My Husband (Akashi Seijuurou)

My Husband (hukuman!)

Kuroko No Basuke © Fujimaki Tadatoshi

Akashi Seijuurou♚
Wife!Reader ♥

Warning! Ooc, typo(S), gaje miss, deelel

Happy Reading ...

~~~

Manik hitam itu menatap gelisah orang-orang yang berlalu lalang didepannya, kedua tangan diletakkan diatas pangkuan sembari menggenggam erat-erat pakaian yang ia kenakan. Sekali lagi, ia mencoba menetralkan detak jantungnya yang berpacu cepat saat pintu dihadapannya belum juga terbuka.

"(Yourname)-chan?"

Pandangannya beralih menatap seorang pemuda tampan dengan rambut berwarna baby blue menatap kearah dirinya dengan wajah datar andalannya, ia mendekat kearah gadis itu dan duduk tepat disampingnya.

"Kuroko-san? Sedang apa? Apa kau menunggu karyamu juga?" Tanya gadis itu dengan wajah sedikit terkejut sembari menatap manik biru muda disampingnya.

Pemuda itu-Kuroko hanya mengangguk singkat sebagai jawaban, sama dengan gadis disampingnya ia juga gelisah tak menentu sedari tadi sebab namanya belum juga dipanggil oleh seseorang yang berada didalam pintu tersebut.

"(Lastname) (Firstname) dan Kuroko Tetsuya, silahkan memasuki ruangan xx!!"

~~~

"Yokatta!! Akhirnya ceritaku di novel kan juga" (yourname) meletakkan tangannya di dada sembari menghembuskan nafas leganya, tak lupa dengan senyuman Indah yang terlukis diwajahnya. Tak sia-sia perjuangannya selama ini hanya demi karyanya di novelkan, bahkan ia sampai Tidak peduli dengan suaminya yang merengek-rengek karena tidak dapat jatah melakukan "itu" bersama dirinya.

Pandangan Kuroko beralih menatap seorang gadis-ah wanita yang berada disampingnya ini, ia tersenyum tipis saat melihat wanita itu masih menikmati sisa-sisa kebahagiaannya. mau tidak mau Kuroko harus menahan mati-matian hasrat yang membuatnya menjadi lebih cinta terhadap wanita yang telah dimiliki oleh teman sepermainannya itu.

Mau bagaimanapun, Kuroko Tetsuya masih mencintai (yourname) yang dulu bernotabane sebagai adik kelasnya semasa SMA dan juga sebagai kekasih hatinya. Itu hanya dulu, memang benar first kiss (your name) bersama Kuroko tetapi kebahagiaannya bukanlah bersama pemuda itu.

Lagi-lagi, Kuroko harus menahan rasa keinginannya untuk memeluk wanita disampingnya ini. Ya Kuroko tau kalau dirinya salah telah menyia-nyiakan (yourname), wanita baik yang telah membuatnya tidak bisa tidur hingga beberapa tahun ini. Kalau saja ia tidak selingkuh(?) Dulu, pasti dirinya dan (yourname) telah menjalin hubungan yang sama dengan Akashi Seijuurou, suami sekaligus pendamping hidup (yourname).

Stop. Kita akhiri masa flasback Kuroko, mari kita lihat pemain utama kita yang tengah termenung bingung menatap wajah Kuroko yang menampilkan guratan serius memandang dirinya. Agak sedikit risih sih, tapi ya sudahlah pemuda itu juga tidak akan macam-macam kok dengan dirinya.

"Ano..? Kuroko-san? Ada apa?" Alih-alih ingin memandang sang pujaan hati yang manis itu, harus buyar dengan suara bak malaikat yang turun dari surga. Ah Kuroko kau terlalu lebay apa kau ingin dibunuh akashi?. *author dicampakkan kejurang*
"Tidak, aku hanya sedang berfikir" jawab Kuroko dengan wajah datar khasnya, sedangkan gadis disampingnya hanya ber "oh" ria. Malas menanggapi lebih jauh terhadap pemuda yang pernah menjadi kekasih hatinya dulu.

"Ah..kalau begitu aku pulang dulu, sampai bertemu lagi Kuroko-san"

(Yourname) beranjak pergi dari hadapan Kuroko, tapi sebelum ia benar-benar melangkah tangan kokoh itu menggenggam lengannya kuat seakan melarang wanita itu untuk pergi dari hadapannya. (Yourname) mengernyit bingung saat melihat perubahan diwajah Kuroko.

"(Yourname)-chan!! Biar ku antar pulang"

Wanita itu langsung diseret Kuroko keluar dari gedung yang menjadi singgahannya beberapa jam yang lalu, menuju kearah mobil hitam milik Kuroko yang telah terpakir apik saat mereka baru saja sampai didepan pintu keluar.

"Anoo.. Kuroko-san? Aku bisa pulang sendiri"

Kuroko tidak mengindahkan perkataan (yourname), ia membuka pintu mobilnya dan menyuruh wanita itu diam dan duduk saja sembari meyakini kalau ia tidak akan mengapa-apakan gadis itu, ia pun tak ingin mati muda dengan gunting yang menancap didadanya.

(Yourname) hanya pasrah, lagi pula pemuda itu telah banyak berbuat baik kepada dirinya. Mau tak mau, (yourname) menaiki mobil Kuroko dan duduk di kursi belakang.

"Jangan dibelakang, disampingku!!"

Kalau begini, Kuroko jadi lebih mirip Akashi yang suka memerintah itu.

(Yourname) hanya menurut bak anjing penurut, ia juga tak ingin banyak berbicara pada Kuroko. Itu hanya membuatnya membuka luka lama yang masih membekas hingga saat ini.

~~~

Mobil Kuroko terpakir dihalaman Mansion Akashi, ia tidak keluar dari mobilnya lebih memilih melihat wanita disampingnya yang tengah celingak-celinguk memperhatikan daerah sekitar mansion akashi. Ia pun segera bernafas lega saat memperhatikan keadaan yang masih sepi.

Kepala ditolehkan menghadap sang surai baby blue yang tengah menatapnya serius, (yourname) sedikit salah tingkah, lalu ia pun memberikan senyuman manisnya yang dulu sering ia berikan kepada Kuroko saat menjadi kekasih kepala biru itu.

"Arigatou, Kuroko-san" Ucapnya sembari membuka pintu mobil Kuroko hendak keluar dari keadaan yang mematikan ini.

Sebelum itu terjadi, tangan (yourname) kembali ditarik Kuroko hingga wajahnya dan wajah pemuda itu berdekatan. (Yourname) bisa merasakan nafas hangat Kuroko menerpa kulit wajahnya.

"Aku ingin kau memanggilku tetsuya lagi, (yourname)" bisik Kuroko pelan, ia tidak menggunakan suffix "chan" nya lagi kalau sudah serius seperti ini. Apalagi menyangkut wanita yang dicintainya. Egois memang, Kuroko tidak peduli.

(Yourname) menelan salivanya gugup saat wajah Kuroko semakin mendekat kearah wajahnya, ia ingin kabur tapi tangan Kuroko menahan kuat pinggangnya membuat gerakan wanita itu terbatas. (Yourname) memejamkan matanya, berharap seseorang yang sedang ia panggil dihatinya datang membebaskan dirinya dari jeratan seorang Kuroko Tetsuya.

"Sei tolong aku"

Brugh

Entah sejak kapan Kuroko terjatuh dari kursi kemudinya, mata biru itu membulat saat melihat rambut berwarna merah berkilat tajam memandang dirinya. Akashi Seijuurou, datang disaat yang tepat bagi (yourname) dan disaat yang tidak tepat bagi seorang Kuroko Tetsuya.

"Kuroko Tetsuya ya? Apa kau ingin ku bunuh perlahan-lahan dengan guntingku?" Gunting langsung diperlihatkan tepat di hadapan wajah Kuroko membuat pemuda itu menggigil sedikit ketakutan tetapi masih dengan wajah datar sedatar pantat teflon andalannya.

Kuroko sedikit mendecih, lalu melepaskan tangan akashi yang berada dikerah bajunya. Ia kembali masuk kedalam mobilnya melupakan akashi yang tengah menyeringai menyeramkan bak iblis yang baru keluar dari neraka jahannam.

Mobil itu melaju meninggalkan pekarangan mansion megah milik Akashi, mata yang tadinya dwi warna saat memandang Kuroko berubah kembali menjadi ruby saat melihat istrinya yang baik-baik saja.

"Masuk, aku akan memberikanmu hukuman"

Mampus, (yourname) baru saja bernafas lega saat akashi datang menyelamatkannya harus berakhir saat akashi mengatakan kalau ia harus diberi hukuman. Oh tuhan, kalau begini lebih baik (yourname) melepaskan diri saja tadi dari Kuroko, bagaimana bisa ia menjadi anak penurut begitu saja didepan Kuroko maupun Akashi yang bernotabane suaminya.

"Se-Sei? Kau tidak akan membunuhku juga kan?" Mata hitam itu menatap takut kearah mata ruby yang tengah memancarkan aura kemarahan.

"Untuk apa aku membunuhmu? Kau tidak ingat peraturanku, hm? Seorang istri harus meminta izin pada suaminya apabila ia ingin pergi keluar!"

Sekali lagi, (yourname) mengutuk penyakit pelupanya yang telah menjadi darah daging didalam dirinya. Lagi-lagi wanita itu melupakan peraturan ketat dari seorang Akashi Seijuurou. Bagaimana bisalah dirinya ini lupa dengan hal-hal penting seperti itu. Ah sudahlah, (yourname) pasrah ia terima apapun hukuman dari suaminya itu asalkan Seijuurou kesayangannya itu tidak marah lagi.

Mereka berdua sampai dikamar milik akashi yang telah menjadi kamar milik mereka berdua. (Yourname) masih Setia mengekori Akashi dari belakang sampai pemuda itu berbalik menghadap padanya.

"Sekarang jelaskan padaku? Bagaimana kau bisa pulang bersama Kuroko?" Tegas Akashi memandang Istrinya yang tengah gusar itu.

(Yourname) terdiam menundukkan wajahnya tidak berani menatap wajah suaminya itu. Apalagi wajah Seijuurou yang tengah diliputi kemarahan dan juga emosi.

"Aku tadi pergi saat mendapat email masuk dari penerbitan karya ku. Maaf Sei, aku tidak memberitahumu kalau aku akan pergi tadi!!" jeda sesaat.

Akashi lebih memilih diam dan mendengarkan istrinya berbicara.

"lalu, saat aku duduk disana aku melihat Kuroko-san juga disana. Ia memanggilku dan duduk disampingku, hingga nama kami berdua terpanggil untuk masuk keruangan di penerbitan itu"

Kemarahan Akashi semakin menjadi-jadi saat mendengar nama Kuroko Tetsuya disebut, ia tau kalau Kuroko dan (yourname) menjalin Kasih dulu saat mereka SMA.

"Aku bersyukur karya ku dinovelkan, aku senang karena usahaku tidak sia-sia!!" (Yourname) mengeluarkan novelnya dari dalam tas dan memperlihatkannya pada Akashi. "Tapi, saat aku ingin pulang. Kuroko-san menahanku dan mengatakan kalau ia yang akan mengantarku pulang"

Rahang Akashi mengeras, masih berusaha mengendalikan emosi. Mata ruby itu memancarkan aura kemarahan yang sangat kental bahkan aura-aura hitam telah mengelilinginya sekarang.

"Awalnya aku menolak, tapi melihat ketulusannya dan kata-katanya kalau ia tidak akan mengapa-apakan aku. Ya sudah aku turuti saja."

Akashi gusar seketika, bagaimana bisa istrinya itu masih polos begini padahal ia sedang masuk kedalam jurangnya iblis (?) *ano? Brug Author kembali dicampakkan*

"Saat sampai didepan tadi, ia kembali menahanku dan aku berusaha mati-matian melepaskan genggamannya. Kau tau kan kalau laki-laki itu lebih kuat dari perempuan? Maka dari itu, aku tidak bisa berbuat apa-apa selain mengucapkan namamu dalam hatiku"

Brughh

Akashi meninju dinding yang berada disampingnya, habis sudah kesabarannya setelah mendengarkan cerita (yourname). Oke, akashi simpulkan kalau (yourname) tidak bersalah ia maklumi kepolosan istrinya itu. Disini Akashi menyalahkan Kuroko, bisa-bisanya ia melakukan hal-hal seperti itu padahal (yourname) sudah menjadi istrinya.

(Yourname) menggigil hebat saat melihat Seijuurou kalang kabut seperti itu, tangannya ingin mengelus wajah suaminya itu tapi Seijuurou malah menarik dirinya hingga jatuh di atas ranjang mereka dengan (yourname) yang berada dibawah dan Seijuurou yang berada diatas.

"(Yourname)!!"

(Yourname) menelan ludahnya gusar saat tangan Seijuurou masuk kedalam bajunya.

"Kau tau kalau aku pencemburu hebat kan?" Bisik Seijuurou seduktif.

(Yourname) mengangguk pelan berusaha manahan desahannya.

"Aku ingin kau menjauhi Kuroko mulai saat ini! Dan jangan pernah bertemu dirinya lagi"

Seijuurou melanjutkan kegiatannya hingga membuat (yourname) menjerit, membuat Seijuurou bersemangat untuk memasuki istrinya lagi lagi dan lagi. *astaga ambigay sekali*

"Jaa.. kau harus ku beri hukuman karena melanggar perintahku. Itadakimasu.."

"SE-SEIIIIIII!!!!!"

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

END dengan tidak elitnya :'v

Maaf lagi puasa saya tidak akan membuat hal-hal yang berbau rated M nantinya. :'v

Terinsipirasi dari cerita teman saya yang sangat menyukai Akashi Seijuurou dan membenci Kuroko Tetsuya. Dia gk suka sama AkaKuro :'v

Semoga suka.

Adillamiftahul.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top