9. orang misterius

Bungou Stray dogs hanya milik Kafka Asagiri-san.
Saya hanya meminjam karakternya, dan masa lalu tokoh disini murni hanya ide saya.

Happy Reading
.
.
.

Hari ini tepat sudah dua bulan setelah kejadian Yuna, Armed detective agency tampak tenang-tenang saja dan suasana terlihat biasa-biasa saja, masih banyak klien yang meminta bantuan agency karena pihak kepolisian di rasa tidak bisa membantu atau memecahkan kasus tersebut.

Kamu saat ini sedang belanja di sebuah supermarket, menemani Yosano yang membeli beberapa keperluan anggota agency.

"Ne [Yourname]-chan"

Kamu yang sedang melihat beberapa orang yang sedang belanja tiba-tiba menoleh kearah Yosano yang sedang berada tidak jauh dari tempatmu.

"Ya?" Kamu merespon panggilan Yosano.

"Menurutmu aku harus membeli apel atau melon?" Tanyanya kemudian sambil menatapku.

Kamu seketika berpikir, "Memangnya yang paling disukai itu buah apa?"
Kamu bertanya.

"Dua-duanya," ucap Yosano sambil menatapmu.

"Kalau begitu beli saja keduanya," kamu mengambil jalan tengah, Yosano kemudian hanya mengangguk.

"Kalau Dazai dengan Ranpo, kau lebih memilih yang mana?" Pertanyaan Yosano yang tiba-tiba berganti topik dan bisa di bilang aneh membuatmu menatap bingung.

"Eh? apa?"

Yosano hanya tertawa melihat wajahmu yang kelihatan bingung.

"Lupakan saja, aku hanya bergurau," Yosano masih tersenyum dan kemudian mengambil buah melon.

"Eh hanya buah melon?" Tanyamu menatap Yosano.

"Karena kedua buah tersebut disukai, kita harus memilih salah satu, supaya tidak boros," ucapan Yosano membuatmu hanya mengangguk.

Setelah kalian membeli keperluan yang di rasa memang di butuhkan, kalian memutuskan untuk segera ke kantor lagi.

Kamu melihat langit yang berwarna abu-abu, menandakan kemungkinan akan turun hujan.

"Ne [Yourname]-chan"

"Hm?"

"Kau merasakannya?"

Pertanyaan Yosano membuatmu hanya mengangguk.

"Jangan berpisah, aku rasa dia mengincarmu"

"Aku ingin tau apa tujuannya, biarkan aku yang urus kali ini," ucapanmu tidak disetujui oleh Yosano.

"Aku tidak setuju, kita tidak tau dia bahaya atau tidak," kamu menatap Yosano meyakinkan.

"Baiklah aku akan berbelok di gang sebelah sini, dan kau tetep lurus," ucapan Yosano membuatmu mengangguk, akhirnya kamu yang sekarang mengambil alih belanjaannya.

Setelah berpisah dengan Yosano, kamu segera berjalan cepat.

Beberapa saat orang itu memang masih mengikutimu, tapi beberapa saat kemudian orang itu tidak lagi mengikutimu.

Kamu menoleh kebelakang, entah kenapa kamu merasa kesal.

"Apa yang diinginkan oleh orang itu?!"

.
.
.

"Jadi?"

Fukuzawa Yukichi menatapmu di sebrang mejanya, kamu juga menatapnya.

"Sebenarnya ini tidak terlalu masalah sachou, Yosano mungkin hanya khawatir kepadaku," kamu akhirnya mencoba menjelaskan

"Aku rasa tidak, aku yakin [Yourname]-chan pasti sudah sering diikuti oleh orang misterius itu," ucap Dazai tepat di sebelahmu jadi setelah insiden tersebut, Yosano segera melapor kepada Fukuzawa dan kemudian Fukuzawa memanggil Dazai.

Dan disinilah kalian.

Kamu mendelik kearah Dazai yang tampak acuh tak acuh.

"Bukan seperti itu sachou--"

Kalimatmu dipotong oleh Fukuzawa
"Bagaimana jika untuk sementara ini kau tinggal dengan Dazai?"

Kamu kaget
"Eh apa?"

Fukuzawa berdehem
"Aku tau mungkin kau merasa berat meninggalkan Ranpo, tapi aku hanya ingin keselamatan kalian terjamin"

Kamu terdiam.

Tiba-tiba pintu ruangan Fukuzawa terbuka dengan cukup keras.

"Aku menolak"

Itu jelas bukan kamu yang bersuara tapi Ranpo.

"Ranpo," kamu memberi peringatan kearah Ranpo supaya lebih sopan karena mau bagaimanapun Fukuzawa adalah ketua disini.

Ranpo tidak peduli sama sekali, dia mengacuhkanmu dan pandangannya menatap Fukuzawa.

"Aku tidak setuju [Yourname] bersama dengan Dazai," pandangan Ranpo benar-benar tidak rela jika kamu harus tinggal bersama Dazai.

"Ranpo, kau taukan ini demi keselamatanmu dan juga [Yourname]-chan," kali ini Dazai yang mencoba untuk menjelaskan tetapi Ranpo hanya mendelik kearah Dazai.

"Aku bisa menjaga diriku sendiri, aku juga bisa menjaga [Yourname]," Ranpo masih tetap keukeh terhadap pendiriannya.

Karena suasana makin panas, kamu kemudian berinisiatif untuk memegang lengan Ranpo.

"Biar aku pikirkan dulu, Sachou," ucapmu akhirnya, Ranpo yang mendengar kamu berkata seperti itu menatap kesal.

Tetapi kamu tidak memperdulikan tatapan kesal seorang Ranpo.

"Baiklah," ucapan Fukuzawa seperti memberikan perintah untuk menyudahi pembicaraan ini, akhirnya kalian memutuskan untuk keluar ruangan setelah membungkuk hormat.

Setelah kalian bertiga berada di luar, Ranpo masih memasang ekspresi kesalnya.

"Ranpo kita bicarakan ini di rumah ya," ucapmu mencoba lembut tetapi Ranpo hanya mendecih dan meninggalkanmu begitu saja bersama Dazai.

"Kalian seperti sepasang suami istri yang sedang bertengkar," Dazai mengucapkan itu sambil terkekeh, kamu hanya mendelik.

"Jangan meledek Dazai," setelah mengucapkan itu kamu memutuskan untuk menyusul Ranpo, meninggalkan Dazai yang hanya melihat punggungmu.

"Lagi-lagi aku hanya bisa melihat punggungmu"

Dazai tersenyum miris


To be continued
.
.
.

Tadaaa chap ini pendek ya maaf, karena aku pikir imajinasiku hanya sebatas ini hahaha, next chap agak slow up ya, jadi yang masih nunggu harap bersabar.

Oke jangan lupa vote and comment

See you

Salam ikemen BSD

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top