#part5

"Hahhhh".

Semua tertunduk saat jackson melempar benda yg berada di ruangannya..anak buahnya hanya diam tanpa berani menatap jackson satu pun.

"Ternyata adiknya bukanlah kelemahannya..dasar baji***.Tidak akan aku biarkan dia berada di atasku sekarang".

" Boseu..perusahaan yg kita mantapkan telah diambil alih suho".

Jackson berbalik dan mendekat pada anak buahnya,ia cengkram kera baju tersebut dengan meluapkan amarah yg sangat kasar..

"KAU DAN YG LAIN DASAR BODOH"

Semua tertunduk,bahkan jackson mengacak ngacak rambutnya frustasi.Mimpi atau harapan yg akan ia raih,kini gagal dengan mudah.

"Bagaimanapun caranya,kita ambil alih perusahaan itu dari tangan ba** itu".

" ne boseu".kompak semua

Jackson kini menyandarkan badannya di kursi kerjanya,semua anak buahnya keluar..hanya tersisa jung suan yaitu kaki tangannya,juga sepupu dari jackson.

"Hyung,jika membuatnya luka itu bukan kelemahan.Tapi jika salah satu dimusnahkan..itu adalah umpannya".

Jackson yg mendengar langsung menatapnya dengan terangkat ujung bibir ke sudut kanan..

" suan kau benar,kita hanya perlu mengeluarkan ancaman.Bahkan tindakan sekaligus".

Suan mengangguk dan tertawa bersama saat mendengar hyungnya setuju dengan pendapatnya.

***

"Hyung..apa jaemin tidak makan apapun".

Suho melirik ke arah jaemin yg masih memainkan hpnya.Kemarin malam jaemin telah sadar dan keadaannya sudah membaik,tidak ada yg berhak memaksakan kehendaknya saat ini.

Suho mengangguk,kai pun duduk di sofa sebelah suho.

" jae".

Suho menghampiri jaemin,jaemin tidak meresponnya..bakhan melihat suho juga tidak.

"Hyungggg..".

Suho mengambil paksa ponsel jaemin,kemudian melempar ke sofa di belakangnya..jaemin hanya terlihat kesal.

" aku tidak pernah marah sebelumnya,tapi kali ini..".

Jaemin menunduk.

"Bosan..diam di rumah sakit berkali kali.Memangnya terlalu banyak rasa sakit yg aku derita.Kenapa tidak mati saja".

" jaemin diamlah jangan mengatakan hal2 konyol".

Jaemin tidak menjawab hyungnya,ia melepas paksa suntikan infus pada tangan kanannya..suho yg melihat hanya merasa aneh dengan jaemin..

"Aniya...".

Kai menghampiri jaemin dan suho,saat suho menarik tangan jaemin yg kini mengeluarkan darah karena jaemin.

" apa yg kau lakukan".

Jaemin hanya menatap kai cuek,dan kemudian dia berdiri..hyungnya hanya melihat sikap jaemin.

"Aku baik2 saja hyung,tidak ada yg serius.Untuk apa aku di sini,hanya obat dan tidur membuatku lelah".

Kai memalingkan pandangan tidak kuasa melihat jaemin.

" jaemin kau masih sakit,diamlah".
Sahut suho..

"Hyung..kau mengingatkanku pada mereka yg jauh.Tempat ini terakhir kali aku melihatnya.Jadi hyung aku ingin pulang".

Suho memeluk jaemin dengan mengelus rambutnya.

Rumah sakit adalah tempat yg paling dibenci jaemin..eomma dan appanya meninggal di tempat yg ia benci.Saat usianya yg masih kecil,bahkan belum dekat dengan orang tuanya.

" kita akan pulang,tapi nanti".

Jaemin tersenyum dan suho juga membalasnya.

"Aku akan ganti baju hyung".

Jaemin mengambil pakaiannya dan kemudian menuju ke kamar mandi..

Suho tersenyum melihatnya,bahkan kai juga sama.

" sebenarnya dia tidur atau koma kemarin hyung".

"Tidak tau kai".
Mereka berdua pun tertawa bersama dengan mengemasi barang2 yg akan dibawa pulang.

" anyeong".

Taeyong baru datang dan hanya menatap semua ruangan satu persatu..ia melihat ranjang jaemin yg kosong.

"Kemana jaemin?".

Kai yg mendengar pun menghampirinya.

" dia..dia harus di bawa ke..".
Ucapan kai terpotong,taeyong mengerutkan alisnya penasaran dengan apa yg terjadi.

"Hyung..kenapa dengannya".

" Dibawa ke..ke..rumah".
Tawa kai membuatnya puas,suho yg melihat juga tertawa.

"Jebal..kai kau mengesalkan.Dasar biadap". Taeyong ingin kek ingin meninjunya,namun kai lari ke arah suho dan mengambil beberapa buah..ia lempar satu persatu ke arah taryong.Taeyong menghindar dengan melemparkan balik kepada kai..

" kalian hentikan".
Suho merasa takut jika buah itu mengenai dirinya..beberapa kali ia menghentikan adik2 nya namun masih saja berulah.

"Kenapa aku tersadar,kenapa aku sembuh bahkan baik2 saja.Semua bersama saat aku luka..sesekali ingin aku rasakan". Gumam jaemin dengan melihat tingkah hyungdeulnya yg bergurau dengan senyuman.

" jaemin kau sudah selesai".

Pertengkaran pun berhenti karena jaemin sudah keluar dari kamar mandi.

"Aku akan mengurus semuanya,kalian pergi ke mobil duluan dengan jaemin."

Suho menuju ke bagian administrasi dan juga mengajukan surat kepulangan untuk jaemin.

"Sudah sembuh jae".
Goda kai yg hanya mendapat tatapan dari jaemin.

" hyung rasa aku berdiri disini lumpuh apa".

"Emm nyolot yah namdongsaeng ini".
Kai merangkul jaemin dan menekannya erat..hingga jaemin memukulinya untuk melepaskannya.

" kai hyung dia masih sakit".

"Dia baik2 saja taeyong".

Jaemin tertawa,kai dan taeyong mengerutkan alisnya tidak paham.

" jaemin...apa kau sudah sadar sebelumnya".

Jaemin hanya diam saat taeyong melontarkan pertanyaan kepadanya.

"Kau ini hyung,bahkan hidup saja aku tidak memikirkan saat itu.Bagaimana aku tahu" .

"Kita ke mobil sekarang..suho hyung menunggu".

Mereka pun menuju ke parkiran mobil.Akhirnya kondisi jaemin sekarang membaik dan dia bisa pulang ke rumah lagi.Hal yg akan membuat jaemin bosan dan suntuk adalah ketika ia harus berada di rumah sakit lagi dan lagi.

Di dalam mobil hanya kesunyian,suho fokus pada pandangannya mengendarai mobil,kai yg berada di sampingnya memakai headshet..taeyong memainkan hp jaemin,sedangkan jaemin sekarang tertidur.

" hyung apa benar jaemin sudah baik2 saja".

Taeyong berhasil mengeluarkan suara dan memecah keheningan antara mereka.

"Ne..jaemin hanya perlu memulihkan keadaannya dan menjaga stamina tubuhnya". Jawab suho dengan melihat taeyong dari spion dalam mobil.

" banyak pesan dari teman2 nya,tapi dia hanya membacanya".

Suho tersenyum mendengar ucapan taeyong.

"Taeyong pergilah besok membeli hp baru..lupakan yg hilang itu".

"Aniya hyung".

" kau juga bulan depan masuk ke kampus kai,jadi akan sedikit tenang".

"Wae...taeyong bersamaku.Cari kampus yg bersama dengan tzuyumu itu".

" andwaee".taeyong meninggikan suaranya,tidak suka dengan perkataan kai.
.
.
.
Saat sampai di rumah..ternyata chan dan sehun sudah berada di rumah suho.Jaemin yg masih tertidur dengan harus kai yg menggendongnya masuk ke dalam rumah.Taeyong membawa barang2 jaemin.

"Kalian sudah lama".

" aniya hyung,5 menit baru saja".

Suho dan yg lain pun masuk.
"Aku ingin membersihkan tubuhku".

Di ruang tamu hanya ada chan dan sehun yg menunggu suho.
Kai kembali ke kamarnya setelah mengantar jaemin tidur ke kamarnya..taeyong juga meletakkan tubuhnya di ranjangnya dan memejamkan matanya.Kelelahan yg dirasa semua,namun suho masih harus berbicara dengan rekan kerja atau juga saudara baginya.

" hahh...".

Chan dan sehun menyadari suho yg datang,dan mereka pun memulai pembicaraan.
"Hyung..anak buah jackson yg hendak menembak jaemin itu adalah rencana".Chan memulai perbincangan serius..sehun dan suho memperhatikan chan dengan serius..

" awalnya ia menembak satpam disitu,namun itu adalah tembakan dari jackson dari dalam mobil.Kemudian semua kacau,dan jaemin keluar.."

"Sebentar,jadi mereka membuat semuanya ini hanya karena agar jaemin menampakkan diri"
Chan mengangguk,suho sekarang paham..

"Dan dia mengancam jaemin,berusaha membuatnya takut.Namun semua berbalik,hingga rencana penembakan itu".
Lanjut suho..

" aku rasa,jackson tidak aka berhenti hyung,bahkan setelah perusahaanmu memenangkan persaingan ini hyung".

Sehun menjelaskan dengan chan..

"Jadi apa selanjutnya?"

"Kita tunggu saja apa yg mereka pikirkan,sementara aku akan mengamati gadis yg aku curigai.Dia dari korea utara hyung".

" tzuyu maksudmu".chan mengangguk..

"Jangan kau curigai orang yg tidak ada sangkut pautnya chan,semua hanya kau lihat saja".

"Apa karena dia sekarang dekat dengan taeyong hyung?".

Suho hanya diam tanpa ada jawaban..

" baru sekarang aku melihatnya memiliki teman dan saling keluar bersama.Jika itu menimbulkan kejahatan,adikku akan pandai..kau tau taeyong tidak semudah itu percaya pada orang lain.Jika menurutnya dia baik,maka biarkan saja.Namun satu sisi amatilah chan,hanya sewajarnya".

"Ne hyung,wajahnya yg cantik dan lugu itu..tidak akan berjalan sendiri.Ada yg memutar otaknya di belakang".

" baiklah hyung,biarkan dia berpikir.Aku akan pulang".

Suho tersenyum..

"Kalau kau tidak paham diamlah,mengganggu saja". Chan memukul tangan sehun.

" wae?aku ingin pulang,kenapa kau memukulku.Sial!!".

"Kalian menginap atau pulang". Tanya suho..

"Sehun tidur di rumah hyung,jaemin baru sembuh.Tidak baik berbicara serius sampai malam" suho mengangguk.

Chan dan sehun pulang tepat bulan akan naik ke atas langit yg hitam.

Suho menutup pintu,kemudian ia menuju ke kamarnya.Rumah yg mega kini sunyi..tidak biasanya di awal.seperti ini tidak ada seseorangpun yg beraktivitas di dalam ruangan.Ketiga namdongsaengnya kini sudah memulai mimpinya masing2.

Sampai di kamar suho menuju ke balkon kamarnya dengan membawa segelas air putih miliknya.
Sweater yg ia kenakan tidak membuatnya merasa kedinginan sekarang,baginya menikmati angin malam adalah sebuah ketenangan.

Taeyong perlahan masuk ke dalam suho,ia melihat hyungnya berada di balkon..

"Pasti dalam ke adaan rumit".

Ucapnya pelan,ia pun perlahan menuju ke arah suho berada.

" hyung".

Suho menoleh  arah suara,dan kini taeyong berada di sampingnya.

"Ne". Jawab suho.

" kau tidak ingin menjelaskan sesuatu hyung".

Suho hanya menatap ke depan,ia sekarang paham kedatangan adiknya adalah rasa ingin taunya dari permasalahan semua.

"Apa kau mengetahuinya".
Taeyong mengangguk..

Keheningan kini hanya ada diantara mereka berdua.Taeyong dan suho sama2 saling menatap kosong depan.

" taeyong".

Suho membuka suara

"Huh".

" perusahaan adalah pemberian appa pada jaemin,sebelum ia pergi.Aku tidak tau,semua yg terjadi kini harus dirasakannya.Remaja sepertinya harus merasakan takut dan sakit."

Taeyong hanya menatap suho,ia berusaha memahami persoalan yg belum ia ketahui.

"Bukankan seharusnya mafia2 berurusan FBI sepertimu dan yg lain hyung". Pertanyaan yg taeyong berikan kepada hyungnya memulai pembicaraan mengarah pada penjelasan.

" Nana group adalah perusahaan yg berkembang sekarang.Kemajuan yg pesat dan kualitas mampu melancarkan semua kesulitan.Namun,saat aku meneruskan perusahaan appa..terjadi ancaman sekarang.Bahkan tidak ada sangkut pautnya".

Cukup panjang suho menjelaskan,taeyong masih memperhatikan hyungnya,juga sesekali ia menatap ke arah lain.

"Apa yg terjadi pada jaemin hyung?".

Suho menatap taeyong.

" pukulan yg sangat keras mengenai paru2 nya.Hingga kapan saja jaemin akan merasakan sakit pada perutnya,dan sulit bernafas".

Taeyong terlihat terkejut dan menunduk saat mengetahui semuanya.

"Tenanglah..itu tidak selamanya.Kita hanya perlu menjaganya".

" hyung lakukan sesuatu,aku mohon.
Akan ada hal yg akan terjadi nanti,pikirkan hyung.Setelah 2 tahun terakhir,kali ini aku memohon kepadamu".

Suho mengangguk..taeyong memeluk suho,dan balasan yg hangat ia berikan pada adiknya.

"Semua akan selesai taeyong.Karena kelemahanku juga kekuatanku".
.
.
.

"Akhh...akhhh"

Jaemin memegangi perutnya dengan kedua tangannya,terikana kesakitan yg ia rasakan membuatnya terbangun dan terduduk lemas.

"Hyun..g...g"

Panggilan untuk hyungnya ia keluarkan,dengan ringisan rasa sakit yg ia rasakan.

"Akhhhhh....akhh...".

" jaemin".
Kai yg berada di kamar yg tidak jauh dari kamar jaemin pun keluar.

"Eommona jaemin".

Kai menghampiri jaemin yg meringis kesakitan.

" hyungg".teriak kai dari kamar jaemin.

Dari tangga kai melihat suho dan taeyong turun bersamaan,kai mengernyitkan alisnya.

"Akhh".mendengar teriakan jaemin,kemudian kai masuk ke dalam lagi.

"Eomona jaemin,ada apa"
Suho menghampiri jaemin,namun ia sadar bahwa yg diucapkan dokter adalah sedang terjadi sekarang.

"Taeyong,air hangat satu gelas".

" tarik nafas,jaemin atur nafasmu..pelan2".

Jaemin mengatur nafasnya perlahan dengan suho yg berada di sampingnya.Kai berdiri di samping suho,ia melihat adiknya yg masih penuh heran.

"Masih sakit atau tidak".
Jaemin menyandarkan kepalanya tanpa menjawab..terlihat nafasnya sangat tersengkal kelelahan.

" hyung ini"

Suho memberikan air hangat,dan jaemin meminumnya dengan tenang kali ini.

"Istirahat,jangan main hp.Hyung kali ini melarangmu".

Jaemin hanya menatap suho kemudian melirik ke arah lain.

" knp perutku sangat sakit hyung?".
Tanya jaemin tiba2,dan itu membuat suho terdiam dengan terus merapikan selimut jaemin.

"Hyung".

Kali ini suho menatap jaemin,kemudian dia mengelus rambut adiknya.

" itu karena kau tidak makan dan langsung minum obat.Dengar,apa yg diperintahkan dokter kau harusnya patuh".jelas suho,hanya pernyataan yg bohong.

"Biarkan jaemin istirahat"

Suho,dan 2 adiknya keluar dari kamar jaemin.Waktu yg sudah tengah malam,dan juga kondisi jaemin yg baru membaik membuat suho extra perhatian saat ini.

"Aishh suho hyung mengambil hpku"
Kesal jaemin,kemudian dia mencoba tidur kembali.
.
.
.
"Kai kau tidurlah ada kuliah pagi besok,dan kau taeyong istirahatlah..besok awal pertamamu kuliah lagi".

Kai dan taeyong saling menatap.

" aku dengannya satu kampus hyung".
Tanya kai dengan menunjuk taeyong,taeyong memukul tangan kai dengan cepat.

"Siapa juga yg mau". Sahut taeyong.

" kai satu kampus tapi beda kelas,dan taeyong ini keputusan..jika tidak ingin berangkat dengannya.Kau pakai mobil".

"Tap.."..

Suho meninggalkan mereka berdua,bahkan saat kai belum bicara suho meninggalkannya.

"Aku ingin bertanya padamu".

" huahh...ngantuk".
Taeyong menghindar dari kai dan masuk ke dalam kamarnya.

"Aishh jebal"

***

Maaf ya agak garing yah critanya.
Soalnya aku mau fokus dulu ama crita kehidupan suho dan namdongsaengnya.

Baca terus ne readers:))

Jan lupa tinggalkan komen dan votenya..saya akan merasa dihargai.

Thanksss:))))

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top