Hai, apa kabar? Bagaimana THR-nya? Sudah cair?

Maaf, soalnya aku yang paling lambat mengerjakan sesi penilaian. Terima kasih untuk teman-teman yang sudah berpartisipasi dalam event kali ini. Mungkin ada yang merasa agak gagal, tapi kalian tetap luar biasa.

#peluk sambil cipika-cipiki satu-satu.

Baik, karena aku sudah sedikit membeberkan di work yang bersangkutan, di sini hanya ada pengulangan atau penambahan sedikit.

Sebelum lanjut, mohon maaf lahir batin. Tolong, jangan ada dendam di antara kita. Kalau mau kirim santet online, boleh. Asal jangan ketahuan Tuhan 😉😊.

Nah, ini dia hasil yang aku simpulkan:

Nikah Muda

Nilai: 8.0

Narasinya asyik. Ada bagian menghibur. Namun, yang harus lebih diperhatikan lagi menurutku mengenai “pangkas adegan”, biar lebih mantap 😉.

Filosofi Dengarkan dan Rasakan

Nilai: 7.8

Wow! Ini satu-satunya cerita fantasi yang aku temukan! Mantul! Hanya saja, inti dari cerita agak buram buat aku. Tujuan si tokoh yang juga merupakan tokoh rekaan dari tokoh yang kamu buat 😅. Mungkin lain waktu bisa lebih dipikirkan lagi dalam mengambil sudut pandang dan jangkauan plot 😉.

Insecure

Nilai: 8.5

Narasinya asyik buat dibaca. Tokoh juga jelas. Dan feel bisa diterima dengan baik 😉.

Cappucino

Nilai: 8.5

Secara keseluruhan, mantap!

Arti Persahabatan

Nilai: 7.7

Ada beberapa titik yang memang harus dibenahi. Namun, secara keseluruhan cerita ini mengandung makna yang lumayan dalam. Menurutku, kamu harus giat mengasah kemampuan mengenalkan tokoh dan pemikiran tokoh 😉.

Halusin Nasi

Nilai: 9.0

Enggak ada yang aku tambahi. Dibaca ulang pun tetap asyik 👍.

KHP

Nilai: 8.0

Secara keseluruhan, ngalir dan enak dibaca. Namun, perasaan si tokoh agak kurang terasa buatku. Mungkin bisa lebih difokuskan lagi pada pengambilan garis besar cerita 😅.

Nawa Hamkke, Nae Eomeoni

Nilai: 7.5

Sampai penilaian ini disusun, aku masih belum paham arti dari judul cerpen ini 😅 (sungkem sama yang nulis). Dan sepanjang membaca cerita ini, menurutku terlalu banyak yang ditawarkan. Mungkin kamu harus lebih fokus mengambil satu momen dari kehidupan si tokoh, kemudian kamu susun menjadi cerpen 😉.

Raison D'etre

Nilai: 8.8

Semuanya terangkum dengan baik, meski buat aku menyisakan sedikit misteri di akhir tentang kelanjutan nasib si tokoh 😅.

Reparasi

Nilai: 8.0

Hanya perlu diperhatikan lagi soal pemilihan kata, menurutku 😅.

Akulah Antagonisnya!

Nilai: 9.0

Apa yang dirasakan tokoh, benar-benar tersampaikan.

Pacar Rahasia

Nilai: 8.0

Sampai sekarang pun, aku masih sebal sama dua tokoh dalam cerita ini. Dan enggak bisa memecahkan pola pikir mereka. Namun, untuk dialog, menurutku harus dibuat lebih luwes lagi. Jadi, ketika ada yang membaca, cerita ini sudah menyuguhkan satu kesatuan intrinsik yang apik 😉.

Rintihan Lirih Si Pemulung Ringkik

Nilai: 7.9

Banyak hal yang bisa diambil dari cerpen ini. Hanya saja, agak tersendat di cara penyampaiannya. Menurutku, kamu terlalu memperluas adegan. Ada beberapa yang bisa dipadatkan atau cukup dengan narasi 😅.

Sebelum Ramadhan

Nilai: 7.5

Cerita ini menarik dan bisa bikin senyum-senyum sendiri. Namun, terbentur dengan bagaimana kamu menyusun kisah. Menurutku, ada yang bisa dipangkas dan nostalgia perasaan si tokoh bisa lebih digali lagi.

Problem in The Soul

Nilai: 8.0

Ceritanya bagus, hanya kurang sedikit di diksi 😅.

Demi Kamu, Aku Rela Belajar Filsafat

Nilai: 7.5

Ceritanya bagus. Namun, menurutku kamu terlalu jauh meletakkan kamera. Maksudku, kamu bisa langsung memulai cerita tanpa harus membeberkan dari awal mereka (para tokoh) kenalan 😂. Itu akan menghemat ruang dan kamu bisa lebih leluasa menyampaikan maksud cerita kamu.

Titip Rindu Buat Ayah

Nilai: 9.0

Sangat bagus. Feel-nya dapat banget. Dan diksinya bagus.

Saat Jiwa Pesimis Meronta

Nilai: 7.6

Mungkin karena lumayan mirip, aku bisa merasakan feel dalam cerita ini. Namun, seperti beberapa dari yang lain, kamu terlalu lebar dalam penyampaian. Ada beberapa yang menurutku tidak perlu dimasukkan dalam cerita 😅. Dan soal teknis, aku rasa kamu harus lebih semangat lagi dalam memahaminya 😘.

Oke, sekian laporan dari aku.

Sekali lagi, mohon maaf lahir dan batin.