4. Pelarian
#TypoSudahMendarahDagingDenganSaya
"Suram amet masa cinta lu"
~•O•~
[Nama] dan Boboiboy masih terus mengawasi buronan anak-anak tak berotot itu(g), sampai mereka terkejod dengan kejadian uwau yang bikin jiwa jones kalian meronanta-ronta.
-
"Yaya cuantaq yang cuantaqnya mengalahi Jenny Blackping, abang Sai yang tamvannya lebih dari Aliando mau nembak kamu sebagai---"
"Sebagai?" tanya Kaizo
"Pacar?" tanya Ying
"Istri?" tanya Roy
"Babu." dalam sekejap pukulan manis mendarat di pipi kanan Sai
"Ye anying, masa gw mau dijadiin babu!" protes Yaya
"Sakit ih beb! Jahat banget kamu sama orang ganteng, Sai kan cuman bercanda," ucap Sai yang tak terima dilakukan demikian oleh Yaya.
"Gak, aku setia sama Boboiboy!" kekeh Yaya
"Yailah, Ya. Boboiboy udah ngincer [Nama] ngapain masih lu bucinin, obsesi?" ujar Fang, Yaya nampak berpikir sebentar, ingatannya tertuju pada kejadian tadi siang dimana dirinya disengat oleh Halilintar hingga gosong. Mengingat hal tersebut Yaya yakin kalau Boboiboy susah untuk dia miliki. Daripada dia ngebucinin Boboiboy terus dan belajarnya terganggu mending manfaatin Sai sebagai pelarian, ehe.
"Huh, iya dah gw terima tapi cuman buat jadi pelarian doang yak," ucap Yaya sambil menaik turunkan alisnya.
"Anjir nyesek banged, cuman dijadiin pelarian doang, gak apa-apa deh perlahan-lahan bakal gw bikin baper hiya awokwok."
Sai mengangguk setuju, ia bangkit dari posisinya dan hendak memeluk Yaya namun Yaya lebih dahulu menampar Sai, lagi.
"Duhhhh sakit ih!" rintih Sai
"Siapa suruh peluk-peluk!?" tanya Yaya kesal
"Ya abiskan, aku pengen tau rasanya meluk cewe gimana," desis Sai sambil memainkan jemari-jemari tangannya, kepalanya juga agak ia tundukan, terlihat imut namun tetap saja Yaya tidak sama sekali memiliki niat untuk memeluk bayi dugong di depannya itu.
"Emang lu kagak pernah meluk emak lu?" cerocos Yaya
"Pernah lah!" jawab Sai
"Ya udah."
"Tapi, Yaya udah aku perjuangin masa iya aku gak boleh meluk kamu saat aku berhasil?" tanya Sai dengan wajah memelas
"Lu cuman pelarian gw, bye!" Yaya langsung pergi dari tempat tersebut diikuti Ying dan Shielda.
Fang, Kaizo, Roy, dan Gopal langsung mendekati Sai yang masih nampak sendu.
"Suram amet masa cinta lu, bro." Fang merangkul Sai dengan mata yang terarah ke langit lepas, Sai yang merasa tak terima dengan kata-kata Fang lantas menyentil hidung Fang biar gak antimainstream.
"Goblok, idung gw napa disentil!" ujar Fang
"Habis lu jahat sama gw, gak ada sedih-sedihnya," tutur Sai
"Cie cie yang dijadiin pelarian ama gebetan, cie~" ledek Gopal. Ingin sebenarnya Sai menceburkan sahabat-sahabatnya itu ke kandang harimau sekarang juga.
"Asik yang baru jadian tapi cuman dijadiin pelarian, gw doain moga langgeng yak," cecar Roy, gak ada akhlak juga emang, tapi ada baiknya sih dia ngedoain hubungan Sai, hiya.
"Sai, gw turut berduka sekaligus bersuka ya," ucap Kaizo disertai tawa teman-teman Sai. Sai yang sudah tak tahan akan prilaku kawan-kawannya memilih untuk menggunakan kata-kata legend yang sudah ia persiapkan dari tadi.
"Hufft!!" Sai menghela napas sebelum mengutarakan isi hati dan pikirannya.
"DARI PADA KALIAN JOMBLO! MENDING GW LAH, UDAH PUNYA DOI SAH TINGGAL GW BIKIN BAPER DOANG!" jerit Sai, yang lain hanya terdiam meratapi perkataan Sai yang ada benarnya.
"Ternyata gw lebih ngenes dari Sai," batin Gopal
"Sai bener juga, anjay jadi mo minta pj gw," batin Fang
"Iya sih, tapi gw ini ganteng dan banyak yang naksir, jadi ya gak apa-apa sih." batin Roy
"Abang Kaizo masih polos, bodo amad!" yang ini batinan estetik punya Bang Kaizo.
Setelah mereka merenung sesaat, mereka pun terkekeh pelan. "Ehehe"
"Napa lu?" tanya Sai sinis
"Gak apa-apa, pulang yuk!" ajak Roy
"Kuy lah!"
☃☃☃
"[Nama] pulang yuk, mereka kayaknya udah mau cabut tuh," ajak Boboiboy yang sedari tadi masih awet di tempat
"Ha? Cabut?" tanya [Nama] yang tak paham akan maksud Boboiboy
"Pulang."
"Oh, ya udah ayo!"
Boboiboy dan [nama] akhirnya pulang melewati jalan yang sudah Boboiboy janjikan sebelumnya, Jln. Asmara.
Boboiboy dan [nama] akhirnya pulang berdua, di jalan tersebut suasananya tidak terlalu ramai dan memang agak mencengkam, membuat bulu roma [nama] berdiri.
"Boy, ini jalan apaan sih? Serem bener," tanya [nama], Boboiboy yang sadar bahwa [Nama] memanggilnya dengan panggilan 'boy' sontak terpaku pada [nama].
"Wah, udah berani manggil aku 'boy'! Udah mulai ada perasaan ya sama aku?" ledek Boboiboy namun tak diindahkan oleh [nama].
"[Nama] kok diem aja? Jawab dong!" rayu Boboiboy
"Gak sih, lebih enakan manggil elu Boy daripada Bobo," sahut [nama]
"Tapi [nama] ada rasa gak sama aku?" tanya Boboiboy yang sudah ingin memulai aksi modusnya tersebut.
"Rasa apaan? Coklat? Mangga? Alpukat? Durian?" tanya [nama] yang sama sekali tak paham akan maksud Boboiboy.
"Ih [nama] mah gak peka! Rasa yang bikin jantung jeder jeder gitu loh!" ucap Boboiboy, [nama] hanya memiringkan kepalanya tanda ia tengah bingung.
"Ih! [Nama] kalo deket sama aku jantungnya kayak mau meledak kagak?" tanya Boboiboy dan [nama] hanya menggelengkan kepalanya dengan polos.
"Huft, [nama] masih polos ternyata," desis Boboiboy
"Apa?"
"B-bukan apa-apa!"
"Oh"
"Sedih gua, [nama] gak peka-peka."
Lagian punya otak gak dipake bego amat, ngode bilangnya 'jantung jedar jeder' ya anak orang mana ngerti begituan, dikira tembakan apa.
-
Tak lama kemudian, mereka berpas-pasan dengan rumah tua yang sudah lama tak berpenghuni, tampangnya memang tak terurus sehingga rumah ini nampak lusuh dan kotor.
"Rumahnya kotor banget," ucap [nama] sambil memperhatikan rumah tersebut dengan seksama
"Jangan dilihatin nanti ada yang ngejer kamu!" tegur Boboiboy, sambil menarik tangan [nama] dan menyuruhnya kembali bergerak
"Apa yang ngejer kita?" tanya [nama] heran, ia ingin menengok kearah belakang namun dilarang oleh Boboiboy
"Ada apa sih!?" kini [nama] sudah sangat penasaran dengan sosok yang ditakut-takuti Boboiboy, alhasil [nama] memicingkan kepalanya ke belakang untuk melihat sosok tersebut, dan betapa terkejutnya ia saat sosok yang kini sedang menatap mereka berdua dengan intens adalah seekor anjing.
"Yaaaakkk!!!" [nama] menjerit kian kerasnya, membuat Boboiboy tersentak dan refleks menggendong [nama] ala bridal style dan mengubah elemen dirinya menjadi 'Taufan', sementara anjing tadi terus mengejar keduanya.
"Guk guk guk!!" anjing itu terus menggonggong, rupanya ia melakukan hal tersebut guna memanggil teman sekongkolnya, banyak anjing yang tiba-tiba muncul dan mengejar Boboiboy Taufan.
"Xianying diem anjing!" ujar Taufan sambil tetap menjaga jarak antara anjing dengan hoverboard miliknya.
Sejujurnya, Boboiboy sengaja mengajak [nama] melewati jalan ini demi kepentingan modus. :')
"Asikk dipeluk bebeb [Nama]" batin Taufan.
Kemudian, ia berakting dengan menurunkan kapasitas tekanan pada hoverboard miliknya hingga mereka merendah dan hampir terkena gerombolan anjing tersebut.
"Yaakk jangan turun! [Nama] gak mau rabies! Hiks..." [nama] semakin mengeratkan pelukannya sementara Taufan tersenyum puas akan hasilnya.
"[Nama] mau ngelus salah satu anjing itu gak?" tanya Taufan, [nama] yang sudah benar-benar ketakutan hanya bisa menggelengkan kepala di dalam pelukan.
"Kenapa? Lucu loh," pancing Taufan, kali ini tekanan hoverboard miliknya ia tinggikan sehingga keduanya melambung tinggi, membuat [nama] terkejut dan semakin ketakutan.
"Astaga boy, udah udah! Gw tobat hiks... Tobat aku janji! T-tapi jangan gini lagi hiks..." [nama] terus mengucapkan sumpah serapah miliknya membuat Taufan tersenyum licik, ia mendekatkan bibirnya pada telinga [nama] lalu membisikan sesuatu padanya.
"Jadilah pacarku terlebih dahulu baru kuturunkan dirimu," bisiknya, [nama] hanya terkejut tidak, bukan hanya terkejut, wajahnya juga ikut memerah karena malu.
-
"Kita sampai!" sapa Taufan sambil menurunkan [nama] dari gendongannya.
"Akhirnya sampai juga kalian," sahut Roy "kok lama?" tanya Roy melanjutkan
"Tadi kita dikejer anjing," jawab Boboiboy apa adanya dan kini ia sudah menjadi netral kembali.
"Duh... [Nama] kan phobia anjing!" ujar Roy, Boboiboy yang mendengarnya hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. [Nama] saat ini sedang ketakutan, sangat sangat ketakutan, ia pun berjalan mendekati kakak laki-lakinya dan menangis di pelukan kakaknya.
"Boy ngeselin hiks..."
"Udah, dia kan gak tau kalo kamu phobia lagi pula dia yang udah nyelamatin kamu loh," tutur Roy namun tak ada jawaban dari adiknya.
"[Nama]~" tiba tiba sebuah panggilan lembut mengalun dipendengaran [nama], membuat [nama] penasaran dan melepaskan pelukan limited edition milik kakaknya itu.
Sebuah mangkuk berisi es krim vanilla dengan saus coklat serta taburan kacang almond yang renyah(:v) berhasil membuat [nama] tergiur dan ingin segera menyantapnya. Senyuman mungil tak lupa terlukis di bibirnya.
"Makanlah, aku tau kamu suka dengan es krim ini. Tenangkan dirimu, aku tau kamu takut, makan aja ini aku yang traktir, dan aku minta maaf karena telah membuatmu menangis," tutur Boboiboy lembut, saat ini elementnya berganti menjadi Boboiboy Gempa. Memiliki tujuh kekuatan dengan tujuh kepribadian memang agak membantu bagi Boboiboy sendiri.
"Dimakan ya," bisiknya sambil mengelus pucuk kepala [nama], [nama] menganggukan kepalanya kecil dan menerima es krim yang diberikan Gempa.
"Eh, anak sapi, masa ade gw doang yang dikasih gw mana?" ujar Roy yang merasa tak terima akan ketidakadilan tersebut. Bukannya membalas dengan tolakan, Gempa justru tersenyum singkat sambil berkata, "mau varian apa? Aku teraktir." Roy yang melihatnya langsung tersenyum senang dan memilih varian yang ia suka.
[Gempa, baca: suami idaman]
"Gw mau yang kayak ade gw aja dah," jawab Roy, Gempa hanya mengangguk sebagai jawaban dan pergi untuk membuat pesanan.
Belum lama Gempa pergi, sebuah beda kuning melayang datang mendekati Roy dan [nama].
"Hai!" sapa benda itu
"Gw kira semvak nyangkut di bola," ucap Roy gamblang
"Itu apaan, bang?" tanya [nama]
"Gak tau gw juga," jawab Roy
"Hah, saya Ochobot, teman Boboiboy dan gw bukan bola yang kesangkut semvak! Gw ini robot ajaib!" jelas Ochobot
"Kayak doraemon dong?" tanya Roy, "bisa kasih gw pintu kemana saja gak?" lanjut Roy
"Ya enggak lah! Saya itu lebih unggul dari doraemon, masa kucing takut tikus, cih!" decih Ochobot
"Belagu lu."
"Ish! Umm... Hai Ochobot, aku [nama]," sapa [nama]
"Oh, hai! Senang bertemu denganmu [nama]," sahut Ochobot
"Too."
"Kalau begitu, aku lanjutin perkerjaanku ya, oh ya jika berkenan mampirlah ke rumah kami nanti malam untuk makan malam bersama," tutur Ochobot
"Dengan senang hati," jawab Roy dan [nama] serempak, Ochobot hanya melambaikan tangannya dan pergi meninggalkan kedua saudara tersebut.
"Ini pesanannya." Gempa datang membawa nampan berisi pesanan yang Roy minta berserta dua bungkus kentang goreng yang tentu saja masuk dalam traktirannya.
"Wah terimakasih bro!" ucap Kaizo
"Sama-sama," jawab Gempa lembut, "kalau gitu aku lanjut bikin pesanan dulu ya!"
"Boboiboy tunggu!"
Tbc...
:') maap kalo gak ngebaperin dan gak nyambung :')
Maaf aing ulang, soalnya bab yang tadi agak bermasalah 😥
Ini cast Roy :')
Roy: bersiaplah melihat ketampananku wahai kaum hawa!
Roy: ganteng kan? Iya dong, keturunan Sehun EXO
Taufan: gantengan mawang:v
Blaze: dih:v
#TypoSudahMendarahDagingDenganSaya
Dah ya:')
Jangan lupa vote dan comen, krisar? Silahkan~
See you~
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top