata dimatanya pandangnnya ke depan perlahan isakan kecil terdengar
"Hiks...hiks....berhenti.....hiks....berhenti air mata sialan!!! Hiks....."Furuya memeluk lututnya sendiri dan menangis disana, persetanan dengan Reiji yang melihatnya sinis Furuya tak peduli
"Kaa-san....tolong.....Furuya"Reiji yang berada di dekat Furuya melebarkan matanya, ia mematung sebentar karena perkataan Furuya, perlahan dia bergerak dan mendekati Furuya
GREEP
Reiji memeluk Furuya dan membuat Furuya mematung, dia mendongak untuk melihat siapa yang memeluknya, manic blue shappire itu melebar. Ingin rasanya memberontak tapi entah kenapa ia tak asing dengan pelukan ini
"Vampire itu memiliki hati, hanya saja hati mereka dingin sedingin sentuhan mereka"tiba-tiba suara Ken tergiang dikepala Furuya dia ingat kejadian 2 hari lalu saat dia dan Ken mencari tanaman herbal dan berakhir dengan Furuya yang bertanya tentang salah satu Mukami
"Pelukannya kenapa...... Hangat? "Furuya diam tak berkutik dia merasakan kehangatan di pelukan Reiji lalu sebuah tangan memeluknya dari kanan yang berarti dari ranjangnya dia melihat disana ada Shuu
"Tch, apa yang kau lakukan disini Shuu?"tanya Reiji dengan nada tak suka ke Shuu, sementara yang ditanya tak menjawab tangannya sibuk mengelus punggung Furuya
"Aku hanya merindukannya"jawab Shuu berikutnya dengan nada malas andalannya
Reiji menghela nafas lalu melihat ke tangan Furuya yang pernah dia genggam dengan kuat, dia menyibak lengan jas milik Furuya dan terlihatnya pergelangan tangan dan telapak Furuya yang membiru, Reiji terkejut lalu dia mengusap perlahan apa yang telah dia lukai
"Apa masih sakit?"tanyanya dengan nada lembut ke Furuya, Furuya menatapnya takut "Se-sedikit"cicitnya ketakutan, Shuu tertawa kecil "Lihat bahkan dia ketakutan saat denganmu. Tch, kau selalu menakutinya"kata Shuu santai, Reiji menggeram tak suka ke Shuu dia tetap mengusap perlahan pergelangan tangan Furuya
Lalu tiba-tiba sebuah portal muncul dan datanglah sosok mirip Furuya, Furuya melihat ke portal tersebut, sosok tadi keluar
"FURUNA!!!"jeritnya sambil berlari ke arah Furuya, Furuya mengangkat alisnya bingung dengan sosok didepannya. Dia memperhatikan sosoknya itu tak ada telinga dan ekor kucing, tubuh yang lebih besar, manic biru disemua matanya serta seragam sekolah Ryoutei Gakuen masih terpasang ditubuhnya
"Si-siapa ka-"
"Tak ada waktu menjelaskan!! Kau harus ikut aku untuk menyelamatkan Ruki-kun!!!"potongnya sebelum Furuya selesai bertanya
"Ru-Ruki? Maksudmu Ruki Mukami? U-untuk apa? Lagian kau salah menyebut namaku namaku itu Furuya, Sakamaki Furuya bukan Furuna"jelas Furuya sambil melepaskan pelukan Reiji dan Shuu lalu berdiri di depan sosoknya
Sosoknya menghela nafas "Aku tahu kau itu aku dan aku itu kau! Aku datang dari masa lalu untuk meminta pertolongan untuk menyelamatkan Ruki-kun yang terperangkap di Lab. Kimia saat percobaan. Kalau kau tak percaya tanya pada Kaa-san dan Shuna"katanya sambil menunjuk ke arah Reiji dan Shuu, Furuya berbalik
"Benarkah itu?"tanyanya karena dia tak mengingat apa-apa sedangkan Shuu dan Reiji mengangguk lalu mendekati mereka
"Kami ingat seseorang datang dari masa depan dan menyelamatkan Ruki dan Kou dari kebakaran dan itu adalah kalian berdua"jelas Reiji sambil memandang kedua Furuya itu
Furuya menundukkan kepalanya lalu menegakkannya kembali "Baiklah ayo kita bantu Ruki-kun!! Tapi bagaimana aku dapat menyembuhkannya? Aku tak bisa menggunakan kekuatanku untuk sekarang"ucapan Furuya membuat -Furuya- tersenyum lalu menepuk bahu Furuya
"Tenang lah saat kau kembali ke masa lalu kekuatanmu juga kembali jadi sekarang ayo kita pergi"-Furuya- menarik tangan Furuya untuk memasuki portal
"Kaa-san, Shuna!!! Furuya pergi dulu Furuya sayang kalian!!!"entah siapa yang berbicara Reiji dan Shuu hanya tersenyum tipis
(Di dalam portal)
Furuya Asli
"Um hey Furuya kenapa kau berkata seperti itu? Bu-Bukan kah mereka itu kejam dan tak berperasaan?!"tanyaku sambil memandangnya, -Furuya- berbalik dan menatapku tajam
O....ou sepertinya aku melakukan kesalahan nih
Aku menatapnya bingung "Ka-Kau kenapa?"tanyaku khawatir dia mendekatiku sampai mata kami bertemu "Kaa-san dan Shuna itu orang tuaku mereka sudah merawatku walaupun aku bukan anak kandung mereka dan mereka tidak kejam seperti yang kau bicarakan"katanya dengan bagian terakhir penuh penekanan
Tunggu, wait a-anak?! Maksudnya apa?! Jika mereka berdua (Shuu dan Reiji) orang tuaku maka Tou-san siapa? Oh ya dia tadi berkata anak angkat aku lupa 😅😅😅
But, ini tak masuk akal tapi ya sudalah kebetulan kita sudah sampai dan ternyata kita berada di lorong sepi disebelah Lab. Kimia -Furuya- menyuruhku memakai nama Furuna agar memudahkan mereka mengenaliku dan setelah itu dia berlari ke arah Lab. Kimia tapi tiba-tiba tangannya dicegat oleh Reiji dan sayup-sayup aku bisa mendengar perkataan mereka
"Kaa-san Furuya mohon Furuya ingin menyelamatkan mereka Kaa-san, Furuya janji akan kembali dengan cepat dan tak terluka lagi pula ini tugas Furuya untuk melindungi kalian para Sakamaki dan Mukami jadi Kaa-san..... Furuya mohon pada Kaa-san"kata Furuya lirih, perlahan Reiji melepaskan cengkramannya dan mengangguk "Tapi kau harus janji akan kembali dengan cepat dan tak terluka"kata Reiji, Furuya mengangguk mantap lalu berlari lagi ke arah pintu Lab. Kimia
Apa yang dia lakukan?! Tanpa babibu aku segera mengejarnya namun aku kalah cepat dia sudah masuk ke dalam Lab
"Kaa-san!! Apa diriku ada didalam sana?!"tanyaku pada Reiji entah kenapa aku memanggilnya 'Kaa-san' tapi entahlah aku menyukai panggilan itu
"Fu-Furuya?"panggil Reiji dan mendrkat ke arahku
Lalu aku melihat sosok -Furuya- membopong tubuh Kou dan dengan cepat aku pergi ke arahnya namun dia kembali masuk -_-
"Kou-kun!! Lu-lukamu...."aku terkejut dengan luka yang didapat Kou, cukup parah bagi siapa pun yang melihatnya
"Dasar orang itu, baiklah baiklah tenang tenang ok Shukan Ojozubi Hiringu"aku mulai mengaktifkan kekuatanku perlahan surainya bercahaya lalu tangannya terulur di atas luka-luka Kou
"Furuya....."lirih Yuuma melihatku yang masih fokus mengobati Kou, Azusa yang di sebelahnya menatap sedih Kou dalam hati Azusa berkata "Eve bisakah kau tepati janjimu?"
"Fu-Furuya??!! Ka-Kau Furuya?!"tanya Reiji di belakang Yuuma, aku yang telah selesai mengobati Kou menggeleng kecil
"Aku bukan Furuya tapi Furuna aku datang dari di mensi yang berbeda, Furuya berkata dia butuh bantuanku untuk mengobati Kou karena Furuya sudah melihat kejadian ini jadi dengan sukarela aku datang untuknya"jelasku panjang lebar keempat vampire itu memandangku memang ada perbedaan yang membedakan mereka yaitu aku yang menutupi mata kiriku dengan rambut sedangkan Furuya tidak
"Lalu apa yang akan terjadi? Ruki masih didalam sana!!!"tanya Yuuma menaikkan satu oktaf suaranya,aku tersenyum kecut "Ruki-kun kalau tak segera diselamatkan dia akan meninggal disana"
Lalu kami pun menunggu -Furuya-,aku mendengar suara lalu melebarkan mata
DDUUAARRR
Ledakan tersebut terjadi setelah -Furuya- dan Ruki keluar terlihat dari lukanya yang cukup parah, aku mulai menganalisanya
Hm
Hm
Oh tidak
Tidak
-Furuya- datang dia memandangku seolah mengatakan bagaimana keadaan Ruki
"Furuna bagaimana?"aku menggeleng -Furuya- tahu pasti apa yang akan aku maksud lalu menatap sedih tubuh Ruki yang terluka parah, Furuya menunduk matanya buram oleh air mata tubuhnya bergetar, dia sedang berusaha menahan tangisnya
"Furuya apa maksud gelengan Furuna tadi? Ruki dia....dia selamat kan?"tanya Yuuma sambil melihat Furuya dan aku bergantian, tak lama Furuya menggeleng
"Ruki-kun.....dia....dia....tak bisa kuselamatkan....hiks.....dia terluka....cukup parah.....hiks.....hiks...maafkan..Furuya....maaf....tak bisa membawa....Ruki-kun....dengan.....selamat....hiks...."tangis Furuya pecah begitu pula denganku, para vampire minus Kou yang mendengarnya membulatkan matanya terkejut, perlahan air mata menetes di pipi Yuuma
"Kakak bodoh!!!! Apa yang kau pikirkan??!!! Kau mengorbankan nyawamu.....hiks.....hiks....bangun Ruki bangun.....hiks......gomen ne"tangis Yuuma sambil memeluk Azusa yang terdiam, dia tahu Azusa shock berat dengan perkataan Furuya
"Eengghh"suara erangan Kou terdengar tak lama dia membuka matanya lalu mengerjaokannya sebentar
"Ruki....Ruki ada dimana?"tanyanya lirih sambil memperhatikan Yuuma yang menangis sambil memeluk Azusa perasaannya tidak enak
"Kou-kun...."Kou menoleh ke Furuya, tak lama matanya melebar saat melihat tubuh Ruki yang terkulai dipangkuan Furuya
"Tidak tidak tidak!!!!! RUKI!!!!!!!"
Kembali Ke Masa Furuya Asli
Aku mendiamkan diri di kamar baruku tepatnya di kamar Sakamaki ini, telingaku menekuk ke bawah dan ekorku hanya menjuntai diranjang. Aku masih memikirkan kejadian yang baru aku alami
Pertama
Kelakuan mereka (Shuu dan Reiji) yang aneh padaku, mereka tak seperti Ayato, Laito, Kanato, dan Subaru,mereka hangat kepadaku
Kedua
Ada diriku dari masa lalu yang berkata aku anak angkat dari Shuu dan Reiji
Ketiga
Aku merasa tak asing dengan panggilan Kaa-san untuk Reiji dan Shuna untuk Shuu dan juga pelukan mereka sangat entahlah mungkin nyaman dan hangat
Tapi sekeras apa pun aku mencoba mengingatnya aku tak bisa mengingat apa pun yang pasti 1 tahun lalu aku terbangun di sebuah rumah sakit Tokyo milik Tou-san dalam keadaan hilang ingatan, Tou-san memberitahuku bahwa namaku adalah Sakamaki Furuya yang merupakan anak dari Karl Heinz atau biasa disebut Sakamaki Tougo dikaum manusia dan Izume Sakura lalu Tou-san bercerita tentang kehidupanku saat keluarga kami masih utuh, beliau juga menceritakan pengalamannya saat mengangkat 4 anak tapi aku tak tahu siapa mereka
Lalu kami bertemu Carla-nii, Shin-chan (itu panggilanku dulu saat bertemu Shii-nii), Kino-nii dan Ritcher jii-san lalu aku di pindahakan ke Indonesia karena Tou-san harus menyelesaikan suatu masalah dan kemudian aku kembali lagi ke Jepang dan bertemu Sakamaki dan Mukami itu
Yahhh seperti itu lah kehidupanku sangat berliku dan menyusahkan aku bahkan lupa siapa nama kakak-kakak tiriku bukan Carla-nii dan Shin-nii maksudku tapi ya sudah lah toh nanti juga aku pasti tahu
"Furuya bersiaplah ke sekolah 10 menit lagi aku akan mengatar makan malam untukmu"kata Reiji dibalik pintu, dia berbicara dengan lembut dan keibuan mungkin? Tapi entah kenapa saat bersama saudaranya yang lain dia menjadi tegas, kaku, dingin dan terlihat kejam?
Ahhhh semua pemikiran ini membuatku tersiksa karena tak ingin mempersalahkannya aku pun mulai beranjak untuk mandi
Setelah selesai mandi terlihat disana Reiji sedang duduk sambil membaca sebuah buku, aku menghiraukannya dan mengeringkan rambut ku yang basah ya iyalah masa kering
"Ternyata kau telah selesai mandi"kata Reiji setelah mengetahui diriku telah selesai, aku mengangguk sambil membelakanginya masih dengan mencoba mengeringkan rambut ku
Tap
Tap
Tap
"Sini biar kubantu"sebuah tangan merebut handuk yang kupegang saat kulihat ternyata Reiji dibelakangku dengan membawa handukku. Aku hanya diam saat dia mengeringkan rambutku dan juga telingaku yang basah lalu setelah itu dia menyisir rambutku
Entah kenapa dia perhatian padaku atau mungkin ini salah satu rencananya agar aku mempercayainya agar dia bisa menghisap darahku?
By the way aku sudah mengetahui mereka (Sakamaki) para vampire dari -Furuya-
"Jangan berpikir aku akan melakukan sebuah rencana untuk kau bisa mempercayaiku dan agar aku bisa menghisap darahmu aku tak akan tega melakukan hal itu"katanya
Eh tunggu apa tadi?! Wait dia membaca pikiranku? Bagaimana bisa?
Dengan cepat aku menyangkalnya "Si-siapa juga yang ber-berpikiran seperti itu"kataku aku yakin sekarang pipiku memerah karena salah duga, cis kalau begini identitas tsundereku ketahuan
Wait itu apaan tuh hijau-hijau gerak-gerak lagi-_-
Eh itu.......
BWAHAHHAHHAAHAHAHAHA SI KEN LAGI PAKEK BAJU TENTARA WOY!!! WKWKWKWK KUKIRA TADI FLO KALAU AKU BAWA KAMERA PASTI UDAH KUFOTO DIA!!! WKWKWKWK MANA DIBELAKANG ADA SHORA YANG PAKEK PANCI DI KEPALA SAMA WAJAN!!! AAWKWKWKKW AUTO NGAKAK WOY!!!!
"Ppfftt.... Baka"gumamku sambil menahan ketawa agar tak meledak jaga image gitu lho
"Huh? Kau bicara sesuatu Furuya?"lah apa gumamanku sampai sekeras itu? Perasaan itu udah yang paling kecil deh sontak aku menggeleng tanda tak ada, tak ada sungguh tak ada~ /dilempar wajan/
"Ok sudah selesai mari kau harus makan malammu"eh? Udah selese toh? Kok gak tahu sih? Sabodo~/ppllakk
Oh ya mata kiriku belum kututupi-_-
Dengan cekatan aku menurunkan pony rambutku agar bisa menutupi retakan dimataku
Lalu kulihat keluar
Loading
8%
12%
27%
48%
69%
80%
100%
ANJAY!!!! SI KEN SAMA SHORA UDAH KAGAK WARAS!!!!
Masa iya buka pintu gerbang harus pakai petasan, mana petasannya petasan gangsing lagi-_-
Eh btw malam-malam gini enaknya bunuh orang deh pengen banget kubunuh tuh dua cecurut tapi bentar mereka kan udah mati gak papalah double mati dia:v
"Furuya apa yang kau lakukan? Cepat kesini dan makan"tegur Reiji aku gelagapan dan langsung mendekatinya
Makan malam hari ini
Alhamdulillah sup
Berarti Reiji gak usah nyuapin aku gegara gak bisa makan pakai sumpit AWOKOKOKKKK
Dengan cepat kuhabiskan makan malamku sesekali tersedak gara-gara ulah absurd Ken dan Shora didepan gerbang
TBC
Dilla:iya iya Dilla tahu Dilla lupa update maaf buat kalian menunggu
Readres:enggak tuh
Dilla:HIDOIIIIII T^T
Ikaru:au Ah Dilla-_- yah pokoknya gitu deh maaf lama si Dilla sibuk cari THR 😂😂😂😅😅
Dilla:gak usah umbar aib ya!! *todong pisau*
Ikaru:kagak takut kali
Dilla:udah jangan banyak cingcong untuk readres jangan lupa Vomment Dilla pergi dulu
Ikaru:cari THR WKWKWKKWW*lari*
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top