Part [6/10]
Saat ia lebih banyak diam dan tidak seperti biasanya…
×××
Iku memandang bingung ke arah pacarnya. Semenjak pagi tadi, (name) tampak tak bersemangat dan lebih banyak diam. Bukan seperti (name) yang biasanya.
Saat Iku menanyai apa kah ada masalah dengan pacarnya itu. (Name) hanya tersenyun dan menjawab kalau dia tidak punya masalah.
'Apakah mungkin aku membuat kesalahan sampai ia marah dan mendiami ku?' pikir Iku dalam hati.
Iku bergulat dengan pikirannya, memikirkan berbagai kemungkinan yang membuat (name) tidak banyak bicara kali ini.
Iku melihat ke arah kotak bekal (name) yang dari tadi isinya hanya diaduk-aduk oleh (name).
'Sepertinya (name) tidak nafsu makan' batin Iku.
Karena sudah tidak tahan dengan kelakuan (name) yang diam dan berveda dari biasanya, akhirnya Iku mencoba bertanya lagi pada pacarnya itu.
"(Name) kenapa bekalmu hanya kau aduk-aduk saja? Apakah bekalmu tidak enak? Atau kau ada masalah? Ceritakan padaku kalau ada masalah, aku akan mendengarmu" ucap Iku serius sambil memegang pundak (Name)
"Sebenarnya…" ucap (name).
Iku menunggu (name) melanjutkan ucapannya.
"Sebenarnya… Sebenarnya gigiku sedang sakit kali ini Iku! Mou… Makanya kau dari tadi diam karena gigiku sakit sekali!" rengek (name).
Iku langsung sweatdrop mendengarnya. Dia pikir kalau (name) ada masalah, ternyata gigi (name) sedang sakit.
"Jadi itu alasanmu diam seharian ini dan tidak menyentuh bekalmu?" tanya Iku memastikan.
(Name) hanya mengangguk sebagai jawabannya.
Iku tertawa lalu menepuk puncak kepala (name), "Yokatta[1]… Ku pikir kau sedang marah padaku."
"Tidak mungkin aku bisa marah padamu, Iku!" ucap (name).
•Bonus•
"Yosh! Kalau begitu besok aku akan menemanimu ke dokter gigi"
"Heh?!"
×××
… Dan pada akhirnya aku malah tertawa saat mengetahui hal yang sebenarnya.
**
[1] Yokatta : Syukurlah
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top