07.First Bites?
Furuya tersadar dari pingsannya lalu melihat kesekeliling
"Kau sudah bangun?"tanya sebuah suara dibelakang Furuya, sontak Furuya menoleh "Ruki-kun..."Ruki mengangkat sebelah alisnya
"Ohayou,M Neko-chan"kali ini suara itu ada disamping kanannya terdapat Kou dengan senyum lima jarinya "Bagaimana tidurmu putri tidur"Furuya menoleh ditangga ada seseorang disana sedang bersedekap dada "Yuuma-kun?"Yuuma bergumam lalu menuruni tangga
"Eve....."kali ini sebuah deru nafas ada dileher Furuya, Furuya melirik sedikit terdapat Azusa dibelakang telingannya
"Minna..."panggil Furuya mereka semua menoleh tapi saat Furuya hendak menjawab tapi sebuah tepukan dikepalanya membuatnya terhenti
"Kami memaafkanmu"itu adalah Ruki dialah yang menepuk kepala Furuya lalu dilanjutkan dengan anggukan dari seluruh Mukami, Furuya tersenyum, air matanya meleleh begitu saja dia tersenyum sambil menangis
"Hiks....hiks.... Arigatou....Minna"ucap Furuya dengan suara serak lalu dia memeluk keempat Mukami tersebut, para Mukami tersebut hanya terdiam membiarkan sahabat kecil mereka menangis dipelukan mereka
Malam harinya
Furuya sedang berjalan menuju ruang makan sayup-sayup dia bisa mendengar suara pembicaraan atau bisa juga disebut perkelahian
Krrriett
Furuya membuka pintu pandangan langsung disambut dengan adegan yang wow karena terlihat disana Kou dan Yuuma sedang saling menindih dan Azusa yang mencoba melerai mereka yaitu dengan cara menonton -_-
"Aakkhhh Yuuma baka!!!! Turun dari atasku!!! Kau itu berat!!!!!"teriak Kou yang berada dibawah Yuuma, posisi mereka tuh agak ambigu banget deh seperti Ah sudahlah Dilla malas menceritakan dou Mukami yang sedang bertengkar itu
"Konbawa.....Eve"sapa Azusa saat Furuya hendak duduk dibangku depan Azusa, Furuya melempar senyum hangat ke Azusa "Konbawa Azu-kun"Furuya duduk dan berbincang sedikit dengan Azusa
"Kalian sudah berapa kali aku bilang jangan melakukan posisi ambigu seperti itu Ah Kachiku kau sudah datang ayo makan jangan perhatikan kedua anak itu"kata Ruki sambil menaruh sepiring chicken katsu dimeja, manic biru Furuya berbinar senang saat melihat chicken katsu tersaji dimeja
Oh ya ada yang kelupaan tapi apa ya?
OH YA FURUYA KAN GK BISA MAKAN PAKAI SUMPIT!!!!! GIMANA NIH?!!!
Furuya menepuk keningnya dia lupa kalau dia gk bisa makan pakai sumpit. Furuya melirik ke yang lain mereka sudah mulai makan sedangkan Furuya? Melongo didepan chicken katsunya seperti dichap 04 itu aja dia disuapin sama Shuu laaa ini siapa yang mau nyuapi dia? Pakai tangan? Enggak ah Furuya itu terlalu malas
"Ekhem M Neko-chan kenapa kau tak makan?"tanya Kou yang ada disamping Furuya, Furuya menggeleng lalu menggaruk kepala belakangnya
"Etto....soal itu Watashi wa hashi o taberu koto ga dekimasen (aku tidak bisa makan pakai sumpit) hehehe"kata Furuya sambil menggaruk belakang kepalanya, Kou tersenyum, Yuuma diam, Azusa pokerface, Ruki mengangkat sebelah keningnya
"Are... Jadi itu sini aku suapi"tawar Ruki, Furuya hendak mengangguk tapi dipotong oleh ucapan Kou "Tidak biar aku yang menyuapi M Neko-chan"kata Kou Ruki menghela nafas lalu mengangguk "Baiklah Kou nah Furuya kau makanlah biar Kou yang menyuapimu dan kalian berdua segeralah bersiap kita akan berangkat"kata Ruki kemudian berdiri dan meninggalkan ruang makan sementara Yuuma dan Azusa hanya diam sambil memperhatikan Kou yang menyuapi Furuya
"Bagaimana? Apakah rasanya enak?"Furuya mengangguk lalu ia melirik ke Yuuma dan Azusa "Etto....Kalian tak pergi bersiap? Nanti Ruki-kun marah"Furuya masih ingat betul kemarahan Ruki saat itu mereka sedang bermain Ruki sudah bilang jangan jauh tapi Kou dan Yuuma tak mendengarkan alhasil mereka berdua terluka dan Ruki yang marah besar pada mereka
Furuya tersenyum tipis kala mengingat itu tapi sebuah tepukan mendarat di pipinya saat ia lihat ternyata itu adalah Kou yang tersenyum "Jaa M Neko-chan ayo kita juga harus segera bersiap-siap"Kou menarik tangan Furuya membuatnya mau tak mau mengikuti Kou
Skip Sampai diSekolah Malam
"Jaa ne minna~"Furuya sekarang sudah ada di depan kelasnya para Mukami tadi mengatarnya sampai ke kelas lalu mereka pergi ke ruang kepala sekolah, Furuya memasuki kelasnya dengan biasa wajah dingin dan earphone ditelingannya persis seperti Shuu ditangan kanannya terdapat sebuah buku yang cukup tebal. Setelah sampai di bangkunya Furuya duduk lalu membaca buku itu
"Ne~ Chichinashi kembali"sebuah suara terdengar ditelinga Furuya, Furuya melirik siapa yang bersuara tadi ternyata the triplest dan Subaru, Subaru meletakkan tasnya dibelakang Furuya dan duduk bersama Kanato, Laito dan Ayato ada didepan Furuya
"Ne Furuya-chan kau kemana saja? Shuu dan Reiji khawatir padamu bahkan teddy juga iya kan teddy?"Furuya menringis pelan lalu menjawab pertanyaan Kanato "Ehmm panjang ceritanya nanti aku pulang kok dan juga akan kuceritakan semuanya setelah itu kita bisa minum teh bersama Nato-kun mau kan?"tanya Furuya sambil menatap Kanato, Kanato berpikir sebentar lalu mengangguk
"Baiklah teddy tak sabar untuk pesat teh lagi"katanya sambil menggoyangkan tangan teddynya tak seberapa lama bel berbunyi dan pelajaran pun dimulai seperti biasa
Dikelas Shuu dan Reiji
"Anak-anak hari ini kita kedatangan murid baru ayo masuk kalian"setelah Sensei itu berkata pintu masuk kelas Shuu dan Reiji terbuka lalu nampaklah ke empat Mukami dengan gaya masing-masing. Sontak hal itu membuat para siswi di kelas 11-1 berteriak histeris
"Mereka berisik"kata Shuu sambil menutup matanya, Reiji yang disebelahnya hanya menggelengkan kepalanya dan menatap para Mukami itu
"Ayo masuk dan perkenalkan diri kalian"ucap Sensei itu, dengan begitu para Mukami masuk dan berada didepan kelas
"Konichiwa minna watashi wa Mukami Ruki disebelah saya Mukami Kou disebelahnya ada Mukami Yuuma dan yang paling pojok adalah Mukami Azusa Yoroshiku onegai"teriakkan para siswi semakin histeri kala mendengar nama dari salah satu Mukami siapa lagi kalau bukan Mukami Kou yang berstatus Idol yang sedang naik daun?
Sedang Reiji menatap mereka curiga tersirat rasa khawatir dihatinya kala Furuya menghilang namum ia percaya Furuya akan kembali bersamanya Shuu dan yang lain
Skip Pulang sekolah -_-
"Ayo Furuya"kata Ayato menghampiri bangku Furuya yang sedang merapikan buku-bukunya
"Ah Oreo-sama sebentar"Furuya memasukkan buku terakhirnya lalu menutup tasnya "Jaa ayo"Ayato dan yang lainnya mengangguk dan mengikuti Furuya dibelakang
Sampai digerbang sekolah disana sudah ada para Mukami dan Shuu,Reiji sedang ada disana "Ne ne Oreo-sama mereka sedang apa?"tanya Furuya sedangkan Ayato hanya menghendikkan bahunya acuh
"Tidak tahu lebih baik kita kesana"Laito mendahului mereka sampai di herbang sekolah "Ah Kachiku kau pulang dengan mereka?"tanya Ruki, Furuya mengangguk sambil tersenyum "Gomen ne minna tapi lain kali Furuya akan ke mansion kalian kok tenang saja"kata Furuya sambil melambaikan tangannya kala limosine para Sakamaki sudah datang
"Jaa ne Mukami"
Dan setelah itu Furuya masuk ke limosine Sakamaki, atmosfer didalam sana masih seperti dulu dingin dan sepi seperti gak ada kehidupan sama sekali -_-
"Kok sepi banget? Ini limosine apa kuburan? Dil buat mereka ngomong napa malah diam dipojokan sambil makan mie-_-"roh Dilla yang ketahuan keselek mie:v
"Uhuk...uhuk....Furuya!!! Diem!! Nanti ketahuan Reiji!!! Eh kan emang aku gk puasa anjay-_-"-Dilla
"Lah terus kamu kenapa disini?"-Furuya
"Cuma liat-liat doang"-Dilla
"Eh Dil lu ngapain?! Ngerusak cerita tau gk? Udah yok balik udah ditunggu Halilin noh"dan tiba-tiba Ikaru datang membuat Furuya sweatdrop
"Ck iya iya aku pergi jaa ne Furuya"-Dilla
Dan kedua roh sableng/plak!/ kedua roh tadi keluar dari cerita dan meninggalkan Furuya sendiri gk sendiri sih masih ada para Sakamaki noh
DEG!
Furuya memengang kepalanya yang terasa sakit Furuya menutup matanya untuk menahan rasa sakit dikepalanya lalu membukannya kembali perlahan. Iris biru Furuya berubah menjadi merah dengan bintik hitam dia dalam mode mata penglihat masa depan
Furuya melihat pertarungan sengit para Sakamaki dan Mukami melawan segerombolan Wolves sedangkan di bukit dekat area pertarungan ada dua orang satu memiliki rambut putih panjang dengan memakai syal satunya lagi memakai eyepath dimata kirinya dan kacamata dimata kanannya sedang memperhatikan pertarungan tersebut dengan serigai licik
Dan setelah itu mata Furuya berubah ke asalnya untung tak ada yang memerhatikannya,mereka semua sedang melakukan aktivitas masing-masing
CCKKIITT
"Kita sampai kalian turunlah"semua mengangguk lalu turun dengan teratur
Semua sudah masuk ke kamar masing-masing, Furuya juga sudah masuk kekamarnya lalu menghempaskan tubuhnya kekasurnya. Aroma kamarnya masih sama bunga lili dengan campuran blueberry Furuya menghirup dalam-dalam aroma kamarnya dia memang merindukan aroma kamarnya yang seperti ini tak lama Furuya terlelap
"Mmmhhh"
Furuya membuka kelopak matanya saat mendengar suara itu, dia melihat ke arah jam masih pukul 06.00 pagi dan sarapan masih dimulai 2 jam lagi, Furuya berinisiatif bangun dan mandi
Skip setelah mandi
Furuya berniat berjalan-jalan sebentar, ia baru sadar kalau pintu kamar bercat berbeda-beda pintu kamar Shuu berwarna biru sppahire (bener gk tulisannya?) ,pintu kamar Reiji berwarna merah ruby, pintu kamar Ayato berwarna merah darah, pintu kamar Kanato berwarna ungu, pintu kamar Laito berwarna hijau emerald, pintu kamar Subaru berwarna putih dan pintu kamarnya sendiri berwarna baby blue
Entah sejak kapan Furuya berada didepan pintu kamar Reiji, dia terus mendengar suara gumaman dikamar kamar Reiji karena rasa penasaran yang tinggi akhirnya Furuya memutuskan untuk masuk
"Sumimasen Kaa-san?"Furuya masuk perlahan dia melihat kamar Reiji yang penuh dengan buku dan alat-alat membuat ramuan, Furuya berdecak kagum karena rak buku yang tinggi dan memiliki banyak buku
"Mmhh"Furuya menolehkan kepalanya dia melihat Reiji sedang tertidur dikursinya tampak dari wajahnya yang kelelahan, Furuya berniat membangunkannya tapi tak tega jadi dia ingin keluar saja namun
"Lili-chan? Mau kemana kau?"tanya Reiji setelah dia bangun karena dia mencium Bau darah Furuya sangat dekat dengan dirinya. Furuya terlonjak kaget lalu berbalik "Kaa-san membuat Lili-chan kaget Ah ya Lili-chan cuma mau melihat Kaa-san terus kenapa tadi Kaa-san bergumam?"kata Furuya sementara Reiji hanya tersenyum dan mendekati Furuya
"Tidak ada oh ya apa Lili-chan mau teh? Kaa-san bisa membuatkannya untuk Lili-chan"Furuya berfikir sejenak lalu mengangguk Reiji tersenyum tipis lalu membuat teh
"Ne Kaa-san kenapa Kaa-san suka teh??"tanya Furuya tiba-tiba sambil memperhatikan rak-rak buku milik Reiji, Reiji hanya tersenyum sambil terus membuat teh
"Yahh karena teh menurut Kaa-san bisa membuat pikiran tenang"Reiji membawa dua cangkir teh ke meja yang diduduki Furuya dan duduk di seberang Furuya
"Nah ayo minum"Furuya mengangguk setelah Reiji menaruh cangkir teh ke hadapan Furuya, dengan perlahan Furuya meminum tehnya dan tanpa ia sadari Reiji sedang menyeringai puas
DEG
Furuya merasakan hal aneh pada teh yang dia minum sontak dia melepaskan pegangannya pada cangkir itu dan memengangi lehernya sementara Reiji tersenyum puas "Jangan khawatir....itu tak akan membahayakan jiwamu"Reiji membolak-balikkan buku ramuannya "Seharusnya itu membuatmu mati rasa"Reiji bangkit dari duduknya dan mengambil sebuah botol kecil berisi ramuan dan membuat paksa mulut Furuya, Furuya yang merasakan ramuan itu mengalir ke tenggorokannya jatuh tersungkur tanpa sengaja tangannya terkena serpihan tajam cangkir teh tadi dan membuat tangannya robek, darah mengalir keluar dari luka Furuya
Sementara Reiji hanya memandanginya tanpa ada niatan membantu, Furuya terbatuk karena ramuan yang diberikan Reiji kepadanya Reiji berdecih "Dasar tidak sopan batuk-batuk keras seperti itu"katanya sambil memperhatikan Furuya sedangkan Furuya masih saja terbatuk dan memeganggi telapak tangannya
Reiji melirik ke cangkir teh itu "Dasar cangkir teh itu harus segera dibersihkan apa kau tak pernah diajari bersih-bersih saat kecil? Ck merepotkan"omel Reiji sambil mengangkat tangan Furuya membuat Furuya terangkat wajahnya sudah pucat
"Ah tanganmu terluka sama seperti cangkir teh itu"Furuya menggeleng lalu menarik tangannya kembali sekali lagi Reiji berdecih tak suka
"Ck kurang ajar kau telah mencemarimu dengan darahmu"lalu dia membuka sarung tangannya dan menatap Furuya tajam
BBRRAKK
Tubuh Furuya dihempaskan ke rak buku yang ada dibelakangnya oleh Reiji, Furuya meringis kesakitan saat punggungnya terhempas ke rak buku
"Kaa-san....."lirih Furuya sambil melihat ke Reiji, Reiji tersenyum simpul lalu melihat luka ditangan Furuya lagi "Oh lihat tanganmu terluka apa perlu aku obati dan perban dengan kuat sampai aliran darah yang ada ditanganmu terhenti dan akhirnya membusuk dan jatuh hm?"tawar Reiji dengan serigai iblis yang belum pernah Furuya lihat sontak Furuya menggeleng
"Hmm begitu ya~ karena kau sudah membuatku haus maka aku akan menghisap darahmu sampai kau mati kau mau kan~?"tawar Reiji lagi sambil merentangkan taringnya dan mendekat ke leher Furuya
"Ti...tidak Kaa-san.....jangan.....lakukan"kata Furuya terbata-bata, Reiji menatapnya dengan pandangan datar "Kau masih berani memanggilku dengan sebutan seperti itu ternyata baiklah tak apa, tapi ada satu hal yang harus kau ketahui"bibir Reiji mendekat ke telinga Furuya dan berbisik "Kami adalah vampire yang bersikap sok baik kepadamu lalu saat kau lengah kami akan menghabisimu dengan cara menghisap darahmu sampai kering dan kau akan mati seperti perempuan yang dulu pernah kesini"Furuya melebarkan kelopak matanya ia terkejut bukan main
"Jadi selama ini rasa kasih sayang,perhatian, candaan dan yang lainnya itu hanya pura-pura lalu mereka akan menghisapku sampai aku mati?"batin Furuya, dia ingin menangis namun tak bisa. Reiji yang melihat wajah Furuya yang berhasil masuk ke perangkapnya tersenyum puas tanpa aba-aba ia menancapkam taringnya ke leher Furuya
"Akkhh... Kaa-san....I-Ittai..."ringis Furuya tapi hal itu tak diindahkan oleh Reiji dia terus menghisap darah Furuya tanpa henti sampai Furuya pingsan namun sebelum dia pingsan Furuya menggumamkam satu nama "Shuna...tolong...."dan setelah itu pandangannya gelap
BBBRRAKKK
Sebuah dobrakan pintu membuat Reiji menghentikan aktivitasnya dan melihat ke arah pintu disana sudah ada adik serta kakaknya sedang memandangnya marah
Shuu berjalan ke arah Reiji dan mencengkram kerah baju Reiji "Apa yang kau lakukan Rei? Kau ingin membunuh Furuya dengan ramuanmu? Apa kau tak sadar dia adalah anakmu? Kenapa kau malah berbuat seperti itu?" kata Shuu walaupun tak berteriak penekanan kata yang dibuat sudah bisa menggambarkan bahwa dia marah besar pada adik kandungnya
Sementara Reiji menggelengkan kepalanya lalu menatap Shuu "Shuu? Ada apa? Kenapa kau menarik kerahku? Lepaskan"kata Reiji mencoba melepaskan tangan Shuu sementara saudaranya yang lain memandangnya aneh,Reiji memandang mereka bingung "Ada apa? Apa aku membuat kesalahan?"tanya Reiji tanpa sadar lalu mundur kebelakang saat kakinya menyentuh sebuah tangan dibawahnya Reiji menengok matanya melebar lalu menghampiri tubuh Furuya
"Lili-chan bangun hey bangun Lili-chan hey, Shuu jelaskan padaku ada apa ini?"tanya Reiji panik sementara Shuu memandangnya aneh melihat Reiji yang panik sendiri dia segera mencari ramuan yang bisa menyembuhkan Furuya
"Lili-chan Kaa-san harap kau meminumnya"setelah berkata seperti itu Reiji mengangkat kepala Furuya dan memasukkan ramuannya kedalam mulut Furuya, Furuya tampak meminumnya lalu membuka matanya
"Shu....na...."
TBC
Dilla:rada gaje gimana gitu -v-
Furuya:ya gak papalah yang penting up
Dilla:-v- ne minna gomen ne kalau rada aneh bin gaje sampai jumpa di chap selanjutnya jaa~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top