Prolog (Tsukishima POV)
Suara rintik hujan perlahan meredakan suara hatiku yang sedari tadi begitu bergemuruh ingin meledak. Semakinku rapatkan jaket untuk menghilangkan rasa dingin yg menyelimuti tapi bukan karena cuaca di bulan oktober ini.
Bau aspal kian menyatu dengan bau hujan yang semakin deras. Di sekelilingku sepi akan kehadiran orang-orang yang berlalu lalang.
Sekelilingku mendadak bisu. Aku tak bisa berpikir, tak bisa mendengar, tak bisa bersuara, tapi aku bisa merasakan sakit di sini.
Ya, di dadaku. Hatiku. Sakit sekali....
Aku ingin berteduh sebentar tapi aku tidak ingin berhenti, aku takut, takut akan terbayang hal yang bahkan dalam mimpi sekalipun.
Butuh tenaga besar untuk menyeret kakiku. Dan sekarang aku tidak sadar sudah berada di atas jembatan dengan di bawahnya sungai yang begitu tenang.
Sebelah tanganku mencengkram pinggiran jembatan. Pagar besi itu seharusnya terasa dingin di atas tanganku yang telanjang, tapi nyatanya aku tidak bisa merasakan apa pun walau sudah ku genggam dengan erat sampai buku-buku jariku memutih.
Mataku menatap kosong ke bawah. Permukaan sungai terlihat seperti kaca besar yang memantulkan cahaya disekitar.
Air sungai ini sepertinya dingin sekali, aku pasti akan mati kedinginan bila terjun ke sungai. Mati beku.
Aku hanya perlu menjatuhkan diri ke depan. Setelah itu tubuhku akan membeku. Perasaan dan rasa sakit ini juga akan membeku.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top