#part6
Suho terus mengerjakan dokumen satu persatu dari sekian banyaknya tumpukan berkas yg ada di mejanya.
"Yeoboseo". Ucapnya saat mengangkat telepon kantor..
" ada yg bertemu tuan kim".
"Ne".
Suho terus fokus pada pengerjaannya.
"Permisi".
Suho menatap wanita yg datang ke ruangannya..wanita tersebut melontarkan senyum padanya.Suho juga membalas senyumnya dengan ramah.
" silakan".
Wanita itu kini duduk di depannya dan akan memperkenalkan dirinya juga akan mengutarakan suatu hal.
"Mian menganggu..tapi aku dari perusahaan *** yg akan mengajukan sesuatu terhadap perusahaan ini".
Suho mengangguk dengan tatapan yg masih mendengarkan penjelasan wanita tersebut.
" astaga pria ini sangat tampan dan mengagumkan".gumamnya dengan menatap mata suho..
"Namaku kim jisoo".
Yah benar..kini jisoo telah berada di hadapan suho.Pria yg ia suka dan ia incar selama ini.Permainan belum dimulai dari jisoo.
Hanya pengenalan dan permulaan baginya.
" ah aku sudah baca tujuanmu..tapi kau bisa bekerja disini dengan asistenmu.Kualitas kerjamu bagus,jadi kau cocok di posisi yg kau inginkan".jawab suho.
"Ahh gamsahamnida tuan kim".
" panggil saja suho..kim hanyalah marga.Bukankah kau juga kim".
"Ne". Jisoo tertawa,begitupun dengan suho yg juga tersenyum.
" baiklah gomawo waktunya tuan."
Suho mengangguk..
Jisoo pun pergi keluar dari ruangan suho,saat ia hendak menutup pintu ia melihat suho yg sedang sibuk di mejanya.
"Perlahan". Gumam jisoo dengan tersenyum.
.
.
.
" Eonni irene".
Panggil wendy saat irene hendak memasuki lift..
"Aku temani"
"Aniya wendy..aku hanya ke ruangan suho sebentar". Wendy mengangguk.
Pintu lift terbuka dan irene terdiam saat melihat jisoo keluar dari lift.Irene masih menatapnya penuh tanda tanya.
" eonni pintunya sudah terbuka".
"Ahh ne". Irene memasuki lift dan menuju ke ruang suho.
Di dalam irene masih berfikir tentang jisoo..dia bertemu dua kali,di style fashion dan di kantor suho.
Yg membuat irene heran adalah lift yg ia gunakan adalah lift yg menuju khusus ke ruangan suho di lantai 3.
" sedang apa dia?".ucap irene.
Irene pun berjalan menuju ke ruangan suho.Wajahnya yg cantik dan juga baju yg ia kenakan saat membuat tubuhnya indah.
.
.
.
Irene perlahan membuka pintu ruangan suho.Namun tidak ada orang pun didalamnya.Di meja kerja hanya ada laptop yg menyala dan tumpukan berkas.
"Kemana suho?".
Irene melihat sekitar ruangan suho tapi hanya terlihat benda2 yg ada di dalamnya.
" emm".
Kini seseorang menutup matanya dari belakang..irene tersenyum.
"Suhoo aku tau itu kau".
Mata irene terbuka dan berbalik kebelakang..benar suho membuatnya terkejut.
" jahil sekali".
Suho tersenyum melihat irene yg memarahinya,namun hal itu membuat suho gemas.
"Pasti sekretaris memberitahumu".
Suho mengangguk..dan kini irene menatapnya.
" Aku ada pemotretan hari ini,jadi besok aku akan kembali".jelas irene
"Tidak biasanya begini hemm".
Irene hanya terdiam.
"Yah memang ingin kesini,dan..". Irene tidak melanjutkan perkataannya.
" apakah tadi ada tamu wanita kesini".lanjutnya.
Suho mengangguk..
"Siapa dan kenapa?".
" ada apa,banyak sekali pertanyaan sekarang".
Irene terlihat gugup,suho menatapnya.
"Aku pernah bertemu dengannya dua kali..dan itu secara tidak sengaja".
Suho tersenyum..
" kim jisoo namanya,dia akan bekerja disini bagian analis pekerjaan prakerja".jelas suho..irene terdiam.
"Ada masalah?".irene menggeleng dengan tersenyum.
" aku berangkat yah".
Suho menahan irene dengan menarik pinggulnya dan kini irene berada pada pelukannya.Irene hanya terdiam dan menatap suho..
"Take care sayang".
Irene tersenyum..
" jangan terlihat cantik depan kamera".
"Waee..kenapa?".jawab irene dengan posisi ia pada pelukan suho.
" kameramennya akan jatuh cinta padamu".irene tertawa begitupun juga dengan suho.
"Aku akan terlihat biasa saja karena aku memang natural".
" kau cantik..bahkan saat kau menciumku akan terlihat cantik".
Goda suho..irene mencubit tangan suho yg berada di pinggulnya.
"Aku mau berangkat". Ucap irene,namun suho menggeleng dengan menunjukkan pipinya.
" muachh".irene mengecup bibir suho..
"Emm kau memulai yah irene".
Irene berhasil lepas dari suho,dan dengan cepat menuju ke pintu.
" bye sayang,saranghae".
"Ne".
Irene pun berangkat menuju ke pemotretan..suho masih tersenyum dengan memegangi bibirnya.
Kemudian ia melanjutkan pekerjaannya kembali.
.
.
.
" jadi namanya jisoo..kenapa suho memperkerjakan dia".
Irene terus berjalan menuju ke luar kantor dan menuju ke mobilnya.
Irene pun mengendarai mobilnya sendir dan hendak menuju ke pemotretan.
Selang 30 menit irene berhenti di supermarket terdekat..karena ada sesuatu yg akan ia beli.
"Gamsahamnida".
" ne".
Irene kemudian keluar dari supermarket,namun perhatiannya tertuju pada anak kecil laki2 yg memberinya balon.Dengan senyum irene jongkok di depaten anak kecil tersebut.
"Siapa namamu manis?". Tanya irene.
" Soo-bin noona".
"Manis sekali". Irene mencubit pipinya dengan perasaan gemas.
" ah maaf nona".ibu dari soobin datang,irene pun berdiri.
"Gwenchana,dia baik".
" ahh gomawo".
Irene tersenyum dengan menatap
Soobin.
"Apa nona sudah menikah?".
Irene terdiam dengan menggeleng.
" wanita secantik anda sangat mustahil belum menikah".
"Ahh hanya waktu"
Irene dan ibu soobin yg baru ia temui kini saling menukarkan cerita.
Darr..
Tiba2 ada tembakan yg menembak balon soobin,dan itu tepat di depan irene.Semua tertunduk saat mendengar bunyi tembakan,hingga suasana menjadi ricuh.
Irene melihat ke arah tembakan,yg ia lihat hanya ada mobil hitam dari arah seberang..
"Soobin a gwenchana".
" gwencana nona..bagaimana denganmu?".
"Ahh". Irene mengangguk.
Dengan cepat irene menuju mobilnya dan melajukan mobilnya.
***
Jack'group
" ahh ne,lakukan saja".
Jackson masih berada di ruangannya dengan memainkan hpnya.
"Boseu,ada irene datang kemari di luar".
Jackson langsung berdiri dan mengerutkan alisnya.
" ijinkan dia kemari".
"Ada apa irene kemari?".
Jackson masih diam dengan menatap jendela yg menunjukkan bayangan dari luar.
.
.
.
" cantik sekali,apa dia kekasihnya boseu".
Irene yg mendengar beberapa perkataan karyawan jackson tidak peduli.Dengan penuh rasa kecewa irene terus masuk ke dalam.
"Silakan nona irene".
Irene kemudian melangkahkan kakinya menuju ke ruangan jackson.
Brakk..
Suara pintu yg keras,terlihat jackson berdiri dan menatap kedatangan irene.
Emosi yg irene rasakan kini tidak main2,hanya rasa kecewa dan khawatir yg kini berada pada hatinya.
Irene berdiri di depan meja jackson,dan jackson masih duduk dengan santai.
"Apa yg membuatmu kesini irene".
Tanpa menjawab,irene membanting keras pistol di meja jackson.Jakcson berdiri dan menatap irene heran.
"Waee". Suara jakcson meninggi kali ini..
" silakan..silakan kamu bunuh saya secara langsung."
Jakcson masih tetap diam dan mengerutkan alisnya tidak paham.
"Bukankah kamu tadi mengirim anak buahmu,dan menembakkan peluru di depan supermarket.DAN ITU HAMPIR TERKENA ANAK KECIL".
Irene kini marah dan nafasnya semakin tidak bisa ia tahan.
" aku tidak melakukan apapun,jaga bicaramu irene.Kau sekarang datang dan menuduh".jelas jakcson dengan nada yg masih ia tahan karena berbicara dengan irene.
"Bukankah rencanamu adalah menggagalkan suho,menghancurkannya,dan menyakiti siapapun yg dekat dengannya.Bahkan kau mau membunuhku jakcson".
Jakcson kini menggenggam tangannya..
" sekarang lakukanlah,cepat.CEPATT".
Bentak irene.
"Baiklah". Jakcson mengambil pistolnya dan mengarahkan pada irene.
Namun hal itu salah,jakcson membuang pistolnya ke lantai.
Irene menatapnya..
" bisakah kau berfikir.Bahwa orang yg jahat tidak akan melukai seseorang yg paling berharga dalam sejarah".
Irene meneteskan air matanya dengan menunduk.
"Irene kau tetap sahabat manisku yg aku sayangi.Bagaimanapun,sejahat apapun aku pada orang lain..tapi aku tidak sekriminal itu".
Irene masih tidak menatap jakcson.
"Kau boleh pergi".
" tapi kau selalu membuat orang yg aku sayang menderita.Tetap dengan egomu akan membuatku semakin membencimu".lirih irene.
"PERGII". Bentak jakcson..
Irene kemudian meninggalkan ruangan jakcson dengan membersihkan air matanya,dan menutup pintu dengan perasaan yg haru.
Sedangkan..
Jakcson masih berdiri,tangannya menggenngam penuh dengan amarah.
" ahhhh".ia lempar jas pada lantai.
Bagaimanapun hatinya sangat rapuh dan hancur.Saat seorang sahabat kecil.yg selalu ia lindungi kini hadir di depannya dengan amarah.
Tidak ada rasa benci ataupun kejahatan yg ia rasakan.
Gadis manis baginya akan tetap gadis manis yg ia kenal.
***
I
rene masih berada di dalam mobilnya,memikirkan beberapa hal yg membuatnya muak kali ini.
"Eomona".
Irene menyandarkan badannya pada kursi mobil dengan membersihkan air matanya.
" tidak pantas menangisi pengecut irene".irene menguatkan dirinya dan kemudian melajukan mobilnya.
"Dia bilang sahabat,tapi sahabat mana yg tega membunuh sahabatnya sendiri secara diam2".
Irene melajukan perjalanannya ke arah pemotretan..rasa kecewa dan amarah kini masih ia rasakan.Namun bagaimanapun irene adalah wanita yg kuat dan percaya pada pendiriannya.
Selang hanya 30 menit irene sudah sampai di lokasi..wendy yg melihat kedatangannya menyambut dengan senyum.
" eonni lama sekali".
Irene melihat jam tangan yg melingkar pada tangannya.
"Hanya 15 menit". Jawab irene dengan senyum.
Irene dan wendy pun berjalan menelusuri lorong gedung dengan sedikit berbicara.Kini irene terhenti dan pandangannya fokus pada salah satu podium pemotretan yg ia lalui.
Wendy hanya melihat irene.
" bukankah dia jisoo".
Ucapnya pelan dan mampu didengar wendy.
"Ne eonni..dia baru menjalani pemotretan kali ini".
Mendengar jawaban wendy irene hanya diam dengan terus menatap jisoo yg berpose layaknya model.
Irene pun melanjutkan langkahnya menuju menuju ke lokasi.
Sampai sana banyak yg menyambutnya dengan senyuman.
" irene make up".
"Tidak perlu kau tetap cantik".
Sahut sang manajer irene sekaligus sahabat karirnya.
Namanya adalah Na yuan,wanita cantik dan mapan.Beliau menjadi manajer para model2 terkenal,tepatnya di perusahaan ini.
Irene pun ganti kostum dengan sedikit mendapat sentuhan make up yg membuat wajahnya semakin cantik dan indah.
" fighting".ucap yuan..irene hanya mengangguk dan tersenyum.
"Ok..siap nona".
Irene berpose kali ini..wajahnya yg indah juga menjadi kegemaran semua pihak.Suasana yg membuatnya menjadi model.terkenal.adalah karena hatinya selalu tenang.
Bak seorang wanita seksi kini irene memakai paduan baju yg menampakkan badan yg indah.
Apapun pose raut wajahnya,itu hal yg mudah.
" ok good".
Terdengar suara tepuk tangan semua yg berada di podium.
"Emm cantik sekali".
Irene hanya tersenyum karena yuan terus memujinya.
"Mau minum denganku".
Irene mengangguk.
Yuan dan irene kemudian menuju ke ruangan pribadi yuan yg berada di lantai 2.
" hahh".dengus irene dengan menyandarkan badannya pada sofa.
"Capek". Yuan meletakkan jus di depan irene..kemudian ia duduk di depan irene.
" aniya..aku hanya lega".jawab irene.
"Ada kontrak dengan model baru".
Tanya irene tiba2.
" jisoo maksudnya".irene mengangguk dengan meminum jusnya.
"Ne,dia sudah terpilih secara resmi.Dan sudah ada kontrak dengannya". Jawab yuan..irene hanya diam.
" baiklah aku menunggumu 10menit lagi".yuan keluar meninggalkan irene sendiri di ruangannya.
Irene masih terdiam di sofa.
"Aku bertemu dengannya berkali-kali..bahkan dia selalu menyukai apa yg aku suka.Dari baju,model dann".
Perkatannya terhenti..
" suho.Apakah dia menyukai suho,sekarang dia bekerja di tempat suho".lanjutnya.
Kekhawatiran yg membuatnya merasa tidak yakin pada jisoo.Pertemuan yg tidak sengaja selalu membuatnya berfikir berulang kali.
••••
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top