16. I'M CRAZY BECAUSE YOU
Azura sedang berada ditempat dia menginap bersama beberapa rekan modelnya yang akan satu pekerjaan bersamanya mengisi lembaran katalog Victoria Secret untuk tahun depan.
Azura sedang mengikuti latihan olahraga untuk membentuk perutnya ditempat gym milik hotel bersama model yang lainnya dan instruktur mereka. Saat Azura menegak botol air mineral yang berisi irisan lemon itu ponselnya berdering menampilkan nama Devan disana, Azura tersenyum karena sudah dari semalam pria ini terus memperhatikannya.
"Hai Honey, what are doing?" Azura geli mendengar suara serak Devan yang sangat kentara pria itu baru bangun dari tidurnya.
"Hem, kau baru bangun tidur jam segini? Apa kantormu tidak butuh bos nya lagi?" Devan tersenyum dengan nada bicara Azura yang mengejeknya, tapi dia suka itu.
"Aku begitu lelah karena semalam menelpon kekasihku terlalu larut." Azura berdecih lalu tersenyum sedikit.
"Bangunlah, aku ingin melanjutkan olahraga ku. Bye Dev," ujar Azura memutuskan sambungan telpon mereka, dia ingin tertawa sekuat mungkin saat ini membayangkan Devan yang pasti mengomel ditempatnya.
Azura melanjutkan kembali olahraganya hingga beberapa menit lalu berhenti saat merasa sudah lelah.
Azura masuk kedalam kamarnya untuk bersiap-siap dengan rutinitas hari ini, dia mandi lalu memakai pakaian yang sudah disiapkan Roby.
Azura memang suka berpakaian santai jadi Roby sudah tahu apa yang akan Azura sukai terlebih nanti wanita ini akan gonta ganti bikini yang akan dia pakai.
Azura menaiki mobil yang sudah menunggunya menuju lokasi pemotretan yang masih di sekitaran Beverly hils. Begitu sampai disana dia mulai sibuk dengan arahan konsep dari fotografer dan setelah itu sibuk di make up dan rambutnya ditata agar terlihat lebih indah.
Hari yang begitu melelahkan bagi Azura dan rasanya dia ingin sekali pergi ke panti asuhan miliknya melepaskan penat itu. Hari mulai gelap dan beberapa foto Azura sudah selesai untuk hari ini.
Dia melihat beberapa temannya didatangi oleh teman kencan mereka atau juga mungkin ada yang pacarnya ikut ke sini menemani kekasih mereka tapi dia sendiri, tidak mungkin dia mengajak Devano dia sendiri tidak mengerti hubungan apa yang mereka jalani meski ini permintaannya.
"Yourhignes apa anda langsung ingin kembali ke hotel?" tanya Roby membuat Azura memukul gemas bokong pria itu dan dia tertawa sedikit mekihat raut wajah Roby yang kesal.
"Jangan panggil aku seperti itu lagi mengerti!" Ancam Azura lalu tertawa dia langsung memakai kaos dan jeans nya tadi untuk kembali ke hotel tapi saat dia mengedarkan pandangannya dia melihat seorang pria berdiri memandangnya dengan senyuman.
"Devan," gumamnya tak percaya tapi senyuman yang semakin jelas terlihat ity membuatnya menggelengkan kepala.
"Kau benar-benar gila, untuk apa kau menyusul ku kesini?" Devano langsung memeluk Azura dan mengecup bibirnya.
"Merindukanmu, apalagi yang ku lakukan?" jawabnya santai masih melingkarkan tangannya dipinggang Azura, membuat beberapa temannya mendekati mereka penasaran.
"Zura kau tidak mengatakan padaku kalau kau memiliki kekasih sekarang hemm?" Salah satu teman dekatnya itu mengejeknya lalu tertawa begitu juga Azura.
Tejh nama panggilan teman Azura itu berjabat tangan dengan Devan bersama kekasihnya.
"Baiklah bagaimana kalian ikut berparty bersama kami malam ini, akan ada karnaval malam ini dan pasti akan seru." Azura melihat Devan yang menaikkan bahunya.
"Baiklah kami akan bergabung." jawab Azura.
"Oke, jam 7 malam aku tunggu di Lobby hotel." Azura mengangguk lalu Tejh pergi bersama kekasihnya itu.
Sementara Azura dan Devan juga ikut kembali ke hotel menaiki mobil yang dibawa Devano diikuti Roby dan managernya. Sesamapinya di hotel Devan melihat Azura yang sedang mengeringkan rambutnya didepan cermin, Azura terlihat sangat cantik baginya dan juga seksi membuat Devano tidak tahan untuk tidak menyentuh Azura.
"Honey boleh kah aku meminjam ponselmu?"
"Untuk apa Dev?"
"Aku ingin kau menyimpan foto ku." Azura menggelengkan kepalanya tidak percaya. "Ambil lah di laci itu." tunjuk Azura dan kemudian Devan bangkit lalu mencium pipi Azura.
"Zura kau tidak memiliki media sosial apapun selain ini?" tanya Devan memperlihatkan salah satu logo chat yang banyak disukai orang.
"Tidak Dev, semua diurus oleh Miranda Manager ku. Aku hanya memakai aplikasi chat itu saja." Azura memakai dress nya didepan Devan tanpa risih sedikitpun dan Devan terbakar dengan pemandangan tubuh indah Azura.
"Lagi pula aku akan stres jika melihat orang-orang berkomentar buruk tentang ku, jadi aku tidak ingin ambil pusing." Azura memakai lipstik pink pich nya lalu mengajak Devan untuk keluar bersamanya.
"Ayo, Tejh dan yang lainnya sudah menunggu kita." Mereka keluar dengan bergandengan tangan dan senyum yang terukir.
****
Sesampainya di Carnaval Azura dan teman-temannya heboh dengan perayaan yang ada. Mereka berjalan kesana kemari melihat-lihat hingga akhirnya panggung Carnaval menyita perhatian mereka, seorang DJ yang sangat terkenal hadir disana mengisi acara itu, sorak sorai kegembiraan terjadi membuat Azura ikut berteriak bersama Devan. Devan melihat jelas senyum,tawa, dan semua ekspresi Azura yang belum pernah dia lihat sebelumnya, dan Azura adalah wanita yang paling indah di muka bumi ini bagi Devan.
Letupan kembang api menyala memberika warna indah pada langit malam itu, Devano mendekat ke wajah Azura lalu menyentuh pipi Azura yang memanas. Devano mencium Azura lembut yang dibalas oleh Azura, setelah nya mereka tertawa bersama menatap ke atas langit yang indah sekali malam itu.
"Ayo foto," ajak Devan mengeluarkan ponselnya.
"Apa kau mau pamer di media sosial mu?" tanya Azura dan Devan tertawa.
"Kau benar-benar layak menjadi Ratu sejagad sayang, cantik dan pintar." Puji Devan berlebihan.
Setelah berfoto Devan mengirimkan foto itu ke media sosial miliknya. "Aku yakin ini akan menjadi berita yang sangat besar nantinya."
"Apa kau numpang tenar dengan ku Dev?" Azura menarik tangan Devan untuk lebih mendekat ke tempat keramaian.
"What? Aku ini pengusaha muda yang tampan, loyal, dan kau tahu aku sudah terkenal." Devan menyunggikan senyum bangga nya.
"Tapi kenapa aku tidak mengenal mu ya?" Azura ingin tertawa melihat wajah masam Devan dia lalu tertawa lepas karena wajah itu.
"Kau puas Zura?" Azura memegang perutnya karena terus tertawa.
"Ah sebelum aku lupa, apa kau punya waktu minggu depan?" Azura melihat wajah serius Devano.
"Kebetulan tidak ada, karena sebelum show Victoria aku memang selalu istirahat full satu minggu, kenapa?"
"Aku ingin mendaki bersama beberapa teman ku, aku harap kau mau. Kau belum pernah mendaki bukan?" Azura berpikir seolah mempertimbangkan, ya dia memang belum pernah mendaki seperti yang dikatakan Devan.
"Tapi jika kau takut kelelahan lebih baik tidak usah, aku hanya berpikir mungkin kau ingin mencoba sesuatu yang baru."
"Aku mau!" Devano melihat Azura tak percaya.
"Kau serius?"
"Ya, aku mau." Jawab Azura dan Devan memeluk Azura bahagia, dia sungguh bahagia bisa berada ditahap ini dengan Azura wanita yang ingin dia ajak menikah, mendampingi hidupnya selamanya.
Bersambung...
Love you cinta cinta ku 😘😘😘😘
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top