03/10
Walau Dia menyukaiku...
---
Hari ini cuaca sedang tidak bersahabat serta guru yang sedang rapat, membuat sebagian siswa kelas 12 itu merasa sangat malas untuk belajar atau hanya berada di kelas.
Blaze dan Frost fire, serta Taufan lebih memilih berada di kantin dari pada berada di kelas untuk belajar. Glacier yang rajin (dibaca: malas) itu ikut terseret dengan mereka. Jika kalian bertanya di mana (name)? Dia di seret Aul secara paksa ke perpustakaan.
Mereka kini berada di kantin, menikmati teh manis, bakso panas, gunung es yang tertidur serta lawakan garing dari Taufan memeriahkan kebersamaan mereka.
"Gunung es, lu jangan tidur aja napa!!"
"Apa, sih?!" protes Glacier yang terganggu
"Ketawa bareng, kek ... jangan ngebo," balas Blaze sambil lanjut memakan baksonya.
"Males."
"Glacier, apa kamu merasa merinding?" Kini Frostfire yang bertanya, Frostfire merasakan seseorang menatap meja mereka.
"Mm?"
Glacier memperhatikan sekeliling kantin untuk mengetahui siapa yang sedang memperhatikan mereka atau itu hanya lah perasaan Frostfire saja.
Hingga mata Glacier berhenti pada sebuah bangku yang terletak di sudut kantin, di mana seorang primadona dan dua sahabatnya sedang memperhatikan mereka.
"Iya, karena mereka lihatin kita," bisik Glacier sebelum kembali tidur.
"Glacier ... Glacier," panggil Taufan sambil menggoyangkan meja untuk membangunkan gunung es.
"Issh, apa lagi!!!" bentak Glacier kehilangan kesabaran karena tidurnya terganggu dan hampir membanting meja kantin.
Bukannya menjawab Taufan malah memukul kepala Glacier, membuat Glacier mencium meja kantin.
"Ga sopan!! Glacier di cariin primadona, tuh!!" tunjuk Taufan melalui ujung mata.
"Glacier, boleh aku meminta pertolongan, mu?" tanya Primadona itu sambil tersenyum.
"Minta-"
BRAK... Sebuah sepatu sekolah melayang tepat di atas meja mereka dan mendarat mulus di bakso Frostfire.
"EH AYAM GORENG," kaget primadona tersebut dan menatap ke arah pelempar sepatu.
(Name) datang dengan wajah semerah tomat di depan primadona, menatap dingin ke arah hingga primadona di buat takut olehnya.
"Kamu siapa?"
"Aku-"
"Dia kekasihku," potong Glacier memperkenalkan sang Kekasih.
"Oh, sorry, ga jadi minta tolong," pamit Primadona meninggalkan mereka.
(Name) hanya menatap dingin ke arah Glacier tanpa suara sama sekali, cemburu beserta marah masih terasa, meninggalkan Glacier di kantin.
Glacier menyusul (name) yang sedang emosi.
"(Name) dengerin dulu, atuh!"
"Apa? kamu mau sama dia? mau jadi pacar dia, Glacier?" bentak (name) dengan nada dingin.
"Pacarku hanya kamu seorang... (Name), mau 10 siswi menyatakan perasaannya, perasaan Glacier hanya untuk (name) seorang," jelas Glacier lembut dan sopan.
"Tidak percaya."
"Bagaimana cara (name) percaya?"
"Bagaimana jika besok kita Date?" tanya (name) masih sedikit marah
"Ok," setuju Glacier mengelus surai (name)
Bonus
"(Name) kakinya tidak sakit?" tanya Glacier khawatir.
"Tidak," bohong (name) menutupi rasa malu
"Jangan bohong, Glacier antar ke UKS, yaa...," ucap Glacier sambil membawa (name) ke UKS ala pengantin
--Di lain sisi--
"Heh, sepatu (name) kok nyasar di kuah bakso Frostfire, sih?!" protes Frostfire mengangkat sepatu dari mangkok baksonya
"Gila, dari pintu masuk sampai ke meja kita dia lempar tu sepatu," kagum Taufan dengan jarak yang di lempar (name)
"Keren," puji Blaze menepuk tangan.
---
Aku tidak akan berpaling darimu.
-- 16 Agustus 22 --
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top