Prolog

Soundtrack: Aimer - One and Last

Seorang anak kecil tampak tersenyum riang sambil berlari-lari kecil menuju gerbang sekolah. Sementara itu di luar gerbang seorang wanita berpakaian rapi melipat tangannya sambil bersandar di mobil. Para orang tua yang memperhatikan wanita itu tentunya merasa iri betapa cantiknya dia. Sayangnya, aura yang dipancarkannya sangatlah berbeda. Tatapan matanya tajam, wajahnya yang tadinya serius mendadak cerah saat anak perempuan tadi menghampirinya, lalu tiba-tiba memeluknya.

"Mamaaaa!" serunya.

"Dahlia, anak mama yang paling cantik. Gimana sekolahnya?" tanya wanita tersebut sambil tersenyum kepada buah hatinya.

Orang-orang yang melihatnya pun berbisik-bisik. Mereka ada rasa enggan untuk bisa menyapanya atau sekedar tersenyum kepadanya. Dia bukan wanita biasa. Seorang wanita yang terkenal menggerakkan perusahaan M-Tech Corp. Mewarisi kemampuan kakeknya dan sekarang dia adalah wanita nomor satu di perusahaan itu. Kayla Kirana Larasati Wijaya.

"Mama, mama! Tadi aku menggambar Dinosaurus buesaaaaaarrr!" ucap Dahlia sambil mencoba membuat lingkaran dengan kedua tangannya, menceritakan betapa besar gambarannya tadi.

Kayla tertawa melihat tingkah lucunya. "Waah, mama jadi kepingin lihat."

"Tadi gambarnya dikumpulin, besok mama bisa lihat. Tapi tenang, nanti Dahlia gambarin buat mama," jawab Dahlia sambil melompat-lompat kegirangan.

"Ya sudah, yuk pulang! Hari ini hari apa?"

"Ulang tahun papa!"

"Ya sudah, ayo masuk mobil!" ajak Kayla.

Tak butuh waktu lama bagi keduanya masuk ke dalam mobil. Mobil tersebut dikendarai seorang sopir paruh baya dengan topi khasnya.

"Mama, papa masih bertugas kah?" tanya Dahlia.

Kayla mengangguk. "Iya, papa masih bertugas."

"Ah, aku ingin tahu seperti apa papa. Papa tugasnya lama sekali. Nanti aku akan berikan kado spesial buat papa," ucap Dahlia.

Kayla tersenyum. Dahlia membuka liontin kalung berbentuk hati. Di dalamnya terdapat dua foto. Kayla dan seorang pria yang sangat Kayla cintai, Adedi.

"Mama sampai sekarang masih sayang sama papa?"

"Tentu saja. Sampai sekarang mama sayang sekali sama papa. Tidak akan ada yang bisa mengubahnya."

"Dahlia juga sayang sama papa. Papa semoga cepat pulang," ucap Dahlia sambil tersenyum.

Kayla bingung antara sedih atau terharu. Tentu saja Dahlia adalah anak hasil hubungannya dengan Adedi. Sedangkan, Adedi sampai sekarang menghilang entah ada dimana. Namun, Kayla yakin kalau suatu saat dia akan bertemu dengan Adedi. Segala cara sudah dia lakukan untuk melacak keberadaan Adedi, tetapi semuanya sia-sia. Tidak ada hasil yang positif.

Keluarga Wijaya tentunya gempar dengan kejadian yang menimpa Kayla. Kayla mengatakan kalau dia akan tetap melahirkan anaknya. Sebab, dia adalah buah hati dari orang yang sangat dia cintai. Dia menamakan bayi kecil itu Dahlia untuk mengenang Dahlia yang telah berkorban untuk mereka. Dahlia yang asli sekarang sudah menjadi kesadaran digital yang tertanam di server besar milik Mugen Technology.

Awalnya Kayla tidak memberitahu publik tentang anaknya. Semua dirahasiakan selama dua tahun, hingga kemudian tiba-tiba dia muncul lagi dengan anaknya. Tidak ada orang yang berani bertanya, mereka hanya menganggap Kayla dikhianati oleh seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab. Gosip-gosip yang beredar tentang Kayla pun berlalu begitu saja. Orang-orang tidak mempermasalahkannya, sebab meskipun memiliki seorang putri, Kayla masih mampu memimpin perusahaan dan mengantarkan M-Tech mendapatkan profit yang luar biasa dengan berbagai inovasi.

Setelah melewati jalanan raya yang ramai, mereka pun sampai di rumah ketika hari menjelang sore. Kegiatan Dahlia setelah itu adalah makan siang dan mempersiapkan kado untuk papanya. Dahlia membungkus kado itu tiap tahun dan ini tahun ketiganya. Harapannya agar suatu saat saat papanya pulang kado itu bisa diserahkan. Kayla menyimpan kado-kado itu sampai sekarang.

Dahlia melihat foto-foto yang ada di dinding rumahnya. Ada foto kakek buyutnya, ada foto kakeknya juga. Tapi entah kenapa foto papanya tidak pernah ada. Mamanya hanya memberitahu papa sedang menjalankan tugas penting, jadi tidak boleh diketahui keberadaannya. Hanya satu foto yang dimiliki oleh Dahlia, yaitu foto liontin yang ada di kalungnya.

"Yaa Tuhan, aku berharap tahun ini bisa bertemu papa. Aku sangat merindukan papa. Semoga tugas papa segera selesai," ucap Dahlia dengan tangan menengadah.

Bahagia sang ibu melihat buah hatinya mengucapkan doa seperti itu. Rasanya seluruh dunia ini tidak ada artinya lagi selain doa dari Dahlia. "Aamiin," itu yang diucapkan oleh Kayla.

"Mama, kata Pak Mudir, keluarga kita disebut keluarga pahlawan. Memangnya apa yang sebenarnya terjadi? Mama belum pernah cerita," kata Dahlia bertanya-tanya.

Kayla mengangguk-angguk. "Rasanya sudah saatnya kamu tahu sesuatu tentang keluarga kita. Agar nanti kamu tidak terkejut ketika bertemu dengan papamu."

"Benarkah? Gimana? Gimana?" tanya Dahlia sambil berusaha menyimak, duduk di samping Kayla.

Kayla terkekeh-kekeh melihat antusias putrinya. Kayla lalu mengambil gawai M-Glass Portable, setelah itu dia pasangkan di kepala putrinya. Kayla juga memakai gawai itu. Setelah diaktifkan di layar M-Glass muncul wajah-wajah keluarga Wijaya.

"Ini kakek buyutmu. Dia adalah pendiri perusahaan ini. Dulu kecil sekali usaha beliau, hingga sekarang menjadi perusahaan teknologi nomor satu di negeri ini. Namun, bukan beliau yang dianggap sebagai pahlawan. Tetapi salah satu putra terbaiknya. Yaitu, kakek Hiro."

Dahlia tampak terkejut melihat sebuah gambar yang melintas di layar M-Glass-nya. Gambar tersebut memperlihatkan Hiro saat usia muda. Kekar, berotot, atletis dan tidak bisa dibayangkan bagaimana dia menempa tubuhnya sampai seperti itu.

"Kakek Hiro, orang yang luar biasa. Dia sangat bersyukur lahir di keluarga Wijaya. Namun, boleh dikata saat itu dia juga tak menyangka orang seperti dirinya akan bisa menyelamatkan banyak umat manusia. Negeri ini berterima kasih kepadanya, bukan saja negeri ini tapi seluruh dunia," ujar Kayla.

"Seluruh dunia?"

"Iya. Dulu ada penjahat besar dan ditakuti. Kakek Hiro, dengan gagah berani melawannya. Hingga akhirnya beliau menjadi pahlawan. Dan juga itulah juga awal bagaimana Kakek Hiro bertemu dengan Nenek Ji-Hyun."

"Waaahh....," mata Dahlia berbinar-binar saat gambar wajah seorang wanita cantik berdarah Korea lewat di layar M-Glass. "Nenek cantik sekali waktu muda."

"Tentu saja, kalau tidak, bagaimana mungkin kakekmu mengejarnya?"

"Ceritain lagi, Ma! Dahlia ingin dengar lebih banyak!"

"Baiklah, semua ini dimulai dari musim kemarau yang terik, dimana saat itu semua orang mengeluh tentang panasnya hari itu. Dan cerita tentang Hiro pun dimulai."

* * *

AN: komentar dan vote ditunggu ya gaes.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top