[9/10]
Bahkan diri mu yang dingin itu pun...
☘︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎☘︎
"Hatchihm-!"
Suara bersin terdengar dari lelaki imut bertopi hijau yang kini tengah duduk di sofa ruang tengah rumah [Name]. Yang kini sedang dalam keadaan sepi karena kedua orang tua gadis itu tengah tidak ada di rumah.
Lelaki tersebut tak lain adalah Thorn, ia dan [Name] baru saja kehujanan saat Thorn ingin mengantar [Name] pulang. Yang membuat kedua nya menjadi basah kuyup dan Thorn harus singgah sementara di rumah sang kekasih.
"Maaf membuatmu menunggu Thorny, aku sudah membawakan mu baju ganti."
"Iya, gapapa kok [Name]. Makasih baju nya.^^ " Balas Thorn yang kemudian mengambil kaus dan celana yang di bawa [Name].
"Wangi [Name]..."
"Omong², ini baju siapa [Name]??" Tanya Thorn.
"Itu pakaian ku yang lumayan kebesaran, jadi pas untuk mu. Lebih baik kau ganti baju sekarang Thorny, sebelum masuk angin." Ucap [Name] panjang lebar karena khawatir pada kekasih nya.
"Okie dokie."
Thorn pun berdiri dari duduk nya, tapi langkah nya terhenti ketika sang kekasih memanggil nya.
"Ah iya Thorny, "
"Hm??"
"Aku punya bubuk minuman hot choco dan matcha. Kamu mau yang mana?" Tanya [Name].
Sang lelaki bermanik hijau emerald itu terlihat berpikir sebentar, "Hemm.., Thorny suka dua² nya sih. Terserah [Name] mau bikin yang mana^^ "
Mengerti dengan jawaban kekasihnya, [Name] pun menanggapi nya dengan 👌🏻dan segera bergegas pergi. Lalu Thorn kembali melangkahkan kaki nya ke arah toilet rumah [Name].
.
.
.
Beberapa menit kemudian, Thorn akhirnya sudah mengganti pakaian seragam nya yang basah menjadi pakaian rumahan yang kering dan nyaman.
Begitu ia kembali duduk di sofa, tak lama kemudian muncullah [Name] yang juga sudah mengganti seragam basah nya dan membawa nampan kecil dengan dua mug di atas nya.
Di kedua mug itu, ada hot choco untuk diri nya dan hot matcha untuk Thorn.
"Ini Thorny. Aku buatin hot matcha untuk mu." Ujar [Name] sembari menyodorkan mug yang berisikan hot matcha pada Thorn.
Dan di Terima dengan senang hati oleh lelaki imut tersebut, "Wah makasih [Name]-! Oh ya, kapan [Name] ganti baju?" Tanya Thorn pada [Name] yang duduk di samping nya.
"Pas kamu ganti baju, aku juga ganti baju di kamar ku. Baru bikin ini."
"Ohh."
Thorn pun menyesap sedikit hot matcha nya. Namun lidah nya langsung merasa panas karena suhu minuman nya itu.
"Hwaaa phanash!"
"Eh, kepanasan ya..? Sebentar, aku ambil air putih biasa dulu.
[Name] langsung menaruh mug nya dan pergi ke dapur. Lalu setelah siap, ia pun kembali ke ruang tengah. Dan melihat Thorn tengah menjulurkan lidah nya sembari mengibasi nya dengan kedua tangan.
Sebuah pemandangan yang terlihat lucu dan menggemaskan bagi [Name]. Membuat nya ingin membiarkan Thorn seperti itu saja sampai lidah nya dingin kembali.
"...? [Namee], air nya mhana?? Lhidah Thorny mhelephuh Xp"
"Eh– ini Thorny. Maaf agak lama."
Gluk gluk...
Thorn pun segera meneguk air tersebut dan mendiamkan nya sejenak dalam mulutnya untuk menghilangkan rasa panas nya.
Begitu merasa lidahnya sudah tak melepuh lagi, ia pun bernafas lega.
"Fhuaaah..! Makasih [Name]."
"Iya. Lain kali hati² minum nya, tunggu jangan terlalu panas."
"Hehe, maaf~"
[Name] hanya bisa tersenyum tipis melihat tingkah kekasih nya itu. Lalu lanjut meminum minuman hot choco miliknya sembari menyalakan TV.
Namun, [Name] sadar bahwa tatapan Thorn terfokus pada mug yang di pegang nya. Dan bukan TV.
"Kenapa Thorny-? Kau mau coba minuman ku?"
"Eh, bolehkah?? :D"
"Hu'um."
[Name] menyodorkan minuman nya pada sang kekasih, dan di minum sedikit oleh Thorn. Di saat itu juga lah, mereka berdua sadar kalau Thorn menempelkan bibir nya di tempat yang sama dengan [Name].
"Berarti ini ciuman ga langsung kan...? (⁄ ⁄ ⁄ ⁄ ⁄)"
Setelah Thorn selesai mencicipi minuman [Name], kedua nya menjadi diam. Menciptakan suasana hening di antara mereka berdua.
"Achoo..!"
Hingga suara bersin Thorn memecahkan keheningan tersebut.
Melihat Thorn yang bersin, membuat [Name] berpikir bahwa kekasih nya itu pasti kedinginan.
"... Tunggu sebentar di sini Thorny." Ucap [Name] sebelum pergi ke arah kamar nya.
Thorn yang bingung hanya bisa menurut dan tetap duduk di sofa, "Okey(?)."
☘︎ Skip ☘︎
Tak lama kemudian, [Name] kembali ke ruang tengah sembari membawa sebuah selimut berbulu yang berukuran agak besar dan hangat tentu nya.
Thorn yang masih tak mengerti kenapa kekasih nya itu mengambil selimut pun bertanya, "Kenapa [Name] ngambil selimut..??"
"Buat kamu. Daritadi kamu bersin terus, takutnya masuk angin. Makanya aku ambil ini."
[Name] segera menyelimuti badan Thorn tersebut, lalu duduk kembali di samping nya. Hingga tiba² lengan Thorn menarik dirinya mendekat dan menyelimuti diri nya juga bersama dengan Thorn.
"Ga adil kalau Thorn doang yang pake selimut, [Name] pakai juga ya." Tawar Thorn sembari mengusapkan tangan [Name] ke pipi chubby Thorn.
"... Iya, makasih Thorny. (⁄ ⁄ ⁄ ⁄)"
Tanpa mereka berdua sadari, tak hanya badan mereka yang terasa hangat. Namun, hati mereka berdua juga ikut hangat karena perhatian satu sama lain.
Bahkan suara TV yang berada di depan mereka saja terabaikan karena suara detak jantung yang lebih keras.
Mereka berdua tetap diam, sampai [Name] merasa kalau Thorn di sebelah nya itu menjadi sangat hening dan menjadi semakin berat menempel padanya.
"...Thorny(?)"
Zzzz...
"Ternyata dia ketiduran... Lebih baik aku membiarkan nya begini saja." Batin [Name] sembari mengelus sedikit pucuk rambut putih Thorn.
Tangan [Name] ia gerakkan untuk merubah posisi kepala Thorn yang awalnya berada di pundak nya, lalu ia pindahkan untuk berbaring di paha nya yang sudah di beri bantal.
Lalu ia mematikan TV dan menyusul Thorn ke alam mimpi....
.
.
.
.
.
☘︎〣 Bonus 〣☘︎
"Uhmn... Sekarang jam berapa..?"
"Jam setengah lima. Di luar juga masih hujan walau ga sederes tadi."
"Eh [Name]–!? Dari kapan aku tidur? Dan kenapa aku tidur di paha mu...? (⁄ ⁄•⁄ ⁄•⁄ ⁄)"
"Jam tiga. Itu aku yang sengaja, biar kamu nyaman tidur nya."
"Ohh... Makasih ya, maaf kalau aku ketiduran. Pasti paha mu pegel."
"Iya, gapapa kok."
... Mempunyai hati yang sangat hangat.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top