15. "Apa?!" [End]
Beberapa tahun kemudian...
Pantai.
Suatu tempat yang indah dan dipenuhi dengan air laut yang sangat cocok untuk berliburan.
Dan saat ini Boboiboy sekeluarga sedang liburan ke pantai. Tunggu-- sekeluarga?!
Ya, sekeluarga. Saat ini Boboiboy dan [Name] sudah memiliki satu orang anak laki-laki yang berusia sekitar 4 tahun.
Namanya Azril. Azril memiliki penampilan yang hampir 90% mirip dengan Boboiboy dan 10% mirip dengan [Name]. Lalu memiliki sifat yang hampir sama persis dengan [Name].
"Ayah! Ayo bikin istana pasir!!" Ajak Azril kepada sang Ayah.
Boboiboy tersenyum dan meng-iyakan ajakan sang anak.
"[Name], apa kamu mau ikut?"
[Name] menggeleng. "Aku mau memfoto pemandangan saja."
"Oke." Boboiboy tersenyum lalu mendekatkan dirinya ke arah [Name] dan mengecup keningnya.
Cup.
"Hati-hati."
Boboiboy pergi dengan Azril dan meninggalkan [Name] dengan pipi yang sedikit memerah.
'Udah punya anak masih aja tampan ...' batin [Name] bucin.
Disisi Boboiboy dan Azril...
"Ayah ... " Panggil Azril.
"Ya? Kenapa?"
"Apa menurut ayah ... Ibu akan terus bahagia?" Tanya Azril sambil menatap Boboiboy dengan serius.
Boboiboy bingung dengan pertanyaan sang anak. Biasanya Azril tidak pernah berbicara serius seperti ini. Apalagi Azril itu masih 4 tahun.
Walaupun kecerdasannya memang bukan main-main, Boboiboy sendiri sudah mengakui nya sejak Azril sudah bisa berjalan lancar di umur 1 tahun. Karena normal nya seorang anak baru bisa berjalan di umur 2 tahun kan?
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
Saat Azril ingin menjawab, wajah nya terlihat gelisah.
"Uhhh ... Ibu itu susah sekali untuk ditebak ... Kadang Azril tidak tau apa yang dipikirkan Ibu." Jelas Azril.
Ya itu tidak salah. Bahkan saat Boboiboy pertama kali melihat [Name], Boboiboy sering kebingungan apa yang di fikirkan oleh kepala cantik [Name] itu. Mungkin sampai sekarang Boboiboy juga terkadang bingung dengan isi kepala [Name] yang sudah di tebak.
"Ibumu itu adalah orang yang hebat. Dan apakah selama ini Azril melihat Ibu menangis?" Boboiboy bertanya dengan nada lembut.
Azril menggelengkan kepalanya.
"Berarti Ibumu bahagia bersama kita. Kalau tidak percaya coba saja tanya,"
Azril mengangguk, "Azril percaya kok."
Boboiboy tersenyum dan mengelus pucuk kepala Azril dengan lembut. "Coba ajak Ibumu berfoto dengan kita."
Azril mengangguk dan pergi ke arah sang Ibunda yang sedang memfoto pemandangan pantai yang indah.
Boboiboy menatap mereka berdua dari kejauhan dan menatap ke arah Laut.
Boboiboy tersenyum dan menutup matanya sambil menikmati angin sepoi-sepoi.
Hingga suara aneh muncul di kepalanya.
"-Boy."
Boboiboy kebingungan. Siapa yang memanggilnya?
"Boboiboy!"
__________________________________
"Boboiboy!"
Sang pemilik nama mengerjapkan matanya sesekali. Sepertinya dia tertidur.
Boboiboy melihat sekeliling ruangan. Sedikit merasa tidak asing dengan ruangan itu. Seperti kamar nya yang ada di TAPOPS.
Tunggu-- TAPOPS?!
Kenapa dia ada di berada di TAPOPS?! Bukannya dia tadi berada di pantai?!
Boboiboy menatap seseorang yang memanggilnya dan ternyata itu adalah Ochobot.
"Tunggu bentar Ochobot ... Kenapa kita ada di TAPOPS? Bukannya aku dan [Name] ada di pantai?" Tanya Boboiboy kebingungan.
Ochobot yang mendengar itu jadi heran. 'pantai?' Kira-kira itulah isi fikirkan Ochobot sekarang.
"Apa yang kau bicarakan Boboiboy? Dan sejak kapan kau dan Laksamana pergi ke pantai?"
Boboiboy yang mendengar itu semakin heran. 'Tunggu ... BERARTI SEMUANYA MIMPI DONG?!' Batin Boboiboy langsung syok mengetahui hal nyata itu.
Ochobot hanya diam melihat wajah Boboiboy yang agak syok. "Cepat mandi sana. Nanti siang ada kelas dengan Laksamana [Name] kan?"
Setelah mengatakan hal itu Ochobot pergi keluar dari ruangan itu dan menunggu Boboiboy di luar.
Boboiboy masih terdiam dengan kenyataan yang baru saja terjadi. Akhirnya Boboiboy pun bergerak menuju kamar mandi nya.
Beberapa saat kemudian...
Saat ini Boboiboy sedang berjalan bersama Ochobot ke ruang latihan karena ada kelas pembelajaran strategi oleh [Name].
"Kau tau Ochobot, tadi malam aku mimpi aneh." Ujar Boboiboy yang mau curhat pada Ochobot.
"Mimpi aneh?" Ochobot sedikit penasaran.
"Iya. Aku mimpi kalau aku menikah dengan Laksamana [Name] dan punya anak laki-laki namanya Azril ... " Jelas Boboiboy. Ochobot yang mendengarnya langsung terkejut tak percaya.
"HAH?! Kok bisa?!"
"Aku gak tau ... " Boboiboy menunduk dengan wajah yang bingung. Apa benar itu hanya mimpi?
Boboiboy dan Ochobot tidak sadar bahwa ada seseorang di belakang mereka yang mendengar percakapan mereka berdua.
"Coba katakan lebih detail." Ucap orang yang ada di belakang mereka dengan nada yang dingin.
Boboiboy dan Ochobot tersentak dan menghentikan langkah mereka. Wajah Boboiboy langsung terlihat pucat karena sepertinya dia tau siapa orang yang mengatakan hal itu.
Boboiboy dan Ochobot menoleh ke sumber suara dan ternyata benar dugaan Boboiboy bahwa itu Laksamana [Name].
[Name] menatap Boboiboy dengan wajah datar dan dingin. Loh-- Ochobot kemana? Ternyata Ochobot telah berteleportasi ke tempat Komandan dan meninggalkan Boboiboy sendiri dengan [Name].
Boboiboy menatap [Name] dengan wajah yang sedikit takut dan gugup.
"Maaf Laksamana." Boboiboy sedikit menunduk. Tidak berani menatap [Name] secara langsung karena wajah [Name] yang terlihat sangat dingin.
"Tidak. Aku yang harusnya minta maaf karena mengejutkanmu, Boboiboy." Nada suara [Name] melembut.
Mendengar perkataan itu membuat Boboiboy jadi penasaran dan menatap wajah [Name]. Boboiboy tertegun sejenak karena [Name] menatap nya sambil tersenyum manis. Persis seperti yang ada di mimpinya.
Senyuman [Name] terlihat sangat lembut dan hangat.
"Maaf, saya tidak tau kalau ada Laksamana di belakang saya ... " Kata Boboiboy sambil tersenyum.
"Tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, aku penasaran dengan perkataan mu tadi. Katanya kamu memimpikan diriku ya?" [Name] bertanya dengan nada penasaran.
Boboiboy mengangguk kecil dengan wajahnya yang memerah. Boboiboy merasa sedikit malu.
"Coba jelaskan padaku, apa saja yang kamu mimpikan tentang ku. Aku ingin sekali mendengarnya." [Name] tersenyum sambil menekan kata-katanya.
Wajah Boboiboy terlihat berkeringat dingin dan pada akhirnya dia memutuskan untuk menjelaskan.
Beberapa menit setelah menjelaskan semua nya...
Saat ini wajah Boboiboy memerah tak karuan. Dia merasa sangat malu dan akhirnya menundukkan kepalanya menatap lantai.
Berbeda dengan [Name] yang terdiam dengan penjelasan Boboiboy. Tapi akhirnya beberapa saat kemudian [Name] tersenyum lembut dan terkekeh kecil sambil menatap Boboiboy.
"Mungkin saja ... Mimpi itu adalah masa depan Boboiboy,"
Boboiboy terkejut dengan perkataan [Name] dan kembali menatap [Name] sambil menunggu apa yang akan dikatakan [Name] selanjutnya.
[Name] tersenyum manis menatap Boboiboy dan berkata, "karena buktinya ... Saat ini aku jatuh cinta padamu, Boboiboy."
Mata Boboiboy membulat sempurna. Terkejut dengan pernyataan [Name]. Pipinya memerah merona dan tersenyum.
"Aku juga mencintaimu, [Name]."
Sungguh, pemandangan yang sangat indah untuk dilihat.
[End]
____________________________________
Akhirnya tamat juga ini book (人 •͈ᴗ•͈)
Ada yang mau chapter bonus nya gak?
Btw, siapa yang terkejut bahwa ternyata Boboiboy cuma mimpi?:v
Sampai jumpa lagi~
Bagi yang mau bonus chapter bilang ya!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top