13. Redflag atau Greenflag? (part 2)
Beberapa saat sebelum kejadian...
Terlihat seorang pria bertopi dino; Boboiboy sedang membawa kantong yang penuh dengan belanjaan dari supermarket.
Selama perjalanan pulang ke rumah, Boboiboy terus tersenyum membayangkan betapa senangnya [Name] karena sudah dibeliin buah kesukaannya.
Sampai akhirnya dia sampai di depan rumahnya, dia melihat sepatu seseorang yang tidak asing baginya. Itu sepatu laki-laki!
Awalnya Boboiboy berfikir bahwa itu sepatu Gopal, tapi ternyata dia salah. Sepatu itu terlihat terlalu kecil jika Gopal yang memakainya.
Dengan berhati-hati, Boboiboy memasuki rumahnya diam-diam tanpa mengucapkan salam.
Lalu saat dia masuk. Dia malah diperlihatkan oleh sesuatu yang membuatnya syok, dan kantong plastik belanjaan itu terjatuh di lantai. Lalu akhirnya suaranya terbuka.
"[Name]?"
Saat ini....
"Boboiboy?"
Demi apapun, [Name] saat ini benar-benar panik dan takut sekarang.
Dengan cepat, [Name] langsung menjauhkan dirinya dari Kaizo dan menatap Boboiboy yang terlihat marah.
Tubuh [Name] bergetar dan wajahnya terlihat sedikit takut. Wajah Boboiboy yang tersenyum sambil mengeluarkan aura gelap di sekitar tubuhnya benar-benar membuat [Name] ketakutan.
Sial. Entah kenapa [Name] terlihat seperti kepergok selingkuh yang mirip di sinetron Indosiar.
[Name] merasa sangat gugup saat ingin berbicara dengan Boboiboy.
"Tu-tunggu dulu Boboiboy! Ini bukan seperti yang kamu pikirkan!"
Boboiboy masih tersenyum manis—– ralat menakutkan. Senyuman itu sangat menakutkan bagi [Name].
"A-aku memanggil Kaizo karena ada urusan penting. Benar kan, Kaizo?"
Tidak ada suara dari Kaizo dan hal itu membuat [Name] menoleh ke arah Kaizo. Tapi ternyata Kaizo sudah menghilang dari sana.
'Kaizo .... KAU PENGHIANAT!! BR*NGS*K!' Dalam hati, [Name] langsung mengumpat Kaizo.
[Name] kembali menatap Boboiboy sambil tersenyum canggung dan menelan ludah nya dengan kasar.
Panik gak? Panik gak? PANIK LAH!
"Sungguh, tadi aku ada urusan penting dengan orang itu. Kamu ... Tidak marah kan Boboiboy?" [Name] bertanya dengan raut wajah yang tidak bisa dijelaskan.
Boboiboy yang mendengar hal itu masih saja diam, tapi masih tersenyum.
Lalu tiba-tiba Boboiboy mulai mendekat ke arah [Name] yang berdiri di samping sofa.
[Name] mundur saat Boboiboy mulai mendekat ke arah nya.
Boboiboy yang terus mendekat membuat [Name] ikutan mundur. Hingga akhirnya punggungnya menyentuh dinding.
Boboiboy saat ini sudah berdiri di depan [Name] sambil tersenyum. Bukan senyum menakutkan, melainkan senyum yang membuat alarm berbahaya di otak [Name] berbunyi.
Ya, Boboiboy menyeringai nakal. Tangan Boboiboy memeluk pinggang [Name] dengan cepat. Lalu—–
Sret.
Di gendong nya tubuh [Name] ala-ala tuan putri. Bahasa kerennya Bridal style.
Wajah [Name] otomatis memerah. Apalagi melihat seringai di wajah Boboiboy membuat nya merasa akan menjadi makanan serigala lapar.
Dengan panik, [Name] langsung mencoba untuk menghentikan Boboiboy.
"Boboiboy! Apa yang kau lakukan?! Cepat turunkan aku!"
"Kenapa? Bukankah anak nakal itu harus di beri 'hukuman'?" Boboiboy mengatakan itu dengan nada dingin dan raut wajah yang datar. Sepertinya Boboiboy sudah kesal dengan sifat jahil [Name].
[Name] yang mendengar perkataan Boboiboy jadi terkejut. [Name] akhirnya memilih untuk diam.
Boboiboy yang menggendong [Name] mulai berjalan ke arah kamar mereka berdua. Tepat di depan pintu kamar mereka, [Name] membuka suaranya.
"Boboiboy ... Kamu tidak benar-benar serius saat mengatakan akan memberiku 'hukuman' kan? Kamu tau kan kalau aku sedang hamil." [Name] memasang wajah horor saat menatap Boboiboy untuk meminta jawaban.
Boboiboy hanya membalas pertanyaan itu dengan senyuman tipis. Wajah Boboiboy mendekati telinga [Name] untuk membisikkan sesuatu.
"Aku tau itu. Tapi dokter mengatakan bahwa aku boleh memberikanmu 'hukuman'. Yang penting jangan melakukannya terlalu kasar." Bisikan Boboiboy membuat [Name] terkejut dan menatap Boboiboy dengan ekspresi tidak percaya.
Boboiboy kembali tersenyum.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka. Mereka berdua memasuki kamar nya, lalu Boboiboy membaringkan tubuh [Name] di atas kasur. Dan Boboiboy kembali mengunci pintu kamar mereka berdua dari dalam kamar.
Klek.
Boboiboy kembali mendekati kasur sambil memasang seringai nakal. Wajah [Name] mulai memerah saat Boboiboy mendekati nya, dan—–
_______________________________
Ciee chapter nya digantung:v
Kira-kira mereka ngapain ya? Ada yang tau? Coba komen.
Maaf ya tadi pagi Niya ada urusan.
Reader: Urusan apa Niya?
Niya: Bantuin tetangga nguburin kucing mati. Kucing nya meninggal di belakang rumah Niya gara-gara digigit ular. Makanya dibantuin:>
Reader: Ooohh gitu.
Kira-kira begitulah.
Niya mau nanya, Boboiboy Sopan itu redflag atau greenflag? Niya scroll di tiktok katanya Boboiboy Sopan itu redflag. Apa iya?
Mungkin segitu aja. See you next chapter (。•̀ᴗ-)✧
_______________________
Bonus:
____________________________
"Darimana Kaizo?" Tanya Laksamana Tarung.
Kaizo menatap Laksamana dan menjawab, "habis kabur dari harimau, Laksamana." Setelah mengatakan itu Kaizo langsung pergi dari hadapan Laksamana Tarung.
'Harimau?' Laksamana Tarung bingung saat mendengar perkataan itu.
Disisi [Name]...
"Hachuu!" [Name] tiba-tiba bersin.
______________________________
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top