- MCB 0,11 - Just Stranger -
MY CRAZY BOSS 0.11
|| Just Stranger ||
"Dalam sebuah kehidupan, kita pasti pernah melakukan beberapa kesalahan entah kita menyadari atau tidak."- Do Kyungsoo.
Chanyeol mendengus melihat sosok Sehun yang duduk manis di atas sofanya. Ia sudah mengusir laki-laki itu untuk pergi dari apartemennya, tapi dengan kekeras-kepalaannya Sehun tetap bersikukuh untuk menanti Krystal bangun dari pingsannya.
"Pulang lah, Hun!"
"Aku harus melihat gadis itu bangun dahulu. Setelah memastikan keadaannya baik - baik saja, baru aku akan pulang."
"Ck! Aku mengusirmu. Kenapa kau tak peka juga, hah?" Chanyeol bersedekap dada. Matanya menatap nyalang ke arah Sehun yang menyeringai puas ke arahnya.
"Aku ingin memastikan karyawanku baik - baik saja."
Chanyeol memutar bola matanya, merasa malas melihat kelakuan Sehun. "Sejak kapan kau begitu peduli pada karyawanmu? Apa kau sedang tidak sehat, Hun?"
"Sejak dia menjadi sekretarisku dan aku sehat secara jasmani dan rohani."
"Keberadaanmu di sini hanya akan memperburuk keadaan Krystal, Hun." Chanyeol mendudukkan dirinya di sofa yang berseberangan dengan sofa Sehun. "Kau hanya akan memperparah keadaan psikologis gadis itu."
"Memangnya apa yang terjadi pada gadis itu?" Sehun bersedekap. Matanya menatap menelisik Chanyeol yang terlihat lelah. Mata Chanyeol menutup saat merasakan pening di kepalanya kian bertambah. Bayangan saat Krystal drop kembali terngiang di kepalanya.
"Kau tidak perlu tahu."
"Aku harus tahu karena, ia sekretarisku." Sehun tetap tak ingin kalah. Bagaimana pun juga ia harus tahu mengenai masa lalu sekretaris barunya. Sebenarnya, Sehun merasa sedikit aneh dengan dirinya, karena selama Yoona menjabat sebagai sekretarisnya, ia selalu merasa tak acuh akan apa yang dilakukan wanita itu. Tapi sekarang, ia begitu ingin tahu akan apa yang Krystal lakukan semenjak pertemuannya dengan gadis itu. Menurutnya, Krystal bagaikan samudera yang harus ia selami untuk mendapatkan jawaban yang ia mau. Gadis itu tampak terbuka dan misterius dalam satu waktu.
"You're just stranger for her, Hun. So, you don't need to know what happened to Krystal in the past. Lebih baik sekarang kau pulang karena, aku bisa menjamin padamu Krystal akan baik - baik saja. Aku akan menjaganya."
Bagai pukulan telak, Sehun terdiam. Lidahnya begitu kelu walau hanya ingin berucap. Rangkaian kata yang ingin ia ucapkan tersangkut di tenggorokan. Tubuhnya membeku. Sehun lupa jika, ia hanya orang asing bagi Krystal, begitu pun sebaliknya.
'Bodoh kau Hun! Kau seharusnya sadar akan siapa kau di hidupnya. Kau juga lupa jika, Krystal hanya orang asing yang nantinya akan kau buang setelah kau bosan.'
"Fine! Aku pulang. Jaga baik - baik dia. Pastikan dia bisa masuk kerja besok. Karena, besok akan ada banyak meeting yang harus ia ingat."
Chanyeol menyeringai. Merasa puas dengan jawaban Sehun. Rasanya sudah lama sekali ia tak membuat Sehun diam tak berkutik seperti ini.
"Dengan senang hati aku akan menjaganya. Kau tak ingin mengucapkan salam perpisahan padanya?"
"Tidak. Aku pergi sekarang." Menyampirkan jasnya di tangan dan membuka kancing teratas kemeja putihnya, Sehun melangkah menuju pintu depan apartemen Chanyeol.
"Aku beri satu petunjuk. Krystal mengalami sakit hati hingga psikologisnya terganggu. Ia mengalami PTSD."
Sehun menghentikan langkahnya. Menghela napas lelah sebelum melangkahkan kakinya kembali, berpura-pura tak peduli. "Aku tak peduli."
"Hati-hati di jalan! Aku tak ingin melihatmu di bar malam ini." Chanyeol tertawa, merasa puas karena bisa membuat Sehun kesal setengah mati.
"Ck! Awas saja kau, Yeol! Aku balas nanti." Sehun masuk ke dalam mobilnya dan mengendarai mobilnya sedikit cepat. Untung saja apartemen Chanyeol berada di lantai satu jadi, ia bisa segera pergi dari sana sebelum Chanyeol semakin menggodanya habis -habisan.
"PTSD, ya? Ck! Kenapa aku harus memikirkan gadis itu?"
***
"Bisa kau ke apartemenku? Sepertinya Krystal kambuh lagi."
"...."
"Ia masih tidur, tapi sepertinya tingkat kambuhnya tak terlalu tinggi."
"...."
"Oke, langsung masuk saja."
Menghela napas lelah, Chanyeol melirik Krystal yang masih tertidur pulas di atas ranjang. Tangannya merapikan beberapa helai rambut yang menutupi wajah Krystal. Memperhatikan wajah damai gadis itu, membuat Chanyeol semakin memantapkan tekatnya untuk membalas perbuatan laki-laki yang sudah membuat Krystal menjadi seperti ini.
"Dia sudah bangun?"
Hampir saja Chanyeol terjatuh dari kursi karena terkejut mendengar suara serak berat milik seseorang yang tiba-tiba saja masuk ke dalam kamar Krystal tanpa permisi. "Di mana sopan santunmu, huh? Kau ingin membuatku terkena serangan jantung, ya?"
Kyungsoo yang mendapati kemarahan Chanyeol hanya bisa menunjukkan deretan giginya. Tak ada rasa bersalah sedikit pun yang ditunjukkan laki-laki berjas putih itu. "Kau sendiri yang bilang untuk langsung masuk."
"Ck! Terserah kau saja." Chanyeol menggerutu mendengar jawaban Kyungsoo yang menjengkelkan. Baru kali ini, Chanyeol merasa kesal pada Kyungsoo setelah puluhan tahun ia berteman dengan laki-laki itu.
"Kau belum menjawab pertanyaanku. Dia sudah bangun?"
"Kau bisa melihatnya dengan mata kepalamu sendiri. Sepertinya otakmu perlu kureparasi."
Tak tersinggung, Kyungsoo justru tertawa mendengar ucapan Chanyeol yang sedikit sinis. Bagi Kyungsoo, Chanyeol dengan mood swingnya membuat Kyungsoo semakin ingin untuk menggodanya.
"Aku membawakanmu makanan!"
"Kau bisa menaruhnya di dapur sebelum ke sini, Kyung." Chanyeol berdecak kesal melihat Kyungsoo yang lagi-lagi bertindak bodoh.
"Jangan manja! Kau taruh sendiri sana di dapur, sementara aku akan memeriksa Jung-ie." Meletakkan kardus berisi makanan buatannya di atas pangkuan Chanyeol, laki-laki itu menggerakan tangannya seakan mengusir Chanyeol dari kamar Krystal.
Tak mengacuhkan Chanyeol yang masih terduduk kaku di kursinya, Kyungsoo mulai mengeluarkan stetoskop dari dalam tas kerjanya. Memeriksa detak jantung Krystal sebelum menuliskan beberapa kalimat ke dalam jurnalnya.
"Yeol, kau ingin kujewer, ya?"
"Arraseo ... arraseo, aku akan menaruhnya di dapur. Awas saja jika aku kembali, keadaan Krystal semakin memburuk. Aku akan benar-benar mereparasi otakmu." Chanyeol membawa kardus berisi makanan pemberian Kyungsoo itu di tangan kanannya.
"Kau bisa memercayaiku. Kau berkata seakan kita baru saja berteman kemarin."
"Bukan salahku bersikap seperti ini. Salahkan otakmu yang sedikit geser itu hingga membuatku sedikit tak memercayaimu."
"Sudah sana! Aku mengusirmu."
Chanyeol menatap ke arah tubuh Krystal dan Kyungsoo sesaat sebelum memantapkan tekad untuk melangkahkan kakinya menuju ke dapur. Kyungsoo yang melihat pintu kamar Krystal belum tertutup, melangkahkan kakinya untuk menutup pintu. Mata Kyungsoo menelisik keadaan kamar Krystal dan tak sengaja menangkap dua buah foto yang terpajang begitu indah menghiasi tembok.
"Semoga saat Chanyeol menemukanmu, keadaanmu masih baik-baik saja Kim Jong In. Kuharap Chanyeol dan Jung-ie mau memaafkan kesalahan fatalmu." Kyungsoo melihat kedua foto itu bergantian. "Dan, andai kau ada di sini Bae Joohyun. Pasti keadaan akan lebih baik lagi."
"Siapa pun dalang yang menimbulkan kekacauan ini, aku akan membunuhnya dengan pisau kesayanganku. Mari, kita lihat seberapa pintar kau memainkan permainanmu, Iyeon. Kau atau kami yang akan kalah nantinya, yang pasti aku tak akan membiarkanmu menang dengan begitu mudahnya."
$$$
Halo, kawan!
Lama ya kita tidak berjumpa, kangen gak? Wkwk /jj
Oh ya, setelah baca part ini menurut kalian gmn? Makin ancur atau makin gimana? Review dong.
Di part ini dah banyak clue yang aku kasih, loh. Diingat-ingat, ya.
Aku usahain buat update cepat karena dah masuk konflik walau masih permulaan.
Dan, buat kalian yang masih mau baca ceritaku sampai part ini aku mengucapkan terima kasih karena masih bertahan. Makasih juga buat kalian yang kasih dukungan cerita aku dengan vote dan comment 💕
Jangan lupa vote dan comment ya. Dan tambahkan ke reading list biar pas aku up kalian tahu.
Dan itu aja. Makasih dan sampai jumpa.
$$$
Salam hangat,
Raingarda
Tuesday, 14th November 2019
17.30 WIB
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top