Prolog
(Surname) (Name), seorang gadis yang kini lagi dekat dengan Oikawa Tooru. Banyak yang mengira bahwa (Name) itu merupakan kekasih Oikawa padahal aslinya (Name) hanyalah teman masa kecil Oikawa. Dan yang tahu akan hal itu tentunya hanya mereka berdua dan juga Iwaizumi.
Sebenarnya bagi Iwaizumi daripada disebut teman, mereka berdua itu memang terlihat seperti sepasang kekasih. Tapi ya, berkat adanya (Name) ia tidak perlu turun tangan lagi untuk menyeret Oikawa latihan voli. Setidaknya bebannya sedikit terangkat karena ada (Name) ditambah (Name) juga menjadi menejer Aoba Johsai. Sungguh beruntung mereka.
Tetapi, karena rumor tentang (Name) yang ternyata hanya seorang teman dari Oikawa, membuat banyak pria mulai mencoba mendekati (Name). Dan hal itu tidak luput dari penglihatan Oikawa.
"Jika kau kesal, kenapa tidak kau ungkapkan saja perasaanmu padanya, Kusoikawa?" tanya Iwaizumi pada Oikawa yang saat itu tengah menggigit gemas sapu tangan (Name) karena kesal melihat (Name) yang terus saja mendapatkan surat cinta dari siswa Aoba Johsai.
(Name) yang kebetulan melihat Oikawa yang juga melihat dirinya langsung saja ia menghampiri Oikawa. "Oikawa-kun, kenapa kau menggigit sapu tanganku?" tanya (Name) bingung.
Oikawa tidak membalas dan mencoba untuk pura-pura merajuk dengan harapan (Name) bakalan peka akan dirinya. Sedangkan Iwaizumi? Dia memilih untuk tidak ikut campur.
Hari sudah semakin sore dan latihan mereka pun berakhir. (Name) pulang bersama Oikawa karena rumah mereka yang berdekatan.
Di sepanjang perjalanan, (Name) terus saja menceritakan tentang pengalamannya yang mendapatkan surat cinta dari siswa Aoba Johsai dan hal itu tentu membuat Oikawa kesal hingga akhirnya pria berambut coklat itu mulai meng-kabedon (Name) diantara dirinya dengan dinding pagar rumah orang.
Nana
Hatinya entah kenapa tiba-tiba terasa panas mendengar itu semua sampai-sampai ia tidak bisa lagi menahannya dan membuatnya bertindak seperti itu.
"(Name)-chan, bisakah kau tidak membicarakan pria lain selain diriku?" tanya Oikawa pelan dengan tatapan serius.
"Um... memangnya kenapa? Apa ada yang salah? Bukankah kau juga sering membicarakan para gadis di sekolah kita juga?" tanya (Name) balik.
Oikawa yang mendengarnya sudah tidak bisa mengelak lagi karena ucapan (Name) memang ada benarnya juga.
"Tapi tetap saja aku tidak suka (Name)-chan~"
"Lalu katakan alasannya kenapa kau tidak suka?" tanya (Name) dengan tatapan menantang.
"Ya ... ya aku tidak suka saja karena .. karena ...."
Oikawa tampak gugup, ia jadi teringat akan ucapan Iwaizumi untuk jujur akan perasaannya pada (Name) tapi kenapa sulit sekali.
"Jika tidak ada maka aku ...--".
"Aku mencintaimu, (Name)-chan. Jadilah pacarku."
"Eh?"
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top