3. Alasan

Happy Reading
.
.
.

Seperti biasa Ranpo melihat kantor agency yang lumayan sepi di pagi hari tepatnya pukul sepuluh.
Hanya ada Kunikida yang mengetik lalu Yosano yang sedang melihat-lihat sebuah kertas yang entah apa itu

"Ada apa Ranpo?"

Yosano ternyata merasakan kehadiran sang detektif yang sedang melihat seisi ruangan seperti mencari sesuatu

"Dimana Atsushi?" Tanya detektif itu, hari ini dia ada misi dengan sang pemuda harimau

Baru Yosano ingin menjawab, sebuah pintu cokelat terbuka dan munculah sang pemuda harimau

"Aku sudah siap Ranpo-san," ucap Atsushi terengah seperti habis lari marathon, Ranpo yang melihat itu hanya menaikan alis dan kemudian langsung beranjak keluar untuk melaksanakan misi.

"Ayo, lebih cepat lebih baik, aku tidak ingin lama-lama," mendengar hal itu dari sang detektif nomor satu, Atsushi dengan sigap mengikuti Ranpo, karena untuk pertama kalinya dia berpartner dengan Ranpo, hanya berdua, dulukan bersama dengan Dazai juga.

"Siap"

.
.
.

"Jadi kau mengajakku kesini?"

Kamu melihat Dazai yang sedang melihat anak-anak yang bermain, saat ini kalian sedang berada di salah satu panti asuhan.

Dazai hanya tersenyum tipis melihat seorang anak yang terjatuh dan menangis, seorang wanita paruh baya tampak menghampiri anak tersebut dan menenangkannya.

"Ne, [Yourname]-chan," panggil Dazai

"Ya?"

"Apa kau pernah punya anak?"

Buk

Dazai mengaduh karena di pukul olehmu

"Kau pikir aku wanita seperti apa?"

Kamu cemberut, kalau kamu punya anak seharusnya kamu juga mempunyai suami

"Akukan hanya bertanya"

Kamu hanya mencibir mendengar ucapan Dazai.

"Tapi Dazai, kenapa kau mengajakku ke tempat ini? Kau tidak berniat mengadopsi anakkan?" Tanyamu was was takut Dazai ingin mengadopsi seorang anak, bayangkan Dazai mengurus anak itu sangat tidak tercerna di otak, mengurus dirinya sendiri saja tidak benar bagaimana mengurus anak asuhannya, yang ada nanti Dazai mengajak anak itu untuk bunuh diri.

"Tidak, untuk apa aku mengadopsi anak jika aku bisa mendapatkan anak darimu," ucapan Dazai yang ambigu itu membuatmu bergerak menjauh

"Menakutkan sekali kata-katamu"

Dazai hanya tertawa

"Ngomong-ngomong, bukankah Atsushi dari panti asuhan?" Kamu bertanya kearah Dazai. Dazai hanya mengangguk

"Kalau kau?"

"Aku di besarkan dari sisi jahat dunia ini," ucapan Dazai itu membuatmu memiringkan kepala bingung

"Gara-gara kau mantan anggota port mafia?"

Dazai tidak menjawab.

"Kau tau Dazai, terkadang latar belakang tidak menjadikan alasan untuk kita menjadi jahat, semua tergantung kepada diri kita dan kehidupan kita yang selanjutnya," ucapanmu membuat Dazai hanya tertawa

"Kau hidup lebih dulu dariku, tapi pengetahuanmu tentang dunia seperti anak kecil yang hanya tau permen padahal masih banyak makanan manis yang enak"

Kamu melihat Dazai yang hanya menatap lurus kedepan

"Seseorang akan menjadi jahat bila sesuatu yang diinginkan tidak bisa di dapatkan," Dazai lagi-lagi mengeluarkan kalimat yang kamu tidak mengerti

"Ah ya, tapi itu hanyalah rasa obsesi yang akan mengantarkanmu kepada rasa penyesalan"

Dazai hanya diam mendengar ucapanmu

Kemudian kamu bangkit berdiri dan menatap Dazai

"Ayo kita makan es krim," kamu berbicara dengan semangat

.
.
.

"Akhirnya selesai juga"

Atsushi merenggangkan otot tangannya sambil berjalan mengikuti Ranpo yang ada di depannya

"Ah ya Ranpo-san"

Atsushi berjalan menyusul Ranpo

"Hm?" Ranpo hanya menyahut dengan malas, karena dia membuang waktunya hanya untuk mencari kucing seorang pengusaha yang terkenal, untuk apa mencari seekor kucing menggunakan detektif? Harga diri Ranpo terasa rendah jika tugasnya hanya untuk mencari kucing yang hilang, nanti dia akan protes dengan Kunikida.

Sedang merutuki nasib dan waktunya yang terbuang tiba-tiba mata berwarna hijau milik Ranpo melihat orang yang di kenalnya sedang menikmati es krim di sebuah taman, dengan langkah yang bisa di katakan cepat, Ranpo menghampiri orang tersebut, meninggalkan Atsushi yang ingin berbicara kepada Ranpo.

"Hoi--"

"Dazai makanlah es krim milikmu"

"Tapi aku ingin coba punyamu"

"Apanya yang ingin coba, hah? Rasanya sama tau"

Ya. Yang di lihat Ranpo adalah kamu dan Dazai yang sedang makan es krim, tapi bukannya Dazai makan es krim miliknya, dia malah memakan es krim milikmu

"Ranpo-san tunggu," Atsushi berlari menyusul Ranpo yang hanya diam di tempat

Atsushi merasa satu hari ini dia terus berlari seperti seorang atlet.

Ranpo tidak menggubris Atsushi yang sekarang sudah berada di sampingnya dan melihat apa yang di lihat oleh Ranpo

"Ah [Yourname]-san, Dazai-san"

Yang di panggil menoleh

"Ah Atsushi, Ranpo," kamu melambai, dan melihat Ranpo yang hanya diam saja dengan pandangan matanya yang datar

Setelah adegan saling menyapa, akhirnya kalian memutuskan untuk ke kantor agency

"Bagaimana misi kalian?" Tanyamu kearah Atsushi yang berjalan di depanmu

"Cukup mengecewakan, karena ternyata kita hanya mencari kucing yang hilang," Atsushi meringis ketika membayangkan misi dia yang harus mencari kucing di seluruh kota

Kamu hanya tertawa

"Pantas saja Ranpo berwajah seperti itu," ucapanmu sama sekali tidak di respon oleh Ranpo yang berjalan di depan bersama Atsushi

"Lalu bagaimana dengan [Yourname]-chan? Kenapa bisa bersama Dazai-san?"

"Ah itu---"

"Kami berkencan," kamu mendelik kearah Dazai karena bicara seenaknya

"Tidak, bukan seperti itu Atsushi," kamu berusaha menyangkal

Dazai sudah merangkulmu duluan

Tiba-tiba teriakan seorang perempuan terdengar, dengan segera kalian berempat mencari sumber suara yang ternyata berada beberapa meter dari kalian

Kamu segera berlari mengikuti yang lain, kamu menghampiri perempuan yang sedang jatuh terduduk dengan tangannya yang memegangi perut

"Kau tidak apa-apa?" Tanyamu, dan wanita itu menengadahkan kepalanya

"T-tolong ba-bayiku"

Kamu melihat wanita itu yang memegangi perutnya dengan berlumuran darah, seketika kamu merasa ngeri melihat darah yang berlinang di bawah kaki sang wanita

"Ayo bawa"

"Kenapa perempuan itu hanya diam saja"

Kamu merasa pusing ketika banyak orang yang mengerumuni

"Tolong aku [Yourname]"

"Dasar tidak berguna"

"Untuk apa kau hidup"

Beberapa kilasan terlihat samar di kepalamu.

Kamu menunduk dan merasa bahwa kepalamu sakit

Kamu sekilas melihat seorang berjubah hitam yang sedang menatapmu dengan seringai

"[Yourname]-chan awas"

Dan kamu baru menyadari bahwa di punggung wanita itu terdapat bom yang dua puluh detik lagi akan meledak tapi entah kenapa kamu tidak bisa bergerak

"[Yourname]!!"

"[Yourname]!!!"

Boooom

To be continued

Halloo
Jumpa lagi dengan saya, di part ini kebanyakan scene Dazai ya, maaf nih bagi yang kepengen ada scene Ranpo. Ganti gantian ya biar dapet chemistrynya #Apasih

Mulai ada konflik sedikit nih, jadi jangan lupa vote sekaligus komennya supaya aku semangat, bukan haus akan vomment ya tapi ketahuilah berpikir itu sulit

Oke
Salam BSD

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top