Party
Kepada seseorang yang mendadak menjadi emakku beberapa waktu lalu.
•[Mari kita mulai]•
PRANG!!!
Telah hancur berkeping-keping. Semua telah hancur. Iya hancur. Beberapa bagian telah han-salah narasi.
Pelaku pemecah cangkir kesayangan milik Shien hanya menyengir. Gelas bewarna merah dan putih layaknya bendera tanah air itu jatuh berkeping-keping di lantai dapur.
"Aku memintamu untuk menggambil piring bukan cangkir," kata Shien menatap pelaku tak percaya.
"Maafkan aku Shien," pelaku membungkukkan badannya, "aku sungguh tidak sengaja."
Shien hanya menatap nanar cangkir kesayangannya. Ia tidak tau apa yang harus ia lakukan. Cangkir itu bukan segala cangkir. Ia berhasil mendapatkan cangkir bukanlah hal yang mudah. Ia harus berusaha keras memenangkan lomba makan kerupuk di kampung sebelah. Usahanya menyamar sebagai warga kampung dan usaha memakan krupuk yang amat tinggi. Usahanya kini dihancurkan oleh seorang siluman kucing buluk bernama Kuroo Tetsuro.
"Kubur cangkir itu didekat pohon mangga di halaman belakang," ucap Shien sambil meninggalkan dapur. Ia masuk kedalam kamarnya. Menutup pintu dan membanting benda-benda kecil disekitarnya. Mulai dari kursi, buku, boneka, dan untungnya lemari masih aman.
Setelah merasa dirinya tenang, Shien berjalan kearah pintu. Ketika akan membuka pintu, pintunya tidak terbuka. Shien cemas. Ia tidak mengunci pintu tadi namun kini pintunya terkunci. Ia dobrak tuh pintu. Nihil, pintunya lebih besar daripada dia.
"Oi, Subarun-Nii! Tolong aku!" Shien memukul pintu yang tidak bersalah itu. Tidak ada yang menjawab. Shien semakin resah. Ia berusaha mencari suatu benda, namun saat ia melihat keadaan kamar. Alangkah terkejutnya saat ia menemukan barang-barang miliknya berantakan.
"DASAR KUROO TETSUPRET!!!" Kuroo yang tak bersalah pun kena imbasnya. Shien kesal dan membuka jendela. Hendak lompat dari jendela. Saat hendak melompat, ia menyadari suatu hal. Ia berada di lantai 2 dan dibawah sana adalah tempat mawar berduri tumbuh. Seketika ia ingin mengumpat.
Ia berjalan menuju meja belajar. Berharap sebuah benda kecil dapat membantunya. Ia menemukan kawat. Senyum mengembang di wajahnya. Ia berjalan senang dan berusahan membuka pintu yang terkunci. Belum saja kawat tersebut masuk ke lubang kunci, tiba-tiba terdengar bunyi ceklek dan pintu terbuka. Sosok makhluk berambut putih itu menatap Shien dengan pandangan bertanya.
"Kamu daritadi kemana sih?" tanyanya.
"Hnnn anu. Aku daritadi disini," jawab Shien.
"Ayo turun. Yang lain sudah menunggu," ucap makhluk itu sambil berlalu pergi. Shien harus menunggu lima menit agar konek dengan makhluk itu.
"Kaneki ngapain disini ya?" tanya Shien pada dirinya sendiri. Tapi ia bodo amat dan berjalan menuju ruang tamu. Instingnya berkata bahwa ruang tamu adalah tujuannya.
Sesampainya di ruang tamu,
Shien menatap heran dengan kue ditengah meja. Ruangan pun dihias sedemikian rupa menjadi ruang pesta.
"Shien," panggil seseorang.
Shien menoleh dan mendapati banyak orang dibelakangnya. Ada Kuroo, Kaneki, Sakamaki family, dan beberapa teman Shien.
"Se-no," ayato memberi aba-aba.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"JANGAN LUPA PU!!!" Ucap mereka minus Shien.
"Kok kesel ya?" Celetuk Shien.
•END•
Happy birthday ChibiCapricorn_
Maaf kalau telat ya...
Juga mohon maaf kalau tidak memuaskan...
Juga mohon maaf telah seenakjidat ngetag dan bikin fanfic tentang emak sembarangan...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top