[3/10]

Aku tak butuh pergi healing...

︎〰︎〰︎〰︎〰︎〰︎☘︎

Bagi sebagian besar orang di sekolah, [Name] adalah seorang gadis dingin baik hati yang menarik perhatian. Karena itu tak heran banyak orang di sekolah yang mengenal [Name].

Di tambah lagi, selain mengikuti ekskul musik. [Name] adalah gadis yang berbakat dalam ekskul pencak silat yang juga di masuki nya. Membuat nya sering menjadi bahan pembicaraan orang lain.

"Wahh kau lihat [Name] di ekskul musik tadi? Permainan biola nya sangat bagus!"

"Di ekskul pencak silat dia juga mendapat gelar anggota putri terbaik, benar² berbakat."

Kira² seperti itu lah contoh omongan orang lain tentang kelebihan nya dalam dunia ekskul.

Tapi siapa yang bisa mengira, kalau [Name] yang merupakan seorang gadis dingin juga punya sisi lain dalam diri nya. Dan hanya di tunjukkan ke orang terdekatnya..?

.
.
.

"[Name]..!! Ada adik kelas yang mencari mu–!"

Sebuah teriakan yang berasal dari seorang teman sekelas [Name] berhasil membuat nya yang tadi tengah sibuk mendengar musik menggunakan earphones nya, mengalihkan pandangan nya ke arah pintu kelas.

Dengan cepat, [Name] segera menyimpan earphones nya dalam saku dan pergi keluar kelas. Menemui pacar nya, Thorn. Yang sudah menunggu nya.

"Lihat itu, hari ini juga pacar nya [Name] menghampiri nya untuk maksi bersama...."

"Betul², hubungan mereka baik ya...."

Bisik beberapa anak sekelas [Name] yang tengah membicarakan dirinya dan Thorn. Namun [Name] tak peduli dan memutuskan untuk segera mengajak Thorn pergi.

"Thorny, kau tidak perlu selalu menghampiri dan mengantar ku ke kelas saat istirahat. Kau tidak lelah bolak-balik dari bawah ke atas...?" Tanya [Name] sedikit panjang karena khawatir dengan Thorn.

"Hu'um! Gapapa kok, Thorn malah seneng kalau bisa nyamperin [Name]^^"

Melihat pacarnya itu senang, [Name] hanya tersenyum kecil menanggapi nya. Asalkan Thorn tidak keberatan, dirinya juga tidak masalah.

Di sepanjang perjalanan, Thorn selalu mengajak [Name] mengobrol. Jadi suasana di antara mereka berdua tidak sepi.

"Oh ya [Name], pagi ini bang Gem bikin bekal kebanyakan. Dia bilang bekal yang masih ada ini buat [Name] aja. Jadi [Name] ga usah jajan-!" Seru Thorn sembari menunjuk tas bekal yang di pegang nya.

"Iya Thorny. Nanti aku titip makasih ke ka Gempa ya."

"Wokey~!"

.

.

.

Di taman belakang, saat [Name] tengah memakan makan siang nya bersama dengan Thorn. Tiba² saja dirinya melamun menatap ke arah kotak bekal yang sudah habis ia makan.

Thorn yang menyadari itu berusaha menyadarkan pacar nya tersebut.

"[Nwame], khok mhelamwun?? ([Name], kok melamun??)" Tanya Thorn dengan mulut nya yang penuh.

"...!"

Akibat teguran dari Thorn, [Name] pun kembali sadar dan menoleh ke arah Thorn di sebelahnya.

"Telan dulu makanan mu Thorny."

Thorn pun mengangguk menuruti [Name], "Glek... Hehe, sudah–!"

Melihat Thorn yang saat ini sedang tersenyum pada nya, membuat [Name] yang semenjak tadi melamun, reflek memeluk Thorn.

Sedangkan Thorn yang tiba² di perlakukan seperti itu hanya bisa terkejut sembari merona hebat. Dia berharap [Name] tidak mendengar suara detak jantung nya yang seperti habis lari marathon di kejar anjing.

"[N-name]..?"

"Boleh kau peluk aku seperti ini sebentar, Thorny?...."

Thorn yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa menganggukan kepalanya dan memeluk balik [Name].

Cukup lama mereka seperti itu, hingga Thorn memutuskan untuk bertanya kepada [Name] yang masih di pelukan nya.

"[Name] gapapa? Apa [Name] kecapean??"

[Name] membalas pertanyaan Thorn dengan anggukan kepalanya. Menandakan bahwa itu benar.

"Jadi [Name] hanya kecapean toh, syukur lah ga kenapa-napa..."

"Ekskul nya [Name] lagi sibuk ya? Thorn denger ekskul pencak silat mau ikut lomba juga, dan [Name] kepilih(?)" Ucap Thorn lembut pada pacarnya itu.

[Name] yang awalnya tengah menenggelamkan wajah nya di pelukan Thorn pun menoleh ke wajah Thorn di hadapan nya, "Kok tau..?"

"Bang Gempa yang bilang! Kan dia ikut ekskul pencak silat bareng [Name] juga."

Mendengar jawaban Thorn, [Name] hanya menjawab "Ohh." dan kembali menenggelamkan kepala nya dalam pelukan lelaki imut yang berstatus pacar nya itu.

Thorn yang melihat tindakan manis [Name] saat itu mulai tersenyum dan memeluk [Name] lebih erat, "AAAAAA KENAPA [NAME] DI SAAT BEGINI JADI MAKIN MANIS!" Batin Thorn dengan gemas.

Untung saja saat itu [Name] masih berada dalam pelukan Thorn, jadi ia tak melihat bagaimana wajah merah semerah tomat milik Thorn.

"Oiya.., lain kali kalau [Name] kecapean lagi, Thorn sedia kok buat meluk [Name]..!

[Name] hanya menganggukkan kepala nya. Walau tidak menjawab, sebenarnya [Name] tengah tersenyum di dalam pelukan pacar nya itu tanpa di ketahui. Mengakhiri makan siang mereka dengan perasaan hangat satu sama lain....
.

.

.

.

.

Bonus

Sementara itu di balik taman belakang sekolah...

Taufan: "Wahh, ternyata Duri bisa romantis juga."

Blaze: "Berasa jadi nyamuk liat orang pacaran mesra² an."

Solar: "Kenapa lah aku di sini dengan kalian_-"

... Kalau pelukan mu adalah healing terbaik ku.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top