15.Sakamaki Furuya
1 Tahun Kemudian.......
??? POV
Sudah 1 tahun ya? Tak terasa waktu begitu cepat. Bagaimana keadaanmu? Apa kau sehat di sana? Apa kau bahagia? Kalau kau bisa melihatku Furuya aku.....aku.....aku sungguh minta maaf. Aku tak bisa menepati janjimu dulu....maaf....maafkan aku....kau boleh membenciku Furuya karena aku telah menjadi Adam dari seorang Eve lain maafkan aku....aku melakukannya karena dia yang memilihku.......maaf Furuya
Normal POV
Sebuah mobil limosine menembus kegelapan di dalam hutan. Di dalam mobil tersebut terdapat seorang gadis dengan telinga dan ekor kucing sedang tertidur disebelahnya ada seorang pria paruh baya yang senantiasa mengelus kepala gadis tadi, pria paruh baya itu terus menatap wajah Furuya saat tertidur. Begitu damai dan lugu tanpa sadar pria tadi tersenyum tipis
"Hm kau tak berubah Furuya"
Tak lama limosine tadi berhenti disebuah bangunan yang mirip dengan istana, aura kegelapan terpancar dari istana tersebut
Gadis yang dipanggil Furuya membuka matanya saat merasakan pergerakan limosine yang dia tumpangi berhenti, dia menguap sebentar lalu mengucek matanya dan menoleh ke arah pria paruh baya tadi
"Jii-san kita sudah sampai?"tanyanya dengan suara serak, pria yang dipanggil Jii-san tadi menoleh lalu mengangguk "Iya kita sudah sampai ayo turun"perintahnya halus, Furuya hanya mengangguk dan membuka pintu limosine disebelahnya dan ikut mengemasi kopernya
"Ayo"Furuya mengangguk dan mengikuti Jii-sannya ke dalam halaman mansion tersebut, cahaya rembulan yang menerpa tubuh Furuya membuat Furuya terganggu dengan tergesa Furuya berjalan ke tempat yang tak terkena cahaya bulan
Sementara pria tadi hanya terkekeh kecil lalu mengetuk pintu mansion
Tok
Tok
Tok
"Iya sebentar"tak lama pintu terbuka menampilkan sosok pemuda dengan rambut coklat dan sebuah handphone ditangannya, telinga Furuya bergerak kecil dia merasa mengenali suara itu saat menoleh tahu tahu dirinya sudah dipeluk oleh seseorang tadi
"Huwaaaaa Furuya!!!! Kau jahat!!! Kau bilang hanya pergi ke Indonesia selama 6 bulan!!! Tapi ini sudah 1 tahun dan kau baru pulang!!!"keluh pemuda tadi sambil terus memeluk Furuya, Furuya yang masih setengah sadar hanya diam ditempat membiarkan dirinya dipeluk
"Ekhem"sebuah deheman membuat pemuda tersebut refleks melepaskan pelukannya dan mendrat glare seseorang dibelakangnya
"Nee Furu-chan!! Kau kembali"sebuah suara cempreng datang dan langsung ikut memeluk Furuya, pemuda dengan rambut coklat tadi mendengus lalu berjalan ke belakang
"Ne ne Shin-nii lepas Furuya....gk bisa bernafas...."ujar Furuya sambil berusaha melepaskan pelukan Shin yang sangat kencang
Furuya POV
Hai perkenalkan namaku Sakamaki Furuya biasa dipanggil Furuya. Aku adalah sejenis Neko jadi aku memiliki telinga dan ekor seperti kucing
Malam ini aku baru tiba di Jepang dan Ritcher-jii san telah menunggu kedatanganku di bandara Tokyo. Setelah mengambil koperku Jii-san menuntunku ke sebuah limosine. Di dalam limosine sangat tenang dan damai tak terasa aku pun tertidur saat menuju Istana Tou-san
Saat kubuka mataku kami telah tiba di depan istana Tou-san tidak ada yang berubah banyak sih hanya beberapa sudut diberi lampu yang Agak redup dan semak bunga mawar
Kami pun turun dari limosine saat aku keluar ternyata bulan memancarkan sinarnya sangat terang bagiku dengan cepat aku berlari memasuki halaman istana dan berlindung di depan pintu. Aku mendengar suara paman terkekeh kecil lalu dia mengetuk pintu
Tak lama keluarlah sosok pemuda dengan rambut coklat dan handphone ditangannya, dia adalah Kino Sakamaki Aniki ketigaku, saat dia melihatku dia lantas memelukku erat sambil mengeluh kenapa aku lama pulang
Lalu sebuah deheman muncul dan sosok Kino-nii pun mundur kini diriku berada diperlukan seorang pemuda berambut straberry blonde dia Shin Tsukinami Aniki keduaku. Aku melirik ke belakangnya terdapat sosok pemuda disebelah Kino-nii rambutnya putih dengan iris gold dia Carla Tsukinami Aniki pertamaku dan Aniki dari Shin-nii lalu tak lama sosok pria muncul dia sama seperti Carla-nii dengan rambut putih panjang dia Tou-sanku atau biasa disebut Karl Heinz itu jika kaum vampire kalau kaum manusia mengenalnya dengan sebuatan Tougo Sakamaki
Ngomong-ngomong tentang vampire aku tahu jika Tou-san, Jii-san dan Kino-nii vampire kalau Carla-nii dan Shin-nii mereka adalah klan first blood entah kenapa mereka tak suka jika disamakan dengan vampire tapi Tou-san juga tak memasalah kan hal itu
"Sou, Furuya bagaimana kuliah di Indonesia?"tanya Tou-san sesaat setelah Shin-nii melepaskan pelukannya, aku mendengus kesal "Membosankan disana tak ada yang menarik bahkan Furuya sudah bisa dengan pelajaran disana"kataku sambil memeluk Tou-san, Tou-san terkekeh lalu balas memelukku
"Yare-yare, kalau begitu kau harus belajar disini saja"kata Tou-san sambil mengelus telingaku, ukhh aku jadi mengantuk kembali lama-kelamaan aku pun tertidur di pelukan Tou-san
Keesokan harinya
Aku membuka mataku yang terasa berat, lalu duduk untuk mengumpulkan kembali nyawaku yang masih melayang-layang(?)
Aku melirik ke arah jam weker dinakas
Pukul 08.30
Masih pagi biasanya jika di Indonesia saat libur aku bisa bangun jam 7 malam karena kesibukanku di sana harus kerja paruh waktu, kuliah, belum lagi masalah-masalah yang harus kuhadapi seperti bersembunyi dari kejaran polisi contohnya
Tenang tenang aku bukan buronan kok hanya saja telinga dan ekorku ini yang membuat para ilmuan tertarik dan mencoba menangkapku untuk di teliti
Aku memutuskan untuk bangkit dan berjalan menuju kamar mandi. Sudah lama aku tak berjalan-jalan di hutan sekitar Istana kalau di Indonesia mah apa atuh boro-boro ke hutan wong aku tinggalnya aja di pusat kota yaitu di Jakarta mana bisa ke hutan kalau gitu
Normal Pov
Setelah mandi dan bersiap Furuya pun keluar dari kamarnya, saat hendak keluar dia tak sengaja bertemu dengan Carla yang berjalan ke kamarnya yang berada disebelah kiri kamar Furuya
"Ah Carla-nii!!!"panggil Furuya Carla yang merasa dirinya dipanggil menoleh "Yaru-chan? Ada apa?"tanya Carla, Furuya mendelik horror saat Carla memanggilnya dengan nama kecilnya dulu
"Yak! Jangan panggil Furuya dengan nama itu!!!"kata Furuya pura-pura marah dia memalingkan wajahnya dengan ekspresi muka ditekuk, Carla yang melihatnya terkekeh lalu mengelus surai Furuya
"Iya iya maaf jadi ada apa?"Furuya menghela nafas kasar lalu berbalik ke arah Carla "Furuya ijin keluar mau ke hutan boleh ya Carla-nii?"mohon Furuya sambil tersenyum penuh arti, Carla yang melihat senyuman Furuya bergidik ngeri, dia tahu maksud senyuman Furuya tadi jadi dia hanya menganggukkan kepalanya saja
"Yeayyy arigatou Carla-nii"dan setelah itu Furuya pergi keluar dengan berteleportasi ingat Furuya masih mempunyai darah vampire dan kekuatan matanya ok?
>>Skip>>
"Uwaaahhhhh udah berapa abad gue gk kesini!!!!"sebuah teriakan cempreng/dihajar Furuya/ menggelegar di hutan dekat Istana, terlihat disana Furuya sedang guling-guling dirumput hutan sambil menghirup udara khas hutan
"Berasa hidup kembali~"
"Dua~"
"Tiga~"
Sebuah suara menyahuti perkataan Furuya, dengan sigap Furuya bangkit dari baringannya dan memasang mode bertempur dia melihat ke kanan dan kirinya
"Siapa disana?! Kalau berani maju kau jangan jadi pengecut"kata Furuya dengan lantang matanya menyorotkan ke waspadaan
"Jangan seperti itu~ kami tak ingin melukaimu kok"suara itu muncul lagi kali ini berasal dari belakang Furuya dengan cepat Furuya berbalik dan melayangkan tendangnya
"Apa? Tak ada orang?!"batinnya kaget saat tendangannya hanya menendang udara, Furuya semakin was-was pada keadaan sekitar
Setelah sekian lama menunggu Furuya duduk di rerumputan lalu kembali tiduran dirumput, iris birunya memandang ke langit biru tanpa awan di atas, dia tak habis pikir dengan apa yang baru saja dia alami mulai dari suara-suara yang muncul entah dari mana sampai tak adanya orang di hutan itu. Padahal Furuya yakin jika dia tadi mendengar suara seseorang
"Akhh sialan aku haus gara-gara memikirkan hal itu"desis Furuya, sotit matanya menajam tanda bahwa dia hampir kehilangan kendali
"Nih"tiba-tiba seseorang menyodorkan sebuah botol pada Furuya, Furuya melirik dia melihat seorang pemuda dengan telinga dan ekor kucing dan iris merah menatapnya sambil menyodorkan sebuah botol padanya
Furuya membuang mukanya ke samping sok jual mahal gitu  ̄︿ ̄ tapi roh di sampingnya malah mendekatinya dan memberikan botol itu pada Furuya "Minum lah aku tahu kita baru bertemu tapi kau harus minum aku tahu kamu haus"katanya lembut, Furuya pun mau tak mau mengambil botol tersebut dan meminumnya
Glek
Glek
Glek
Furuya menghabiskan satu botol minuman yang ada di dalamnya rasanya sangat manis dan enak saat Furuya hendak mengembalikan botol tersebut dia mencium Bau darah di dalam botol itu lantas Furuya memeriksanya
"Ini darah?"tanya Furuya sedikit terkejut sementara roh tadi hanya mengangguk "Iya tak kusangka kamu mempunyai darah Vampire tapi wujudmu Neko oh ya namaku Hakira Shora siapa namamu?"tanya roh tadi yang bernama Shora sambil menghulurkan tangannya dan tersenyum ramah. Furuya dengan ragu-ragu menerima uluran tangan Shora "Furuya. Sakamaki Furuya"kata Furuya disertai senyuman, Shora terlihat terkejut namun hanya sesaat lalu dia mengangguk
"Sakamaki ya? Umm bukan kah Sakamaki hanya 6? Apa kau anak salah satu dari mereka?"tanya Shora, Furuya menggeleng "Aku tak tahu" mereka pun hanyut dalam keheningan hutan. Furuya yang merasakan hari semakin sore bergegas pulang
"Ah Shora maaf aku harus pulang apa kau tak pulang?"tanya Furuya Shora menggeleng "Ini rumahku apa Furuya-san tak tahu bahwa aku hanya roh?"Furuya sedikit terkejut dia baru menyadari bahwa Shora adalah roh, Furuya menggaruk kepala yang tak gatal dia bingung harus berkata apa
"U-umm bagaiman kalau Shora ikut dengan Furuya ke Istana Furuya?"tawar Furuya pada Shora, Shora berpikir sejenak lalu mengangguk "Baiklah aku panggil adikku dulu"dan dengan begitu Shora menghilang dari pandangan Furuya, Furuya memutuskan duduk disalah satu kayu selagi menunggu Shora datang
Tak lama Shora datang membawa seseorang yang mirip dengannya hanya saja sosok memiliki surai ungu dan mata ungu dia juga neko seperti dirinya dan Shora "Furuya-san perkenalkan dia adikku Hakira Shori dia juga sama sepertiku seorang roh"pemuda bernama Shori tadi membungkuk sedikit di depan Furuya lalu menatap datar Furuya
Furuya tersenyum "Yoroshiku Shori aku Sakamaki Furuya salam kenal"kata Furuya yang dibalas anggukan dari Hakira bungsu tersebut, sementara Shora hanya sweatdrop melihat kelakuan adiknya. Dia pun menepuk dahinya kesal "Ah maaf untuk tingkah adikku ini Furuya-san dia memang seperti ini"kata Shora sambil menunduk, Furuya terkekeh "Daijoubou Shora ya sudah ayo kita pulang"kedua roh tadi mengangguk dan melayang di samping Furuya
"Sa tte, kalian jahat mau pergi ke Istana tidak mengajakku"sebuah suara yang Agak cempreng datang dari belakang mereka, sontak ketiganya menoleh di sana terdapat sosok dengan rambut biru dan mata biru di sampingnya ada seekor anak serigala yang mendekati Furuya
"Ken sudah kubilang jangan muncul tiba-tiba"tegur Shora sementara roh tadi yang bernama Ken hanya cekikikan, dia melayang mendekati Furuya
"Sou de, sepertinya Chiaki menyukaimu Kawaii-chan"bisik Ken tepat ditelinga Furuya, Furuya mendengus lalu berjongkok di depan anak serigala itu yang memiliki bulu hitam dan putih dengan mata yang berwarna merah, Furuya mengangkatnya "Mattaku, jadi namanya Chiaki? Nama yang lucu persis seperti pemiliknya"kata Furuya gemas sambil tersenyum, Ken berbinar ditempat
"Aww~!! Maka-"
"Pemilik tubuhnya bukan pemilik serigalanya"ralat Furuya sambil menatap tajam Ken, sementara Ken dia malah pundung di depan pohon dengan aura ungu menyelimutinya
"Sudah-sudah ayo kita pergi ke Istanaku Shora tolong geret roh aneh itu"kata Furuya sambil menggendong Chiaki dan berjalan duluan sementara Ken dia memberontak saat Shora menggeretnya menyusul Furuya diikuti oleh Shori dibelakangnya yang hanya diam
Di Istana
"Imoutou!!!"Furuya yang merasa terpanggil menoleh begitu juga ketiga roh yang ada di belakangnya disana terlihat terlihat Kino yang berlari ke arahnya "Imoutou!! Kau dipanggil Tou-san di ruangannya katanya ada yang beliau bicarakan padamu"Furuya mengangguk lalu segera berteleportasi ke ruangan Karl Heinz
Ruangan Karl Heinz
"TOU-SAN!!!!"jerit Furuya saat memasuki ruangan Karl Heinz sambil tersenyum ceria, sementara Karl Heinz yang tadi meminum darah dari gelasnya tersedak
"Furuya?!!! Kenapa kau tak mengetuk pintu terlebih dahulu?!! Kau membuat Tou-san terkejut"omel Karl Heinz membersihkan darah yang ada disudut bibirnya, Furuya cengengesan sambil menggaruk kepalanya "Hehehe gomen gomen jadi apa yang Tou-san mau bicarakan?"tanya Furuya sambil duduk di hadapan Karl Heinz tak lupa Chiaki yang masih digendongannya yang tengah tertidur
"Pertama-tama Tou-san ingin bertanya dimana kau mendapatkan serigala itu? Apa kau mencuri serigala milik Shin?"tanya Karl Heinz seenaknya, Furuya mendelik tak suka pada Tou-sannya "Ini Furuya temukan di hutan Tou-san sudah lah Furuya mau tidur jadi cepat Tou-san katakan apa yang Tou-san mau bicarakan?"perintah Furuya dengan nada tegas sambil menatap ke arah Kalr Heinz
Karl Heinz tersenyum simpul "Baiklah Baiklah jadi Furuya mulai nanti kau akan bersekolah di sekolah milik Tou-san"Furuya melirik ke arah Karl Heinz, dahinya mengkerut apa katanya? Dia? Bersekolah di Ryotei Gakuen High School?
"Tou-san yang benar saja!! Furuya harus menggulangi masa SMA lagi? Gak Furuya udah kuliah paling materinya juga sama kayak di SMA Furuya yang lama"kata Furuya datar, Karl Heinz tersenyum miring "Tou-san jamin kau akan tertantang saat belajar disana"Furuya menghela nafas susah memang kalau berbicara dengan Raja Vampire yang merangkap menjadi Tou-sannya
"Baiklah baiklah Furuya akan belajar disana tapi Furuya mau duduk di kelas 12"
"11"
"12"
"11"
"12"
"11"
"12"
"11"
"12"
"Oi dirimu masih seperti siswa kelas 8!!!Sudah Bagus Tou-san menaruhmu di kelas 11 daripada di kelas 8 Junior High School"kata Karl Heinz sambil memijat pelipisnya sumpah dia tawar menawar dengan Furuya gk akan pernah ada habisnya untung anaknya kalau gak palingan juga udah dia smackdwon keluar
"Serah Tou-san lah Furuya mah nurut aja daripada jadi anak durhaka"lha? Karl Heinz gak salah denger nih? Furuya? Ngomong kek gitu demia apa coba?
"Lah tumben ngomongnya gitu"Furuya memutar bola matanya ngomong kasar salah ngomong Bagus masih aja dimarahi Tou-sannya maunya apa sih-_-
"Ya sudah ini seragamnya"Karl Heinz memberikan Furuya seragam dan dengan senang Furuya menerimanya
"Wahhh Arigatou ne Tou-san"ujarnya dan setelah itu ngacir ke kamarnya kan udah dibillangin Furuya itu moodnya bisa berubah ubah
TBC
Dilla:holla readres hayyoo yang minta dilanjutin siapa~?? Hahahaa semoga suka ya!!
Ikaru:terus jangan lupa Vommentnya
Dilla:dan berhubung sebentar lagi Hari Raya Dilla berencana buat chapter special tentang Hari Raya bareng Diabolik Lovers ada yang setuju gak??? Kalau ada komen ya
Ikaru:sekalian kami berdua mau minta maaf jika telah membuat kesalahan dalam menulis cerita ini
Dilla:Mohon maaf lahir dan batin minna^^
Ikaru:sayonara~~!!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top